Anda di halaman 1dari 6

DEFINISI

Berdasarkan Pasal 1 angka (22) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 (“PP 29/2018”)
tentang pemberdayaan industri, Tingkat Komponen Dalam Negeri (“TKDN”) adalah besaran
kandungan dalam negeri pada Barang, Jasa, serta gabungan Barang dan Jasa. Sementara itu,
Pasal 1 angka (7) Peraturan Menteri Nomor 16/M-IND/PER/2/2011 Tahun 2011 (“Permen
Perin 16/2011”) mendefinisikan TKDN sebagai besarnya komponen dalam negeri pada
barang, jasa dan gabungan barang dan jasa.

TKDN JASA

Berdasarkan Pasal 67 ayat (4) PP 29/2018, Nilai TKDN Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b dihitung berdasarkan biaya yang meliputi tenaga kerja; alat kerja/fasilitasi kerja;
dan Jasa umum. Selain itu pada ayat (6) diketahui juga bahwa nilai kemampuan intelektual
(brainware) dapat dihitung sebagai biaya dalam penghitungan nilai TKDN. Terdapat
nomenklatur “komponen” yang terdapat di dalam definisi TKDN dimana dalam TKDN Jasa,
komponen dalam negeri jasa yang diatur di dalam Pasal 1 angka (9) adalah penggunaan jasa
sampai dengan penyerahan akhir dengan memanfaatkan tenaga kerja termasuk tenaga ahli, alat
kerja termasuk perangkat lunak dan sarana pendukung yang berasal dari dan dilaksanakan
di dalam negeri.

Penghitungan komponen Dalam Negeri Jasa dilakukan berdasarkan perbandingan antara harga
jasa keseluruhan dikurangi harga jasa luar negeri terhadap harga jasa keseluruhan. Hal tersebut
diatur di dalam Pasal 8 ayat (1) Permen Perin 16/2011.

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖


𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐽𝑎𝑠𝑎 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Harga jasa keseluruhan dalam yang digunakan dalam penghitungan TKDN Jasa merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan
(on site). Hal tersebut diatur di dalam Pasal 8 ayat (2) Permen Perin 16/2011. Biaya yang
dikeluarkan dalam harga jasa keseluruhan meliputi:1

a. biaya tenaga kerja;


b. biaya alat kerja/fasilitas kerja; dan
c. biaya jasa umum;

Ketiga biaya tersebut tidak termasuk keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan (company
overhead), dan Pajak Keluaran.2

Dalam menentukan komponen dalam negeri jasa, terdapat beberapa kriteria antara lain:3

a. untuk bahan (material) langsung yang digunakan untuk membantu proses pengerjaan jasa
berdasarkan negara asal barang (country of origin);

1
Pasal 8 Ayat (3) Permen Perin 16/2011.
2
Pasal 8 Ayat (3) Permen Perin 16/2011.
3
Pasal 8 Ayat (4) Permen Perin 16/2011.
b. untuk alat kerja/fasilitas kerja berdasarkan kepemilikan dan negara asal; dan
c. untuk tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan.

Khusus untuk penentuan komponen dalam negeri untuk alat kerja atau fasilitas kerja,
ketentuannya adalah:4

1. alat kerja yang diproduksi di dalam negeri dan dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam
negeri, dinilai 100% (seratus persen) komponen dalam negeri;
2. alat kerja yang diproduksi di dalam negeri dan dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar
negeri, dinilai 75% (tujuh puluh lima persen) komponen dalam negeri;
3. alat kerja yang diproduksi dalam negeri dan dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama
antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai komponen dalam negeri
75% (tujuh puluh lima persen), ditambah dengan 25% (dua puluh lima persen) proporsional
terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam negeri;
4. alat kerja yang diproduksi di luar negeri dan dimiliki oleh penyedia barang/jasa dalam
negeri, dinilai 75% (tujuh puluh lima persen) komponen dalam negeri;
5. alat kerja yang diproduksi luar negeri dan dimiliki oleh penyedia barang/jasa luar negeri
negeri, dinilai 0% (nol persen) komponen dalam negeri; dan
6. alat kerja yang diproduksi luar negeri dan dimiliki oleh penyedia barang/jasa kerjasama
antara perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri, dinilai komponen dalam
negerinya secara proporsional terhadap komposisi (perbandingan) saham perusahaan dalam
negeri.

