Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Surgical Apgar Score

Surgical Apgar Score (SAS) adalah skor sederhana yang menggunakan


informasi intraoperatif tentang hemodinamik dan kehilangan darah untuk
memprediksi skor morbiditas dan mortalitas pasca operasi pada skala 0-10 yang
dihitung dari tiga parameter yang dikumpulkan selama prosedur operasi. Detak
jantung terendah (HR), tekanan arteri rerata (MAP) terendah, perkiraan
kehilangan darah (EBL). Pengurangan morbiditas dan mortalitas pasca operasi
adalah tujuan dasar dari setiap prosedur bedah. Kunci untuk mengurangi
morbiditas dan mortalitas pasca operasi adalah dengan manajemen perioperatif
pasien yang efektif yang memerlukan penilaian objektif pasien, yang dapat dinilai
dengan sistem penilaian risiko. Skoring risiko berusaha untuk mengukur risiko
pasien dari hasil yang merugikan berdasarkan keparahan penyakit yang berasal
dari data yang tersedia pada tahap awal tinggal di rumah sakit. Idealnya, sistem
penilaian risiko harus memberikan prediksi objektifitas dan mortalitas yang
memungkinkan komunikasi dan pemahaman tentang tingkat keparahan penyakit.
Kemungkinan hasil operasi bedah diperlukan untuk memastikan alokasi sumber
daya yang tepat dan untuk evolusi rejimen pengobatan yang lebih efektif dan juga
memungkinkan pengambilan keputusan oleh penerima.1
Ahli bedah membutuhkan alat prediksi untuk menilai risiko perioperatif.
Beberapa algoritma telah digunakan atau dikembangkan untuk menilai tingkatan
risiko seperti sistem klasifikasi American Society of Anesthesiologists Physical
Status (klasifikasi ASA), The physiologic and Operative Severity Score for
Enumeration of Mortality and Morbidity (POSSUM), the Acute Physiology and
Chronic Health Evaluation (APACHE), dan the simplified acute physiology score
(SAPS). Namun, masing-masing sistem ini memiliki keterbatasan dan
penggunaan terbatas. Klasifikasi ASA pada awalnya dimaksudkan sebagai sarana
untuk stratifikasi penyakit sistemik pasien tetapi tidak risiko pasca operasi.
Meskipun klasifikasi ASA telah terbukti sebagai faktor risiko pra-operasi prediktif
dalam model mortalitas, sifat subyektif dan penilaian yang tidak konsisten antara
penyedia membuatnya kurang ideal untuk melakukan perhitungan risiko pasca
operasi berbasis bukti. POSSUM, APACHE, dan SAPS dan turunannya nanti
(Portsmouth POSSUM, POSSUM kolorektal, APACHE II dan III, dan SAPS II)
adalah algoritma prediksi yang lebih akurat dan objektif, tetapi tidak semua
variabel yang dibutuhkan mudah dan konsisten dapat dicapai dalam suatu operasi
pengaturan ruangan, menjadikannya lebih praktis dalam peran awalnya yang
dimaksudkan sebagai alat audit perawatan kritis daripada alat prediksi.1
SAS karena ketersediaannya dalam waktu nyata, kesederhanaan, tidak
mahal yang dikumpulkan di rumah sakit mana pun, dan segera dapat digunakan
untuk keputusan klinis telah menjadikannya alat yang ampuh untuk peningkatan
keselamatan yang luas dalam operasi. SAS menyediakan "Snapshot" yang tersedia
tentang bagaimana operasi berjalan dengan menilai kondisi pasien setelah operasi
dari 0 (menunjukkan kehilangan banyak darah, hipotensi, dan peningkatan detak
jantung atau asistol) sampai 10 (menunjukkan kehilangan darah minimal, tekanan
darah normal , dan detak jantung yang secara fisiologis rendah ke normal).1

Tabel 1. Surgical Apgar Score (parameter)2

a
Score adalah jumlah poin dari setiap kategori
b
Kejadian bradiaritmia yang patologis, termasuk sinus arrest, blok atrioventrikular, asistol juga
menerima poin 0 untuk lowest heart rate
Tabel 2. Surgical Apgar Score3

Risk Group SAS


High 0–4
Medium 5-7
Low 8-10

1. https://www.ijss-sn.com/uploads/2/0/1/5/20153321/ijss_jul_oa01-
_2016.pdf
2. https://www.journalacs.org/article/S1072-7515(06)01709-1/pdf
3. https://www.omicsonline.org/open-access/surgical-apgar-score-predictor-
of-postemergency-abdominal-surgeryoutcome-1584-9341-12-4-2.pdf

Anda mungkin juga menyukai