Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO V PENYAKIT PAK BUDI

Pak Budi (40 tahun) datang ke Puskesmas dengan keluhan utama bengkak pada leher kanan sejak 2
bulan yang lalu. Dari anamnesis diketahui bengkak di leher sejak 2 bulan yang lalu, bertambah besar
dan tidak nyeri. Tidak ada batuk maupun demam. Berat badan stabil.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan kelenjer limfe leher kanan membesar, 2 buah, masing-masing
dengan ukuran 2x2x1,5 cm, kenyal, tidak nyeri tekan dan bisa digerakkan dari dasarnya. Tidak ada
pembesaran kelenjer limfe ditempat lain. Pemeriksaan laboratorium rutin dalam batas normal.

Dokter menerangkan pada Pak Budi, ada beberapa kemungkinan penyebab pembengkakan
pada lehernya dan pengobatan sangat tergantung pada penyebabnya. Untuk itu dokter
menyarankan Pak Bedo dirujuk ke Rumah Sakit. Pak Budi Rina jurkan untuk menjalani pemeriksaan
BAJAH dan/atau biopsi eksisi untuk mencari penyebabnya. Pak Budi heran, kenapa pembengkakan
leher yang kecil saja memerlukan pemeriksaan yang banyak. “Apakah penyakit ini tidak bisa
sembuh?” tanya Pak Budi dalam hati. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Budi
?

Pengertian Limfadenopati

Pengertian di bawah ini adalah pengertian umum mengenai limfadenopati atau istilah medisnya
dikenal sebagai Generalized Lymphadenopathy.

Limfadenopati secara umum adalah pembesaran yang terjadi pada lebih dari dua kelompok kelenjar
getah bening yang tidak berdekatan. Kelenjar getah bening (lymph node atau nodus limfatik) berisi
sel darah putih dan memiliki peran penting dalam kemampuan tubuh untuk melawan virus, bakteri
dan penyebab penyakit lainnya.

Ukuran kelenjar getah bening umumnya tergantung dari usia seseorang, lokasinya, dan aktivitas
kekebalan tubuh yang dilakukannya. Kelenjar ini memang memiliki kapasitas untuk membesarkan
ukurannya.

Limfadenopati biasanya bisa dirasakan di bawah dagu, di leher, di ketiak, atau di pangkal paha.
Kondisi ini biasanya tidak digolongkan sebagai masalah medis serius. Akan tetapi limfadenopati bisa
jadi merupakan tanda awal dari penyakit serius.

Gejala Limfadenopati

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala utama limfadenopati
adalah membesarnya ukuran kelenjar getah bening sehingga menimbulkan rasa nyeri dan benjolan.

Limfadenopati juga bisa memunculkan gejala yang berbeda-beda, tergantung dari penyebab
pembesaran kelenjar. Beberapa gejala lain tersebut adalah:

Hidung berlendir, demam, radang tenggorokan, dan gejala lain yang menandakan terjadinya infeksi
saluran pernapasan atas.
Pembengkakan menyeluruh pada kelenjar getah bening di sekujur tubuh, yang bisa menandakan
infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Pembengkakan tungkai.

Pertumbuhan kelenjar yang cepat, tidak bisa bergeser, dan keras. Hal ini bisa menandakan adanya
tumor.

Demam.

Berkeringat pada malam hari.

Penyebab Limfadenopati

Limfadenopati bisa disebabkan oleh bermacam-macam kondisi. Namun, mayoritas kasus


limfadenopati diakibatkan adanya infeksi virus seperti pada kasus common cold(rinofaringitis atau
pilek). Berikut beberapa hal atau kondisi yang menyebabkan munculnya limfadenopati:

Protozoa. Toksoplasmosis, leishmaniasis, penyakit Chagas, penyakit tidur.

Virus. Infeksi saluran pernapasan atas, mononukleosis menular, cytomegalovirus, rubella, varicella,
campak, HIV, Hepatitis A dan B, Roseola infantum, demam berdarah, adenovirus.

Jamur. Contohnya coccidioidomycosis

Bakteri. Septikemia, demam tifoid, TB, sifilis, pes, penyakit lyme, tularemia, brucellosis.

Gangguan sistem kekebalan tubuh dan hipersensitivitas. Misalnya lupus eritematosus sistemik dan
reaksi terhadap obat.

Gangguan neoplastik dan proliferasi. Leukimia akut, limfoma, neuroblastoma, histiositosis.

Gangguan metabolisme. Contohnya penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick.

Diagnosis Limfadenopati

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi berdasarkan
gejala, tanda klinis yang dialami oleh pasien juga pemeriksaan penunjang lainnya. Sebelum
mengambil tindakan diagnosis tertentu, dokter akan mempelajari catatan medis pasien terlebih
dahulu.

Beberapa tindakan yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis adanya limfadenopati
adalah:

Pemeriksaan fisik. Pada kelenjar getah bening yang dekat dengan permukaan kulit, dokter akan
memeriksa ukuran, tekstur, apakah terasa hangat dan nyeri bila disentuh.

Tes darah. Tindakan ini akan disarankan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan pasien secara
umum, serta mendeteksi adanya kelainan darah dan infeksi.

Uji pencitraan. Pemeriksaan sinar-X atau CT scan pada bagian tubuh yang terkena limfadenopati
dilakukan untuk mencari sumber infeksi atau menemukan adanya tumor.
Biopsi kelenjar getah bening. Dokter akan mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening atau
bahkan seluruhnya untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan dan Komplikasi Limfadenopati

Tujuan pengobatan biasanya untuk menangani penyakit atau kondisi medis yang menyebabkan
munculnya limfadenopati. Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi penyebab munculnya
limfadenopati:

Obat-obatan antivirus. Limfadenopati biasanya akan kembali normal setelah infeksi virus teratasi
dengan pemberian obat-obatan antivirus.

Terapi gangguan sistem kekebalan tubuh.

Terapi antimikroba, akan diberikan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab limfadenopati.

Kemoterapi, radioterapi dan pembedahan, ketiga tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi
kanker yang bisa menimbulkan limfadenopati.

Jika penyebab munculnya limfadenopati tidak segera ditangani dengan benar, ada beberapa
komplikasi limfadenopati yang bisa diidap oleh penderita yaitu:

Infeksi aliran darah (bakteremia).

Penyumbatan pembuluh darah vena besar.

Abses atau munculnya nanah.

3. Bagaimana proses pembentukan kelenjar getah bening dan dimana saja kelenjar getah bening
tersebut ?
 Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah
bening, namun hanya didaerah submandibular (bagian bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat
paha yang teraba normal pada orang sehat. Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan
merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh
limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.
4. Bagaimana tanda dan gejala limfadenopati ?
 ditandai pembengkakan pada satu atau lebih kelenjar getah bening, biasanya di leher dan
ketiak, tetapi kadang kala di tempat lain. Gejala ini biasanya cepat hilang tanpa diobati.
5. Kenapa bisa terjadi benjolan dileher kiri Tn A ?
 karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba,
zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi
maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak
untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar.
6. Bagaimana keterkaitan kelenjar limfa dengan system imunitas ?
 Hubungan antara kelenjar limfa dengan sistem imunitas adalah kelenjar limfa juuga
termasuk dalam pertahanan tubuh. Kelenjar limfa memiliki sel pertahanan tubuh, jika ada
antigen yang menginfeksi maka kelenjar limfa dapat menghasilkan sel – sel pertahanan tubuh
yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai