Anda di halaman 1dari 22

AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

RISYWAH (SUAP-MENYUAP) DAN PERBEDAANNYA DENGAN


HADIAH DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM
(Kajian Tematik Ayat dan Hadis Tentang Risywah)

Oleh : Haryono
(Dosen Tetap Prodi Perbankan Syariah, STAI Al Hidayah, Bogor)

Abstrak
Risywah atau suap-menyuap merupakan salah penyakit kronis yang hari ini merebak di
masyarakat kita. Bukan hanya kelas pejabat tinggi yang melakukan risywah, rakyat biasa pun
seringkali terjebak dalam kasus suap-menyuap. Seringkali mereka berdalih dengan hadiah,
parcel, gratifikasi atau semacamnya untuk menghalalkan risywah. Faktor yang
melatarbelakangi tindakan risywah sangatlah beragam mulai dari memperoleh kepentingan
pribadi hingga kelompok.Padahal, negeri ini adalah negeri yang mayoritas penduduknya
muslim. Di dalam Islam sendiri risywah merupakan perbuatan haram sebagaimana
disebutkan di dalam Al-Qur‟an, Hadits, dan Ijma‟. Pada asalnya hukum risywah adalah
haram, namun dalam kondisi darurat risywah dibolehkan dengan syarat-syarat yang sangat
ketat. Dengan menggunakan metode tafsir maudhui atau tafsir tematik tulisan ini fokus
membahas hakikat risywah sehingga seseorang bisa membedakan antara risywah dan hadiah
yang banyak orang tidak memahaminya.

Keywords: suap-menyuap, risywah, perbedaan risywah dan hadiah, macam-macam risywah,


solusi risywah

A. Pendahuluan Saat ini banyak orang yang tidak


Riswah merupakan kejahatan peduli melakukan risywah dalam transaksi,
publik (jarimatul „aamah) yang telah pekerjaan bahkan dalam hukum demi
membudaya dan biasa di negeri kita. kepentingan pribadi atau kelompok.
Membudaya karena menjadi suatu hal Mereka berasumsi hal tersebut sah-sah saja
yang biasa di banyak lini kehidupan bahkan dianggap sebagai rezeki yang halal
masyarakat dari kelas pejabat sampai kelas untuk dinikmati. Mafia di negeri inibisa
rakyat. Selain itu risywah dianggap lumrah kebal hukum karena uang suap yang
karenabanyak orang yang menyumpal mulut para hakim yang doyan
melakukukannya. memakan harta haram. Bahkan, budaya
KKN di negeri ini menjadi subur karena

Risywah (Suap-Menyuap)… | 424


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

ditopang dengan budaya suap-menyuap/ tipu daya setan yang sangat jitu. Mereka
risywah yang telah mengakar kuat. mengubah nama sesuatu yang haram
dengan nama yang terkesan indah seperti
Media massa baik cetak maupun risywah diganti hadiah atau parcel, riba
elektronik telah banyak memberitakan para diganti dengan bunga, penzina diganti
koruptor yang main suap. Bukan hanya dengan Pekerja Seks Komersial dan lain-
kaum laki-laki, kaum wanitapun tidak lain. Akhirnya, budaya risywah merebak
ketinggalan melakukan suap-menyuap karena pelakunya berdalih memberikan
demi perampokan harta rakyat secara hadiah. Oleh karena itu, hendaknyaberhati
terselubung. Fenomena risywah di negeri hati (wara‟) dalam menerima hadiah
kita ibarat gunung salju ditengah lautan. terutama bagi para hakim, pejabat atau
Dari atas permukaan laut terlihat seperti siapa saja yang memiliki kebijakan dalam
gundukan kecil, namun di balik air ada sebuah instansi atau lembaga.
bongkahan besar yang menghambat setiap
kapal yang berlayar melewatinya. Maka Dalam menyusun tulisan ini penulis
dari itu jangan heran kalau sistem birokrasi menggunakan metodologi tafsir maudhu‟i.
di negeri ini carut-marut bagaikan benang Metodologi ini sering juga dikenal dengan
kusut. Faktor terbesar yang menyebabkab metodologi tafsir tematik. Deskripsi dari
hal tersebut adalah budaya risywah dalam metodologi tersebut yaitu peneliti memulai
birokrasi yang seringkali didalangi oleh analisis permasalahannya dengan
para oknum saja. mengumpulkan ayat-ayat al Qur‟an yang
representatif mengenai tema tertentu
Disi lain, risywah seringkali dengan harapan mendapatkan sudut
dipahami sebagai hadiah atas wujud pandang yang utuh mengenai
apresiasi kedekatan dan kecintaan yang permasalahan yang diteliti. Kemudian
obyektif. Namun, seringkali orang didukung pula dengan asbabun nuzul ayat
melakukan risywah dengan dalih serta berbagai macam argumen dari hadits
memberikan hadiah. Bahkan, hari ini yang pada akhirnya mengerucut pada
marak dengan hadiah kepada pegawai, jawaban dari rumusan masalah yang
khususnya pegawai pemerintah, atau ditanyakan. Pada dasarnya metode ini
gratifikasi. Pemberian hadiah ini meliputi termasuk dalam tafsir bil ma‟tsur.
pemberian uang, barang rabat (diskon),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket Abdul Hay al-Farmawi dalam
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan bukunya buku al-Bidayah fi al-Tafsir al-
wisata, pengobatan cuma-cuma, dan Mawdhu'i1 mengemukakan secara terinci
fasilitas lainnya. Dalam dunia pendidikan langkah-langkah yang hendaknya
fenomena risywahbisa terjadi antara dosen ditempuh untuk menerapkan metodetafsir
dengan mahasiswa terutama berkaitan
dengan perolehan nilai dan kelulusan.
1
' Abdul Hay Al-Farmawiy.al-Bidayah fi Tafsir
Jadi, seringkaliorang tidak faham Al-Mawdhu'i, , al-Hadharah al-'Arabiyah, Kairo,
dan tidak bisa membedakan antara risywah cetakan II, 1977, hlm. 62.
dengan hadiah. Memang inilah salah satu

430 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

maudhu'i ini. Langkah-langkah tersebut a. Definisi risywah secara bahasa


adalah: (etimologi)
a. Menetapkan masalah yang akan dibahas Suap-menyuap dalam
(topik). bahasa Arab disebut dengan
b. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan risywah. Sedangkan risywah dalam
dengan masalah tersebut. bahasa Arab berasal dari kata kerja/
c. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan fi‟il ( ) dan masdhar (kata
masa turunnya, disertai pengetahuan
tentang asbab nuzulnya. jadian) dari kata kerja tersebut
d. Memahami korelasi ayat-ayat tersebut adalah ( ). Di
dalam surahnya masing-masing.
dalam Lisan al „Arab Ibnu
e. Menyusun pembahasan dalam kerangka
Mandzur2 menyebutkan perkataan
yang sempurna (outline).
Abul „Abbas berkaitan dengan asal
f. Melengkapi pembahasan dengan hadis-
kata risywah.
َ
َّ ‫الف ْس ُخ إذا‬ ْ ُ ْ ُّ
‫السش َىة مؤخىذة من َزشا‬
hadis yang relevan dengan pokok
bahasan.
‫مد‬
َّ ُ َ ُ ْ
g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara ‫زأ َطه إلى أ ِّمه لتزقه‬
keseluruhan dengan jalan menghimpun “Kata Rusywah / Risywah diambil
ayat-ayatnya yang mempunyai dari konteks anak burung yang
pengertian yang sama, atau menjulurkan kepalanya ke dalam
mengkompromikan antara yang 'am mulut induknya seraya meminta
(umum) dan yang khash (khusus), makanan yang berada di paruh
mutlak dan muqayyad (terikat), atau induknya untuk disuapkan.”
yang pada lahirnya bertentangan,
sehingga kesemuanya bertemu dalam Adapun di dalam Mu‟jam
satu muara, tanpa perbedaan atau al Wasith disebutkan bahwa
pemaksaan. kalimat risywah berasal dari kata
3
yang bermakna :

B. Pembahasan ‫الحبل أو حبل الدلى وهحىها‬


1. Definisi Risywah “Seutas tali atau tali ember dan
Risywah adalah istilah semacamnya”
syar‟i yang dikenal di dalam
syariat. Para ulama telah
mendefinisikan risywah baik secara
etimologi maupun terminologi. 2
Ibnu Mandzur,Lisanul „Arob, Dar al Shodir,
Secara rinci definisi risywah adalah
Beirut , Cetakan I, Juz 14 ,hlm. 322.
sebagai berikut: 3
Ibrohim Musthofa, Ahmad az Zabat
dkk(Majma‟ Lughoh „arobiyyah), al
Mu‟jam al Wasith, Daru al Dakwah, Juz 1
hlm. 148.

