Anda di halaman 1dari 9

BAB I

DESAIN ARSITEKTUR

1.1 IDENTIFIKASI DESIAN ARSITEKTUR


Untuk memastikan apakah produk telah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
pelanggan, maka selanjutnya adalah tahap yang dilakukan adalah membuat arsitektur produk.
Arsitektur produk adalah elemen-elemen fungsional dari produk terhadap kumpulan bangunan
fisik (Physcal Building Blocks). Desain arsitektur adalah sebuah kekuatan/kekokohan
(virmitas), keindahan/estetika (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas). Selain itu, arsitektur
juga merupakan ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya serta dilengkapi dengan proses
belajar. Salah satu cabang ilmu yang mesti dipelajari dalam menelaah arsitektur adalah ilmu
filsafat, terutama rasionalisme, empirisisme, fenomenologi strukturalisme, post-strukturalisme,
dan dekonstruktivisme. Semua hasil karya yang dihasilkan arsitektur adalah suatu karya seni
(Marcus Pollio Vitrovius).
Pada bagian desain arsitektur produk ini akan dibahas mengenai BOM Tree beserta
komponen BOM Table dari produk yang akan dibuat, analisis antropometri, desain produk,
desain komponen produk, gambar teknik produk, dan mekanisme produk.

Pembersih Kaca (Wiper)

Badan Pegangan Wadah Penyemprot

Penyangga Badan
Karet Stick Penyemprot
Pegangan

Karet Sprayer

Gambar 1.1 Pengelompokan Elemen-Elemen Wiper Ke dalam Chunck

1.2 BILL OF MATERIAL


Cara menguraikan komponen fisik dasar dari produk adalah dengan BOM (Bill of
Material). Bill of Material atau daftar kebutuhan material merupakan daftar komponen atau
material yang diperlukan untuk menyusun sebuah produk rakitan lengkap. Jumlah dan nama
komponennya termasuk juga sumber asal perolehan (dibuat sendiri atau dibeli) akan
diidentifikasikan. Umumnya yang tercantum dalam Bill Of Material hanyalah komponen yang
berkaitan langsung dengan produk yang akan dibuat atau dirakit. Berikut ini merupakan Bill of
material dari produk wiper.

1.2.1 Bill Of Material Tree


Bill of Material (BOM) suatu barang menunjukkan jumlah setiap jenis bahan dan bagian
barang yang dibutuhkan membuat satu satuan barang jadi serta jumlah (product structure) atau
daftar suku rakitan (assembly parts list). Selain itu, bill of material digunakan sebagai sebuah
daftar dari semua material, parts, dan subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang
dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk (Dwi Cahyono, 2017). Pada BOM Tree ini
terdapat level yang menunjukkan breakdown atau urutan perakitan mulai dari produk hingga
komponen serta material yang digunakan. Berikut merupakan BOM tree dari produk wiper.

0 Level 0
Wiper

1.1 1.2 1.3 Level 1


Badan Wiper Pegangan Wiper Wadah Penyemprot
Wiper

1.1.2 1.1.3
Karet Wiper Penyangga 1.3.2
1.3.1 Badan Level 2
Karet Wiper
Kepala Penyemprot Penyemprot

1.3.1.1 1.3.1.2 1.3.1.3


Sprayer Pear Selang Level 3

Karet Plastik Plastik Plastik Besi Selang Plastik Material

Gambar 1.1 BOM Tree Produk Wiper

1.2.1 Bill Of Material Table


Bill of Material Table berfungsi untuk menyajikan daftar kebutuhan material dalam bentuk
tabel dengan mengacu pada BOM Tree yang telah dibuat. Secara umum BOM Table bisa
diartikan sebagai bentuk visualisasi dari penjelasan BOM Tree. Di dalam BOM Table berisi
mengenai keterangan-keterangan dari tiap-tiap komponen yang menyusun produk tersebut.
Keterangan-keterangan yang ada di BOM Tree tidak memiliki format yang baku sehingga
keterangan-keterangan yang akan dicantumkan didalam BOM Table sesuai dengan kebutuhan
dari pihak pembuat (Wignjosoebroto,1995). Berikut merupakan BOM table dari produk wiper.
Tabel 1.1 Bill of Material Table Produk Wiper
NO. KOMPONEN JUMLAH DIMENSI MATERIAL KETERANGAN
1.1 Badan wiper 1 P = 25 cm - Beli
L = 4 cm
T = 33 cm
Berat = 100 gr
1.1.2 Karet wiper 2 P = 25 cm Karet Beli
L = 3 cm
1.1.3 Penyangga karet 1 P = 25 cm Plastik Beli
wiper L = 1 cm
1.2 Pegangan wiper 1 P = 25 cm Plastik Beli
L = 3 cm
1.3 Wadah 1 P = 8 cm - Beli
penyemprot wiper L = 3 cm
1.3.1 Kepala 1 T = 1 cm Plastik Beli
Penyemprot L = 2 cm
1.3.1.1 Sprayer 1 T = 1 cm Plastic Beli
L = 2 cm
1.3.1.2 Pear 1 - Besi Beli
1.3.1.3 Selang 1 P = 8 cm Plastik Beli
1.3.2 Badan 1 P = 8 cm Plastik Beli
penyemprot

1.3 Desain Arsitektur Produk


Arsitektur produk merupakan kegunaan elemen-elemen fungsional dari produk
terhadap kumpulan bangunan fisik (physical building blocks) produk. Tujuan arsitektur
produk adalah untuk menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang harus
dilakukan komponen tersebut dan seperti apa penghubung atau pembatas (interface) yang
digunakan untuk peralatan lainnya. Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional
dan fisik.
Elemen-elemen fugsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang
menyumbang terhadap kinerja keseluruhan produk. Elemen-elemen fisik dari sebuah produk
adalah bagian-bagian produk (part, komponen, dan sub rakitan) yang pada akhirnya
diimplementasikan terhadap fungsi produk. Elemen-elemen fisik diuraikan lebih rinci ketika
usaha pengembangan berlanjut. Beberapa elemen fisik ditentukan oleh konsep produk, dan
yang lainnya ditentukan selama fase perancangan detail. Elemen fisik produk biasanya
diorganisasikan menjadi beberapa building blocks utama yang disebut chunks. Setiap chunks
terdiri dari sekumpulan komponen yang mengimplementasikan fungsi dari produk. Berikut
ini berupakan uraian desain arsitektur produk:

1.3.1 Analisis Antropometri


Antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia
(Wignjosoebroto, 2008). Berikut ini merupakan analisis antropometri dari produk Pembersih
Kaca (Wiper) yang dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Data Antropometri dari Produk Wiper
NO PENGGUNAAN KETERANGAN
Part Produk Dimensi pegangan Wiper
D17

Dimensi
antropometri dan
penggunaannya

Dimensi genggaman tangan, untuk menentukan dimensi atau lebar pegangan


wiper yang akan dirancang.
Persentil 50th
Persentil dan
Agar rancangan komponen yang akan dibuat dapat digunakan oleh rata-rata
alasannya
dari populasi yang ada.
0
Allowence dan
Karena lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan
alasannya
pengguna.
Ukuran Final 4,7 cm
Part Produk Panjang Sprayer Wiper
D18

Dimensi
Antropometri dan
penggunaannya

Dimensi lebar maksimal ibu jari ke jari kelingking tangan, untuk


menentukan panjang dari wiper dalam memudahkan untuk mengaplikasikan
semprotan cairan pembersih.
Persentil 50th
Persentil dan
Agar rancangan komponen yang akan dibuat dapat digunakan oleh rata-rata
alasannya
dari populasi yang ada
0
Allowence dan
Karena lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan
alasannya
pengguna.
Ukuran Final 35 cm

Berdasarkan data antropometri Indonesia, dimensi antropometri yang digunakan pada


produk wiper adalah pada dimensi lebar wiper denga menggunakan dimensi lebar tangan
(D29), dimensi tinggi genggaman tangan ke atas dalam posisi berdiri (D34) dan dimensi tinggi
genggaman tangan ke depan (D24).
Pada lebar pegangan wiper digunakan persentil 50th karena produk dirancang untuk dapat
digunakanoleh rata-rata dari populasi yang ada. Allowance yang digunakan sebesar 0 karena
lebar tangan sudah mencukupi untuk kebutuhan pergerakan tangan pengguna. Ukuran final
lebar pegangan wiper adalah 3 cm.
Pada panjang wiper digunakan persentil 50th karena produk dirancang untuk dapat
digunakan oleh rata-rata dari populasi yang ada. Allowance yang digunakan sebesar 10 cm
Untuk tinggi alas sepatu dan fleksibilitas tinggi saat menggunakan wiper agar adjustable dalam
jangkauan tinggi maupun lebar kaca. Ukuran final panjang wiper maksimal adalah 43 cm.
Pada panjang pegangan wiper digunakan persentil 50th karena produk dirancang untuk
dapat digunakan oleh rata-rata dari populasi yang ada. Allowance yang digunakan sebesar 0
karena tinggi genggaman tangan ke depan sudah sudah mencukupi untuk kebutuhan
pergerakan tangan pengguna. Ukuran final panjang pegangan wiper adalah 25 cm.

1.3.2 DESAIN PRODUK


Setelah mengetahui komponen fisik dasar dari produk yang dapat dibuat desain produk
dan desain per komponen. Berikut merupakan desain produk wiper pembersih kaca.
Gambar 1.2 Desain Produk Wiper

1.3.3 DESAIN KOMPONEN PRODUK


Berikut merupakan gambar desain komponen dari produk wiper pembersih kaca:
Gambar 1.3 Desain Komponen Produk Wiper

1.3.4 GAMBAR TEKNIK PRODUK


Berikut merupakan gambar teknik dari produk wiper pembersih kaca:
Gambar 1.4 Gambar Teknik Produk Wiper
1.3.5 MEKANISME PRODUK
Produk wiper berfungsi untuk membersihkan kaca. Permukaan kaca yang dapat
dibersihkan merupakan permukaan kaca datar. Pada umumnya, produk wiper yang ada di
pasaran hanya memiliki fungsi untuk membersihkan kaca saja tanpa terdapat fungsi lainnya.
Namun, pada produk wiper yang dikembangkan terdapat inovasi berupa tambahan tabung
penyemprot berisi cairan pembersih yang diletakkan pada gagang atau pegangan wiper. Selain
itu, produk wiper yang dikembangkan memiliki pegangan yang dapat dipanjangkan agar dapat
menjangkau kaca jendela yang tinggi. Sehingga mekanisme kerja dari produk wiper yang
dikembangkan adalah untuk memudahkan aplikasi cairan pembersih, pengguna dapat dengan
praktis yaitu dengan menyemprotkan cairannya secara langsung yang terdapat pada tabung
wiper. Karena produk wiper ini dirancang agar adjustable dalam jangkauan ukuran kaca
sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakan produk wiper tersebut.

Anda mungkin juga menyukai