BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan
perkembangannnya.
Siswa sekolah dasar secara umum memiliki latar belakang yang beraneka
ragam, baik bakat, minat, social maupun perkembangan kognitif dan
kemampuannya. Perkembangan kognitif menurut Bruner (dalam Resnick, 1981:
110) mulai tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Maksudnya perkembangan
kognitif anak dimulai dari belajar benda-benda konkret, dilanjutkan pada belajar
gambar-gambar dan diagram-diagram (semi konkret dan semi abstrak) kemudian
belajar melalui simbol-simbol atau tanda. Misalnya untuk menjumlahkan dua
bilangan cacah yang terdiri dari dua angka atau lebih digunakan ikatan lidi ,
pensil, kelereng, manic-manik serta kartu bilangan. Setelah konsep tersebut
dipahami siswa, diajarkan dengan menggunakan gambar ikatan lidi, pensil atau
gambar kelereng, akhirnya menggunakan lambing bilangan. Oleh karena itu siswa
memerlukan perlakuan dari guru sesuai dengan keanekaragaman tersebut, melalui
pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan anak.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh penulis di SDN
Liprak Kulon II Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo dimana tempat
peneliti mengajar, diperoleh informasi bahwa pembelajaran matematika di sekolah
dasar belum berpusat pada siswa melainkan cenderung berpusat pada guru,
sehingga paisf dalam belajar. Siswa diperlakukan sebagai mesin yang berjalan
tanpa memperdulikan konsep yang telah dimilikinya, sehingga siswa cenderung
hanya menghafal nama-nama bilangan dan operasinya secara mantap. Hal ini jelas
disebabkan kurangnya pemahaman siswa tentang konsep operasi bilangan
terutama berkaitan antara operasi penjumlahan dengan operasi pengurangan
sehingga siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami operasi-operasi
bilangan yang lain, misalnya perkalian dan pembagian.
Kurangnya alat peraga, tuntutan kurikulum yang harus dipenuhi guru agar
seluruh materi dalam kurikulum diterima siswa, maka pembelajaran matematika
yang ada di sekolah dasar umumnya menonton tanpa melihat prose, sehingga
hakikat siswa sekolah dasar yang berkembang secara universal baik minat,
kognitif, fisik, emosi dan sosialnya tidak disadari oleh guru dan cenderung
diabaikan.
3
Bertolak dari hasil pengamatan awal mengenai latar belakang siswa kelas II
SDN Liprak Kulon II Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo dan
pengamatan mengenai pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah di kelas I dan kelas II. Guru waktu menjelaskan materi pelajaran, guru tidak
menggunakan alat peraga, tetapi dia langsung menuliskan soal di papan tulis dan
dia menanyakan jawab atau penyelesaian soal kepada siswa. Hal ini menunjukkan
bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran langsung dalam bentuk abstrak
tanpa mempertimbangkan taraf berfikir dan karakteristik siswa (yang masih
berada pada tahap operasional konkret). Sehingga bagi siswa yang kemampuan
berfikirnya lambat, mereka sering mengalami kesulitan.
Berkaitan dengan hasil pengamatan dan uraian di atas, agar pembelajaran
tidak merugikan siswa dan memungkinkan siswa untuk lebih mengembangkan
kemampuannya, maka perlu diciptakan suasana belajar yang kondusif dengan
menerapkan pembelajaran matematika yang sesuai. Oleh karena itu dilakukan
penelitian dengan judul :”Peningkatan kemampuan menyelesaikan penjumlahan
dan pengurangan melalui bermain kelereng dan lidi bagi siswa kelas II SDN
Liprak Kulon II Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo.”
+ =
_ =
+ =
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
8
2.5.2.6 Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media pembelajaran sesuai
dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya
dapat dipahami oleh siswa (Sudjana, 1989 : 4).
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru akan lebih mudah
menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu dalam proses
belajar mengajar sehingga dengan adanya media yang tepat dapat melaksanakan
proses belajar mengajar dengan efektif dan efesien.
Salah satu media pembelajaran yang paling populer digunakan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran adalah alat peraga. Alat peraga memiliki
fungsi yang cukup strategis dalam pembelajaran diantaranya :
1. Memberikan penjelasan konsep
2. Merumuskan atau membentuk konsep
3. Melatih siswa dalam ketrampilan
4. Memberikan penguasaan konsep pada siswa
5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah
6. Mendorong siswa untuk berfikir secara rasional
7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan
8. Melatih siswa untuk menemukan suatu ide baru dalam relasinya dengan
konsep-konsep yang telah diketahui.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Pada Bab III, penulis akan menguraikan tentang subjek, tempat, dan waktu
serta pihak yang membantu penelitian, dan prosedur perbaikan pembelajaran.
3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian
3.1.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa kelas II SDN Liprak Kulon II Kecamatan
Banyuanyar Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa
yaitu 20 siswa yang terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Sebagian besar siswa berasal dari lingkungan sekitar sekolah dan ada juga yang
berasal dari desa lain. Kelas II dipilih sebagai subjek penelitian karena ditemukan
adanya permasalahan dalam pembelajaran matematika pada siswa di kelas
tersebut, yaitu pada hasil belajar siswa tentang materi sifat - sifat bangun ruang
masih dibawah KKM. Pertimbangan lainnya yaitu belum pernah dilakukan
penelitian sejenis untuk membantu guru memecahkan masalah pembelajaran
Matematika. Adapun data siswa SD Negeri Liprak Kulon II pada tahun pelajaran
2014/2015 adalah sebagai berikut :
15
16
15 Bayu L Petani
16 Udaiz L Wiraswasta
17 Fira P Pedagang
18 Ayu P Buruh Tani
19 Nabila P Petani
20 Kartina P Petani
No Hari/Tanggal Kegiatan
Senin Rencana Pelaksanaan pembelajaran
1
6 Oktober 2014 (Pra Siklus)
Rabu Rencana Perbaikan Pembelajaran
2
8 Oktober 2014 (Siklus I)
Senin Rencana Perbaikan Pembelajaran
3
20 Oktober 2014 (Siklus II)
sejawat. Mereka banyak memberikan saran dan kritik yang membangun sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan tepat waktu.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan. Adapun kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada tahap ini meliputi pendahuluan, kegiatan inti,
dan penutup.
a) Pendahuluan
1. Guru menyiapkan kondisi siswa untuk menerima pembelajaran
2. Guru melakukan apersepsi berdasarkan materi yang akan dibahas
3. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan Inti
Pra tulis :
1. Guru memberikan pengantar singkat tentang pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan;
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok;
3. Siswa secara berkelompok menentukan.
Saat tulis :
Siswa secara berkelompok memilih masalah penjumlahan dan
pengurangan. Berdiskusi membahas masalah masing-masing yang ada pada
lembar kerja siswa.
Pasca tulis :
1. Siswa diminta untuk mempresentasikan tugas kelompok yang telah
dikerjakannya. Kelompok yang lain dapat mengomentari hasil presentasi dari
temannya.
2. Siswa berkolaborasi bersama teman kelompoknya untuk meneliti kembali
tugas yang dikerjakan bersama.
c) Penutup
19
Tabel 3.3
Lembar Penilaian
Hari :
Tanggal :
Tema :
Soal
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.4 Refleksi
Refleksi adalah bentuk kegiatan renungan kembali dari apa yang telah
dilakukan sebelumnya yaitu kegiatan proses pembelajaran sejak kegiatan awal,
mengidentifikasi kembali tentang masalah-masalah yang timbul pada proses
pembelajaran sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan melakukan penyusunan
program pemecahan pada kegiatan siklus berikutnya yang dituangkan dalam
bentk kegiatan empat tahapan, diantaranya perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
Kegiatan refleksi dalam penelitian ini adalah menganalisis hal – hal yang
diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan hasil tes siswa. Berdasarkan hasil
21
observasi tersebut guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
Melalui hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan pada siklus selanjutnya atau
hasil dari refleksi ini akan dijadikan dasar atau pertimbangan untuk merencanakan
tindakan selanjutnya apabila diperlukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV, penulis akan memaparkan tentang hasil dan pembahasan
penelitian perbaikan pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan
pengurangan melalui media kelereng pada siswa kelas II SDN Liprak Kulon II
Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran 2014/2015.