Risywah (Suap-Menyuap)… | 434


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

b. Definisi Risywah secara istilah mendapatkan keinginannya6.


(terminologi) Risywah juga dipahami oleh ulama
Di dalam al Mu‟jam al sebagai pemberian sesuatu yang
Wasith disebutkan bahwa makna menjadi alat bujukan untuk
risywah adalah: mencapai tujuan tertentu7.
‫ما ٌعطى لقضاء مطلحت أو ما ٌعطى إلحقاق باطل أو‬
4 Adapun menurut MUI suap
.‫إبطال حق‬
(risywah) adalah pemberian yang
“Apa saja yang diberikan (baik
diberikan oleh seorang kepada
uang maupun hadiah) untuk
orang lain (pejabat) dengan maksud
mendapatkan suatu manfaat atau
meluluskan suatu perbuatan yang
segala pemberian yang bertujuan
batil (tidak benar menurut syariah)
untuk mengukuhkan sesuatu yang
atau membatilkan perbuatan yang
batil dan membatilkan suatu yang
hak.
haq”
Jadi, dari berbagai definisi
Ibnu Hajar al „Asqalani di
diatas dapat kita simpulkan tentang
dalam kitabnya Fath al Baari telah
definisi risywah secara
menukil perkataan Ibnu al „Arabi
terminologis yaitu: Suatu
ketika menjelaskan tentang makna
pemberian baik berupa harta
risywah5sebagai berikut:
maupun benda lainnya kepada
‫السشىة كل مال دفع لُبخاع به من ذي جاه‬ pemilik jabatan atau pemegang
kebijakan/kekuasaan guna
‫عىها على ما ال ًحل‬ menghalalkan (atau melancarkan)
“Risywah atau suap-menyuap yaitu yang batil dan membatilkan yang
suatu harta yang diberikan untuk hak atau mendapatkan manfaat
membeli kehormatan/kekuasaan dari jalan yang tidak ilegal.
bagi yang memilikinya guna
c. Korelasi makna risywah secara
menolong/melegalkan sesuatu yang
etimologi dan terminologi.
sebenarnya tidak halal.”
Jika kita telaah lebih dalam
Menurut Abdullah Ibn tentang makna risywah secara
Abdul Muhsin risywah ialah bahasa dan istilah, maka kita dapati
sesuatu yang diberikan kepada korelasi antara kedua makna
hakim atau orang yang mempunyai tersebut. Pada dasarnya asal
wewenang memutuskan sesuatu
6
supaya orang yang memberi Abdullah IbnAbdul Muhsin, Suap dalam
mendapatkan kepastian hukum atau Pandangan Islam ( judul asli: Jarimah al-
Risywah fiy Syari‟ah al-Islâmiya),
penerjemah: Muchotob Hamzah dan
4 Subakir Saerozi, Jakarta, Gema Insani
al Mu‟jam al Wasith,hlm.148.
5 Press, 2001.
Ibnu Hajar al A‟sqolani ,Fathul Bari( Tahqiq 7
Ibnu Baz dan Muhibbudin al Khotib), dar al Abdul AzizDahlan, Ensiklopedi Hukum
Fikr, Beirut, Juz 5 hlm. 221. Islam, Ichtiar Baru Van Hoeve,Jakarta, Jilid
V ,1998.

432 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

penggunaan kata adalah sesuai mencapai tujuannya seperti seorang


dengan makna bahasa kemudian yang menjulurkan tali timba untuk
berkembang dalam kehidupan memperoleh air dalam sumur.
keseharian. Secara bahasa asal kata
risywah yang pertama adalah;
‫(زشا الفسخ) إذا مد زأطه إلى أمه لتزقه‬ 2. Pandangan Al Qur’an
“Aanak burung yang Tentang Risywah
menjulurkan kepalanya ke dalam Risywah merupakan
paruh induknya seraya meminta kejahatan yang dilarang dalam
agar makanan yang berada dalam Islam begitu juga tindakan tercela
paruh induknya disuapkan dalam kehidupan manusia.
untuknya. ‟ Dikatakan kejahatan karena
memang di dalam prakteknya sarat
Hal ini merupakan dengan manipulasi dan kezhaliman
gambaran nyata bagi orang yang terhadap sesama. Di dalam al
menerima suap. Ia ibarat seekor Qur‟an terdapat empat ayat yang
anak burung yang kecil dan lemah berkaitan langsung dengan risywah.
serta tidak mampu mencari sesuap Rincian dari ayat tersebut yaitu satu
makanan sendiri kecuali harus ayat terdapat di surat Al-Baqarah
disuapi oleh induknya. Seandainya dan tiga ayat terdapat di surat Al-
orang yang melakukan suap tahu Maidah. Berikut ini adalah ayat-
bahwa apa yang dikeluarkan dari ayat tentang risywah beserta
paruh tersebut ibarat muntahan penjelasannya.
tentunya dia akan merasa jijik. Jadi,
adakah yang lebih lemah jiwanya a. Surat al Baqarah ayat ke-188.
dari seseorang yang menerima suap
 
      
berupamuntahan dari kantong
saudaranya yang sebenarnya tidak       
halal baginya?
   
Adapun makna risywah
“Janganlah sebagian kalian
yang berasal dari kata
memakan harta sebahagian yang
‫(السشاء) الري هى حبل الدلى لِظخخسج به‬
lain di antara kalian dengan jalan
‫املاء من البئر العمُق‬ yang batil dan janganlah kalian
“Yaitu tali timba yang digunakan membawa urusan harta itu kepada
untuk mengambil air dari dalam hakim, supaya kalian dapat
sumur yang dalam.” memakan sebahagian daripada
harta benda orang lain itu dengan
Hal tersebut ibarat (jalan berbuat) dosa, Padahal
seorang yang menyuap untuk kalian mengetahui.” (QS. Al
mencapai tujuannya. Ia rela Baqarah: 188)
menjulurkan berbagai cara untuk

Risywah (Suap-Menyuap)… | 433


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Imam Ibnu Jarir ath yang ingkar untuk bersumpah.


