A. Definisi
penurunan glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,2010). CKD atau
B. Klasifikasi
Renal System, 2000 dalam Price & Wilson, 2006). Penyebab gagal ginjal
infeksi dengan 12,85%, hipertensi dengan 8,46%, dan sebab lain dengan
D. Patofisiologi
Menurut Smeltzer, dan Bare (2001) proses terjadinya CKD adalah akibat
gangguan kliren renal. Banyak masalah pada ginjal sebagai akibat dari
Sehingga kadar kreatinin serum akan meningkat selain itu, kadar nitrogen
paling sensitif dari fungsi renal karena substansi ini diproduksi secara
konstan oleh tubuh. NUD tidak hanya dipengarui oleh penyakit renal tahap
akhir, tetapi juga oleh masukan protein dalam diet, katabolisme dan medikasi
seperti steroid.
cairan dan natrium. Retensi cairan dan natrium tidak terkontol dikarenakan
normal pada penyakit ginjal tahap akhir, respon ginjal yang sesuai terhadap
perubahan masukan cairan dan elektrolit seharihari tidak terjadi. Natrium dan
oedema, gagal jantung kongesti, dan hipertensi. Hipertensi juga dapat terjadi
terjadi anemia berat atau sedang. Eritropoitin sendiri adalah subtansi normal
Abnormalitas utama yang lain pada CKD menurut Smeltzer, dan Bare
(2001) adalah gangguan metabolisme kalsium dan fosfat tubuh yang memiliki
hubungan saling timbal balik, jika salah satunya meningkat yang lain
dan menyebabkan penyakit tulang, selain itu metabolik aktif vitamin D (1,25
fungsi ginjal juga berkaitan dengan gangguan yang mendasari ekresi protein
dan urin, dan adanya hipertensi. Pasien yang mengekresikan secara signifikan
sejumlah protein atau mengalami peningkatan tekanan darah cenderung akan
cepat memburuk dari pada mereka yang tidak mengalimi kondisi ini.
E. Manifestasi Klinis
Menurut Brunner & Suddart (2002) setiap sistem tubuh pada gagal ginjal
sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada
bagian dan tingkat kerusakan ginjal, usia pasien dan kondisi yang mendasari.
Tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut :
1. Manifestasi kardiovaskuler
2. Manifestasi dermatologi
3. Manifestasi Pulmoner
4. Manifestasi Gastrointestinal
5. Manifestasi Neurologi
7. Manifestasi Reproduktif
F. Komplikasi
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin
angiotensin aldosteron.
anorganik.
1. Radiologi
Menilai besar dan bentuk ginjal serta adakah batu atau obstruksi lain.
3. Pielografi Intravena
ginjal pada usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat.
4. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
5. Renogram
10. EKG
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau
b. Urin
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/jam (oliguria atau urine tidak
ada (anuria).
Ureum:
d. Hiponatremia
e. Hiperkalemia
i. Hipertrigliserida
j. Asidosis metabolik
H. Penatalaksanaan Medis
namun dapat memperlambat progres dari penyakit ini karena yang dibutuhkan
adalah terapi penggantian ginjal baik dengan dialisis atau transplantasi ginjal.
protein, menjaga intake protein sehari-hari dengan nilai biologik tinggi <
dialisi tetap atau transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR sekitar 5-10
Efusi perikardial
yaitu:
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Demografi.
kebiasaan kerja dengan duduk / berdiri yang terlalu lama dan lingkungan
2. Riwayat penyakit yang diderita pasien sebelum CKD seperti DM, glomerulo
terjadinya CKD.
peningkatan suhu dan tekanan darah atau tidak singkronnya antara tekanan
5. Pengkajian fisik
b. Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi
c. Antropometri.
d. Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran
telinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum,
bibir kering dan pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan lidah kotor.
g. Abdomen.
buncit.
h. Genital.
terdapat ulkus.
i. Ekstremitas.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
berikut:
seimbangan elektrolit).
III. Rencana Asuhan Keperawatan
b.d penurunan haluaran urin Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Kaji status cairan ; timbang berat badan,keseimbangan
dan retensi cairan dan selama 3x24 jam volume cairan masukan dan haluaran, turgor kulit dan adanya edema
NOC : Fluid Balance 4. Jelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan
Memilihara tekanan vena sentral, 1. Ambil sampel darah dan meninjau kimia darah
tekanan kapiler paru, output (misalnya BUN, kreatinin, natrium, pottasium, tingkat
jantung dan vital sign normal. phospor) sebelum perawatan untuk mengevaluasi respon
thdp terapi.
2. Rekam tanda vital: berat badan, denyut nadi,
2 Gangguan nutrisi kurang Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1100 Nutritional Management
dari kebutuhan tubuh b.d selama 3x24 jam nutrisi seimbang dan 1. Monitor adanya mual dan muntah
anoreksia mual muntah. adekuat. 2. Monitor adanya kehilangan berat badan dan perubahan
Nafsu makan meningkat hematocrit level yang menindikasikan status nutrisi dan
terapi
3 Perubahan pola napas Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3350 Respiratory Monitoring
berhubungan dengan selama 1x24 jam pola nafas adekuat. 1. Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
Suara nafas yang bersih, tidak ada adanya ventilasi dan suara tambahan
4 Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 4066 Circulatory Care
berhubungan dengan selama 3x24 jam perfusi jaringan 1. Lakukan penilaian secara komprehensif fungsi sirkulasi
penurunan suplai O2 dan adekuat. periper. (cek nadi priper,oedema, kapiler refil, temperatur
Membran mukosa merah muda 3. Inspeksi kulit dan Palpasi anggota badan
Conjunctiva tidak anemis 4. Atur posisi pasien, ekstremitas bawah lebih rendah untuk
TTV dalam batas normal. 5. Monitor status cairan intake dan output
reaksi antigen arteriosklerosis tertimbun ginjal Retensi urin batu besar dan iritasi / cidera
antibodi kasar jaringan
suplai darah ginjal ↓
menekan saraf hematuria
perifer
anemia
nyeri pinggang
GFR turun
GGK
sindrom uremia urokrom tertimbun total CES naik resiko suplai nutrisi dalam produksi Hb turun
di kulit gangguan nutrisi darah turun
Perubahan infeksi perdarahan beban jantung naik aliran darah ginjal suplai O2 suplai O2 ke
turun jaringan turun otak turun kapiler paru naik
nutrisi
gastritis
- hematemesis hipertrofi ventrikel kiri
- melena RAA turun metab. anaerob syncope edema paru
mual,
(kehilangan
muntah retensi Na & H2O timb. as. laktat kesadaran)
anemia gang. pertukaran gas
naik naik
Bakta, I Made & I Ketut Suastika,. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam.
Jakarta : EGC. 1999.
Black, Joyce M. & Jane Hokanson Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical
Management for Positive Outcome Seventh Edition. China : Elsevier inc.
2005.
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide
to Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010.
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006.