Kategori Nilai
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Belum Tuntas
1 Badru 40 v
2 Ricki 40 √
3 Zian 80 √
4 Bilqis 80 √
5 Tanti 70 √
23
24
6 Feby 80 √
7 Yuliana 80 √
8 Sania 50 √
9 Sahwen 80 √
10 Tika 40 √
11 Vikri 40 √
12 Silvia 50 v
13 Ryan 40 √
14 Mega 50 √
15 Bayu 60 v
16 Udais 80 √
17 Fira 100 √
18 Ayu 30 v
19 Nabila 50 v
20 Kartina 90 √
Jumlah 1230
Rata-rata 61,5
Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.1 di atas, ketuntasan hasil belajar siswa
dalam menjumlah dan mengurangkan bilangan pada siklus I mengalami
peningkatan. Pada prasiklus hanya ada 5 siswa yang mencapai ketuntasan belajar,
namun di siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan mengalami peningkatan
menjadi 9 siswa. Secara klasikal, pada prasiklus hanya 25 % siswa yang
mengalami ketuntasan, sedangkan pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai
45 % dengan kategori ketuntasan belajar baik. Hasil belajar pada siklus I
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa walaupun belum maksimal.
Tabel 4.3 Hasil Tes Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan pada Siklus II
Kategori Nilai
No Nama Siswa Nilai
Tuntas belum Tuntas
1 Badru 50 v
2 Ricki 80 √
3 Zian 100 √
4 Bilqis 100 √
5 Tanti 80 √
6 Feby 80 √
7 Yuliana 100 √
8 Sania 60 √
9 Sahwen 80 √
10 Tika 40 √
11 Vikri 80 √
12 Silvia 100 √
13 Ryan 80 √
14 Mega 80 √
15 Bayu 80 √
16 Udais 80 √
17 Fira 100 √
18 Ayu 80 √
19 Nabila 90 √
20 Kartina 100 √
Jumlah 1640
Rata-rata 82
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.2 tersebut, hasil belajar menjumlahkan
dan mengurangankan bilangan pada siklus II sudah baik. Siswa yang mencapai
ketuntasan belajar individu sebanyak 18 siswa, sedangkan yang belum mencapai
ketuntasan belajar individu sebanyak 2 siswa. Secara klasikal jumlah yang
mencapai ketuntasan belajar rata – rata 90% dengan kategori ketuntasan belajar
baik. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan
dengan siklus sebelumnya. Berikut ini adalah gambar grafik perbandingan hasil
belajar.
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Hasil Belajar
14
12
10
8
Tuntas
6 Belum Tuntas
0
Siklus 1 Siklus 2
28
b. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada hari senin, 8 Oktober 2014
pukul 07.35 WIB sampai dengan 08.45 WIB. Pelaksanaan pembelajaran
disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat. Pembelajaran diikuti oleh 20 siswa,
terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Adapun proses
pembelajaran materi sifat-sifat bangun ruang adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan dalam waktu 5 menit. Kegiatan awal yang
dilakukan oleh guru adalah mengucapkan salam. Setelah itu guru
mengkondisikan kelas agar siswa siap menerima pelajaran dengan cara
menyuruh siswa menyediakan buku paket dan alat tulis. Kegiatan dilanjutkan
guru dengan memberikan apersepsi. Guru bertanya tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan.