Thabari8 begitu juga imam Ibnu Ketika Imru Qais hendak
Katsir9 dalam kitab mereka melaksanakan sumpahnya maka
menjelaskan asbabun nuzul ayat turunlah ayat yang mulia ini10.
tersebut yaitu:
،‫ولِظعليهفيهب ِِّىت‬،‫هرافُالسجلُكىوعليهمال‬
َ Imam asy Syaukani dalam
Fath al Qadir11 menjelaskan:
‫وهىَعسفؤهال‬،‫فُجحداملالىٍخاضمإلىالحكام‬ “Ayat ini bersifat umum untuk
.‫وهىَعلمؤنهآثمآكلحسام‬،‫حقعلُه‬ seluruh umat, begitu juga berlaku
ٍ
larangan memakan yang haram
“Ayat yang mulia ini turun pada dari semua jenis harta. Tidaklah
seorang laki-laki yang memiliki dikecualikan dari larangan di atas
harta dan bersengketa dalam selain yang dikhususkan oleh dalil
masalah harta tersebut dengan tentang bolehnya memakan harta
orang lain sedangkan dia tidak tersebut. Jika ada dalil yang
memiliki bukti yang otentik bahwa menafikan larangan, maka dia
harta tersebut adalah miliknya.
tidak termasuk megambil dengan
Maka pihak lawannya meng- cara yang batil akan tetapi dengan
ingkarinya dan pada akhirnya ia cara yang hak. Ia memakan harta
membawa persengketaan tersebut tersebut dengan cara yang halal
kepada para hakim dan diapun
bukan yang haram kendati
mengetahui bahwa kebenaran pemiliknya tidak rela seperti dalam
bersamanya dan dia juga faham kasus pengadilan pelunasan hutang
bahwa (pihak lawannya) berdosa
ketika sang pengutang tidak mau
lantara memakan harta yang
membayarnya kemudian dipaksa
haram.” membayarnya. Begitu juga
Adapun Imam al Qurtubi, penyerahan harta wajib zakat dan
ia menyebutkan sebab turunnya nafkah seseorang yang diwajibkan
ayat ini bahwa „Abdan Ibnu secara syar‟i. Pada intinya, harta
Asywa‟ al Hadrami dan Imru Qais yang diharamkan oleh syariah
terlibat dalam suatu sengketa tanah untuk diambil dari pemiliknya
yang masing-masing tidak dapat maka hal tersebut termasuk
memberikan bukti, maka memakan harta dengan cara yang
Rosululloh saw menyuruh Imru batil walaupun pemiliknya rela.”
Qais yang saat itu sebagai terdakwa Menurut Imam al Qurtubi
ayat tersebut menjelaskan bahwa
9. Ibnu Jarir ath Thobari, Jamiul Bayan „an
Ta‟wil „Ayi al Qur‟an, Dar al „Alam,
10
Yordania, 2002, Juz II hlm. 242. al Qurtubi, al Jami‟ li Ahkamil Qur‟an, Dar al
10. I‟dad Jama‟ah Minal Ulama Biisyraf Syekh Kutub al Mishriyyah, Mesir, 1964, Cet II
Sofiyyurohman al Mubarokfuri, al Mishbah al hlm.29.
Munir fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir, Darus 12. Muhammad Ibn Ali Ibn Muhammad Al
Salam li Nasyri Watauzi,2000, Riyadh, hlm. Syaukani, Fath al Qadir , Darul al Wafa,
137. Mesir,Juz I hlm.391.

434 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Allah swt melarang makan harta diberikan kepada hakim(pejabat)


orang lain dengan jalan yang batil. sebagai suap dan lain-lain.13
Termasuk di dalam larangan ini
adalah larangan makan hasil judi, b. Surat al Maidah ayat ke-42.
tipuan, rampasan, dan paksaan  
     
untuk mengambil hak orang lain
yang tidak atas kerelaan         
pemiliknya, atau yang di haramkan
oleh syariat meskipun atas kerelaan        

pemiliknya, seperti pemberian/        
imbalan dalam perbuatan zina, atau
perbuatan zhalim, hasil “Mereka itu adalah orang-orang
yang suka mendengar berita
tenung,harga minuman yang
bohong, banyak memakan yang
memabukkan (MIRAS), harga
haram. Jika mereka (orang Yahudi)
penjualan babi dan lain-lain.12
datang kepadamu (untuk meminta
Menurut imam al Maraghi putusan), Maka putuskanlah
bahwa larangan Allah dalam ayat (perkara itu) diantara mereka, atau
ini (janganlah kamu makan harta berpalinglah dari mereka; jika
diantara kamu) maksudnya adalah kamu berpaling dari mereka maka
janganlah sebagian dari kalian mereka tidak akan memberi
memakan harta sebagian yang mudharat kepadamu sedikitpun.
lainnya.Menghormati harta orang Jika kamu memutuskan perkara
lain selainmu berarti menghormati mereka, Maka putuskanlah
dan menjaga haratamu. Sama (perkara itu) diantara mereka
halnya dengan merusak harta orang dengan adil, Sesungguhnya Allah
lain adalah sebagai tindak pidana menyukai orang-orang yang adil.
terhadap masyarakat (umat) yang (QS. al Maidah: 42)
mana engkau adalah salah satu dari
Imam ath Thabari dalam
anggota masyarakat itu. Selain itu
tafsirnya14 menyebutkan riwayat
banyak hal yang dilarang dalam
dari Qotadah berkaitan dengan
ayat ini seperti memakan riba
karena riba adalah memakan harta asbabun nuzul ayat ini, yaitu:
orang lain tanpa imbalan dari ّ
‫كاهىاٌظمعىها‬،‫اماليهىدبِىؤًدًكم‬
ِ ‫كانهرافُحك‬
pemilik harta yang َ ُّ
memberikannya. Termasuk yang ‫لكربىٍقبلىهالسش ى‬
juga dilarang adalah harta yang

13
al Maraghi,Tafsir al Maraghi (Tahqiq Basyar
„Awad Ma‟ruf), Mustafa al Babi al Halabi,
Mesir, cet V jilid II, hlm.81.
14
12
Al Qurtubi, al Jami‟ li Ahkamil Qur‟an, hlm. Ibnu Jarir ath Thobari, Jamiul Bayan „an
29. Ta‟wil „Ayi al Qur‟an, Juz 4 hlm.309.

Risywah (Suap-Menyuap)… | 435


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

“Bahwasanya ayat ini turu) “Banyak memakan harta


berkaitan dengan para hakim kaum “suht”maksudnya adalah harta
Yahudi yang senantiasa yang haram yaitu risywah”
mendengarkan kedustaan serta
menerima uang suap.” Imam al Qurtubi
menyebutkan ada 2 alasan mengapa
Dalam menafsirkan ayat harta haram seperti risywah disebut
ini Imam ath Thabari berkata, dengan “Suht”
”Allah SWT berkata dalam ayat ini
seraya menjelaskan bahwa yang 1. َ‫وطمُاملااللحسامسحخاألنهِسحخالطاعاجؤًُرهبهاو‬
demikian itu adalah sifat-sifat ‫طخؤضلها‬
orang Yahudi yang Aku (Allah swt) dinamakan harta haram “Suht”
sifatkan padamu wahai Muhammad karena menghilangkan dan
saw. Sifat mereka senantiasa menghancur ketaatan.
banyak mendengar perkataan batil 2. .‫طمُالحسامسحخاألنهِسحخمسوءةإلاوظان‬
dan dusta. Di antara mereka saling dinamakan harta haram “Suht”
berkata, “Muhammad saw seorang karena menghilangkan
pendusta dan bukanlah seorang kehormatan.
nabi. Diantara mereka ada yang
berkata seraya berdusta, Dari dua alasan tersebut
“Sesungguhnya hukum pezina yang alasan pertamalah yang cenderung
telah menikah (muhsan) di dalam dipilih Imam Qurthubi karena
Taurat adalah dicambuk dan dengan hilangnya agama, maka
tahmim (bukan dirajam), dan hilang pula kehormatan seseorang.
selainnya dari kedustaan dan Setelah menyebutkan alasan itu
mereka menerima risywah dari hal beliau menukil hadits dan atsar
tersebut.” tentang risywah16 berikut ini.
:‫كللحمىبدبالسحخفالىازأولىبهقالىا‬
Secara detail Imam ath
Thabari menjelaskan ada sekitar 14 :‫ًازطىالللهىماالسحذ؟قال‬
riwayat yang salah satunya dari .)‫(السشىةفُالحكم‬
imam Mujahid ketika menjelaskan
:‫وعىابىمظعىدأًضاأنهقال‬
makna ayat ( ) dalam
ً‫السحخؤهُقضُالسجلألخُهحاجتفيهدًإليههد‬
ayat tersebut. Tidak lain makna dari
ayat tersebut adalah risywah. .‫ةفُقبلها‬
“Setiap daging yang tumbuh dari
Selain itu, Imam Ibnu
15 harta “suht” maka api neraka lebih
Katsir dalam tafsirnya berkata;
layak baginya. Para sahabat
bertanya; Wahai Rosululloh SAW

16
Al Qurtubi, al Jami‟ li Ahkami al Qur‟an, Dar
al Kutub al Mishriyah, Mesir, 1964, Juz 6
15
Al misbah fi Tafsir , hlm 379. hlm 183.

