Anda di halaman 1dari 3

Ada fenomena menarik di setiap usai lebaran idul Fitri, yaitu maraknya reuni atau

kumpul alumni. Baik per-angkatan, perkelas atau per-lembaga.

Alumni yang tersebar di berbagai kota di Indonesia berdatangan, walau harus


menempuh perjalanan jauh dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.

Tujuannya satu, bertemu melepas rindu dan silaturahmi. Tentu ada tujuan lain yang
juga bisa disepakati.

Saat reuni inilah mengalir cerita dan terbuka lagi kenangan lama, menari seolah baru
terjadi kemaren.

Waktu berjalan terasa begitu cepat. Peristiwa-peristiwa masa lalu hadir membayang
di depan mata.

Ah, membayangkan dan mengenang masa itu dan melihat realitas saat ini, betapa
takdir manusia berbeda dan betul-betul berjalan sesuai keinginan dan kemudahan
dari Allah.

Pahitnya kehidupan masa lalu dan saat ini melebur dalam kegembiraan dan canda
tawa. Penatnya perjalanan, jauhnya jarak dan besarnya biaya tak lagi dirasakan.
Yang ada adalah luapan kebahagian, senyum dan ria gembira.

Dulu beberapa tahun yang silam sama-sama pelajar. Saat reuni setelah 20 tahun
tentu keadaan sudah berbeda.

Itulah gambaran reuni di dunia. Ada reuni yang lebih dahsyat lagi, yaitu reuni di
akhirat.

*******

Kelak penduduk surga berjumpa satu sama lainnya. Mereka yang satu keturunan
dapat berjumpah walau lintas generasi dan di derajat surga yang berbeda.

Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat
dengan apa yang dikerjakannya.(Qs, 54:31)

Mereka yang jauh kekerabatannya juga dapat berjumpa setiap hari Jum’at yang
disebut dengan hari pasaran.

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam berkata,

“Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat. Bertiuplah
angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah
dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah
indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin
bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah
indah dan cantik’” (HR. Muslim no. 7324)

Dijelaskan dalam Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,

“Pasar di surga adalah tempar bertemunya kaum muslimin satu sama lain supaya
bertambah kenikmatan. Merasakan kelezatan saling berbincang-bincang. Dan saling
mengenang apa yang terjadi di dunia dan membicarakan apa yang mereka dapatkan
di akhirat. Mereka bertemu setiap Jumat sebagaimana pada hadits, agar mereka bisa
saling berjumpa satu sama lain.”[Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah 54/214]

Alangkah indahnya hari itu. Cerita ketika hidup di dunia akan mengalir dari bibir-
bibir yang senantiasa memuji Allah.

Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-
menanya. (Qs,52:25)

Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah


keluarga kami merasa takut (akan diazab)”.(Qs,52:26)

Pertemuan cinta dan Kasih sayang. Tidak ada benci dan dengki. Tidak ada
kebohongan dan kepalsuan. Duduk di tengah Taman yang rindang dan asri dengan
udara sejuk dan hidangan yang beraneka ragam. Gemercik air sungai yang mengalir
menambah syahdunya suasana.

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan
(di sekitar) mata-mata air. (Qs, 77:41)

Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini. (Qs,77:42)

(Dikatakan kepada mereka): “Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa
yang telah kamu kerjakan”. (Qs, 78:43)

Duduk bertelekan sambil dilayani pelayan surga yang muda belia. Gelas-gelas
minuman tak henti-hentinya dituangkan. Habis yang satu, datang lagi lainnya yang
kelezatannya berbeda dari sebelumnya.
di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di
dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan.(Qs, 76 :13)

Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu
melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (Qs,76 :19)

Untuk mendapatkan makanan yang terlezat cukup hanya membayangkannya, tiba-


tiba sudah siap tersedia di depan mata.

******

Itulah cara reuni penduduk surga. Lalu apakah penduduk neraka juga reuni.
Jawabannya ya.

Jika penduduk surga ber-reuni ria dengan gembira dan suka cita, dengan Cinta dan
Kasih sayang, maka berbeda dengan penghuni neraka.

Mereka ber-reuni dalam Puncak penderitaan, satu sama lain saling memaki, saling
menyalahkan dan penuh kebencian.

Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin
dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke
dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka
masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka
kepada orang-orang yang masuk terdahulu: “Ya Tuhan kami, mereka telah
menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat
ganda dari neraka”. Allah berfirman: “Masing-masing mendapat (siksaan) yang
berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui”. (Qs, 7:38)

Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-
orang yang masuk kemudian: “Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas
kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan”. (Qs,
7:39)

Tak ada hidangan dan minuman kecuali buah zaqqum, nanah dan darah yang
menjijikan. Siksaan terus menerus, Tak ada istirahat walau sejenak.

Mereka berseru: “Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab:
“Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)”.(Qs, 43:77)

Inilah reuni yang paling mengenaskan. Kita berlindung kepada Allah darinya.

Natar 11 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai