Anda di halaman 1dari 6

J. Akad. Kim.

2(3): 140 145, August 2013


ISSN 2302-6030

KANDUNGAN MERKURI (Hg) DALAM AIR LAUT, SEDIMEN, DAN


JARINGAN IKAN BELANAK (Liza melinoptera) DI PERAIRAN TELUK
PALU

The Mercury (Hg) Content In Sea Water, Sediment And Belanak (Liza
Melinoptera) Tissue In Palu Bay Water

*Moh. Yusuf, Baharuddin Hamzah dan Nurdin Rahman


Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 09 July 2013, Revised 15 August 2013, Accepted 16 August 2013

Abstract
Mercury (Hg) is one type of a dangerous heavy metals. As one of contaminants, mercury enter
the aquatic ecosystem through atmospheric decomposition or sourced from the industrial waste
externalisation and bilogical and chemical converted in methyl mercury. This research aims to find
out and determine the mercury concentrate which contained in sea water, sediment and belanak (Liza
melinoptera) network in Palu bay water. The analysis of mercuri content on the tested sample using
Automatic Mercury Analyzer. The working principle of the device is gold amalgamation method by
heating and seperation. The research result shows that the mercury content in belanak network is 0.143
- 0.188 ppm, sediment 2.453 - 2.800 ppm and the sea water 0.030 – 0.040 ppm. Based on the decision
of the state minister of environmental Number: Kep-51/2004 about The Guidelines for Determination
of Hg Standard Quality for sea water is 0.002 ppm and 0.001 ppm for marine biota. It shows that the
Palu bay water condition has been polluted and the belanak is not worth to be consumed.
Keywords: Mercury (Hg), Sea water, Sediment, Belanak (liza melinoptera), Palu Bay

Pendahuluan
Teluk palu merupakan ekosistem pesisir penggunaan bahan kimia beracun atau zat
yang sangat kompleks, dimana memiliki xenobiotik atau senyawa sintetis tertentu
berbagai macam potensi alam yang cukup seperti logam berat (Hounkpatin, dkk., 2012).
besar, diantaranya adalah potensi perikanan Manusia serta mahluk hidup atau organisme
tangkap. Potensi sumberdaya ikan merupakan lainnya dalam kegiatannya yang menghasilkan
sumber mata pencaharian utama bagi nelayan limbah yang selanjutnya masuk ke sungai,
di sekitar perairan laut Kota Palu (Ansar, 2011). laut, dan air permukaan lainnya (Said, 2010).
Kota Palu kondisi kotanya dibelah oleh sungai, Pertambangan emas poboya merupakan
salah satu sungai yang terbesar adalah Sungai sumber terbesar masuknya logam merkuri di
Palu. Sepanjang aliran sungai terjadi banyak teluk Palu. Aktivitas pertambangan poboya
aktivitas kehidupan manusia yang limbah dilaksanakan dengan cara pemecahan partikel
cairnya dialirkan kesungai tersebut, misalnya tanah, penggilingan, pemisahan partikel tanah
aliran limbah cair domestik, perbengkelan, dengan ikatan merkuri dan butiran emas,
pertanian dan pertambangan (Arsyad, 2012). penyaringan dan pemanasan (Lubis & Aman,
Pencemaran air berasal dari berbagai 2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
sumber serta mempunyai karakteristik Harian Mercusuar (2010), dalam setahun
yang berbeda. Peningkatan pencemaran terjadi peningkatan kandungan merkuri pada
merupakan masalah global. Hal ini disebabkan udara di pusat Kota Palu. Hasil penelitian dari
dua titik sampel yang diperiksa pada akhir Juli
* Korespondensi: 2011, kandungan merkuri udara di seputaran
M. Yusuf Jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Gajah
Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan Mada, telah mencapai 4.000 nanogram atau
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako melonjak drastis dari kandungan udara pada
email: moh_yusuf23@rocketmail.com
© 2013 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako penelitian tahun 2010, yang hanya mencapai

140
Moh. Yusuf Kandungan Merkuri (Hg) dalam Air Laut, Sedimen Dan............

56 nanogram dan 64 nanogram. Demikian Waktu dan Lokasi Penelitian


halnya kandungan merkuri pada udara di Penelitian ini dilakukan meliputi
sekitar kampus Universitas Tadulako yang pengambilan, preparasi dan analisis sampel.
meningkat menjadi 300 nanogram, dibanding Pengambilan sampel dilakukan dimuara Sungai
tahun 2010 yang hanya berkisar 89 nanogram. Palu pada tiga titik yang berbeda. Tempat
Menurut Polii & Sonya (2002) pengelolaan penelitian adalah di Laboratorium Analisis
yang berlebihan terhadap sumber-sumber alam Sumber Daya Alam dan Lingkungan UNTAD
di daratan akan mengakibatkan kerusakan yang Palu.
hebat di lautan.
Merkuri (Hg) adalah salah satu jenis logam Alat dan Bahan Penelitian
berat yang sangat berbahaya (Markus, 2009), Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
sangat beracun dan sangat bioakumulatif ini adalah Mercury Analyzer SP-3D (MA-1S
(Chen, dkk., 2012). Logam berat tersebut yang dan MD-1), jaring, neraca digital (Shimadzu
terkontaminasi dengan tanah dapat sampai Corporation), alat-alat gelas, spatula, pH meter
pada rantai makanan yang pada akhirnya dapat (Hanna Instrument), cutter, pipa PVC, dan
membahayakan kehidupan manusia (Moenir, botol plastik.
2010). Bahan-bahan yang digunakan dalam
Sebagai salah satu zat pencemar, merkuri penelitian ini adalah daging ikan Belanak (Liza
masuk dalam ekosistem ekuatik melalui melinoptera), sedimen dan air laut yang berasal
dekomposisi atmosferik maupun bersumber dari muara Sungai Palu (Teluk Palu), larutan
dari ekternalisasi limbah industri dan secara standar merkuri 1 ppm, aquades, Ca(OH)2,
biologis maupun kimiawi terkonversi dalam Na2SO3, dan Al2O3 (Merck Darsmated
bentuk metil merkuri (Suseno & Panggabean, Germany).
2007). Keracunan metil merkuri menyebabkan
efek pada gastrointestinal yang lebih ringan Metode Pengambilan Sampel
tetapi menimbulkan toksisitas neurologis Teknik pengambilan sampel air laut
yang berat berupa: rasa sakit pada bibir, lidah dilakukan dengan menggunakan botol plastik,
dan pergerakan (kaki dan tangan), konfusi, selanjutnya botol plastik dimasukkan ke dalam
permukaan air setelah itu sampel air laut
halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur, ataxia, dimasukkan ke dalam wadah tertutup. Sampel
hilang ingatan, sulit bicara, kemunduran cara yang diambil di setiap titik diberi kode yaitu
berfikir, pendengan rusak, emosi tidak stabil, A1, A2 dan A3.
tidak mampu berfikir, koma dan kematian Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan
(Nurdin, 2012). menggunakan jaring ikan di sekitar muara
Pencemaran perairan akibat pertambangan sungai, selanjutnya dipisahkan antara daging
emas dengan menggunakan merkuri seringkali dan tulangnya, sedangkan pengabilan sampel
menjadi perhatian khusus bagi banyak pihak sedimen dilakukan dengan menggunakan pipa
karena dapat menimbulkan keracunan kronis PVC, selanjutnya sampel sedimen dimasukkan
pada biota perairan. Nurdin (2012) menyatakan ke dalam wadah yang tertutup rapat. Sampel
bahwa bila ikan kecil yang tercemar metil yang diambil di setiap titik diberi kode yaitu
merkuri dimakan oleh ikan besar, dan ikan S1, S2, dan S3.
besar dikonsumsi oleh manusia, maka manusia
paling beresiko terpapar lebih banyak dari zat Prosedur Analisis
toksit tersebut. Sampel air laut yang akan diuji diambil
Menyadari akan bahayanya pencemaran masing-masing sebanyak 0,1 mL, untuk
yang disebabkan adanya kandungan merkuri sampel ikan belanak ditiriskan (tanpa
yang berlebihan di lingkungan perairan, matahari), kemudian sampel yang akan
maka dilakukan penelitian untuk mengetahui digunakan diblender hingga halus dan
dan menentukan konsentrasi merkuri yang homogen. Selanjutnya ditimbang masing-
terkandung dalam air laut, sedimen dan masing sebanyak 0,0213 gram, 0,0233 gram
jaringan ikan di perairan Teluk Palu. dan 0,0210 gram. Sampel sedimen yang akan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dianalisis ditimbang masing-masing sebanyak
informasi kepada masyarakat dan instansi yang sampel S1 = 0,0052 gram, S2 = 0,0053 gram,
terkait mengenai kandungan merkuri dan dan S3 = 0,0050 gram.
penanggulangan penceraman logam merkuri di Penentuan kadar merkuri dalam sampel
perairan Teluk Palu. dilakukan cara pengukuran larutan standar,
Metode pengukuran blanko dan pengukuran sampel.

141
Volume 2, No. 3, 2013: 140-145 Jurnal Akademika Kimia

Pengukuran larutan standar dilakukan Gambar 1.


dengan cara memipet larutan standar 1 ppm
sebanyak 0,5 mL dan 0,1 mL ke kertas saring
quarts yang diletakkan pada cawan porselin
yang khusus digunakan untuk alat ini. Tekan
Mode 1 pada alat dan membuka penutup
tempat masuknya sampel yang ada pada alat,
selanjutnya memasukkan cawan yang berisi
kertas saring ke dalam alat tersebut dengan
menggunakan pendorong yang tersedia sampai
tanda garis yang ada pada pendorong tersebut.
Kemudian menutup kembali penutupnya.
Memilih blank yang ditampilkan pada alat
kemudian menekan tombol start. Sedangkan
untuk pengukuran blanko dilakukan dengan Gambar 1. Digram Kadar Merkuri Dalam Air
cara memasukkan additives M (Ca(OH)2 dan Laut, Ikan dan Sedimen di Perairan Teluk Palu.
Na2CO3), lalu B (Al2O3) kemudian M lagi ke
dalam porselin yang khusus digunakan untuk Kandungan Merkuri di Perairan
alat ini. Tekan Mode 2 pada alat dan membuka Data pada Gambar 1, menunjukkan bawa
penutup tempat masuknya sampel yang ada kondisi perairan teluk palu telah mengandung
pada alat, selanjutnya memasukkan cawan yang logam merkuri, dengan kadar merkuri sebesar
berisi additives ke dalam alat tersebut dengan 0,030-0,040 ppm. Berdasarkan Peraturan
menggunakan pendorong yang tersedia sampai Pemerintah (PP) nomor 82 tahun 2001,
tanda garis yang ada pada pendorong tersebut. konsentrasi merkuri dalam air adalah < 0,001
Kemudian menutup kembali penutupnya. ppm. Hal tersebut didukung juga dengan
Memilih blank yang ditampilkan pada alat keputusan Menkes RI no 907/menkes/sk/
kemudian menekan tombol start. Untuk vii/2002 yang mensyaratkan bahwa kandungan
pengukuran pada sampel dilakukan dengan merkuri yang diperbolehkan adalah 0.001 mg/l
cara sampel yang akan dianalisis ditimbang. (Patangga, dkk., 2013). Jika dibanding dengan
Memasukkan additives M ke dalam cawan standar baku mutu air tersebut, maka dapat
porselin yang khusus untuk alat ini, kemudian disimpulkan bahwa kondisi perairan teluk Palu
memasukkan sampel lalu ditutupi lagi sudah tercemar. Hal ini karena kandungan
dengan additives M lalu B kemudian M lagi. merkuri yang diperoleh melebihi standar baku
Selanjutnya memasukkan cawan tersebut ke yang ditentukan.
dalam alat dengan pendorong yang tersedia.
Menutup kembali penutupnya lalu menekan Ekosistem perairan di teluk Palu unsur
tombol start. Hasil analisis tersebut dihitung merkuri mengalami penurunan konsentrasi
dengan menggunakan rumus: yang sangat lambat. Hal ini disebabkan oleh
Untuk sampel padat: lemahnya merkuri yang larut dalam air, terlebih
lagi akumulasinya di bagian dasar sungai
seringkali dihubungkan dengan karakteristik
hidrologis sungai tersebut. Jika telah menutupi
pertambangan, terutama pada aliran sungai
Untuk Sampel Cair: yang tidak terlalu deras (Kitong, dkk., 2012).
Proses ini akan terbawa terus sepanjang waktu
dan menyebabkan terjadinya peningkatan
konsentrasi di daerah estuari.
Hasil dan Pembahasan Kandungan Merkuri pada Sedimen
Sumber utama masuknya logam merkuri Logam berat merkuri mudah larut dan
di muara sungai Palu adalah aktivitas mengubah kestabilan dari bentuk karbonat
pertambangan Poboya, selain itu terdapat 48 menjadi hidroksida yang membentuk ikatan
anak sungai yang masuk ke muara sungai Palu partikel pada perairan, kemudian mengendap
tersebut. Hasil analisis kandungan merkuri membentuk lumpur. Penyebab logam berat
dalam jaringan Ikan, dan Sedimen diperairan merkuri tidak terdeteksi di permukaan
Teluk Palu dengan menggunakan alat Mercury perairan karena merkuri memiliki sifat
SP-3D (Takatsuki, 2003) dapat dilihat pada yang kembali logam yang dikandungnya ke

142
Moh. Yusuf Kandungan Merkuri (Hg) dalam Air Laut, Sedimen Dan............

dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber proses pengambilan Hg dan jumlah yang akan
pencemar potensial dalam skala waktu tertentu terakumulasi. Di antaranya adalah kecepatan
(Rachmawatie, dkk., 2009). metabolisme, ukuran dan jenis, alkalinitas dan
pH. Selain itu, proses demetilasi, suhu, tingkat
Menurut Ali & Rina (2013) logam berat kontaminasi, waktu, sumber dan bentuk Hg,
yang masuk ke sistem perairan, baik di sungai serta tingkat kehidupan organisme (Markus,
maupun lautan akan dipindahkan dari badan 2009).
airnya melalui tiga proses yaitu pengendapan,
adsorbsi, dan absorbsi oleh organisme- Ikan merupakan organisme air yang bergerak
organisme perairan. Berdasarkan pengukuran dengan cepat. Ikan pada umumnya mempunyai
pH perairan yang dilakukan diperoleh sebesar kemampuan untuk menghindarkan diri dari
9,44. Data pada Gambar 1, menunjukkan pengaruh pencemaran. Namun demikian, pada
bahwa logam merkuri lebih banyak mengendap ikan yang hidup dalam habitat yang terbatas
dipermukaan dimana diperoleh konsentrasinya (seperti sungai, danau dan teluk) akan sulit
sebesar 2,453-2,800 ppm. Hal tersebut menghindarkan diri dari pencemaran (Murtini
disebabkan karena pada kondisi netral hingga & Rachmawatie, 2007). Faktor lain yang dapat
basa, kation akan terhidrolisis membentuk mempengaruh kandungan logam berat dalam
hidroksidanya, dimana sebagian besar tubuh ikan adalah tingkah laku makan ikan.
hidroksida logam bersifat tidak larut (Rahayu Apabila ikan termasuk kelompok pemakan
& Purnavita, 2007). Selain itu, jika dilihat dari sedimen dan detritus, maka peluang merkuri
Ksp Hg(OH)2 di muara sungai Palu sebesar untuk masuk ke dalam tubuhnya akan semakin
3,1 x 10-16,88 g/mol sedangkan tetapan hasil besar dan akhirnya akan terakumulasi dalam
kali kelarutan Hg(OH)2 sebesar 3,1 x 10-26. jumlah besar seperti halnya ikan belanak yang
Hal tersebut mengindikasikan bahwa merkuri tertangkap dimuara sungai Palu (Simbolon,
diperairan akan lebih banyak mengendap. dkk., 2010).
Chen, dkk., (2012) menyatakan bahwa Data pada Gambar 1, menunjukkan bahwa
jumlah Hg yang terkandung dalam sedimen logam merkuri sudah terakumulasi dalam
mencerminkan tingkat polusi bagi badan tubuh ikan belanak (Liza melinoptera). Hal ini
air. Hal ini menyebabkan konsentrasi bahan dapat dilihat dari tingginya konsentrasi merkuri
pencemar dalam sedimen meningkat. Logam pada ikan dibandingkan dengan perairan
berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan yaitu sebesar 0,143-0,188 ppm. Berdasarkan
akan mengalami pengendapan, pengenceran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
dan dispersi, kemudian diserap oleh organisme No.Kep-51/2004 Tentang Pedoman Penetapan
yang hidup di perairan tersebut. Baku Mutu Air Laut NAB Hg adalah 0.001
ppm untuk biota laut. Hal ini berarti bahwa
Ketersediaan logam berat di lingkungan kandungan merkuri yang terdapat pada bagian
akuatik mempunyai kecenderungan untuk daging ikan belanak tidak layak dikonsumsi.
berikatan dengan bahan partikulat dan
merupakan penyusun terbesar dari proses Menurut Markus (2009), sekitar 70% metil
pembentukan sedimen yang berpotensi sebagai merkuri yang masuk lewat makanan akan
sumber polusi sekunder ke kolom air (Sudarso, diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh ikan dan
dkk., 2008). hanya 10% yang melalui penyerapan melalui
Kandungan Merkuri pada Ikan insang. Merkuri yang terakumulasi ke dalam
jaringan tubuh ikan, khususnya di dalam otot
Bioakumulasi Hg pada ikan merupakan (daging), memberikan konsekuensi keracunan
proses yang rumit dan belum dipahami pada manusia yang mengkonsumsi daging
sepenuhnya. Secara umum, ada 4 cara bahan ikan sebagai sumber protein. Karena bersifat
tertentu (termasuk logam-logam) dapat larut dalam lemak, bentuk merkuri ini mudah
terakumulasi ke dalam jaringan tubuh ikan, melalui sawar otak dan plasenta. Di otak ia
yaitu melalui aliran air pada insang, proses akan berakumulasi di korteks cerebrum dan
makan dan minum, serta kulit. Akumulasi logam cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadi
pada ikan diawali dengan proses pengambilan bentuk merkuri (Hg2+) ion merkuri ini akan
melalui insang dan kemudian terserap ke dalam berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim
seluruh jaringan tubuh dan tersimpan/tersekap dan protein seluler sehingga menggangu fungsi
di dalam. Berbagai faktor yang mempengaruhi enzim dan transport sel (Rianto, 2012).

143
Volume 2, No. 3, 2013: 140-145 Jurnal Akademika Kimia

Asupan makanan metil merkuri melalui Ali, M., & Rina. (2013). Kemampuan tanaman
konsumsi ikan terkontaminasi merupakan mangrove untuk menyerap logam berat
masalah kesehatan masyarakat, terutama merkuri (Hg) dan timbal (Pb). Ilmiah
karena toksisitas perkembangan saraf pada Teknik Lingkungan, 2(2), 29-36.
janin dan anak-anak. Gejala neurologis
termasuk keterbelakangan mental, kejang, Ansar. (2011). Menuju kebijakan pengelolahan
penglihatan dan gangguan pendengaran, bisu teluk Palu yang harmonis. Media Litbang
dan kehilangan memori (Estecha, dkk., 2013). Sulteng, 4(2), 142-148.

Merkuri sejak lama terkenal sebagai racun Arsyad, M. (2012). Akumulasi logam Pb
karena dapat mengganggu fungsi otak, paru- dalam ikan belanak (Liza Melinoptera) yang
paru, dan menghambat jaringan pernapasan, hidup di teluk Palu. Palu : Skripsi S-1 FKIP
sehingga orang menjadi seperti tercekik dan UNTAD.
cepat diikuti oleh kematian. Efek toksik logam
berat dan zat kimia ini sulit dideteksi pada Chen, C. W., Chen, C. F., & Dong, C. D. (2012).
manusia karena reaksinya tidak terjadi segera Contamination and potential ecological of
setelah masuk ke tubuh. Berbagai kelainan mercury in sediments of Kaohsiung river
seperti tumor, kelainan janin, kerusakan hati mouth, Taiwan. International Journal of
atau ginjal, timbul lama (mungkin bertahun- Envitonmental Science and Development.
tahun) setelah pencemaran kronis. Pada 3(1), 66-71.
waktu itupun hubungan kausal tidak dapat
ditentukan kasus demi kasus, karena kelainan Estecha, M. G., Garcia, M. J. M., Ferrer, M.
tersebut juga dapat terjadi secara spontan F., Pinedo, A. B., Pascual, A. C., Iriate, C.
dan mirip penyakit. Hal ini hanya dapat M. O., Perez, C. F., Claros, N. M., Herrera,
dihubungkan secara asosiatif dalam studi M. A. R., Hoyos, E. G., & Peres, J. J. G.
epidemiologik. Ketidakpastian seperti ini maka (2013). Mercury in canned Tuna in Spain. Is
cara yang terbaik menghindari keracunan light Tuna really light?. Food and Nutrition
ialah dengan menghindari sumber-sumber air, Sciences. 4(1), 48-54.
makanan dan udara dari logam berat dan zat-
zat kimia yang sangat berbahaya bagi manusia. Hounkpatin, A. S. Y., Johnson, R. C.,
Solusi lainnya adalah perlu digalakkan terus Guedenon, P., Domingo, E., Alimba, C. G.,
penanaman pohon (penghijauan). Pohon hijau Boko, M., & Edorh, P.A. (2012). Protective
nan rindang dapat mereduksi atau menyerap effect of vitamin C on haematological
polutan berbahaya, baik logam berat (termasuk parameters in intoxicated wistar rats with
merkuri) berdasarkan reaksi konsep Asam-Basa cadmium, mercury and combined cadmium
Lewis. and mercury. International Research Journal
of Biological Sciences, 1(8), 76-81.
Kesimpulan
Kitong, M. T., Abijulu, J., & Koleangan, S.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, J. (2012). Analisis merkuri (Hg) dan arsen
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat (As) di sedimen sungai Ranoyapo kecamatan
kandungan merkuri pada sedimen dan ikan Amurang Sulawesi Utara. MIPA UNSRAT,
belanan (Liza melinoptera) diperaian Teluk 1(1), 16-19.
Palu. Kadar merkuri dalam jaringan ikan
belanak sebesar 0,143-0,188 ppm, sedimen Lubis, H., & Aman, C. (2008). Pemeriksaan
sebesar 2,453-2,800 ppm dan air laut sebesar kandungan logam merkuri, timbal dan
0,030-0,040 ppm. kadmium dalam daging rajungan segar yang
berasal dari TPI Gabion Belawan secara
Ucapan Terima Kasih spektrofotometri serapan atom. Kesehatan
Nusantara, 41(1), 40-41.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Tasrik laboran di Laboratorium Kimia FKIP Markus, T. L. (2009). Proses bioakumulasi dan
Universitas Tadulako dan semua pihak yang biotransfer merkuri (Hg) pada organisme
telah banyak membantu dalam penelitian ini. perairan di dalam wadah terkontrol.
Referensi Matematika Dan Sains, 14(3), 89-95.

144
Moh. Yusuf Kandungan Merkuri (Hg) dalam Air Laut, Sedimen Dan............

Mercusuar, Harian. (2010). Bahaya ikan di limbah cangkang rajungan (Portunus


Palu tercemar. diunduh kembali dari http:// pelagicus) untuk adsorben ion logam
HarianMercusuar.Com. merkuri. Reaktor, 11(1), 45-49.
Moenir, M. (2010). Kajian fitoremidiasi sebagai Rianto, S. (2012). Analisis faktor-faktor yang
alternatif pemulihan tanah tercemar logam berhubungan dengan keracunan merkuri
berat. Teknologi Pencegahan dan Pencemaran pada penambangan emas tradisional di
Industri, 2(2), 115-123. desa Jendi kecamatan Selogiri kabupaten
Wonogiri. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
Murtini, J. T., & Rachmawati, N. (2007). 11(1), 14-21.
Kandungan logam berat pada ikan, air dan
sedimen di Waduk Saguling Jawa Barat. Said, N. I. (2010). Metoda penghilangan logam
Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan merkuri di dalam limbah industri. Pusat
Perikanan. 2(2), 156-156. Teknologi Lingkungan, 6(1), 11-12.
Nurdin, R. (2012). Metil merkuri, ancaman Simbolon, D., Simange, S. M., & Wulandari, S.
bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Y. (2010). Kandungan merkuri dan sianida
Radar Sulteng. 19 Juni 2012. pada ikan yang tertangkap dari teluk Kao,
Halmahera Utara. Ilmu Kelautan, 15(3),
Patangga, Y. P., Shovitri, M., & Aunurohim. 126-134
(2013). Uji koeksistensi dua isolat bakteri
resisten merkuri dari kalo mas Surabaya. Sudarso, Y., Wardiatno, Y., & Sualia, I. (2008).
Surabaya: F-MIPA. Institut Teknologi The effect of heavy metal contamination
Sepuluh Nopember Surbaya. in sediment on benthic macroinvertebrate
community: A Case Study in Saguling
Polii, B. J., & Sonya D. N. (2002). Pendugaan Reservoir, West Java. Ilmu-ilmu Perairan
kandungan merkuri dan sianida di daerah
aliran sungai (DAS) Buyat Minahasa. dan Perikanan Indonesia, 15(1), 49-50.
Ekoton, 2(1), 31-37.
Suseno, H., & Panggabean, S. M. (2007).
Rachmawatie, Hidayah, Z., & Abida, I. W. Merkuri: Spesiasi dan bioakumulasi pada
(2009). Analisis konsentrasi merkuri (Hg) biota laut. Waste Management Technology,
dan cadmium (Cd) di muara sungai Porong 10(1), 66-71.
sebagai area buangan limbah lumpur
lapindo. Kelautan, 2(2), 42-47. Takatsuki, S. (2003). Automatic mercury
analyzer “Mercury/SP-3D”. Diunduh
Rahayu, L. H., & Purnavita, S. (2007). Kembali dari http://www.hollong.
Optimasi pembuatan kitosan dari kitin comuserfilesdownloadsp_3d.pdf.

145

Anda mungkin juga menyukai