436 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

apakah yang dimaksud dengan bahwa ayat tersebut turun kepada


“suht”? Rosululloh saw menjawab, kaum Yahudi yang terbiasa berbuat
“Suht” yaitu suap menyuap dalam risywah dalam kehidupan mereka.
perkara hukum. Ibnu Mas‟ud
raodhiyallahu anhu berkata bahwa Imam Ibnu Katsir menukil
yang dimaksud dengan „suht‟ yaitu riwayat dari Ibnu Abbas
seseorang memutuskan suatu radhiyallahu anhuma dalam
perkara bagi saudaranya kemudian menafsirkan ayat ini bahwa beliau
memberinya hadiah dan berkata,“Tidak ada di dalam al
diterimalah hadiah tersebut. Qur‟an suatu ayat yang lebih
dahsyat mencela kaum Yahudi
c. Surat al Maidah ayat ke-62 selain ayat tersebut.”
dan ayat ke-63.
Ibnu Jarir menjelaskan
 
       dalam tafsirnya bahwa orang-orang
Yahudiyang disifatkan Allah di
        dalam ayat ini yaitu kebanyakan
mereka saling berlomba-lomba
      
dalam bermaksiat kepada Allah dan
        menyelisihi perintahnya. Begitu
juga melanggar batasan-batasan
“Engkau akan melihat kebanyakan Allah dalam permasalahan halal
dari mereka (orang-orang Yahudi) dan haram seperti dalam memakan
bersegera membuat dosa, „suht‟ itulah harta yang mereka
permusuhan dan memakan yang ambil dari manusia atas persoalan
haram. Sesungguhnya amat buruk hukum yang bertentangan dengan
apa yang mereka telah kerjakan hokum Allah.”
itu. Mengapa orang-orang alim
mereka, pendeta-pendeta mereka Dari uraian pendapat para
tidak melarang mereka mufasirin diatas maka dapat kita
mengucapkan Perkataan bohong Tarik kesimpulan bahwa Allah
dan memakan yang haram? mengharamkan risywah karena
Sesungguhnya amat buruk apa perbuatan tersebut merupakan
yang telah mereka kerjakan itu. kebiasaan orang-orang Yahudi
(QS. al Maidah: 62-63) yang gemar menzhalimi
saudaranya. Di dalam surat al
Sejauh penelusuran Baqarah ayat ke-188 Allah
penulis di banyak kitab tafsir, melarang memakan harta dengan
secara eksplisit (mantuq) para cara batil atau haram apapun
mufasir tidak menyebutkan sebab caranya. Namun, di ayat tersebut
turunnya ayat yang mulia ini. terdapat qarinah (bukti yang
Namun demikian, secara implisit menguatkan) bahwa yang
(mafhum) mereka menyebutkan dimaksudkan adalah risywah.

Risywah (Suap-Menyuap)… | 434


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Larangan tersebut diperkuat dengan Adapun Imam Ahmad


ayat ke-42, 63, dan63 dari surat al dalam Musnadnya menyebutkan
Maidah yang merupakan celaan hadits yang senada dengan hadits
yang amat buruk bagi orang-orang diatas . Namun, setelah diteliti para
Yahudi karena melakukan risywah. ulama hadits derajat hadits tersebut
dhaif (lemah)19.
َ َ ‫ان َق‬َ َْ َ َ ُ َ
‫" ل َع َن‬ ‫َع ْن‬
،‫َع ْن أ ِبي ش ْز َعت‬
Dari data tersebut maka
:‫ال‬ ‫ثىب‬
jelas sekali pandangan al Qur‟an
ََّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ ُ
bahwa risywah merupakan ‫الس ِاش َي‬
َّ‫علُ ِه وطلم‬ ‫هللا‬
‫ضلى‬ ِ ‫َزطىل‬
‫هللا‬
kejahatan publik yang diharamkan َّ
‫ ال ِري ًَ ْم ِص ي‬:‫ٌَ ْع ِني‬ َ ‫السا ِئ‬
" ‫ش‬ َّ ‫َو ْاملُ ْسَح ِص َي َو‬
oleh Allah dan merupakan
kebiasaan orang-orang kafir dari .‫َب ُْ َن ُه َما‬
kalangan Yahudi. “Dari Abu Zur‟ah dari Tsauban
berkata: Rosululloh saw melaknat
3. Pandangan Hadits Tentang
orang yang menyuap dan yang
Risywah
menerima suap serta perantara
Banyak sekali hadits-hadits
keduanya.‟
yang menjelaskan tentang
Dari hadits-hadits tersebut
keharaman risywah. Imam at
jelas sekali bahwa Rosulullah saw
Tirmidzi meriwayatkan dalam
tidak hanya melaknat orang yang
Sunannya17.
melakukan risywah atau suap saja.
َّ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َْ ُ َ ْ َ
ِ ‫ لعن َزطىل‬: ‫عن أ ِبي هسٍسة قال‬
‫ضلى‬ ‫هللا‬ Celaan juga dialamatkan bagi
َ ُ َّ ‫الل ُه َع َل ُْ ِه َو َط َّل َم‬
َّ
ْ ُ orang yang menerima risywah.
.‫الحك ِم‬ ‫الس ِاش َي َوامل ْسح ِص َي ِفي‬ Jadi, jelas sekali bahwa hokum
“ Dari Abu Hurairoh radhiyallahu risywah adalah haram baik bagi
anhu berkata; Rosululloh saw orang yang memberikan maupun
melaknat orang yang menyuap dan menerimanya.
yang menerimanya dalam masalah
hukum.” 4. Pandangan Ijma’ Ulama
Hadits tersebut juga dinukil Tentang Risywah.
oleh Imam al Hakim dalam kitab Banyak sekali dalil ijma‟
beliau al Mustadrak dengan tanpa yang menyebutkan bahwa risywah
menyebutkan lafadz (ِ‫)فِي الحُكْم‬18. adalah haram secara ijma‟.Imam al
Qurtubi ketika menafsirkan surat al
Maidah ayat 42 berkata;

17
Muhammad Isa at Tirmidzi,Sunan at Tirmidzi,
Dar al Gorb al Islami, Beirut, 1998, Juz 3 hlm. 19
Ahmad bin Muhammad bin Hambal, Musnad
15.hadits hasan no. 1336. Imam Ahmad Hambal (tahqiq Syu‟aib
18
Muhammad bin Abdulloh al hakim,Mustadrok Arnauth dkk), Muasasah al Risalah, 2001, Juz
„Ala Sohihain (tahqiq Musthofa Abdul Qodir 37 hlm 85. Hadits no 22399. Hadits ini dhoif
„Atho), Dar al Kutub al Ilmiah, Beirut, 1990, karena dalam sanadnya terdapat Laits bin Abi
Juz 4 hlm. 115.hadits no. 7066. Salim.

438 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

‫والخالفبِىالظلفؤهؤخرالسشىةعلىإبطالحقؤو‬ ‫وجفظير ما جاء في الكخاب و الظىت وجطبُق‬