2) Kegiatan Inti
kegiatan ini terdiri atas kegiatan pra diskusi, saat diskusi, dan pasca diskusi
yang dilakukan selama 60 menit. Kegiatan – kegiatan tersebut akan
dijabarkan sebagai berikut
a) Kegiatan pra tulis
Kegiatan yang dilaksanakan adalah guru menyampaikan materi pelajaran,
yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan bialangan. Guru meminta siswa
untuk menjumlahkan bilangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
30
menanyakan materi yang masih belum dipahami. Karena tidak ada yang bertanya,
guru kemudian melanjutkan pembelajaran.
Setelah penyampaian materi selesai, kemudian siswa dibagi menjadi 4
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Guru membagikan Lembar
Kerja Siswa ( LKS ) pada tiap kelompok, dan menjelaskan cara pengerjaannya.
Setelah itu siswa diberi waktu 5 menit untuk berkumpul bersama dengan
kelompoknya.
b) Kegiatan saat tulis
Kegiatan ini mencakup kegiatan siswa untuk berdiskusi bersama
kelompoknya. Saat proses kerja, dijumpai beberapa siswa yang kesulitan
mengerjakan lembar kerja kelompok. Guru mendekati siswa yang mengalami
kesulitan tersebut dan memberikan bimbingan. Para siswa tampak serius dalam
berdiskusi menyelesaikan evaluasi sampai waktu yang telah ditentukan habis.
c) Kegiatan pasca tulis
Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk membacakan hasil
diskusinya di depan kelas. Guru memberikan pujian sebagai bentuk penghargaan
kepada siswa yang telah berani membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk meneliti kembali hasil kerja kelompoknya.
Pada kegiatan ini siswa saling bekerjasama dalam kelompoknya.
3) Tahap Penutup
Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. Setelah siswa
mengumpulkan guru meminta siswa menyimpulkan hasil belajarnya. Guru
meminta siswa merefleksi pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh dua orang observer, yaitu guru
dan rekan mahasiswa. Hasi observasi tindakan guru pada siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut
31
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, terdapat 11 siswa yang mendapat nilai > 60
atau 55 % dengan kategori tuntas, sedangkan 9 siswa lainnya ( 45 % ) mendapat
nilai ≤ 60. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 11 siswa yang sudah mencapai
ketuntasan hasil belajar dan 9 siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil
belajar. Hasil belajar pada siklus I ini sudah menunjukkan adanya peningkatan
dibandingkan dari prasiklus walaupun belum maksimal. Oleh karena itu,
penelitian tetap dilanjutkan ke siklus II untuk mengatasi permasalahan yang
menjadi hambatan pada siklus I dan juga membandingkan hasil antara siklus I dan
siklus II, dan agar siswa lebih variatif dalam penggunaan metode dan media yang
berbeda pada siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada hari senin, 20 Oktober
2014 pukul 07.35 WIB sampai dengan 08.45 WIB. Pelaksanaan pembelajaran
disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat. Pembelajaran hanya 20 siswa, terdiri
atas 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Adapun proses pembelajaran
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan adalah sebagai berikut :
1) Tahap pendahuluan
Tahap pendahuluan dilaksanakan dalam waktu 5 menit. Kegiatan awal
yang dilakukan oleh guru adalah mengucapkan salam, kemudian mengkondisikan
kelas agar siswa siap menerima pelajaran yaitu dengan menyediakan buku paket
dan alat tulis. Guru memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan
apersepsi dengan cara bertanya jawab tentang penjumlahan dan pengurangan
bilangan.. Setelah itu dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Tahap inti
Kegiatan yang dilaksanakan adalah guru meyiapkan alat peraga dan media
berupa kelereng dan lidi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang masih belum dipahami, karena tidak ada yang bertanya,
guru kemudian melanjutkan pembelajaran.
