Tugas 2
Tugas 2
Taurina atau asam 2-aminoetanasulfonat adalah turunan asam amino yang banyak
terdapat dalam empedu dan pada jaringan lainnya dalam kadar rendah dari banyak binatang,
termasuk manusia. Taurina memiliki berat molekul sebesar 125,15 g/mol dengan rumus
molekul C2H7NO3S. Taurina adalah turunan dari sisteina, asam amino yang mengandung
belerang (S). Taurina tergolong sebagai asam amino kondisional, artinya merupakan asam
amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh manusia
dewasa. Tubuh kita dapat mensintesis taurin dengan memanfaatkan metionin dan sistein.
Meski tubuh kita dapat menghasilkan taurin, akan tetapi dalam kondisi tertentu tubuh kita
memerlukan taurin dari luar tubuh kita, terutama bagi bayi yang baru lahir. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, kita bisa mengkonsumsi beberapa makanan yang mengandung taurin, atau
pun dengan cara mengkonsumsi suplemen makanan.
Beberapa makanan yang mengandung taurin diantaranya adalah telur, ikan, daging, dan
susu. Selain itu, taurin juga dapat kita temukan dalam keju, cokelat, dan alpukat. Taurina
merupakan kandungan dalam banyak minuman energi, termasuk dalam Kratingdaeng dan
Extra Joss. Walaupun demikian, taurin tidak menambah energi melainkan mencegah kelelahan
otot. Taurin merupakan asam amino yang memiliki peran penting perkembangan saraf dan
membantu mengatur tingkat air dan mineral dalam darah. Selain itu Taurin juga berfungsi
antioksidan. Taurin merupakan asam amino yang mampu menggerakan jenis mineral kalium,
magnesium, dan natrium ke dalam membran sel. Ketiga jenis mineral tersebut sangat baik
dalam menjaga fungsi otak dan jatung.
Taurin juga dapat membantu neurotransmitter dalam memberikan perlindungan pada
otak. Selain itu taurin juga terbukti dapat menjaga kekuatan otot-otot jantung, sehingga dapat
mencegah terjadinya penyakit gagal jantung dan aritmia. Dosis mengkonsumsi sumplemen
taurin ialah antara 500mg-2,000mg. mengkonsmsi tauin dapat memberikan efek samping
seperti dehidrasi, penipisan darah, gangguan pencernaan, kerusakan sistem saraf dan otak,
hipoglikemia dan detak jantung tidak normal.