‫ماالًجىشسحخحسام‬ .‫الابخعاد عن السشىة ما أمكنهم ذلك‬
“Tidak ada perbedaan hukum “Para sahabat, tabiin begitu juga
dikalangan para salaf bahwa dengan para ulama umat telah
melakukan risywah untuk menolak bersepakat atas haramnya risywah
yang haq atau dalam perkara yang dengan segala bentuknya. Banyak
dilarang merupakan riyswah (suht) nash yang menjelaskan tentang
yang haram.” implementasi dan interpretasi apa
Di dalam kitab Nihayatul yang terdapat dalam al Qur‟an dan
Muhtaj, Imam ar Ramli yang sunnah serta berusaha
dijuluki sebagai „asy Syafi‟i ash menjauhinya semaksimal
shoghir/imam syaf‟i kecil mungkin.”
menjelaskan akan hal ini. Selain berbagai nukilan
‫ومتى برل له مال لُحكم بغير الحق أو‬ diatas Ibnu Qudamah dalam
kitabnya al-Mughniy22 ia berkata,
‫امخىع من حكم بحق فهى السشىة املحسمت‬
‫فؤما السشىة في الحكم وزشىة العامل‬
.‫باإلجماع‬
“Kapan saja seseorang mencurah-
‫فحسام بال خالف‬
kan harta untuk berhukum dengan “Adapun suap-menyuap dalam
yang tidak haq atau menolak masalah hukum dan pekerjaan (apa
berhukum dengan yang haq maka saja) maka hukumnya haram tanpa
ia telah berbuat risywah yang di ada selisih pendapat di kalangan
haramkan secara ijma‟20. ulama.
Imam Asy-Syaukani
Hamd bin Abdurrohman al
dalam Nailul Authar23 menukil
Junaidil dalam bukunya juga
perkataan Ibnu Ruslan tentang
menjelaskan akan haramnya riswah
kesepakatan haramnya risywah,
secara ijma‟21.
‫ولقد أجمع الصحابت و الخابعىن و علماء‬ ‫ وٍدخل في‬:‫قال ابن زطالن في شسح الظنن‬
‫ألامت على جحسبم السشىة بجمبع ضىزها‬ ‫إطالق السشىة السشىة للحاكم والعامل‬
‫ووزدث عنهم هطىص جدل على جىفُر‬ ‫ وهي حسام باإلجماع‬،‫على أخر الطدقاث‬
“Ibnu Ruslan berkata dalam
20
Syamsudin Muhammad bin Abi „Abbasar
Syarhus Sunan, “Termasuk
Romli, Nihayatul Muhtaj, Dar al Fikr,
Berut,1984, Juz 8 hlm. 255. 22
Ibnu Qudamah, Al Mughni, Darul Fikr, Beirut,
21
Dr. Hamd bin Abdurrohman al Junaidil, 1984,Juz 11, hlm. 437.
23
Atsaru risywah fi ta‟tsuri namwi al Iqtishodi Muhammad ibn Ali ibn Muhammad al
Syaukani,Nailul Author Min Ahadits Sayyid al
wa Asalib Daf ‟iha fi Dzilli Syariah Islamiah,
Akhbar Syarh Muntaqo al Akhbar, Idaroh ath
al Markas al Arobi li Dirosah al Amniyyah wa Tiba‟ah al Muniroh, Juz 9, hlm.140(nomer
Tadrib, Riyadh, 1982, hlm 5. halaman sesuai dengan maktabah syamilah
versi. 3.2)

Risywah (Suap-Menyuap)… | 434


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

kemutlaqan suap-menyuap bagi ketika mengutip kitab al-Fath,


seorang hakim dan para pekerja iamengemukakan empat macam
yang mengambil shadaqah, itu bentuk risywah, yaitu:
menerangkan keharamannya sesuai 1. Risywah yang haram atas orang
Ijma‟.
yang mengambil dan yang
Imam ash-Shan‟ani dalam memberikannya, yaitu risywah
Subul as Assalam juga berkata, untuk mendapatkan keuntungan
dalam peradilan dan
‫والسشىة حسام باإلجماع طىاء كاهذ‬
pemerintahan.
‫للقاض ي أو للعامل على الطدقت أو‬ 2. Risywah terhadap hakim agar
‫ وال جؤكلىا‬:‫ وقد قال هللا حعالى‬،‫لغيرهما‬ dia memutuskan perkara,
sekalipun keputusannya benar,
‫أمىالكم بِىكم بالباطل وجدلىا بها إلى‬ karena dia mesti melakukan hal
ً
‫الحكام لخؤكلىا فسٍقا من أمىال الىاض‬ itu.(haram bagi yang memberi
dan menerima)
‫باإلثم وأهخم حعلمىن‬
3. Risywah untuk meluruskan suatu
“Suap-menyuap itu haram sesuai perkara dengan meminta
Ijma‟, baik bagi seorang qadhi/ penguasa menolak kemudaratan
hakim, bagi para pekerja yang dan mengambil manfaat.
menangani shadaqah atau Risywah ini haram bagi yang
selainnya. Sebagaimana firman mengambilnya saja. Sebagai
Allah Ta‟ala, “Janganlah sebagian helah risywah ini dapat dianggap
kalian memakan harta sebahagian upah bagi orang yang berurusan
yang lain di antara kalian dengan dengan pemerintah. Pemberian
jalan yang bathil dan (janganlah) tersebut digunakan untuk urusan
kalian membawa (urusan) harta itu seseorang, lalu dibagi-bagikan.
kepada hakim, supaya kalian dapat Hal ini halal dari dua sisi seperti
memakan sebahagian daripada hadiah untuk menyenangkan
harta benda orang lain itu dengan orang. Akan tetapi dari satu sisi
(jalan berbuat) dosa, padahal haram, karena substansinya
kamu mengetahui. [QS. Al- adalah kezhaliman. Oleh karena
Baqarah: 188].” itu haram bagi yang mengambil
saja, yaitu sebagai hadiah untuk
5. Macam-Macam Bentuk menahan kezhaliman dan
24
Risywah sebagai upah dalam
Risywah memiliki banyak menyelesaikan perkara apabila
macam sebagaimana dijelaskan disyaratkan. Namun, bila tidak
para ulama seperti Ibnu Abidin disyaratkan, sedangkan
seseorang yakin bahwa
24
Muhammad Amin, Hasyiyah Ibn Abidin,Darul pemberian itu adalah hadiah
Fikri, Beirut, 1386 H.
yang diberikan kepada
penguasa, maka menurut ulama

440 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Hanafiyah tidak apa-apa (la 2. „Adamu al muraqabatillah/tidak


ba`sa). Kalau seseorang merasa di awasi oleh Allah
melaksanakan tugasnya tanpa SWT.
disyaratkan, dan tidak pula Orang yang melakukan
karena ketamakannya, maka risywah tidak merasa bahwa
memberikan hadiah kepadanya perbuatannya diawasi oleh Allah
adalah halal, namun makruh SWT. Dia tidak merasa bahwa
sebagaimana yang diriwayatkan Allah SWT memiliki malaikat
dari Ibnu Mas‟ud rdh. yang mencatat amal setiap
4. Risywah untuk menolak hamba. Seandainya dia bisa
ancaman atas diri atau harta, aman dan lepas dari pengawasan
boleh bagi yang memberikan manusia dan pengadilannya.
dan haram bagi orang yang Maka tidak akan mungkin lepas
mengambil. Hal ini boleh dari pengadilan dan pengawasan
dilakukan karena menolak Allah.
kemudaratan dari orang muslim 3. Tamak dan Serakah.
adalah wajib, namun tidak boleh Suap-menyuap merupakan
mengambil harta untuk gambaran keserakahan manusia.
melakukan yang wajib.
Sikap tersebut merupakan bentuk
ketidak qana‟ahan dengan apa
yang ditaqdirkan oleh Allah atas
dirinya. Seolah orang yang
6. Faktor-Faktor Pendorong
melakukan risywah tidak percaya
Risywah.
bahwa Allah SWT adalah penentu
Banyak sekali faktor
segala sesuatu. Seandainya ia
pendorong terjadinya risywah
melakukan risywah namun Allah
diantaranya sebagai berikut.
SWT berkehendak lain atas
1. Dha‟ful iman/lemahnya iman.
perkaranya maka hal tersebut
Risywah sangat erat
sangatlah mudah. Disebabkan
berhubungan dengan mentalitas
faktor tamak dan serakah risywah
iman yang rendah. Praktek
merajalela di masyarakat kita.
suapsejatinya merupakan
refleksi dari lemahnya keimanan 4. Malas berusaha.
dalam diri seseorang. Tidak Orang yang melakukan
mungkin orang yang imannya risywah ingin segala masalahnya
kuat menempuh jalan risywah tuntas secepat kilat apapun
karena hal tersebut suatu jalannya. Norma-norma hukum
pelanggaran syariat yang tidak lagi diindahkan untuk
akanberimplikasi pada siksa di mencapai tujuannya. Banyak
akhirat. orang berfikir yang penting
urusan selesai tanpa ditinjau
dengan cara Islami atau tidakkah

Risywah (Suap-Menyuap)… | 444


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

penyelesaian tersebut. Seharusnya disumpal dengan uang suap untuk


seorang muslim berusaha pemandulan penegakan hukum.
kemudian baru hasilnya kita Jadi, tanpa adanya hukum yang
bertawakkal terhadap Allah swt. kuat budaya risywah akan
senatiasa merambah dan
5. Hilangnya sifat jujur dan amanat
bertambah.
pada diri seseorang.
Banyaknya kasus suap-
menyuap pada masyarakat salah 7. Syarat-Syarat Dibolehkannya
satunya disebabkan karena Risywah.
Hukum asal dari risywah
hilangnya sifat jujur dan amanat
adalah haram. Di dalam kondisi
pada diri seseorang. Jujur dan
tertentu risywah dibolehkan namun
amanat dua sifat yang hari ini
dengan syarat sebagai berikut.
luntur pada para pejabat maupun
1. Darurat25.
pelayanan masyarakat. Demi
Kondisi darurat yang dimaksud
ambisi pribadi seseorang yang
dalam poin ini mempunyai dua
berbuat risywah rela
pengertian secara khusus dan
menelanjangi sifat jujur dan
umum. Uraiannya adalah
amanat pada dirinya.
sebagai berikut:
6. Tipisnya kepedulian sosial a. Darurat dalam pengertian
terhadap sesama Muslim. khusus merupakan suatu
Orang yang berbuat kepentingan esensial yang
risywah tidak sadar bahwa jika tidak dipenuhi, dapat
dirinya merugikan orang lain menyebabkan kesulitan yang
yang lebih berhak darinya. dahsyat yangmembuat
Orang yang berbuat risywah rela kematian.
mengambil kemenangan dengan b. Darurat dalam pengertian
kedzaliman. Padahal, sesame umum dan lebih luas merujuk
muslim adalah saudara .haram pada suatu hal yang esensial
baginya kehormatan dan hak- untuk melindungi dan
haknya tanpa jalan yang benar. menjaga tujuan-tujuan dasar
7. Lemahnya penegakan hukum di syariah. Dalam bahasa Imam
Masyakat. Syatibisesuatu itu disebut
Lemahnya penegakkan esensial karena tanpanya,
hukum dimasyarakat menjadikan komunitas masyarakat akan
tradisi risywah mengakar kuat. disulitkan oleh kekacauan ,
Hukum dinegeri ini terlihat terlalu dan dalam ketiadaan beberapa
elastikkarena bisa diplintir dan
disetir oleh pihak-pihak yang 25
Muhammad Tahir Mansoori, Kaidah-Kaidah
berkepentingan. Bahkan, keadilan Fiqih Keuangan dan Transaksi Bisnis, Ulil
hukum hilang karena mulut Albaab Institute Pasca Sarjana Universitas
Ibnu Khaldun Bogor, Bogor,2010, hlm.77-81.
penegakhukumbanyak yang

442 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

diantara mereka, manusia 2. Untuk mengambil kewajiban


akan kehilangan dan hak yang hilang saat
keseimbangannya serta akan dizhalimi.
dirampas kebahagiaannya di 3. Tidak berlebihan dan menjadi
dunia ini dan kejayaannya di kebiasaan.
akherat nanti. 4. Untuk mendapatkan maslahah
rajihah (manfaat yang riil)
Jadi, dapat diamati bahwa bukan dzoniyyah (perkiraan).
perhatian utama dari definisi 5. Tidak menghalalkan hal
darurat menurut Imam Syatibi tersebut, namun mengingkarinya
adalah untuk melindungi dan senatiasa beristighfar dan
tujuan dasar syaria, yaitu berdoa kepada Allah karena
menjaga agama,nyawa, pada dasarnya cara itu haram.
keturunan, akal, kesehatan,
menjaga dan melindungi
8. Dampak Negatif Risywah26
kemulian serta kehormatan Secara umum kejahatan
diri. risywah berdampak pada 3 sektor
Adapun darurat tersebut penting dalam kehidupan sehari-
memiliki syarat-syarat yang hari.
harus di penuhi diantaranya: 1. Bagi individu.
a. Risywah menghancurkan dan
a. Darurat itu harus nyata bukan menyia-nyiakan potensi besar
spekulatif atau imajinatif. individu masyarakat dalam
b. Tidak ada solusi lain yang memberikan karya terbaik.
ditemukan untuk mengatasi Karena dengan risywah orang
penderitaan kecuali hal yang tidak berkompeten dan
tersebut. bukan ahlinya bisa duduk
c. Solusi itu (dalam hal ini menjadi pejabat atau atasan.
risywah yang diambil) harus b. Menurunkan etos kerja dan
tidak menyalahi hak-hak kualitas27
sacral yang memicu
2. Bagi masyarakat.
pembunuhan,
a. Risywah merusak akhlak
pemurtadan,perampasan harta
masyarakat, menciptakan
atau bersenang-senang
kehidupanan social yang
dengan sesama jenis kelamin.
tidak harmonis .
d. Harus ada justifikasi kuat
untuk melakukan rukhsoh/
keringanan tersebut. 26
Sebagian poin diambil dari, Atsaru Risywah fi
e. Dalam pandangan para pakar, Ta‟tsuri Namwi al Iqtishodi wa Asalib Daf
‟iha fi Dzilli Syariah Islamiah, Hamd Ibnu
solusi itu harus merupakan
Abdurrohman al Junaidil, Lihat hlm 8-14.
satu-satunya solusi yang 27
Depag RI,Himpunan Fatwa MUI, Proyek
tersedia. Sarana dan Prasarana Produk Halal,hlm.151-
152.

Risywah (Suap-Menyuap)… | 443


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

b. Risywah menghalangi dana dalam setiap pribadi muslim.


orang sholih kepada yang Jika nilai Islami telah menancap
lebih berhak. pada pribadi muslim maka
dengan mudah praktek risywah
3. Bagi negara.
bisa di minimalisir dalam
a. Merusak tatanan hukum yang
kehidupan.
telah ada.
b. Mengacaukan sistem 2. Memberikan penyuluhan
administrasi yang semula pada masyarakat akan bahaya
berjalan melalui SOP. risywah.
c. Risywah merupakan pintu Masyarakat harus
gerbang para investor yang senantiasa dibina dan disadarkan
tidak bertanggung jawab bahwa praktek risywah adalah
untuk mengeruk devisa suatu tindakan yang merugikan
negara demi kepentingan banyak pihak. Selain merupakan
pribadi atau kelompok bentuk kedzaliman,ia juga
merupakan cermin moralitas
yang rusak dan kotor. Salah satu
9. Solusi Risywah. wahana dan media yang tepat
Tidak dipungkiri risywah untuk penyuluhan masyarakat
memang penyakit mentalitas adalah dengan mengoptimalkan
rendahan yang telah menjamur di berbagai media dan komunitas
tengah masyarakat. Oleh karena sosial masyarakat.
itu,Islam sejak dulu telah melarang
praktik-praktik risywah dalam 3. Memberi suri teladan yang
kehidupan. Karena hal tersebut baik terutama bagi para pe-
sangat berbahaya oleh karena itu mimpin karena kepemimpi-
wajib di cari solusi untuk nan akan dipertanggung-
memberantasnya. Tentunya solusi jawabkan di dunia maupun di
tersebut didasarkan pada konsep akhirat.
bahwa penjagaan lebih baik dari Praktik risywah yang
pada pengobatan (al wiqayatu tercium oleh KPK adalah
khairun minal „ilaj). Diantara sebagian kecil yang muncul di
solusi yang bisa ditempuh dalam permukaan pejabat pemerintahan.
rangka meminimalisir risywah Praktik suap menyuap dikalangan
adalah sebagai berikut: pejabat yang dipandang sebagai
a. Penjagaan. pemimpin rakyat akan
1. Memulai dari diri sendiri. memberikan stimulasi praktik
Sebelum melakukan risywah di tataran bawahan. Oleh
perubahan, hal pertama yang karena itu, hendaknya para
harus dirubah adalah diri kita pemimpin benar-benar
sendiri yaitu dengan memberikan suri teladan yang
menegakkan nilai-nilai Islami baik.