a) kegiatan pratulis
Pada kegiatan pra tulis ini, guru memantapkan pembelajaran dengan
memberikan penjelasan tentang cara menjumlah dan mengurangkan bilangan
dengan menggunakan media kelereng dan lidi. Siswa tampak serius
mendengarkan penjelasan dari guru. Guru meminta salah seorang siswa yang
mampu menjawab pertanyaan dari temannya dengan menggunakan media
36
kelereng dan lidi. Terlihat dalam kegiatan ini siswa bersemangat sangat
mendemonstrasikan alat peraga dan media kelereng dan lidi. Para siswa juga
mulai terlibat secara aktif dalam memberikan komentar maupun bertanya terhadap
kegiatan yang berlangsung.
b) kegiatan saat tulis
Kegiatan ini mencakup kegiatan guru membagikan Lembar Kerja Siswa (
LKS ) yang akan dikerjakan individu. Pada saat siswa mengerjakan, guru
memberikan arahan tentang hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan. Para siswa tampak serius dalam
mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru sampai waktu yang telah
ditentukan habis.
c) Kegiatan pasca tulis
Guru meminta beberapa siswa untuk membacakan hasil pakarjaannya di
depan kelas. Guru memberikan pujian sebagai bentuk penghargaan kepada siswa
yang telah berani membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.
3) Tahap penutup
Tahap terakhir, guru meminta siswa menyimpulkan hasil belajarnya. Guru
meminta siswa merefleksi pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi
Kegiatan observasi yang dilakukan pada siklus II ini sama dengan kegiatan
observasi pada siklus I. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses
belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut.
37
pengurangan bilangan
19 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √
20 Menutup pelajaran dengan salam √
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil observasi tindakan siswa pada siklus II,
kegiatan siswa pembelajaran sudah baik. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan
bahwa kegiatan pembelajaran di siklus II dinyatakan berhasil karena siswa sudah
bisa menguasai pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan
media kelereng dan lidi dibandingkan pada saat pelaksanaan siklus pertama.
Terjadi peningkatan yang disebabkan adanya sedikit perbaikan dalam pola
pelaksanaan pembelajaran sehingga menambah minat dan semangat siswa untuk
belajar.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran. Selama proses
pembelajaran pada siklus II diketahui bahwa pembelajan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sudah berhasil. Siswa sudah bisa menjumlah dan
mengurangkan bilangan dengan baik dan aktif dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut dikarenakan guru melibatkan siswa ke dalam pembelajaran dengan
menggunakan media kelereng dan lidi.
Selain itu, dilakukan wawancara siswa kelas II SDN Liprak Kulon II
Kecamatan Banyuanyar mengenai tanggapan tentang pembelajaran penjumlahan
dan pengurangan bilangan dengan media kelereng dan lidi yang telah
dilaksanakan sebagai berikut :
1) Penggunaan media kelereng dan lidi ternyata dinilai mampu dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam menjumlah dan mengurangkan
bilangan
2). Siswa juga merasa senang karena menggunakan media kelereng dan lidi
memudahkan mereka dalam menjumlah dan mengurangkan bilangan.
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
Pada bab V, penulis akan menguraikan tentang simpulan dan saran tindak
lanjut pada penelitian perbaikan pembelajaran.
5.1. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan telah menunjukkan
peningkatan – peningkatan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat disimpulkan
sebagai berikut :
“Penggunaan alat bantu / media pembelajaran kelereng dan lidi dapat
meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan
bagi siswa kelas II SDN Liprak Kulon II Kecamatan Banyuanyar Kabupaten
Probolinggo, terbukti dari peningkatan hasil belajar dari 45% dari siklus I menjadi
90% pada siklus II”.
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus I
Satuan pendidikan : SDN Liprak Kulon II
Kelas/Semester : II/I
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Tema : 2. Bermain di Lingkunganku
Subtema : 1. Bermain di Lingkungan Rumah
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 hari
A. Kompetensi Inti
KI.1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI.2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan
guru.
KI.3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mencermati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah dan tempat bermain.
KI.4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat dan dalam tindakan yang menerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
Matematika
Kompetensi Dasar:
3.3 Mengenal kesamaan dua ekspresi menggunakan benda konkret, simbol atau
penjumlahan/pengurangan bilangan hingga satu angka.
4.5 Memecahkan masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan
penjumlahan, pengurang, perkalian, pembagian, waktu, berat, panjang, berat
benda dan uang, selanjutnya memeriksa kebenaran jawabannya.
44
Indikator
3.3.1 Menetukan suku yang belum diketahui dari kalimat metematika yang
berkaitan dengan penjumlahan (ruas kanan 1 suku, ruas kiri 2 suku).
4.5.1 Memberikan alasan yang berkaitan dengan nilai kebenaran suatu kesamaan.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.2 Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
4.2 Memperagakan teks cerita narasi sederhana tentang kegiatan dan bermain di
lingkungan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator
3.2.5 Mengidentifikasi berbagai aktivitas bermain di lingkungan sekitar.
3.2.8 Mencatat hal-hal pokok aktivitas bermain dengan topik tertentu.
4.2.2 Menulis cerita narasi sederhana tentang aktivitas bermain di lingkungan
sekitar dengan EYD yang benar
PPKn
Kompetensi Dasar:
3.3. Memahami makna keberagaman karakteristik individu di rumah dan di
sekolah.
4.3 Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah dan sekolah.
Indikator
3.3.1 Menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin
3.3.2 Menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan kegemaran
4.3.1 Menceritakan keberagaman dengan anggota keluarga. (berbeda jenis
kelamin, kegemaran dan sifat/karakter)
45
SBdP
Kompetensi Dasar:
3.1 Mengenal bahan dan alat serta tekniknya dalam membuat karya seni rupa.
4.1 Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna, bentuk dan tekstur
berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi bahan-bahan dalam membuat karya seni rupa.
4.1.1 Menggambar ekpresif dengan memanfaatkan beragam media di lingkungan
sekitar.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Ajar
1. Kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan
2. Gambar ekspresi
3. Keberagaman anggota keluarga
F. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 1. Siswa memberi hormat dan memberi salam kepada 10 menit
guru.
2. Guru menjawab salam dari siswa, dan mengajak berdoa
sebelum pelajaran dimulai.
3. Hafalan Matrik Perkalian 1-9.
4. Pembacaan Teks Pancasila.
5. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
6. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan lagu
yang relevan.
47
H. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap .
2. Penilain pengetahuan : teks tertulis
3. Penilaian ketrampilan : unjuk kerja
I. Pembelajaran Tambahan
1. Pengayaan
a. Jika siswa sudah bisa menentukan suku kata yang belum diketahui dari
kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan (ruas kanan 1
suku, ruas kiri 1 suku) dan memberi alasan yang berkaitan dengan nilai
kebenaran suatu kesamaan maka mengerjakan soal tambahan dari guru.
b. Jika siswa sudah mampu menggambar ekspresif maka guru memberikan
latihan lanjutan menggambar ekspresif dengan variasi berbeda.
c. Jika siswa sudah mahir menulis narasi maka guru memberikan tugas
tambahan kepada siswa.
2. Remedial
50
Lampiran II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus II
Satuan pendidikan : SDN Liprak Kulon II
Kelas/Semester : II/I
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Tema : 2. Bermain di Lingkunganku
Subtema : 1. Bermain di Lingkungan Rumah
Pembelajaran :1
Alokasi Waktu : 1 hari
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan guru.
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mencermati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah dan tempat bermain.
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat dan dalam tindakan yang menerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
Matematika
Kompetensi Dasar:
3.3 Mengenal kesamaan dua ekspresi menggunakan benda konkret, simbol atau
penjumlahan/pengurangan bilangan hingga satu angka.
4.5 Memecahkan masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan
penjumlahan, pengurang, perkalian, pembagian, waktu, berat, panjang, berat
benda dan uang, selanjutnya memeriksa kebenaran jawabannya.
52
Indikator
3.3.1 Menetukan suku yang belum diketahui dari kalimat metematika yang
berkaitan dengan penjumlahan (ruas kanan 1 suku, ruas kiri 2 suku).