No Diproduksi Dimiliki Komponen Dalam Negeri


1 DN DN 100% DN
2 DN LN 75% DN
3 DN DN+LN 75% DN + (25% x Proporsional Komposisi Saham DN)
4 LN DN 75% DN
5 LN LN 0%
6 LN DN+LN Proporsional Komposisi Saham DN

Penghitungan TKDN Jasa dilakukan pada setiap kegiatan penyediaan jasa 5 dan ditelusuri
sampai dengan jasa tingkat dua yang dihasilkan oleh penyedia jasa dalam negeri. Apabila
dalam penelusuran terhadap jasa tingkat dua terdapat komponen yang berasal dari jasa tingkat
tiga yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dalam negeri, TKDN komponen dari jasa tingkat
tiga dimaksud dinyatakan 100% (seratus persen).6

TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN JASA

Berdasarkan Tata Cara Penghitungan TKDN Jasa yang termuat dalam Lampiran VI Permen
Perin 16/2011, lingkup penghitungan TKDN Jasa terdiri dari:

a. Biaya Manajemen Proyek dan Perekayasaan;

4
Pasal 2 Ayat (6) Permen Perin 16/2011.
5
Pasal 9 Ayat (1) Permen Perin 16/2011.
6
Pasal 9 Ayat (3) Permen Perin 16/2011.
𝑲𝑫𝑵 𝑴𝒂𝒏𝒂𝒋𝒆𝒎𝒆𝒏 𝑷𝒓𝒐𝒚𝒆𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂𝒚𝒂𝒔𝒂𝒂𝒏 = %TKDN x Jumlah7 x Durasi8 x Upah9

𝑲𝑳𝑵 𝑴𝒂𝒏𝒂𝒋𝒆𝒎𝒆𝒏 𝑷𝒓𝒐𝒚𝒆𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂𝒚𝒂𝒔𝒂𝒂𝒏 = (1 − %TKDN) x Jumlah10 x Durasi11 x Upah12

b. Biaya Alat Kerja/Fasilitas Kerja;

𝑲𝑫𝑵 𝑨𝒍𝒂𝒕 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑭𝒂𝒔𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 = %TKDN x Jumlah13 x Durasi14 x Biaya15

𝑲𝑳𝑵 𝑨𝒍𝒂𝒕 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑭𝒂𝒔𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 = (1 − %TKDN) x Jumlah16 x Durasi17 x Biaya18

c. Biaya Konstruksi dan Fabrikasi; dan

𝑲𝑫𝑵 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑭𝒂𝒃𝒓𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 = %TKDN x Jumlah19 x Durasi20 x Upah21

𝑲𝑳𝑵 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑭𝒂𝒃𝒓𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 = (1 − %TKDN) x Jumlah22 x Durasi23 x Upah24

d. Biaya Jasa Umum.

𝑲𝑫𝑵 𝑱𝒂𝒔𝒂 𝑼𝒎𝒖𝒎 = %TKDN x Jumlah25 x Upah26

𝑲𝑳𝑵 𝑱𝒂𝒔𝒂 𝑼𝒎𝒖𝒎 = (1 − %TKDN) x Jumlah27 x Upah28

7
Jumlah Satuan Orang
8
Jumlah Satuan Bulan
9
Upah Per Bulan
10
Jumlah Satuan Orang
11
Jumlah Satuan Bulan
12
Upah Per Bulan
13
Jumlah Unit
14
Jumlah Bulan
15
Jumlah Per Bulan
16
Jumlah Unit
17
Jumlah Bulan
18
Jumlah Per Bulan
19
Jumlah Personil
20
Jumlah Bulan
21
Jumlah Per Bulan
22
Jumlah Personil
23
Jumlah Bulan
24
Jumlah Per Bulan
25
Jumlah Uraian Pekerjaan
26
Jumlah Per Lump Sum
27
Jumlah Uraian Pekerjaan
28
Jumlah Per Lump Sum
Adapun kriteria dan persyaratan dari masing-masing lingkup penghitungan adalah:

No Lingkup Kriteria dan Persyaratan


Dinilai berdasarkan biaya:

 Tenaga kerja yang berasal dari fungsi-fungsi manajemen


dan perekayasaan yang mendukung langsung kegiatan
pemesanan (job order);
 Lelang; atau
 Kontrak (misalnya gaji manajemen proyek, gaji site
manager, gaji engineer, dan sebagainya).
Biaya Manajemen
1 Proyek dan Dilengkapi dengan:
Perekayasaan
 Jabatan;
 Kualifikasi;
 Kewarganegaraan;
 Jumlah;
 Durasi Kerja; dan
 Harga per satuan upah.

Dinilai berdasarkan:

 Penyusutan alat kerja atau fasilitas kerja yang dimiliki


seperti:

o Laptop;
o Hand tools;
o Hand drill dan connection tester; dan
o Biaya sewa untuk alat kerja atau fasilitas.

 Biaya sewa untuk alat kerja atau fasilitas kerja yang


Biaya Alat disewa:
2 o sewa alat berat;
Kerja/Fasilitas Kerja
o dsb.

Dilengkapi dengan:

 Sertifikat/bukti kepemilikan;
 Nama mesin;
 Spesifikasi;
 Jumlah mesin;
 Durasi pemakaian; dan
 Biaya depresiasi/biaya sewa.

Dinilai berdasarkan biaya untuk pekerjaan konstruksi yang


Biaya Konstruksi dan diikat dalam suatu kontrak kerja dan merupakan fungsi
3
Fabrikasi langsung pada suatu pekerjaan, seperti:
 gaji teknisi instalasi;
 gaji teknisi perawatan;
 dsb.

Dilengkapi dengan:

 Jabatan;
 Kualifikasi;
 Kewarganegaraan;
 Jumlah;
 Durasi Kerja; dan
 Upah per bulan.

Dinilai berdasarkan jasa-jasa yang dikeluarkan untuk


pengurusan atau yang berhubungan dengan kegiatan
pekerjaan jasa, seperti:

 biaya listrik;
 biaya asuransi;
 dsb.
4 Biaya Jasa Umum
Dilengkapi dengan:

 Spesifikasi/Kualifikasi;
 Pemasok;
 Jumlah; dan
 Harga satuan.

DOKUMEN PENDUKUNG

Adapun dokumen pendukung untuk TKDN Jasa adalah:

1. Profil perusahaan;
2. Penilaian sendiri TKDN untuk jasa yang dinilai;
3. Struktur organisasi perusahaan;
4. Foto atau gambar layanan jasa, alat kerja atau fasilitas kerja;
5. Untuk tenaga kerja yang terlibat dalam proses layanan jasa (level operator s.d. manager),
yaitu Salinan slip gaji atau surat pernyataan gaji dengan tanda tangan pejabat berwenang
dan Salinan KTP/Paspor;
6. Untuk mesin atau alat kerja atau fasilitas kerja yaitu faktur pembelian mesin, daftar asset
perusahaan (beserta perhitungan penyusutannya) dan akte pendirian perusahaan pemilik alat
kerja atau fasilitas kerja;
7. Untuk bahan habis pakai (consumable material) yaitu faktura tau PO pembelian dan Mill
Certificate/Certificate of Origin;
8. Untuk Jasa Umum, yaitu faktur/PO, kuitansi, faktur pembayaran, bukti setor pajak,
Pemberitahuan Impor Barang (PIB), akte pendirian perusahaan, dan lain-lain.

KOMPONEN-KOMPONEN BIAYA PERHITUNGAN TKDN JASA


No Komponen
Manajemen Proyek (Project Management) dan Perekayasaan (Engineering)
1 Tenaga Kerja
2 Fasilitas Kerja
3 Biaya Tidak Langsung Proyek (Over Head)
Alat Kerja/Fasilitas Kerja
1 Sewa/Depresiasi Alat Kerja (crane, forklift, dsb)
2 Fasilitas Kerja
3 Bangunan-Tanah Fasilitas Kerja
Konstruksi dan Fabrikasi
1 Penempatan Mobilisasi/Demobilisasi
2 Tenaga Kerja
3 Biaya Tidak Langsung Proyek (Over Head)
Jasa Umum
1 Asuransi
2 Lisensi dan Paten
3 Utilities (Listrik, Air, Telekomunikasi)
4 Perawatan, Perbaikan dan Suku Cadang (Maintenance, Repair, dan Spare Part)
5 Penjamin Mutu (Quality Assurance)
6 Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Lingkungan (HSE)
7 Biaya Tidak Langsung Fasilitas Kerja
Biaya Bahan Habis Pakai (consumable)

 Gas;
 Solar;
 Pelumas;
8
 Air proses dan Pendingin (coolant)
 Minyak hidrolik
 Gemuk
 Sand blasting atau painting atau coating material

Komponen biaya diatas dapat disesuaikan dengan kondisi yang terdapat pada masing-masing
perusahaan atau penyedia barang dan jasa atau lingkup pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai