Anda di halaman 1dari 21

LAMPIRAN I

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK


NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN BPHTB
SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN LUMPUR
SIDOARJO

Contoh surat permohonan pengurangan BPHTB:

Lampiran : 1 (satu) set


Hal : Permohonan
Sehubungan dengan Luapan Lumpur Sidoarjo

Yth. Kepala KPP Pratama ...............................


.....................................................................
.....................................................................

yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ...................................................................
*)
NPWP : ...................................................................

Alamat : ...................................................................
**)
Desa/Kelurahan : ...................................................................

Kecamatan : ...................................................................
**)
kabupaten/Kota : ...................................................................

Provinsi : ...................................................................

Nomor Telepon : ...................................................................

Mengajukan permohonan pengurangan BPHTB sebesar 100% (seratus persen) dari BPHTB
***)
yang terutang :
berdasarkan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP);

berdasarkan hasil ganti rugi, dalam hal NPOP lebih banyak dari hasil ganti rugi.

atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagai berikut :


NOP : ...................................................................
Alamat : ...................................................................
**)
Desa/Kelurahan : ...................................................................
Kecamatan : ...................................................................
**)
Kabupaten/Kota : ...................................................................
Provinsi : ...................................................................
Alasan mengajukan permohonan adalah karena memperoleh hak atas tanah dan/atau
***)
bangunan :

yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam rangka ganti rugi melalui pembelian, dan/atau
penggantian tanah dan/atau bangunan di tempat lain.

di tempat lain sebagai pengganti atas tanah dan/atau bangunan yang terkena luapan
lumpur Sidoarjo.

di tempat lain melalui pembelian dari hasil ganti rugi atas tanah dan/atau bangunan yang
terkena luapan lumpur Sidoarjo dengan hasil ganti rugi sebanyak Rp. ......................................
(.....................................................................................)

Bersama ini dilampirkan:


1. SSB lembar ke-3;

2. fotokopi kartu identitas berupa .....................................................................................;

3. fotokopi Akta Pendirian Badan usaha (untuk Wajib Pajak badan);


**)
4. fotokopi Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang ;

5. fotokopi SPPT PBB;

6. fotokopi kartu NPWP;

7. surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah/instansi ..............................................................;


****)
8. Surat Kuasa dari Wajib Pajak .

Demikian disampaikan untuk dapat dipertimbangkan.

................................................................
**)
Wajib Pajak/Kuasa Wajib Pajak

(..............................................................)

Keterangan:
*)
bagi WP yang memiliki NPWP
**)
coret yang tidak perlu
***)
diisi dengan tanda "√" pada kotak yang sesuai
****)
dalam hal dikuasakan
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO

............................................................................ (1)

LEMBAR PENELITIAN PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB


SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN LUMPUR SIDOARJO
Nomor.................................................. (2)

I. Surat Permohonan

Nomor dan tanggal : ...................................................................(3)


Tanggal terima surat : ...................................................................(4)
Nomor LPAD/BPS*) : ...................................................................(5)

II. Identitas Wajib Pajak

Nama : ...................................................................(6)
NPWP : ...................................................................(7)
Alamat : ...................................................................(8)

III. Objek Pajak**)

perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam
rangka ganti rugi melalui pembelian, dan/atau penggantian tanah dan/atau bangunan di
tempat lain.

perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain sebagai pengganti tanah
dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur dimaksud (relokasi).

perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain melalui pembelian dari uang
hasil ganti rugi tanah dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur.

Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang*) : ......................................................(9)


Tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang*) : ......................................................(10)
Nomor Objek Pajak (NOP) : ......................................................(11)
IV. Penelitian Persyaratan

No. URAIAN YA/ADA TIDAK KETERANGAN


1. Satu Permohonan untu 1 (satu) perolehan
hak
2. Diajukan kepada Kepala KPP Pratama
3. Tertulis dalam bahasa Indonesia
4. Jangka Waktu pengajuan permohonan
terpenuhi
5. Dilampiri SSB lembar ke-3
5. Dilampiri fotokopi identitas
6. Dilampiri fotokopiAkta Pendirian Badan
Usaha****)
7. Dilampiri Surat Keterangan Kepala
Desa/Lurah/instansi terkait yang
berwenang*)
8. Dilampiri fotokopi Akta jual Beli/Akta Tukar
Menukar/Risalah Lelang*)

V. Berdasarkan Penelitian persyaratan sebagaimana dimaksud pada angka romawi


IV, permohonan pengurangan dimaksud memenuhi/tidak memenuhi
persyaratan.

................, ......................... (12)


Petugas Peneliti

(13)
...........................................
NIP (14)

Keterangan:
*) coret yang tidak perlu

**) diisi dengan tanda cheklist "√" pada kotak yang sesuai

diisi dengan tanda cheklist " √" pada kolom "ya/ada" atau kolom "tidak" sesuai
***)
data/keterangan yang ada

****) dalam hal Wajib Pajak badan


PETUNJUK PENGISIAN
LEMBAR PENELITIAN PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB
SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN LUMPUR SIDOARJO

Angka 1 : Diisi dengan kop surat unit kantor yang bersangkutan.

Diisi dengan nomor Lembar Penelitian Persyaratan Permohonan Pengurangan


Angka 2 :
BPHTB.

Angka 3 : Diisi dengan Nomor dan tanggal surat Permohonan Wajib Pajak.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal diterimanya surat permohonan.

Angka 5 : Diisi dengan nomor LPAD/BPS.

Angka 6 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 7 : Diisi dengan Nomor Wajib Pajak .

Angka 8 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 9 : Diisi dengan Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.

Angka 10 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar /Risalah Lelang.

Angka 11 : Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB.

Diisi dengan nama kota dan tanggal pembuatan lembar penelitian persyaratan
Angka 12 :
permohonan pengurangan BPHTB dilaksanakan.

Diisi dengan nama petugas peneliti yang menandatangani lembar penelitian


Angka 13 :
persyaratan permohonan pengurangan BPHTB.

Diisi dengan NIP petugas peneliti yang menandatangani lembar penelitian


Angka 14 :
persyaratan permohonan pengurangan BPHTB.
LAMPIRAN III
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO

............................................................................. (1)

Nomor : S- ........................... (2) ..................................(3)


Sifat : Segera
Lampiran : Satu berkas
Hal : Pemberitahuan Permohonan
Pengurangan BPHTB
Sehubungan dengan Luapan
Lumpur Sidoarjo Tidak
Dipertimbangkan

Yth. ...........................................(4)
..................................................
..................................................

Sehubungan dengan permohonan pengurangan BPHTB Saudara melalui surat nomor


......................................... (5) tanggal .......................... (6) hal........................................ (7) yang
diterima tanggal .................................... (8), bersama ini disampaikan bahwa:
1. Sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
163/PMK.03/2008 tentang Pemberian Pengurangan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan Sehubungan Dengan Luapan Lumpur Sidoarjo, diatur bahwa:
Pasal 5:
(1) Permohonan pengurangan BPHTB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memenuhi
persyaratan:

a. satu permohonan untuk 1 (satu) perolehan hak;


b. diajukan kepada Kepala KPP Pratama;
c. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan alasan
bahwa Wajib Pajak memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2;
d. diajukan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak saat
terutang, kecuali dalam hal perolehan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
terjadi sebelum Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku, jangka waktu 6 (enam)
bulan tersebut terhitung sejak mulai berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini;
e. dilampiri lembar 3 (tiga) SSB;
f. dilampiri fotokopi kartu identitas wajib Pajak orang pribadi, atau fotokopi kartu
identitas pengurus dan Akta Pendirian untuk Wajib Pajak badan;
g. dilampiri surat keterangan dari Kepala Desa/Lurah atau instansi terkait yang
menyatakan bahwa perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan atas nama wajib
Pajak dengan identitas sebagaimana dimaksud pada huruf f, memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; dan
h. dilampiri fotokopi akta jual beli atau fotokopi Risalah Lelang.

(2) Permohonan pengurangan BPHTB yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dianggap bukan sebagai surat permohonan pengurangan BPHTB
sehingga tidak dipertimbangkan.

2. Berdasarkan penelitian kami, permohonan saudara tidak memenuhi persyaratan ketentuan


Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2008, yaitu:
a. ..................................
b. ..................................
c. ................................... (9)
d. dst
sehingga sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
163/PMK.03/2008, permohonan Saudara tidak dipertimbangkan, dan terlampir dikembalikan
berkas permohonan pengurangan BPHTB Saudara.

3. Saudara masih dapat mengajukan kembali permohonan pengurangan BPHTB dengan terlebih
dahulu melengkapi persyaratan sebagaimana tersebut di atas sepanjang masih memenuhi
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 163/PMK.03/2008.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

............................ (10)

............................ (11)
NIP ...................... (12)
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN PERMOHONAN PENGURANGAN
TIDAK DIPERTIMBANGKAN

Angka 1 : Diisi dengan kop surat KPP Pratama yang bersangkutan.

Angka 2 : Diisi dengan nomor surat pemberitahuan .

Angka 3 : Diisi dengan kota dan tanggal dibuatnya surat pemberitahuan.

Angka 4 : Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak yang bersangkutan.

Angka 5 : Diisi dengan nomor surat permohonan.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal surat permohonan.

Angka 7 : Diisi dengan hal surat permohonan.

Angka 8 : Diisi dengan tanggal diterimanya surat permohonan (LPAD/BPS).

Angka 9 : Diisi dengan persyaratan permohonan pengurangan yang tidak dipenuhi.

Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang menandatangani surat


Angka 10 :
pemberitahuan.

Diisi dengan nama pejabat yang berwenang menandatangani surat


Angka 11 :
pemberitahuan.

Diisi dengan NIP pejabat yang berwenang menandatangani surat


Angka 12 :
pemberitahuan.
LAMPIRAN IV
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO

............................................................... (1)

Nomor : S- ........................... (2) ..................................(3)


Sifat : Segera
Lampiran : Satu berkas
Hal : Penerusan Permohonan
Pengurangan BPHTB Sehubungan
dengan Luapan Lumpur Sidoarjo

Yth. Direktur Jenderal pajak/Kepala Kantor Wilayah DJP*) .......................................... (4)


........................................ (5)
........................................

Sehubungan dengan diterimanya permohonan pengurangan BPHTB sebagai berikut:

I. Surat Permohonan
Nomor dan tanggal : .................................................................... (6)
tanggal terima surat : .................................................................... (7)
Nomor LPAD/BPS*) : .................................................................... (8)

II. Identitas Wajib Pajak

Nama : .................................................................... (9)


NPWP : .................................................................... (10)
Alamat : .................................................................... (11)

III. Permohonan Pengurangan

Perolehan hak karena : .................................................................... (12)


Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar
: .................................................................... (13)
Menukar/Risalah Lelang *)
Tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar
: .................................................................... (14)
Menukar/Risalah Lelang *)
Nomor Objek Pajak (NOP) : .................................................................... (15)
BPHTB yang terutang : Rp. ............................................................... (16)
(..................................................................) (17)
bersama ini diteruskan permohonan tersebut mengingat kewenangan untuk memproses
berada pada Direktur Jenderal Pajak/Kepala Kanwil DJP*). Terlampir disampaikan berkas
permohonan pengurangan tersebut beserta Lembar Penelitian Persyaratan Permohonan
Pengurangan BPHTB Nomor .......................... tanggal .................................. untuk dilanjuti

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

............................... (18)

............................... (19)
NIP ......................... (20)

Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENERUSAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB

Angka 1 : Diisi dengan kop surat KPP Pratama.

Angka 2 : Diisi dengan surat penerusan.

Angka 3 : Diisi dengan kota dan tanggal dibuatnya surat penerusan.

Diisi dengan nama Kanwil DJP dalam hal penerusan surat ditujukan kepada
Angka 4 :
Kepala Kanwil DJP

Angka 5 : Diisi dengan alamat Direktorat Jenderal Pajak/Kanwil DJP yang bersangkutan.

Angka 6 : Diisi dengan nomor dan tanggal surat permohonan.

Angka 7 : Diisi dengan tanggal diterimanya surat permohonan.

Angka 8 : Diisi dengan nomor LPAD/BPS.

Angka 9 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 10 : Diisi dengan NPWP.

Angka 11 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 12 : Diisi dengan alasan terjadinya perolehan hak.

Angka 13 : Diisi dengan Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang

Angka 14 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.

Angka 15 : Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB.

Angka 16 : Diisi dengan besarnya BPHTB yang terutang dengan angka.

Angka 17 : Diisi dengan besarnya BPHTB yang terutang dengan huruf.

Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang menandatangani surat


Angka 18 :
penerusan.

Diisi dengan nama pejabat yang berwenang menandatangani surat


Angka 19 :
penerusan.

Angka 20 : Diisi dengan NIP pejabat yang berwenang menandatangani surat penerusan.
LAMPIRAN V
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO

........................................................................... (1)

SURAT TUGAS
NOMOR: ST- ...............................(2)

Sehubungan dengan pengajuan permohonan pengurangan BPHTB yang terutang sehubungan


dengan luapan lumpur Sidoarjo, dengan ini kami
menugaskan :

1. Nama : ..................................................................... (3)

NIP : ..................................................................... (4)

Pangkat/Gol : ..................................................................... (5)

Jabatan : ..................................................................... (6)

2. Nama : ..................................................................... (7)

NIP : ..................................................................... (8)

Pangkat/Gol : ..................................................................... (9)

Jabatan : ..................................................................... (10)

untuk melaksanakan penelitian atas permohonan pengurangan BPHTB yang diajukan melalui

surat :

Nomor : ............................................................... (7)

Tanggal : ............................................................... (8)


dari:
Nama Wajib Pajak : ............................................................... (9)

NPWP : ............................................................... (10)

Alamat : ............................................................... (11)

atas perolehan hak karena................................................................................................. (12) melalui


akta nomor.................................................................................. (13) tanggal
............................................. (14) mulai tanggal ..................................................... (15) sampai dengan
tanggal ........................................................................... (16)

Demikian untuk dilaksanakan dan setelah selesai melaksanakan tugas agar menyampaikan
laporan.
Kepada instansi terkait kami minta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas tersebut.

Ditetapkan di ......................................... (17)


pada tanggal .......................................... (18)

.............................................................. (19)

............................................................... (20)
NIP ......................................................... (21)

Tembusan:.................................... (22)
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR SURAT TUGAS

Angka 1 : Diisi dengan kop surat kantor Direktur Jenderal Pajak yang bersangkutan.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Tugas.

Angka 3 : Diisi dengan nama petugas peneliti yang ditunjuk.

Angka 4 : Diisi dengan NIP petugas peneliti yang ditunjuk.

Angka 5 : Diisi dengan pangkat dan golongan petugas peneliti yang ditunjuk.

Angka 6 : Diisi dengan jabatan petugas pneliti yang ditunjuk.

Angka 7 : Diisi dengan nomor surat permohonan.

Angka 8 : Diisi dengan tanggal surat permohonan.

Angka 9 : Diisi dengan nama wajib Pajak.

Angka 10 : Diisi dengan NPWP.

Angka 11 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Diisi dengan jenis perolehan hak sehubungan dengan luapan lumpur


Angka 12 :
Sidoarjo.

Angka 13 : Diisi dengan nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.

Angka 14 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/ Risalah Lelang.

Angka 15 : Diisi dengan tanggal dimulainya tugas penelitian.

Angka 16 : Diisi dengan tanggal berakhirnya tugas penelitian.

Angka 17 : Diisi dengan nama kota diterbitkannya Surat Tugas.

Angka 18 : Diisi dengan tanggal diterbitkannya Surat Tugas.

Diisi dengan nama jabatan pejabat yang berwenang menandatangani Surat


Angka 19 :
Tugas.

Angka 20 : Diisi dengan nama pejabat yang berwenang menandatangani surat Tugas.

Angka 21 : Diisi dengan NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat Tugas.

Angka 22 : Diisi dengan pihak yang akan diberikan tembusan Surat Tugas.
LAMPIRAN VI
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO

.................................................................................... (1)

Nomor : S- ....................................... (2) .................................................. (3)

Sifat : Segera

Hal : Pemberitahuan Penelitian di


Lapangan
Permohonan Pengurangan
BPHTB
Sehubungan dengan Luapan
Lumpur Sidoarjo

Yth. ......................................... (4)


.........................................
.........................................

Sehubungan dengan surat permohonan pengurangan BPHTB Saudara nomor


............................... (5) tanggal ..........................(6) atas perolehan hak karena
.......................................(7) melalui akta nomor ............................................ (8) tanggal
................................................(9) dengan ini diberitahukan bahwa akan diadakan penelitian di
lapangan pada hari/tanggal ............................... (10).

Demi kelancaran jalannya penelitian, diminta bantuan Saudara atau kuasanya untuk
mendampingi petugas peneliti.

Demikian untuk mendapat perhatian Saudara.

................................. (11)

................................. (12)
NIP............................ (13)
LAMPIRAN VII
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO
......................................................................... (1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB


SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN LUMPUR SIDOARJO
Nomor LAP - ................................................... (2)

Berdasarkan Surat Tugas nomor .................................. (3) tanggal ...................................... (4) telah
dilakukan penelitian yang dilaksanakan dari tanggal........................................ (5) sampai dengan
tanggal ................ (6) terhadap permohonan pengurangan BPHTB sehubungan dengan luapan
lumpur Sidoarjo yang diajukan oleh Wajib Pajak:

Nama : ….................................................................................. (7)


NPWP : ….................................................................................. (8)
Alamat : ….................................................................................. (9)

melalui surat nomor ….................................. (10) tanggal …................................................ (11) yang


diterima KPP Pratama …............................................ (12)
berdasarkan LPAD/BPS nomor …............................................. (13) tanggal …............................ (14)
dengan uraian sebagai berikut:

I. Umum

1. NOP : …........................................................................ (15)


2. Alamat tanah dan/atau bangunan : …........................................................................ (16)
3. BPHTB yang terutang : Rp. ….................................................................. (17)
(.........................................................................) (18)

II. Objek Pajak *)

perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam
rangka ganti rugi melalui pembelian, dan/atau penggantian tanah dan/atau bangunan di
tempat lain.

perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain sebagai pengganti tanah
dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur dimaksud (relokasi).

perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain melalui pembelian dari uang
hasil ganti rugi tanah dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur.

Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar


: ............................................................ (19)
Menukar/Risalah Lelang**)

Tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar


: ............................................................ (20)
Menukar/Risalah Lelang**)
III. Dasar Hukum

1. Pasal 20 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2008 tentang Pemberian Pengurangan Bea


Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Sehubungan Dengan Luapan Lumpur Sidoarjo.

IV. Hasil Penelitian

..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
............................................................................................................................ (21)
.............................................................(21)

V. Kesimpulan dan Usul

1. Kesimpulan
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
............................................................................................................................ (22)

2. Usul
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
............................................................................................................................ (23)

Dibuat di .................................... (24)


pada tanggal ............................... (25)
Petugas Peneliti II
Petugas Peneliti I

................................... (26) .................................. (27)

NIP.............................. (28) NIP............................. (29)

Mengetahui,

.......................................... (30)

........................................... (31)

NIP...................................... (32)

Keterangan:
*) diisi dengan tanda cheklist "√" pada kotak yang sesuai
**) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB
SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN LUMPUR SIDOARJO

Angka 1 : Diisi dengan kop surat unit kantor.

Angka 2 : Diisi dengan nomor Laporan Hasil Penelitian Permohonan Pengurangan BPHTB.

Angka 3 : Diisi dengan nomor Surat Tugas.

Angka 4 : Diisi dengan tanggal penandatanganan Surat Tugas.

Angka 5 : Diisi dengan tanggal pelaksanaan penelitian pengurangan BPHTB dimulai.

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pelaksanaan penelitian pengurangan BPHTB berakhir.

Angka 7 : Diisi dengan nama Wajib Pajak.

Angka 8 : Diisi dengan NPWP.

Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak.

Angka 10 : Diisi dengan nomor surat permohonan.

Angka 11 : Diisi dengan tanggal surat Permohonan.

Angka 12 : Diisi dengan nama KPP Pratama yang bersangkutan.

Angka 13 : Diisi dengan nomor LPAD/BPS.

Angka 14 : Diisi dengan tanggal LPAD/BPS.

Angka 15 : Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB.

Angka 16 : Diisi dengan alamat tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.

Angka 17 : Diisi dengan besarnya BPHTB yang terutang dengan angka.

Angka 18 : Diisi dengan besarnya BPHTB yang terutang dengan huruf.

Angka 19 : Diisi dengan Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.

Angka 20 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.

Angka 21 : Diisi dengan uraian atas hasil penelitian.

Angka 22 : Diisi dengan kesimpulan atas hasil penelitian.

Angka 23 : Diisi dengan usulan peneliti terkait dengan permohonan pengurangan BPHTB
sehubungan dengan luapan lumpur Sidoarjo yang didasarkan pada hasil
penelitian.

Angka 24 : Diisi dengan nama kota pembuatan laporan hasil penelitian.

Angka 25 : Diisi dengan nama tanggal pembuatan laporan hasil penelitian.

