PENDAHULUAN
Sistem saraf manusia adalah saraf yang kompleks, sangat khusus dan
sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas
sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal sagala fenomena
kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk
merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk
Nervus kranialis adalah saraf perifer yang berpangkal pada batang otak
dan otak. Fungsinya sebagai sensorik, motorik dan khusus. Fungsi khusus adalah
berhubungan dengan otak tanpa melalui batang otak, saraf otak kedua sampai
kedua belas semuanya berasal dari batang otak. Saraf otak kedua dan ketiga
berpangkal di mesensefalon, saraf otak keempat, lima, enam dan tujuh berinduk di
pons, dan saraf otak kedelapan sampai ke dua belas berasaldari medulla oblongata
1
Nervus kranialis mempunyai peranan penting bagi manusia, dan sangat penting
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mempersarafi otot-otot ekspresi wajah, sedangkan subdivisi yang lebih kecil yaitu
nervus intermedius yang membawa aferen somatik dan aferen otonom, serta
berjalan dalam kanalis fasialis. Dalam kanalis fasialis, nervus fasialis membentuk
3
ganglion genikulatum dan khorda timpani kemudian keluar melalui foramen
1. Nukleus fasialis
nukleus abdusens yang dikenal sebagai genu nervi fasialis. Dari genu tersebut
berjalan ke arah ventrolateral untuk keluar pada permukaan batang otak pada tepi
otot-otot muka bagian atas menerima fibrae corticonuclearis dari kedua belah
muka bagian bawah menerima fibrae corticonuclearis dari hemisfer cerebri sisi
kontralateral.
Vidianus. Saraf ini akan berjalan didalam Canalis Pterygoideus Vidii dan
4
lacrimalis, glandula nasalis dan glandula palatina. Nukleus salivatorius
b. Nukleus Solitarius
pengecap dari daerah dua per tiga anterior dorsum linguae. Selanjutnya dari
lingualis dan chorda tympani, serta mengangkut sensasi dari kelenjar parotis
5
Gambar 2.2. Letak nukleus nervus fasialis di batang otak dilihat dari dorsal
Sumber: Baehr, 2005
6
2.1.2 Perjalanan Nervus Fasialis (N VII)
Bagian intrakranial berawal dari area motorik kortek serebri yang terletak di girus
kapsula interna, lalu menuju bagian atas midbrain sampai ke batang otak bagian
bawah untuk bersinaps pada nukleus N VII di pons. N VII mempunyai 2 nukleus
yaitu nukleus superior dan inferior. Serabut dari kedua inti meninggalkan batang
internus.
berjalan superior dari N VIII sepanjang 8-10 mm sampai dengan fundus kanalis
dalam saluran tulang yang disebut kanal Fallopi. Intratemporal, saraf fasialis
berjalan membentuk huruf Z sepanjang 28-30 mm, yang terbagi atas segmen
ganglion genikulatum, sepanjang 3-5 mm. Terletak di bawah fossa media, dengan
terletak di posterior dan lateralnya. Segmen ini merupakan segmen terpendek dan
tertipis. Bagian tersempit dari kanal Fallopi adalah bagian pintu masuknya,
dengan diameter 0,68 mm. Di segmen ini, saraf fasialis mengisi 83% kanal.
7
Serabut saraf tersusun jarang dan tidak dibungkus epineurium, dengan pendarahan
yang tanpa anastomosis. Dari ganglion genikulatum, keluar cabang pertama saraf
fasialis, yaitu N. Petrosus mayor. Saraf ini membawa serabut motorik sekretorik
minor, yang akan bergabung dengan serabut pleksus timpani yang dipersarafi oleh
N IX. Pada ganglion genikulatum bagian distal, saraf fasialis akan membelok ke
belakang secara tajam membentuk sudut (genu) dan mulai memasuki kanal
Fallopi segmen timpani atau horizontal sepanjang 8-11 mm dan saraf fasialis
Bagian akhir dari segmen timpani adalah genu eksterna, di sini saraf fasialis
membelok tajam ke arah bawah. Segmen mastoid berawal dari genu eksterna,
yang terletak posterolateral dari prosesus piramid. Saraf fasialis berjalan vertikal
fasialis mengisi 64% kanal Fallopi. Di segmen ini terdapat 3 cabang yaitu:
3). Persarafan dari cabang aurikular nervus vagus yang membawa serabut nyeri
kemudian berjalan di anterior otot digastrikus posterior dan lateral dari prosesus
stiloid, arteri karotis eksterna dan vena fasialis posterior, kemudian memasuki
8
percabangan, yaitu cabang temporal (frontal), zigomatikus, bukal, mandibula dan
servikal.
9
Gambar 2.5 Nervus XII (dilihat dari kanan)
Sumber: Subota, 2013.
terdapat diantara pyramis dan oliva. Keluar dari cavum cranii lewat canalis
hypoglossi, di atas tepi lateral foramen magnum. Di basis cranii, lewat di dorsal
jugularis interna dan a. carotis interna, kemudian jalan diantara a. carotis externa
10
2.3 Penyakit yang mengenai Nervus Kranialis
a. Nervus Olfaktorius (N I)
Ada beberapa jenis kelainan yang bisa timbul dalam proses pembauan
- Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau. Umunya tidak
- Tumor
olfaktorius.
ipsilateral.
11
Penyebab gangguan menghidu yang sering dijumpai :
Trauma Kepala
lapangan pandang yang tidak dapat dilihat (skotoma), fotofobia yaitu mata
mudah menjadi silau, takut akan cahaya dapat dijumpai pada penderita
meningitis.
Ketajaman penglihatan
Lapangan pandang
12
- Hemianopsia: cacat yang menempati setengah dari lapang pandang
pandang.
Skotoma pusat terjadi karena lesi pada makula lutea atau serat nervus
yang paling sering ialah trauma, dan dapat juga dijumpai pada diabetes
Penderitanya juga mengalami kesukaran bila naik atau turun tangga dan
13
e. Nervus Trigeminus (N V)
beberapa kasus bisa disebabkan oleh kelainan pada otak akibat luka atau
cedera, efek dari prosedur pembedahan, stroke, tumor yang menekan saraf
diplopia horizontal. Bila pasien melihat lurus ke depan, posisi mata yang
dari otot rektus medialis yang tidak terganggu. Penyebab gangguan N VI:
- Mastoiditis
- Meningitis
- Sarkoidosis
- Glioma di pons
14
Kelumpuhan otot mata multiple Kelumpuhan ini dapat juga disebabkan oleh
miastenia gravis, disamping parese otot penggerak bola mata dapat juga
dijumpai ptosis.
- Lesi LMN: penyebab pada pons meliputi tumor, lesi vaskuler, dan
siringobulbia.
meningitis kronik.
15
- Penyakit Parotis
Tumor parotis, trauma atau operasi parotis dapat merusak cabang dari
sisi) dan kehilangan fungsi fungsionalnya. Sejauh ini tidak ada pasien
gerakan dari rantai tulang pendengaran dan jika tidak aktif, suara akan
nervus VIII antara lain gangguan pendengaran, berupa: tuli saraf dapat
- Tuli Sensorineural
ataupun jalur auditori. Jenis tuli ini harus dibedakan dengan jenis tuli
konduktif karena sifatnya yang lebih ireversible. Salah satu contoh tuli
- Acoustic neuroma
vestibular di sudut antara cerebelar dan pons. Jika tumor tersebut tumbuh
16
vestibulokoklear dan Nervus fasialis yang dapat menyebabkan ketulian
- Hiperakusis
- Nistagmus
arah yang diikuti gerakan cepat pada bagian mata yang lainnya.
- Penyakit Meniere
semisirkularis
lemah dan lumpuh. Cairan atau makanan tidak dapat ditelan ke esofagus
17
melainkan bisa masuk ke saluran pernapasan. Kelainan yang dapat menjadi
penyebab antara lain: lesi batang otak (lesi N IX) atau karena neuralgia
glosofaringeal idiopatik.
- Vagal refleks: berupa batuk atau muntah. Iritasi kulit pada dinding
- Nyeri yang disalurkan rasa nyeri di faring dan atau laring merupakan
atau laring. Ini merupakan salah satu karakteristik khas dari tumor
hypopharyngeal.
- Pita Suara: Gerakan dari pita suara dipengaruhi oleh nervus vagus.
vagus masih berfungsi setidaknya pada tingkat dada ke bagian atas. Pada
sehingga jika terdapat tumor pada mediastinum kiri maka akan terdapat
serabut saraf, tumor, dan iskemia akibatnya persarafan ke otot trapezius dan
18
wajah menoleh ke salah satu sisi dengan dagu sedikit terangkat disebut
tortikolis.
mengenai N XII ini dapat berupa tipe UMN atau LMN. Kelumpuhan N XII
dijulurkan. Jika m. genioglosus pada satu sisi lemah, dorongan dari otot
lesi nuclear N XII (LMN): paralisis flaccid bilateral pada lidah dengan atrofi
19
BAB III
KESIMPULAN
anterolateralis yang terdapat di antara pyramis dan oliva. Keluar dari cavum
submandibular.
20
DAFTAR PUSTAKA
Candra B, 1994, Neurologi Klinik, Lab. Ilmu Penyakit N. RSU dr. Soetomo,
Surabaya.
Yogyakarta, UGM,pp.193-6.
Putz, R. dan Pabst R., 2013, Atlas Anatomi Manusia Sobbota, ed.23, Jakarta,
Stephen, G.W., 2014, Clinical Neuroanatomy, ed.27, Mc Graw Hill Medical, Ney
York.
21