Indonesia
Saturday, February 10, 2018
AuliaBunga
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri
sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh
globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang
mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lainnya.Globalisasi perekonomian merupakan suatu
proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-
negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial
negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan
jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu
negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi
nasional dengan perekonomian internasional akan semakin
erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka
peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional
secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal
tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi
ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara. Pada saat ini
ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat
dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai
kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ancaman non militer di bidang
ekonomi?
2. Apa saja jenis ancaman nonmiliter di bidang ekonomi
?
3. Apa pengertian globalisasi ekonomi dan pengaruhnya
terhadap ancaman di bidang ekonomi?
4. Apa pengaruh globalisasi ekonomi terhadap
Indonesia?
5. Bagaimana strategi menghadapi ancaman dibidang
ekonomi?
3. Tujuan Makalah
Makalah ini disusun untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui ancaman di bidang ekonomi dan ruang
lingkupnya
2. Untuk mengetahui jenis ancaman non militer dibidang
ekonomi
3. Untuk mengetahui pengertian globalisai ekonomi.
4. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi ekonomi terhadap
Indonesia
5. Untuk mengetahui strategi dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi
6. Makalah ini bertujuan agar dimengerti dan di manfaatkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
BAB II
PEMBAHASAN
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai
ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini bukan berasal dari
sebuah ancaman perang melainkan ancaman ekonomi.
"Ancaman sebenarnya berupa ancaman ekonomi bukan
ancaman geografis. Oleh karena itu kenapa pemerintah tidak
membuat regulasi mendorong anak muda menjadi pengusaha
muda," kata Ketua HIPMI, Bahlil Lahadalia dalam acara
Forum Dialog HIPMI di Jakarta, Kamis (29/10).
Bahlil menyatakan bahwa mereka sudah berbicara kepada
Menhan perihal konsep bela negara tersebut, tetapi pandangan
HIPMI tidak digubris.
"Kami beberapa moment sudah bicara ke Menhan baris
berbaris itu tidak penting bagi masyarakat, yang penting itu
kesejahteraan," ujarnya.
Data diperolehnya, jumlah pengusaha muda saat ini baru
menyentuh angka 1,4 persen dari total penduduk. Jumlah itu
tentunya dianggap masih kurang. Sebab, idealnya Indonesia
memiliki 2 persen pengusaha muda.
Ia berharap pemerintah lebih menitik beratkan pada
pengembangan pengusaha muda Indonesia dibanding dananya
digunakan untuk merekrut orang-orang yang tidak
berkompeten di bidang ekonomi.
Bahlil menilai, jika hanya sedikit pemuda akan menjadi
wiraswasta maka menimbulkan pengangguran intelektual.
Kondisi ini mengancam mahasiswa dari kampus seluruh tanah
air.
"83 persen mahasiswa memilih jadi karyawan. Anak muda itu
agen perubahan, artinya siap-siap mahasiswa ini akan menjadi
pengangguran intelektual. Seluruh kampus dari Aceh sampe
Papua menjadi penghasil sampah intelektual," katanya.
Dalam Forum Dialog HIPMI tersebut hadir juga M. Arief
Rosyid (Ketum PB HMI), Ferry Joko Juliantono (Waketum
DPP Gerindra), Amung Ma'mun (Staf Ahli Bidang Informasi
dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga Kemenpora), Kolonel
Edy Yulianto (Perwakilan Menteri Pertahanan dan Keamanan)
dan Pengusaha Muda M. Hadi Nainggolan.
1. Pengertian
Ancaman Non Militer di Bidang Ekonomi merupakan
sebuah ancaman yang di dalamnya tidak dilibatkan kekuatan
senjata atau peralatan berbahaya lainnya di bidang ekonomi
namun jika terus dibiarkan maka ancaman tersebut akan
berbahaya bagi kedaulatan dan keutuhan seluruh wilayah
negara serta akan memberi dampak buruk terhadap
keselamatan masyarakat terutama di bidang ekonomi.
Mengatasi ancaman non militer adalah tugas dari lembaga
pemerintah yang berada di luar bidang pertahanan, tergantung
pada bentuk serta sifat ancaman yang dihadapi. Disamping itu,
sangat dibutuhkan pula dukungan oleh unsur lain dari kekuatan
bangsa. Bidang ekonomi merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan,di mana Negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial Negara. Wujud nyata
globalisasi bidang ekonomi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara,antara lain terjadi dalam aspek-aspek berikut :
Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di
berbagai Negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi
lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi manufaktur global.
Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di
semua Negara & dunia.
Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang
di peroleh dari Negara berkembang. Dengan globalisasi
,human movement akan semakin mudah.
Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara
dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari Negara-
negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui
televise, radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi
yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
berbagai dunia.
Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non-
tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan
menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin
cepat karena less papers document dalam perdagangan,
menggunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin
canggih.
2) Inflasi
Definis inflasi yaitu terjadinya peningkatan harga-harga
secara terus-menerus. Hal ini tentu disebabkan oleh
berbagai faktor, yaitu konsumsi masyarakat yang semakin
meningkat, terdapat kelebihan likuiditas di pasar, dan
sebagai tanda bahwa ada ketidaklancaran terhadap
distribusi barang.
Untuk mengatasi masalah inflasi, ada beberapa hal yang
dapat diterapkan, yaitu:
a. Kebijakan Moneter
b. Kebijakan Fiskal
c. Kebijakan Non Moneter
d. Menganjurkan kepada para pengusaha untuk
menaikkan hasil produksinya.
e. Menekan tingkat upah.
f. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan
sekaligus menetapkan harga maksimal.
g. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
h. Hyper Inflation
i. Penurunan nilai uang
j. Devaluasi
B. Ancaman Eksternal
Ancaman eksternal adalah bahaya yang berasal dari
pengaruh negara luar.
Macam- macam ancaman eksternal:
1) Indikator kinerja ekonomi buruk
Dalam menghadapi tantangan ini, sangat diperlukan
kerjasama di antara pemerintah dan masyarakat. Dengan
adanya suatu kerjasama yang baik, maka hal ini dapat
menjadi pemicu kemajuan kinerja ekonomi secara
bersama-sama. Dan pada akhirnya, tidak akan ada pihak
yang merasa dirugikan.
2) Daya saing rendah
Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan upaya
percepatan pembangunan perekonomian nasional dengan
kualitas yang lebih baik agar memiliki daya saing yang
tinggi.
3) Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi
Sikap kurang siap dalam menghadapi globalisasi juga
menjadi ancaman yang tidak dapat diabaikan. Maka dari
itu perlu diciptakan dan dibentuk generasi penerus yang
memiliki wawasan luas dan didasari oleh beragam
kekayaan budaya sehingga tidak akan mudah terpengaruh
dan terjerumus ke dalam budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan indonesia. Jadi, negeri tercinta ini
harus terus mengupayakan peningkatan pendidikan serta
teknologi informasi komunikasi.
4) Ketergantungan yang tinggi pada pihak asing
Ancaman seperti ini sebenarnya dapat dihadapi dengan
menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara yang
memiliki peran penting dalam tatanan ekonomi-politik
dunia. Disamping itu ikatan yang baik tersebut secara
perlahan akan memberi pengaruh positif terhadap
kemajuan ekonomi dalam negeri, sehingga pada akhirnya
tidak akan timbul rasa ketergantungan yang terlalu besar.
3. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di
seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh
batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara
akan menjadi kabur dan keterkaitan ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut
tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman
bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.
No comments:
Post a Comment
Home