Berikut tabel 4.1 yang merupakan data run time dari SK 1 berdasarkan
praktikan lalui pada saat perakitan bagian sasisst:
25
4.1.4 Data Run Time SK 4
Berikut tabel 4.4 yang merupakan data run time dari SK 4 berdasarkan
praktikan lalui pada saat perakitan bagian rakitan sasisst, rakitan kepala mobil,
dan rakitan badan mobil:
Ws1 = 50,25 s
26
2. Perhitungan waktu siklus elemen A6 pada stasiun kerja ke-1
Waktu yang tersedia
Ws2 = Unit yang akan diproduksi
12+11+11+11
Ws2 = 4
Ws2 = 11,25 s
3. Perhitungan waktu siklus elemen A7 pada stasiun kerja ke-1
Waktu yang tersedia
Ws3 = Unit yang akan diproduksi
31+31+21+19
Ws3 = 4
Ws3 = 25,5 s
Jadi total waktu siklus SK 1 yaitu 86,25 s.
Ws1 = 16,5 s
2. Perhitungan waktu siklus elemen B3 pada stasiun kerja ke-2
Waktu yang tersedia
Ws2 = Unit yang akan diproduksi
11+18+16+10
Ws2 = 4
Ws2 = 13,75 s
Ws1 = 8,75 s
2. Perhitungan waktu siklus elemen C4 pada stasiun kerja ke-3
Waktu yang tersedia
Ws2 = Unit yang akan diproduksi
2+2+1+2
Ws2 = 4
Ws2 = 1,75 s
27
1. Perhitungan waktu siklus elemen D7 pada stasiun kerja ke-4
Waktu yang tersedia
Ws1 = Unit yang akan diproduksi
11+10+14+12
Ws1 = 4
Ws1 = 11,75 s
2. Perhitungan waktu siklus elemen D5 pada stasiun kerja ke-4
Waktu yang tersedia
Ws2 = Unit yang akan diproduksi
3+10+11+8
Ws2 = 4
Ws2 = 8 s
Berikut contoh perhitungan waktu normal pada SK ke-1 dan SK ke-3 dari
tabel 4.5
1. Perhitungan waktu normal elemen A8 pada stasiun kerja ke-1
Wn1 = Ws x p
Wn1 = 50,25 x 1,25
Wn1 = 56,81 s
1. Perhitungan waktu normal elemen A6 pada stasiun kerja ke-1
Wn2 = Ws x p
Wn2 = 11,25 x 1,25
Wn2 = 14,06 s
2. Perhitungan waktu normal elemen A7 pada stasiun kerja ke-1
Wn3 = Ws x p
Wn3 = 24,75 x 1,25
Wn3 = 30,94 s
28
Berikut contoh perhitungan waktu baku pada SK ke-1 (operator wanita)
dan SK ke-3 (operator pria) dari tabel 4.6 diatas:
1. Perhitungan waktu baku elemen A8 pada stasiun kerja ke-1
Wb1 = Waktu Normal + (Waktu Normal x % Kelonggaran)
Wb1 = 62,81 + (62,81 x 0,05)
Wb1 = 65,95 s
2. Perhitungan waktu baku elemen A6 pada stasiun kerja ke-1
Wb2 = Waktu Normal + (Waktu Normal x % Kelonggaran)
Wb2 = 14,06 + (14,06 x 0,05)
Wb2 = 14,77 s
3. Perhitungan waktu baku elemen A7 pada stasiun kerja ke-1
Wb3 = Waktu Normal + (Waktu Normal x % Kelonggaran)
Wb3 = 30,94 + (30,94 x 0,05)
Wb3 = 32,48 s
29
Berikut contoh perhitungan idle time pada SK 1 – SK 4 dari tabel 4.7
diatas:
𝑛
1. 𝐼𝑑𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑛. 𝑊𝑠 ∑ 𝑊𝑖
𝑖=1
2. 𝐼𝑑𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑛. 𝑊𝑠 ∑ 𝑊𝑖
𝑖=1
3. 𝐼𝑑𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑛. 𝑊𝑠 ∑ 𝑊𝑖
𝑖=1
4. 𝐼𝑑𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑛. 𝑊𝑠 ∑ 𝑊𝑖
𝑖=1
30
antara stasiun-stasiun kerja. berikut tabel 4.8 yaitu data balance delay dari 4
stasiun kerja yang ada:
Berikut contoh perhitungan balance delay dari tabel 4.8 diatas untuk ke-4
stasiun kerja yang ada:
(4 𝑥 105,50)−(267,25)
D= 𝑥 100%
4 𝑥 105,50
422−267,25
D= 𝑥 100%
422
154,75
D= x 100%
422
D = 37 %
31
Berikut contoh perhitungan efesiensi stasiun kerja dari tabel 4.9 diatas
untuk SK 1 – SK 4:
𝑊𝑖
1. Efesiensi Stasiun Kerja1 = 𝑊𝑠 𝑥 100%
86,25
Efesiensi Stasiun Kerja1 = 105,50 𝑥 100%
32
Tabel 4.10 Data Line Efficiency
Berikut contoh perhitungan line efficiency dari tabel 4.10 diatas untuk ke-4
stasiun kerja yang ada:
∑𝑘𝑖=1𝑆𝑇𝑖
Line Efficiency = (𝑘).(𝐶𝑇) 𝑥100%
267,25
Line Efficiency = 3 𝑥 105,50 𝑥 100%
Line Efficiency = 84 %
33
Berikut contoh perhitungan smoothnes index dari tabel 4.11 diatas untuk
ke-4 stasiun kerja yang ada:
Si = ∫ ∑𝑘𝑖=1(𝑆𝑇𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑆𝑇𝑖 )2
Si = ∫(86,25 − 105,50)2 + (51,50-105,50)2 + (24,00-105,50)2 + (105,50-
105,50)2
Si = ∫ 9928 , 81
Si = 99,64 100
34
Berikut contoh perhitungan work station dari tabel 4.12 diatas untuk ke-4
stasiun kerja yang ada:
∑𝑛𝑖=1 𝑡𝑖
𝐾min =
𝐶
267,25
𝐾min =
105,50
𝐾min = 3
Jadi jumlah stasiun kerja yang efesien adalah 3 stasiun.
35
perakitan baik dari rakitan sasisst, rakitan kepala mobil, dan rakitan badan mobil
dari stasiun kerja sebelumnya untuk menjadi sebuah produk damkar yang utuh.
36