Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH DASAR-DASAR BIOTEKNOLOGI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PENYAKIT

DISUSUN OLEH:

CICI IRMA YANTI H 1502101010057

BAHARUDDIN HALIM 1502101010108

RAY WIJAYA NAINGGOLAN 1502101010126

YASIR HAMDANI DALIMUNTHE 1502101010132

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2018

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk


hidup (bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan
bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman
untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian, serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun
masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada
jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
Mengetahui perkembangan bioteknologi merupakan hal yang sangat
menarik untuk di bahas dan di ketahui terlebih bila kita dapat mengembangkan
suatu bioteknologi dan dapat bermanfaat bagi mahluk lain.

Rumusan Masalah

Bagaimana aplikasi bioteknologi dalam bidang penegndalian penyakit ?

BAB II
PEMBAHASAN

Bioteknologi memiliki manfaat yang cukup besar di bidang kesehatan


khususnya dalam pengendalian penyakit, antara lain dengan ditemukannya
antibiotic dan vaksin. Antibiotik penisilin yang dihasilkan oleh jamur Penicillium
notatum telah ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929. Adapun pada
tahun 1939 oleh Rene Dubois mengisolasi dua antibiotic gramisidin dan tirosidin
modern yang pertama dan tergolong luas penggunaannya. Penisilin dihasilkan
selama pertumbuhan dan metabolism cendawan tertentu, yaitu Penicillium
notatum dan Penicillium Chrysogenum. Senyawa antibiotic yang dihasilkan jamur
ini sangat efektif terhadap bekteri gram positif, khususnya pneumokokus dan
beberapa stafilokokus. Beberapa bakteri gram negative, spiroketa yang merupakan
penyebab sifilis.
Jenis antibiotic lain yang dihasilkan oleh jamur/cendawan, antara lain :
sefalosporin dan streptomisin. Sefalosporin merupakan sekelompok antibiotic
yang dihasilkan oleh suatu spesies cendawan laut, Cephalosporium Acremonium.
Antibiotik ini aktif terhadap banyak bakteri gram positif dan negative serta tidak
dapat dirusak oleh penisilinase, yaitu enzim yang terdapat dalam bakteri yang
mampu merusak penisilin. Streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces Griseus,
yaitu bakteri tanah. Antibiotik ini efektif terhadap banyak bakteri gram positif dan
gram negative yang pathogen dan Mycobacterium tuberculosis. Oleh karena itu,
Streptomisin menjadi antibiotic utama untuk penderita TBC seebagai komoterapi.

Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan


obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini:
1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter
dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit
keturunan, misalnya hemofilia.

Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes


dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan
banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat mengakibatkan
hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika
dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri. Ini
dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan insulin
manusia pada bakteri.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi modern di bidang kesehatan


untuk pengendalian penyakit antara lain sebagai berikut.

1. Pembuatan Hormon Insulin

Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui


rakayasa genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan
gen pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut
dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian
bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin
yang diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes.

2. Antibodi Monoklonal

Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh


yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui
rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil
antibodi dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal
digunakan sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat
memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang
menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel
hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi
yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker atau tumor.
Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat.

3. Interferon

Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa


kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk
melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon
dilakukan melalui rekayasa genetika.

4. Vaksin
Vaksin pada dunia hewan yang diproduksi dengan teknik rekayasa
genetika hampir sama dengan vaksin pada manusia. Macam vaksin pada hewan
hasil rekayasa genetika adalah sebagai berikut.

1. Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK/FMD) dibuat dari virus anti PMK yang
dikloning ke E-colli sehingga diperoleh antigen PMK dalam jumlah besar.

2) Vaksin Rabies yang diproduksi dengan teknik rekayasa genetika.

3) Vaksin Blue tongue,yang dikhususkan pada domba.

4) Vaksin white diarrhea,yang dikhususkan pada babi.

5) Vaksin Fish-fibrosis,vaksin yang diperuntukkan bagi ikan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Menurut istilah bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan “Teknologi”,


sehingga definisinya seperti ini bioteknologi adalah pemanfaatan organisme hidup
untuk memecahkan masalah atau untuk membuat produk baru yang bermanfaat.
Bioteknologi terbagi menjadi 2 yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan
mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya
jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan
metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Sedangkan bioteknologi
modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti
DNA rekombinan.

Bioteknologi dalam bidang kesehatan juga termasuk aplikasinya didalam


pengendalian suatu penyakit. Dengan banyaknya hasil-hasil bioteknologi seperti
antibiotik, vaksin, antibodi monoklonal dan lain sebaainya semakin memudahkan
dalam penyembuhan suatu penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://biosejati.wordpress.com/2012/04/02/penerapan-bioteknologi-di-
bidang-kesehatan/. Penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan.

Pringgo, S. (1992). Menyiapkan Para Ahli Biologi Guna Dapat Ikut dalam
Pembangunan Bioteknologi di Indonesia. Makalah Seminar Biologi
Molekuler 1995. Bandung: Kerjasama ITB dan Dirjen Dikti.

Anda mungkin juga menyukai