Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN :

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD LUBUK SIKAPING


NO.800/58/TU/RSUD/IV/ 2018
TENTANG INVENTARISASI, PENANGANAN,
PENYIMPANAN DAN PENGUNAAN BAHAN B3
DAN LIMBAHNYA.

INVENTARISASI, PENANGANAN, PENYIMPANAN DAN


PENGUNAAN BAHAN B3 DAN LIMBAHNYA.

I. Pendahuluan
Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar, berbagai jenis
limbah yang dihasilkan di rumah sakit dan unit-unit pelayanan medis
bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi
pengunjung dan terutama petugas yang menangani limbah tersebut.
Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengelolaan
pendahuluan sebelum diangkut ke tempat pembuangan atau
dimusnahkan dengan unit pemusnahan setempat, karena itu perlu
prosedur tertentu dalam pembuangannya.

II. Pengertian
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.
Pengertian limbah medis sesuai Peraturan Pemerintah No. 85 tahun
1999, limbah medis termasuk ke dalam kategori limbah berbahaya dan
beracun.
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusakkan lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.

III. Inventarisasi
Membedakan jenis bahan Bahan berbahaya dan beracun B3
berdasarkan wujud benda cair, padat dan gas.

IV. Penanganan limbah


a. Limbah padat
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri
dari limbah padat B3 medis dan non medis.

Penanganan limbah padat B3 medis :


1
a) Pemilihan limbah padat B3 medis,
1) Limbah benda tajam seperti jarum suntik, pisau bedah,
pecahan kaca botol obat, pecahan kaca dll, dibuang ke
dalam safety box.
2) Limbah medis infeksius seperti handscoon, slang infus,
kassa, kapas, kantong urine yang kosong, kateter, botol
sampel darah dan urine, dibuang ke tempat sampah yang
dilapisi kantong plastik berwarna kuning.
3) Limbah kimia berupa sisa reagen dan kemasannya
dibuang ke TPS medis.
4) Limbah farmasi berupa obat-obatan kadaluarsa seperti
larutan vitamin, obat batuk, cairan intravena, tetes mata,
dll, dibuang ke TPS. Pembelian obat-obatan di rumah
sakit sesuai dengan kebutuhan dan efisien dalam
pemakaian sehingga tidak ada penumpukan obat-obatan
kadaluarsa.
b) Pengumpulan limbah padat B3 medis :
Pengumpulan dilakukan setiap hari atau jika sudah terisi ¾
penuh, pengumpulan dilakukan dengan mengunakan troli
khusus.
c) Pengangkutan limbah padat B3 medis :
1) Petugas pengangkutan harus menggunakan masker dan
sarung tangan.
2) Safety box diangkut ke TPS medis oleh petugas
kebersihan jika ¾ sudah terisi penuh.
3) Limbah medis lainnya dalam kantong plastik kuning dari
setiap ruangan penghasil sampah medis diangkut ke TPS
medis oleh petugas kebersihan dengan mengunakan troli.
4) Limbah medis yang telah terkumpul dalam TPS medis
dimasukan dalam plastik polibag hitam yang diikat
dengan tali plastik berwarna kuning.
5) Limbah medis diambil oleh pihak ketiga dengan
mempergunakan kendaraan.
6) Petugas kebersihan harus mencuci tangan setelah selesai
menangani limbah medis.

b. Penanganan limbah padat B3 non medis :


Limbah yang mengandung logam berat misalnya air raksa dari
termometer yang pecah dan tensimeter, dikumpulkan dengan
sendok dan dituangkan ke dalam wadah kecil tertutup
menggunakan sarung tangan, sedangkan bola lampu TL disimpan
dalam wadah tertutup.

Penanganan limbah padat non medis :


a) Pemilihan limbah padat non medis.
2
1) Limbah padat non medis seperti kertas, bungkusan
makanan, sisa makanan, plastik bekas, botol bekas,
dibuang ketempat sampah yang sudah dilapisi plastik
kantong warna hitam.
2) Cuci tangan setelah selesai bekerja.
b) Pengumpulan limbah padat non medis :
1) Pengumpulan dilakukan setiap hari atau jika sudah terisi
¾ penuh, pengumpulan dilakukan dengan menggunakan
cara manual dengan troli atau tanpa troli.
2) Gunakan masker dan sarung tangan.
3) Cuci tangan setelah selesai bekerja.
c) Pengangkutan limbah padat non medis :
1) Gunakan masker dan sarung tangan.
2) Sampah non medis/domestik dari setiap bagian/ruangan
diangkut oleh petugas kebersihan untuk dibuang ke TPS
(tempat pembuangan sampah sementara).
3) Sampah yang ada di TPS diangkut oleh truk sampah dari
Dinas Kebersihan ke TPA (tempat pembuangan akhir).

c. Limbah cair
Penanganan limbah cair :
1) Air limbah yang berasal dari WC dilakukan pengolahan
melalui septic tank.
2) Limbah dapur dilakukan pengolahan penggunakan alat
penangkap lemak (grease trap) berupa kerangka kawat.

Tahap pemeliharaan grease trap :


a) Buang sisa lemak/sisa makanan yang menempel pada
kerangka kawat ke kantong sampah medis.
b) Bersihkan kerangka kawat.
c) Cek saluran air.
d) Masukkan kembali kerangka kawat ke bak lalu tutup.
e) Untuk limbah kamar mandi dan washtapel dari masing-
masing ruangan dan laundry termasuk limbah cair dari
ruangan operasi/bersalin dilakukan pengelolahan dengan
IPAL.
f) Sisa sampel urine dibuang ke saluran pembuangan kotoran.
g) Limbah berupa reagen bekas pemeriksaan dibuang ke IPAL
oleh petugas kebersihan dengan mengunakan APD.

d. Limbah gas
Limbah gas adalah semua limbah yang berasal dari gas yang
digunakan di rumah sakit seperti dapur dan generator.
Penanganan limbah gas :
1) Pembuangan melalui cerobong,
3
2) Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu,
3) Melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang
banyak memproduksi gas oksigen dan dapat menyerap debu.

V. Penyimpan limbah
a. Penyimpanan limbah padat B3 medis :
1) Limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah medis
disimpan di TPS medis, setiap hari oleh petugas kebersihan
dengan troli untuk selanjutnya dibawa oleh pihak ketiga.
2) TPS medis berupa kontainer yang memiliki penutup.
3) TPS medis diberikan dengan desifektan, setiap selesai
pengangkutan (TPS dalam keadaan kosong).
b. Penyimpanan limbah padat B3 non medis :
1) Disimpan diruangan tertutup.
c. Penyimpanan limbah padat non medis :
1) Limbah padat non medis dari setiap ruangan penghasil limbah
padat non medis disimpan di TPS setiap hari oleh petugas
kebersihan dengan cara manual dengan troli atau tanpa troli.
2) Pastikan kantong sampah dalam keadaan terikat.
3) Limbah padat non medis yang telah terkumpul dalam TPS
dimasukan dalam plastik polibag hitam.
4) TPS berupa ruangan yang tertutup dan tersedianya sirkulasi
udara yang cukup.
5) TPS dibersihkan setiap selesai pengangkutan.

VI. Pengunaan yang aman


Pengunaan kembali limbah padat maupun cair, tidak ada dilakukan di
rumah sakit.

DIREKTUR

dr. Yong Marzuhaili


NIP. 19740928 200604 1 009

4
5

Anda mungkin juga menyukai