I. Pendahuluan
Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar, berbagai jenis
limbah yang dihasilkan di rumah sakit dan unit-unit pelayanan medis
bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi
pengunjung dan terutama petugas yang menangani limbah tersebut.
Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengelolaan
pendahuluan sebelum diangkut ke tempat pembuangan atau
dimusnahkan dengan unit pemusnahan setempat, karena itu perlu
prosedur tertentu dalam pembuangannya.
II. Pengertian
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.
Pengertian limbah medis sesuai Peraturan Pemerintah No. 85 tahun
1999, limbah medis termasuk ke dalam kategori limbah berbahaya dan
beracun.
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusakkan lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.
III. Inventarisasi
Membedakan jenis bahan Bahan berbahaya dan beracun B3
berdasarkan wujud benda cair, padat dan gas.
c. Limbah cair
Penanganan limbah cair :
1) Air limbah yang berasal dari WC dilakukan pengolahan
melalui septic tank.
2) Limbah dapur dilakukan pengolahan penggunakan alat
penangkap lemak (grease trap) berupa kerangka kawat.
d. Limbah gas
Limbah gas adalah semua limbah yang berasal dari gas yang
digunakan di rumah sakit seperti dapur dan generator.
Penanganan limbah gas :
1) Pembuangan melalui cerobong,
3
2) Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu,
3) Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang
banyak memproduksi gas oksigen dan dapat menyerap debu.
V. Penyimpan limbah
a. Penyimpanan limbah padat B3 medis :
1) Limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah medis
disimpan di TPS medis, setiap hari oleh petugas kebersihan
dengan troli untuk selanjutnya dibawa oleh pihak ketiga.
2) TPS medis berupa kontainer yang memiliki penutup.
3) TPS medis diberikan dengan desifektan, setiap selesai
pengangkutan (TPS dalam keadaan kosong).
b. Penyimpanan limbah padat B3 non medis :
1) Disimpan diruangan tertutup.
c. Penyimpanan limbah padat non medis :
1) Limbah padat non medis dari setiap ruangan penghasil limbah
padat non medis disimpan di TPS setiap hari oleh petugas
kebersihan dengan cara manual dengan troli atau tanpa troli.
2) Pastikan kantong sampah dalam keadaan terikat.
3) Limbah padat non medis yang telah terkumpul dalam TPS
dimasukan dalam plastik polibag hitam.
4) TPS berupa ruangan yang tertutup dan tersedianya sirkulasi
udara yang cukup.
5) TPS dibersihkan setiap selesai pengangkutan.
DIREKTUR
4
5