444 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

c. Pengobatan. dan risywah adalah pemberian yang


1. Penegakkan hukum diharamkan.
Tanpa penegakan hukum
praktik risywah tidak akan bisa Sahabat mulia Abu
di hilangkan. Jadi, dalam hal ini Hurairah Radhiallahu anhu
pemerintah harus benar-benar meriwayatkan hadis dari Rasulullah
konsekuen dengan gerakan saw bahwa beliau bersabda:
disiplin nasional terutama ‫تهادوا جحابىا‬
disiplin dalam administrasi. “Saling memberi hadiahlah kalian
Terlalu banyak kita dapati niscaya kalian akan saling
layanan masyarakat yang mencintai”.(HR. al Bukhori )
seharusnya gratis menjadi sulit
dan berbelit-belit karena budaya Jika kita lihat konteks
risywah serta tidak ada hadits diatas, maka hadiah secara
kedisiplinan penegakan hukum umum disyriatkan bahkan
yang jelas. dianjurkan. Namun, jika kita
korelasikan dengan hadits di bawah
2. PHK
ini, maka kita akan mendapatkan
3. Dipublikasikan kepada
perbedaan antara hadiah yang
khalayak tentang
murni dan hadiah yang berkedok
kejahatannya.
risywah.
4. Diserahkan pada yang
ْ َّ َ ْ َ
berwajib untuk diadili dan ‫اع ِد ّ ِي َز ِض َي الل ُه َعى ُه‬ َّ َْ ُ
ِ ‫عن أ ِبي حمُ ٍد الظ‬
dihukum dengan setimpal. َّ َ َّ َّ َ ُّ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ
5. Pembekuan aset pribadi atau ‫ضلى الل ُه َعل ُْ ِه َو َطل َم‬ ‫قال اطخعمل الى ِبي‬
َ ْ ْ َ ُ َ ُ َْ ْ ْ ً ُ َ
perusahaan yang terkait. ‫ال ل ُه ْاب ُن اللخ ِب َُّ ِت َعلى‬ ‫زجال ِمن ألاش ِد ًق‬
6. Dipindahkerjakan di tempat َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َّ
lain bagi oknum yang
‫الطدق ِت فلما ق ِدم قال هرا لكم وهرا‬
َ َ َ ‫ُأ ْه ِد َي لي َق‬
َ ‫ال َف َه َّال َج َل‬
bersangkutan. ‫ع ِفي َب ِْ ِذ أ ِب ُِه أ ْو‬ ِ
ْ َ َّ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ّ ُ ْ َ
‫بِ ِذ أ ِم ِه فُىظس يهدي له أم ال وال ِري هف ِس ي‬
10. Perbedaan Risywah Dengan َّ ً َ ْ َ ُ ُ ْ َ
Hadiah. ‫ِب َُ ِد ِه ال ًَؤخر أ َح ٌد ِمى ُه ش ِْئا ِإال َج َاء ِب ِه ًَ ْى َم‬
َ َ َ ْ َ َ ُ ْ
Hari ini banyak orang ‫ال ِق َُ َام ِت ًَ ْح ِمل ُه َعلى َزق َب ِخ ِه ِإن كان َب ِع ًيرا ل ُه‬
melakukan risywah dengan dalih َ ُ َ ً َ َ ُ َ ً َ َ َ
memberi hadiah. Hampir setiap ‫ُزغ ٌاء أ ْو َبق َسة ل َها خ َى ٌاز أ ْو شاة ج ُْ َع ُس ث َّم َزف َع‬
ُ ْ َّ َّ َ َ ْ َ َ
tahun para pejabat kebanjiran ‫ِب َُ ِد ِه َح َّتى َزأ ًْىا ُعف َسة ِإ ْبط ُْ ِه الل ُه َّم َه ْل َبلغذ‬
ً َ َ ُ ْ َّ َّ
‫الل ُه َّم َه ْل َبلغذ ثالثا‬
parcel dengan dalih memberi
hadiah. Padahal,dalam Islam
terdapat perbedaan antara hadiah Abu Humaid al-Sâ‟idiy berkata,
dan risywah. Memang sumuanya “Nabi SAW mengutus seorang laki-
berupa pemberian. Namun, hadiah laki, yakni Ibn al-Lutbiyyah, untuk
adalah pemberian yang dianjurkan memungut zakat di kabilah Asad,

Risywah (Suap-Menyuap)… | 445


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

ketika sampai di hadapan Ibnu Qudamah dalam al Mughni28


Rasulullah saw ia berkata: “Ini menjelaskan permasalahan ini
untuk kalian dan ini untukku dalam pembahasan,
sebagai hadiah”. Mendengar hal (‫وال يقبل هدية من لم يكن يهدي إليه قبل واليته‬/ dan
itu Nabi saw bersabda: “Mengapa tidak menerima hadiah(bagi
ia tidak duduk saja di rumah bapak pejabat)kecuali dari orang yang
atau rumah ibunya, maka ia dapat terbiasa memberi hadiah sebelum
melihat apakah ia akan diberi dia menduduki jabatannya).
hadiah atau tidak, demi Allah yang Argumen beliau berikut ini sangat
jiwaku di tangan-Nya: tidak logis dan bijak.
seorangpun di antara kalian yang
mengambil sesuatu (tanpa alasan ‫وذلك ألن الهدًت ًقطد بها في الغالب‬
yang benar) kecuali pada hari ‫اطخمالت قلبه لُعخني به في الحكم فدشبه‬
kiamat ia akan menggendong unta
yang meringkik, sapi yang
‫السشىة‬
melenguh, atau kambing yang “Larangan memberi hadiyah
mengembek”. kemudian Nabi SAW kepada pejabat tersebut karena
mengangkat kedua tangannya hadiah secara umum bertujuan
sehingga kami melihat ketiaknya, agar yang diberi hadiah hatinya
seraya berdoa,”Ya Allah bukankah condong sehingga diperhatikan
aku sudah menyempaikan kepada ketika terjadi masalah hukum. Dari
meraka”, sampai tiga kali. situlah hadiah pejabat mirip
dengan risywah”
Pada hadits di atas nabi
Disebabkan urgennya
saw sangat melarang pejabat amil
masalah ini, maka Imam al Bukhari
zakat mengambil hadiah dari zakat
dalam shahihnya membuat satu bab
yang dipungutnya. Semua itu
khusus yaitu:29
karena kalaulah dia bukan berstatus َّ َ ْ ْ َ ْ َ
sebagai pejabat pemungut zakat .‫بابمىل ْم َُق َب ِالل َه ِد ًَّت ِل ِعل ٍت‬
‫لله‬ ُ َ َ َ ُ َّ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ ُ َ َ َ
tentunya tidak mungkin diberi ِ ‫وقالعمسبىعب ِدالع ِص ٍِصكاه ِخاله ِدًت ِفيزم ِنرط ِىال‬
ْ ْ ً َ
.‫ضلىاللهعليهىطلمه ِد ًَّت َوال َُ ْى َم ِسش َىة‬
hadiah. Jadi, ia mendapatkan
hadiah semata-mata karena
kedudukannya sebagai pejabat. “Bab Tidak Menerima Hadiah
Oleh karena itu, di dalam Islam karena Sebab Tertentu. Berkata
para pejabat dilarang menerima Umar bin Abdul Aziz; “Hadiah di
hadiah atau parcel kecuali dari zaman Rosulullah SAW adalah
orang yang ketika dia bukan hadiah, namun pada masa ini
menjadi pejabat sudah sering
memberi hadiah. Semua itu tidak
lain dalam rangka mengantisipasi 28
Ibnu Qudamah, Al Mughni, Dar al Fikr,
terbukanya pintu-pintu riyswah. Beirut,1984, cet. I Juz 10 hlm.437.
29
Al Bhukhari, al Jami ‟ash Shahih, Dar al
Sya‟b, Mesir, cetakan I 1987, Juz 3 hlm 208.

446 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

(sekarang) hadiah tidak sama yang bertujuan untuk


halnya dengan risywah.” mengukuhkan sesuatu yang batil
dan membatilkan suatu yang haq.
Jadi, secara mendasar 2. Risywah dalam pandangan hukum
perbedaan antara hadiah dan Islam adalah haram berdasarkan
risywahdapat ditinjau dari dua sisi dalil al Qur‟an ,as Sunnah dan
dibawah ini: Ijma‟ ulama.
1. Ditinjau dari segi hukum syariat. 3. Macam –macam risywah diantara
Dari segi hokum Islam yang disebut ulama ada 4 yaitu
hadiah sangat dianjurkan karena a. Risywah yang haram atas
pemberian hadiah merupakan orang yang mengambil dan
sarana mempererat tali ukhuwah yang memberikannya, yaitu
sesamamuslim. Adapun risywah risywah untuk mendapatkan
maka hukum asalnya adalah keuntungan dalam peradilan
haram kecuali dengan syarat dan pemerintahan.
yang disebutkan di atas. b. Risywah terhadap hakim agar
2. Ditinjau dari tujuan/maksud. dia memutuskan perkara,
Hadiah bertujuan untuk sekalipun keputusannya benar,
beribadah ikhlas kepada Allah karena dia mesti melakukan hal
SWT semata dan mempererat itu.(haram bagi yang memberi
ukhuwah. Adapun risywah dan menerima)
tujuannya bukan karena Allah c. Risywah untuk meluruskan
SWT melainkan ada udang di suatu perkara dengan meminta
balik batu dari pemberian penguasa menolak kemudaratan
tersebut seperti membatalkan dan mengambil manfaat.
yang haq, merealisasikan d. Risywah untuk menolak
kezhaliman, mencari keuntungan ancaman atas diri atau harta,
pribadi atau kelompok dan lain- boleh bagi yang memberikan
lain. dan haram bagi orang yang
Dari paparan di atas sangat mengambil. Hal ini boleh
jelas sekali perbedaan antara dilakukan karena menolak
hadiah dan risywah di dalam kemudaratan dari orang muslim
hukum Islam. adalah wajib, namun tidak
boleh mengambil harta untuk
melakukan yang wajib.
C. Kesimpulan
1. Risywah secara bahasa bermakna 4. Faktor-faktor pendorong risywah
“seutas tali/kabel ” dan secara adalah:
istilah yaitu „Apa-apa yang a. Dha‟ful iman/lemahnya iman
diberikan(baik uang maupun b.„Adamu al muraqabatillah/tidak
hadiah) untuk mendapatkan suatu merasa diawasi oleh Allah.
manfaat atau segala pemberian c. Tamak dan Serakah

Risywah (Suap-Menyuap)… | 444


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

d. Malas berusaha. hukum, pembekuan aset, PHK dan


e. Hilangnya sifat jujur dan amanat lain-lain.
pada diri seseorang. 8. Secara mendasar perbedaan antara
f. Tipisnya kepedulian sosial hadiah dan risywah ada dua sisi.
terhadap sesama Muslim. Dari sisi hukumIslam yang
g. Lemahnya penegakan hukum di mengharamkan risywah dan
masyakat. menghalalkan hadiah. Dan dari sisi
tujuan dari risywah dan hadiah.
5. Risywah hukum asalnya adalah Hadiah pemberian dengan tujuan
haram.namun dalam kondisi ikhlas karena Allah sedangkan
tertentu di bolehkan dengan syarat risywah pemberian dengan maksud
sebagai berikut: tertentu yang tidak dibenarkan
a. Dharurat dengan syarat-syarat dalam Islam.
yang telah disebutkan dalam
pembahasan.
b. Untuk mengambil kewajiban
dan hak yang hilang saat
didzalimi.
c. Tidak berlebihan dan menjadi Daftar Pustaka
kebiasaan. Abdul Muhsin, Abdullah Ibn, Suap dalam
d. Untuk Mendapatkan maslahah Pandangan Islam/Jarimah al-
rojihah/riil bukan dzoniyyah/ Risywah fiy Syari‟ah al-Islâmiyah,
perkiraan. Gema Insani Press, 2001.
e. Tidak menghalalkan hal Amin, Muhammad, Hasyiyah Ibn
tersebut, namun mengingkarinya Abidin, Beirut: Darul Fikri, 1386
dan senatiasa beristighfar dan H (1965 M).
berdoa kepada Allah karena Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum
pada dasarnya cara itu haram. Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van
6. Dampak negatif risywah sangatlah Hoeve, 1998.
dahsyat bukan sekedar pada tingkat Depag RI, Proyek Sarana dan Prasarana
individu namun pada masyarakat Produk Halal, Himpunan Fatwa
bahkan negara. MUI, Jakarta, 2003.
7. Ada dua solusi utama yang bisa Al Bhukhari, al Jami ‟ash Shahih, Dar al
dilakukan untuk mengatasi Sya‟b, Mesir, cetakan I 1987.
risywah. Yang pertama berkaitan Al Farmawiy, Abdul Hay, Al-Bidayah fi
dengan penjagaan (al wiqayah) Tafsir Al-Mawdhu'iy, Al-Hadharah
seperti memulai dari diri sendiri, Al-'Arabiyah, Kairo, cetakan II,
memberikan penyuluhan/dakwah 1977.
tentang bahaya risywah dll. Dan Ibnu Abdulloh al hakim, Muhammad,
yang kedua berkaitan dengan Mustadrok „Ala Sohihain, Dar al
pengobatanseperti penegakkan Kutub al Ilmiah, Beirut, 1990.

448 | Risywah (Suap-Menyuap)…


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

Ibnu Abdurrohman al Junaidil, Hamd, Al Qurtubi, Al jami‟ li Ahkamil Qur‟an,


Atsaru risywah fi ta‟tsuri namwi al dar al kutub al Mishriyyah, Mesir,
Iqtishodi wa Asalib Daf ‟iha fi 1964.
Dzilli Syariah Islamiah, al Markas Al Syaukani, Fathul al Qodir, Dar al
al Arobi li Dirosah al Amniyyah wa Wafa‟, Mesir
Tadrib,Riyadh, 1982. Tahir Mansoori, Muhammad, Kaidah-
Ibnu Ali ibn Muhammad asy Syaukani, kaidah Fiqih keuangan dan
Muhammad, Nailul Author Min Transaksi Bisnis, Ulil Albaab
Ahadits Sayyid al Akhbar Syarh Institute Pasca Sarjana Universitas
Muntaqo al Akhbar, Idaroh ath Ibnu Khaldun Bogor, Bogor,2010.
Tiba‟ah al Muniroh.
Ibnu Hajar, Al „Asqolani, Fathul Bari, dar
al Fikr, Beirut.
Ibnu Isa at Tirmidzi, Muhammad, Sunan at
Tirmidzi, Dar al Gorb al Islami,
Beirut, 1998.
Ibnu Jarir ath Thabari, Jamiul bayan „an
ta‟wil „Ayi al Qur‟an, Dar al
„Alam, Yordania, 2002.
Ibnu Mandzur, Lisanul „Arob , Dar al
Shodir, Beirut.
Ibnu Muhammad bin Hambal,
Ahmad,Musnad Imam Ahmad
Hambal, Muasasah al Risalah,
2001.
Ibnu Qudamah, Al Mughni, Darul Fikr,
Beirut, 1984.
Jama‟ah Minal Ulama Biisyrof Syaik
Sofiyyurohman al Mubarokfuri, al
Mishbah al Munir fi Tahdzib Tafsir
Ibnu Katsir, Darus Salam li nasyri
watauzi‟, Riyadh,2000.
Al Maroghi, Tafsir al Maroghi, Mustafa al
babi al halabi, Mesir.
Muhammad bin Abi „Abbasar Romli,
Syamsudin, Nihayatul Muhtaj, Dar al
Fikr, Beirut,1984.
Musthofa, Ibrohim, Ahmad al Zabat dkk ,
al Mu‟jam al Wasith , (Majma‟
Lughoh „Arobiyyah), Dar al
Dakwah, Juz 1 h. 148.

Risywah (Suap-Menyuap)… | 444


AL MASHLAHAH JURNAL HUKUM DAN PRANATA SOSIAL ISLAM

450 | Risywah (Suap-Menyuap)…

Anda mungkin juga menyukai