4.5.1 Memberikan alasan yang berkaitan dengan nilai kebenaran suatu kesamaan.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.2 Mengenal teks cerita narasi sederhana kegiatan dan bermain di lingkungan
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu .
4.2 Memperagakan teks cerita narasi sederhana tentang kegiatan dan bermain di
lingkungan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator
3.2.5 Mengidentifikasi berbagai aktivitas bermain di lingkungan sekitar.
3.2.8 Mencatat hal-hal pokok aktivitas bermain dengan topik tertentu.
4.2.2 Menulis cerita narasi sederhana tentang aktivitas bermain di lingkungan
sekitar dengan EYD yang benar
PPKn
Kompetensi Dasar:
3.3. Memahami makna keberagaman karakteristik individu di rumah dan di
sekolah.
4.3 Berinteraksi dengan beragam teman di lingkungan rumah dan sekolah.
Indikator
3.3.1 Menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin
3.3.2 Menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan kegemaran
4.3.1 Menceritakan keberagaman dengan anggota keluarga. (berbeda jenis
kelamin, kegemaran dan sifat/karakter)
53
SBdP
Kompetensi Dasar:
3.1 Mengenal bahan dan alat serta tekniknya dalam membuat karya seni rupa.
4.1 Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna, bentuk dan tekstur
berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar
Indikator
3.1.1 Mengidentifikasi bahan-bahan dalam membuat karya seni rupa.
4.1.1 Menggambar ekpresif dengan memanfaatkan beragam media di lingkungan
sekitar.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Ajar
1. Kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan
2. Gambar ekspresi
3. Keberagaman anggota keluarga
F. Kegiatan Pembelajaran
H. Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap .
2. Penilain pengetahuan : teks tertulis
3. Penilaian ketrampilan : unjuk kerja
I. Pembelajaran Tambahan
1. Pengayaan
a. Jika siswa sudah bisa menentukan suku kata yang belum diketahui dari
kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan (ruas kanan 1 suku,
ruas kiri 1 suku) dan memberi alasan yang berkaitan dengan nilai kebenaran
suatu kesamaan maka mengerjakan soal tambahan dari guru.
b. Jika siswa sudah mampu menggambar ekspresif maka guru memberikan
latihan lanjutan menggambar ekspresif dengan variasi berbeda.
c. Jika siswa sudah mahir menulis narasi maka guru memberikan tugas
tambahan kepada siswa.
2. Remedial
a. Guru mengulang kegiatan menentukan suku kata yang belum diketahui dari
kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan (ruas kanan 1 suku,
58
ruas kiri 1 suku) dan memberi alasan yang berkaitan dengan nilai kebenaran
suatu kesamaan bagi iswa yang belum memahami.
b. Guru memberikan tugas perbaikan bagi siswa yang belum bisa menggambar
ekspresif.
c. Guru memberikan perbaikan bagi siswa yang belum bisa menulis narasi.
.
LAMPIRAN
2014
60
61
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )
Kepada
Kepala UPBJJ – UT Jember
Di – Jl. Kaliurang 2 A Jember
Lampiran 2
Lampiran 4
Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru
Lampiran 5
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP
Paraf
No Hari / Tanggal Kegiatan Hasil / Komentar Tindak Lanjut
Mahasiswa Supervisor 2
1 Jum,at Mendiskusikan refleksi Identifikasi masalah, Perbaiki refleksi terhadap
3 – 10 – 2014 terhadap pelaksanaan analisis masalah, pembelajaran
pembelajaran pra siklus alternatif pemecahan
(Identifikasi masalah, masalah, kurang
analisis masalah, alternatif sejalan
pemecahan masalah,
rumusan masalah)
2 Sabtu Mendiskusikan RPP Lembar pengamatan Perbaiki lembar
4-10-2014
perbaikan matematika siklus harus disesuaikan pengamatan
1 beserta lembar dengan fokus masalah
pengamatannya
67