Diisi dengan nama petugas peneliti I yang menandatangani laporan hasil


Angka 26 :
penelitian.

Angka 27 : Diisi dengan nama petugas peneliti II yang menandatangani laporan hasil
penelitian.

Angka 28 : Diisi dengan NIP petugas peneliti I yang menandatangani laporan hasil penelitian.

Angka 29 : Diisi dengan NIP petugas peneliti II yang menandatangani laporan hasil penelitian.

Angka 30 : Diisi dengan jabatan pejabat yang berwenang mengetahui.

Angka 31 : Diisi dengan nama pejabat yang berwenang mengetahui.

Angka 32 : Diisi dengan NIP pejabat yang berwenang mengetahui.


LAMPIRAN VIII
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO

Contoh Penghitungan Pengurangan BPHTB


Sehubungan Dengan Luapan Lumpur Sidoarjo
Contoh 1 :

Wajib Pajak A memperoleh ganti rugi atas tanah dan bangunannya yang terkena luapan
lumpur Sidoarjo sebanyak Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Dari hasil ganti
rugi tersebut. Wajib Pajak A membeli tanah dan bangunan di tempat lain dengan harga
transaksi sebanyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). NJOP atas bumi dan bangunan
yang dibeli tersebut adalah Rp. 90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah). Apabila NPOPTKP di
tempat lain tersebut adalah Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), maka besarnya BPHTB
yang harus dibayar adalah:
NPOP = Rp 100.000.000,00
NPOPTKP = Rp 60.000.000,00 (-)
NPOPKP (NPOP - NPOPTKP) = Rp 40.000.000,00
BPHTB yang terutang = 5% x Rp 40.000.000,00 = Rp 2.000.000,00
Pengurangan = 100% x Rp 2.000.000,00 = Rp 2.000.000,00 (-)
BPHTB yang harus dibayar = Nihil

Contoh 2 :

Wajib Pajak B memperoleh ganti rugi atas tanah dan bangunannya yang terkena luapan
lumpur Sidoarjo sebanyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Dari hasil ganti rugi
tersebut. Wajib Pajak B membeli tanah dan bangunan di tempat lain dengan harga transaksi
sebanyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). NJOP atas bumi dan bangunan yang dibeli
tersebut adalah Rp 190.000.000,00 (seratus sembilan puluh juta rupiah). Apabila NPOPTKP di
tempat lain tersebut adalah Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), maka besarnya BPHTB
yang harus dibayar adalah:

NPOP = Rp 200.000.000,00

NPOPTKP = Rp 60.000.000,00 (-)

NPOPKP (NPOP - NPOPTKP) = Rp 140.000.000,00

BPHTB yang terutang = 5% x Rp 40.000.000,00 = Rp 7.000.000,00

Pengurangan = 100% x Rp 7.000.000,00 = Rp 7.000.000,00 (-)

BPHTB yang harus dibayar = Nihil


Contoh 3 :
wajib Pajak C memperoleh ganti rugi atas tanah dan bangunannya yang terkena luapan lumpur
Sidoarjo sebanyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Dari hasil ganti rugi tersebut,
Wajib Pajak C membeli tanah dan bangunan di tempat lain dengan harga transaksi sebanyak
Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). NJOP atas bumi dan bangunan yang dibeli tersebut
adalah Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Apabila NPOPTKP di tempat lain tersebut
adalah Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), maka besarnya BPHTB yang harus dibayar
adalah:
NPOP = Rp 300.000.000,00

NPOPTKP = Rp 60.000.000,00 (-)

NPOPKP (NPOP - NPOPTKP) = Rp 240.000.000,00

BPHTB yang terutang = 5% x Rp 240.000.000,00 = Rp 12.000.000,00

Pengurangan = 100% x Rp 7.000.000,00*) = Rp 7.000.000,00 (-)

BPHTB yang harus dibayar = Rp 5.000.000,00

catatan
*) Rp7.000.000,00 adalah BPHTB yang terutang berdasarkan hasil ganti rugi, dengan rincian
penghitungan sebagai berikut:
NPOP (hasil ganti rugi) = Rp 200.000.000,00

NPOPTKP = Rp 60.000.000,00 (-)

NPOPKP (NPOP - NPOPTKP) = Rp 140.000.000,00

BPHTB yang terutang = 5% x Rp 140.000.000,00 = Rp 7.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai