Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL

“Perbandingan Efektifitas Massage Dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri


Persalinan Kala 1 Fase Aktif”

RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

OLEH:
KELOMPOK III DAN VII

NURUL ZAKIAH BURHAN SRI WAHYUNENGSIH


WAHDANIYAH EKA PRATIWI S ULUL AZMI ASYA
ARNIA HAJARATUL AZWANINGSIH
HASANUDDIN ASTUTI DEWI INTAN
ADELIANA HARDIANTO
NURFADILA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel: Perbandingan Efektifitas Massage Dan Kompres Hangat Terhadap Nyeri
Persalinan Kala 1 Fase Aktif
2. Kata Kunci: Kompres Hangat, Massage, Nyeri Persalinan
3. Penulis: Yenny Safitri
4. Telaah Step 1 (Fokus penelitian)
Problems Masalah dikemukakan dengan jelas disertai fakta, seberapa
besar masih menjadi masalah di area klinik keperawatan
Nyeri persalinan merupakan kondisi berupa
perasaan yang tidak menyenangkan, apabila tidak
diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah
lain yaitu meningkatnya kecemasan, karena
kurangnya pengetahuan dan belum ada pengalaman
pada ibu primigravida saat menghadapi persalinan
sehingga produksi hormon adrenalin meningkat
dan mengakibatkan vasokonstriksi yang
menyebabkan aliran darah ibu ke janin menurun.
Janin akan mengalami hipoksia sedangkan ibu
akan mengalami persalinan lama dan dapat
meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik
(Maryunani, 2010).
Sifat nyeri persalinan sangat subjektif karena
perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal
skala atau tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Bagian
tubuh yang sering diderita keluhan nyeri adalah
leher, tangan, kaki, dan daerah pinggang. Selain
obat dan terapi, untuk pertolongan pertama bisa
dilakukan dengan masase dan kompres hangat
untuk membantu pengurangan nyeri persalinan
(Bandiyah, 2009).
Teknik Effleurage merupakan metode masase yang
cukup efektif dalam membantu mengurangi nyeri
pinggang persalinan dan relatif aman karena tidak
ada efek samping yang ditimbulkan. Prinsip
metode ini adalah mengurangi ketegangan ibu
sehingga ibu merasa nyaman dan rileks
menghadapi persalinan. Metode ini juga dapat
meningkatkan stamina untuk mengatasi rasa nyeri
dan tidak menyebabkan depresi pernafasan pada
bayi yang dilahirkan (Maryunani, 2010).
Kompres hangat meningkatkan suhu lokal,
sirkulasi, dan metabolism jaringan. Kompres
hangat mengurangi spasme otot dan intensitas
nyeri dalam persalinan. Kompres hangat juga
mengurangi, melawan dan menghindar respon ibu
terhadap nyeri persalinan kala 1. Pemberian
kompres panas local atau selimut hangat akan
menenangkan ibu bersalin, menghilangkan sensasi
rasa nyeri, merangsang peristaltic usus,
pengeluaran getah radang serta memberikan
ketenangan dan kenyamanan pada ibu inpartu
(Simkin, 2005).
Intervention Intervensi apa yang digunakan dalam penelitian, bagaimana
mekanisme intervensi tersebut dapat mengatasi masalah
Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu Masase dan Kompres Hangat
Stimulasi kulit dengan teknik masase effleurage
menghasilkan impuls yang dikirim lewat serabut
saraf besar yang berada di permukaan kulit, serabut
saraf besar ini akan menutup gerbang sehingga
otak tidak menerima pesan nyeri karena sudah
diblokir oleh stimulasi kulit dengan teknik ini,
akibatnya persepsi nyeri akan berubah. Selain
meredakan nyeri, teknik ini juga dapat mengurangi
ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah
di area yang terasa nyeri (Bobak, 2004).
Pemberian kompres hangat bisa menyebabkan
respon sistemik dan respon lokal. Stimulasi ini
mengirimkan impuls-impuls dari perifer ke
hipotalamus yang kemudian menjadi sensasi
temperature tubuh secara normal. Kompres hangat
juga memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang
menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk
melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltik
usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar,
serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada
klien (Simkin, 2005).
Comparison Intervention Apakah terdapat intervensi pembanding dalam penelitian?
Intervensi yang selama ini diberikan untuk mengatasi
masalah tersebut apa saja?
Terdapat pembanding intervensi dalam penelitian
ini yaitu kelompok masase dan kelompok kompres
hangat.
Hasil wawancara dengan beberapa bidan di Klinik
Ernita menyatakan bahwa untuk mengurangi rasa
nyeri, bidan menyuruh ibu untuk mencari posisi
yang nyaman dan menarik nafas selama kontraksi,
dan ibu melakukan pengaturan pernafasan dan
menguatkan hatinya dengan harapan rasa sakit itu
akan hilang pada saat ia melihat bayinya nanti, dan
ada beberapa ibu bersalin yang mengatakan
perasaan takut akan nyeri memang ada, tetapi
apabila nyeri tersebut datang bidan menyuruh ibu
untuk mengalihkan perhatian terhadap nyeri
dengan berjalan – jalan.
Outcome Apa hasil dari penelitian?Indikotor apa saja yang menjadi
acuan keberhasilan intervensi
Hasil penelitian yang dilakukan kepada ibu
bersalin di Klinik Ernita Pekanbaru ditemukan
bahwa dari 30 responden untuk karakteristik umur
terdapat komposisi umur yang merata yaitu
kelompok umur dewasa awal masing-masing
kelompok intervensi adalah 15 orang (100%),
sedangkan 30 responden untuk kelompok paritas
terdapat komposisi paritas yang tidak merata yaitu
kelompok primipara masing-masing untuk
kelompok intervensi adalah 15 responden (86,7%)
dan kelompok multipara masing-masing untuk
kelompok intervensi adalah 2 responden (13,3%).
Pengaruh nilai rata-rata intensitas nyeri responden
s yang dilakukan kompres hangat lebih rendah dari
yang dilakukan masase. Hasil uji t- Independent
diketahui bahwa terdapat perbandingan efektifitas
masase dan kompres hangat dalam menurunkan
intensitas nyeri dalam persalinan kala 1 fase aktif.
5. Telaah Step 2 (Validitas)
Recruitment Bagaimana tehnik sampling, besar sampel, criteria inklusi
dan ekslusi. Bagaimana mengendalikan bias penelitian
Teknik pengambilan sampel menggunakan
pendekatan secara accidental sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di
Klinik Ernita dari tanggal 20 September – 21
Oktober 2015 yaitu sebanyak 30 orang.
Maintenance Bagaimana intervensi dilaksanakan? Bagaimana standar
operasional intervensi? Dosis intervensi yang efektif?
Peneliti mengkaji skala nyeri yang dirasakan pada
kedua kelompok intervensi. Peneliti mengkaji skala
nyeri pada kelompok masase terlebih dulu, setelah
kelompok masase terkumpul, maka selanjutnya
peneliti melakukan teknik masase pada kelompok
intervensi. Selanjutnya peneliti mengkaji skala
nyeri pada kelompok kompres hangat, setelah
kelompok kompres hangat terkumpul, maka
peneliti melakukan teknik kompres hangat pada
kelompok intervensi. Peneliti mengkaji
perbandingan skala nyeri antara kelompok masase
dan kelompok kompres hangat, setelah didapatkan
perbandingan intensitas nyeri setelah di berikan
teknik masase dan kompres hangat maka peneliti
dapat menyimpulkan perbandingan masase dan
kompres hangat terhadap intensitas nyeri persalinan
kala 1 fase aktif.
SOP MASASE
1. PENGERTIAN
Effleurage Massage adalah teknik pijatan yang
dilakukan untuk membantu mempercepat
proses pemulihan nyeri punggung dengan
menggunakan sentuhan tangan pada punggung
klien secara perlahan dan lembut untuk
menimbulkan efek relaksasi.
2. TUJUAN
a. Melancarkan sirkulasi darah.
b. Menurunkan respon nyeri punggung.
c. Menurunkan ketegangan otot.
3. INDIKASI
a. Klien dengan keluhan kekakuan dan
ketegangan otot di punggung.
b. Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri
punggung pada ibu hamil.
4. KONTRA INDIKASI
a. Luka pada daerah yang akan dimassage
b. Gangguan atau penyakit kulit.
c. Jangan melakukan pemijatan langsung pada
daerah tumor.
d. Jangan melakukan massage pada daerah
yang mengalami ekimosis atau lebam.
e. Hindari melakukan massage pada daerah
yang mengalami inflamasi.
f. Hindari melakukan massage pada daerah
yang mengalami tromboplebitis.
g. Hati-hati saat melakukan massage pada
daerah yang mengalami gangguan sensasi
seperti penurunan sensasi maupun
hiperanastesia (Tappan & Benjamin, 2014).
5. PERSIAPAN KLIEN
a. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan
identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien dengan cermat.
b. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan, berikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya dan jawab seluruh
pertanyaan klien.
c. Siapkan peralatan yang diperlukan.
d. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang
baik.
e. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan
nyaman
6. PERSIAPAN ALAT
a. Baby oil
b. Tisu.
c. Handuk mandi yang besar.
d. Handuk kecil.
e. Bantal dan guling kecil serta selimut.
7. CARA KERJA
a. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera
dimulai.
b. Periksa vital sign klien sebelum memulai
effleurage massage pada punggung.
c. Posisikan klien dengan posisi miring ke kiri
atau duduk untuk mencegah terjadinya
hipoksia janin.
d. Instruksikan klien untuk menarik nafas
dalam melalui hidung dan mengeluarkan
lewat mulut secara perlahan sampai klien
merasa rileks.
e. Cuci tangan.
f. Tuangkan baby oil pada telapak tangan
kemudian gosokan kedua tangan hingga
hangat.
g. Letakkan kedua tangan pada punggung
klien, mulai dengan gerakan mengusap dan
bergerak dari bagian bahu menuju sacrum.
h. Buat gerakan seperti kupu-kupu dengan
menggunakan telapak tangan dan
melingkar kecil dengan menggunakan ibu
jari menuruni area tulang belakang,
gerakkan secara perlahan berikan
penekanan arahkan penekanan ke bawah
sehingga tidak mendorong klien ke
depan.
i. Usap bagian lumbal.
j. Bersihkan sisa minyak pada punggung
klien dengan handuk.
k. Rapikan klien ke posisi semula.
l. Beritahu bahwa tindakan telah selesai.
m. Bereskan alat-alat yang telah digunakan.
n. Cuci tangan
8. EVALUASI
a. Evaluasi hasil yang dicapai (penurunan
skala nyeri)
b. Beri reinforcement positif pada ibu hamil
c. Kontrak pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik
Makfuah, S. (2015). Standar Operasional
Prosedur Effleurage Massage.
(http://id.scribd.com).
SOP KOMPRES HANGAT
1. PENGERTIAN
Memberikan kompres hangat kering dengan
buli-buli hangat
2. TUJUAN
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Mengurangi rasa sakit
c. Merangsang peristaltic
d. Menurunkan suhu tubuh
3. KEBIJAKAN
Inpartu kala I
4. PERALATAN
a. Buli-buli hangat (Warm Water Zack)
b. Perlak dan alasnya
c. Air hangat
d. Termometer suhu air
e. Alat tulis
f. Lap kerja
g. Lembar observasi
5. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Tahap pra interaksi
1) Memperkenalkan diri
2) Mencuci tangan
3) Menempatkan alat di dekat pasien
dengan benar
b. Tahap orientasi
1) Memberikan salam
2) Menjelaskan maksud dan tujuan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan
pasien
c. Tahap kerja
1) Menjaga privasi
2) Meminta ibu untuk mengisi lembar
biodata (khusus pertemuan pertama)
3) Meminta ibu untuk mengisi lembar
observasi skala pengukuran nyeri Wong
Baker Facial Gramace Scale
4) Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin
5) Mengisi WWZ dengan air hangat : ½ -¾
(saat mengisi air, WWZ diletakkan rata
dengan kepala, WWZ ditekuk sampai
permukaan air kelihatan agar udara
tidak masuk)
6) Mengukur suhu air dengan thermometer
suhu : 41-43°C
7) Mengeringkan WWZ dengan lap kerja
agar tidak basah, lalu bungkus dengan
sarung WWZ
8) Meletakkan pengalas di bawah daerah
yang akan di pasang WWZ
9) Menganjurkan ibu miring kiri agar lebih
mudah di lakukan kompres pada daerah
pinggang dan bawah perut ibu pada
bagian depan. Kompres hangat di
lakukan selama 20 menit.
10) Memantau respons pasien
d. Tahap terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang
dilakukan
2) Membereskan alat
3) Merapikan pasien
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar
observasi.
(Oktaviana,Eka. 2017. Penerapan Kompres Hangat
Dan Dingin Untuk Mengurangi Nyeri Inpartu Kala
I Dan II Di Puskesmas Sempor 1)
Measurement Bagaimana cara pengukuran variabel penelitian?instrumen
apa yang digunakan dalam mengukur dan bagaimana
validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan?
Penelitian ini menggunakan desain penelitian
quasi- eksperimen yang bersifat time series group
comparison design.
Peneliti menjelaskan kepada responden tentang
tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian,
serta pengukuran skala nyeri. Selanjutnya meminta
kesediaan responden untuk mengikuti penelitian
dan menandatangani lembar persetujuan (informed
consent).
Untuk menganalisis data secara bivariat, pengujian
data dilakukan dengan uji t-independen yaitu uji
statistik (T-Test) untuk mengukur perbandingan
skala nyeri setelah dilakukan masase dan kompres
hangat pada kelompok intervensi.

6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


Apakah dapat diterapkan? Bagaimana bentuk penerapannya? Apa saja langkah yang
harus dilakukan untuk penerapan intervensi tersebut?
Masase dan kompres hangat keduanya dapat diterapkan sebagai salah satu intervensi
untuk penanganan nyeri persalinan kala I. Namun berdsarkan berdasarkan penelitian
diatas masase lebih efektif menurunkan skala nyeri persalinan kala I.
Masase dapat diterapkan, dinilai lagi segi biaya tidak membutuhkan biaya, dinilai dari
segi waktu juga sangat efektif, pasien akan merasa lebih diperhatikan apabila dilakukan
masase. Yang dibutuhkan hanyakan tenaga kesehatan yang terampil dalam melakukan
masase. Langkah yang harus dilakukan untuk penerapan masase dalam instansi kesehatan
khususnya kamar bersalin atau klinik bersalin adalah dengan mempersiapkan tenaga
kesehatan (bidan atau perawat) yang akan menolong persalinan untuk mahir dalam
masase.

7. Kelebihan dan kekurangan


a. Kelebihan
1. Mencantumkan waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
2. Mencantumkankan metode penelitian dan pengukuran dengan lengkap
b. Kekurangan
1. Tidak menguraikan secara jelas hasil penelitian
2. Tidak mencantumkan kriteria inklusi dan eksklusi

Anda mungkin juga menyukai