Alamat : ...................................................................
**)
Desa/Kelurahan : ...................................................................
Kecamatan : ...................................................................
**)
kabupaten/Kota : ...................................................................
Provinsi : ...................................................................
Mengajukan permohonan pengurangan BPHTB sebesar 100% (seratus persen) dari BPHTB
***)
yang terutang :
berdasarkan Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP);
berdasarkan hasil ganti rugi, dalam hal NPOP lebih banyak dari hasil ganti rugi.
yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam rangka ganti rugi melalui pembelian, dan/atau
penggantian tanah dan/atau bangunan di tempat lain.
di tempat lain sebagai pengganti atas tanah dan/atau bangunan yang terkena luapan
lumpur Sidoarjo.
di tempat lain melalui pembelian dari hasil ganti rugi atas tanah dan/atau bangunan yang
terkena luapan lumpur Sidoarjo dengan hasil ganti rugi sebanyak Rp. ......................................
(.....................................................................................)
................................................................
**)
Wajib Pajak/Kuasa Wajib Pajak
(..............................................................)
Keterangan:
*)
bagi WP yang memiliki NPWP
**)
coret yang tidak perlu
***)
diisi dengan tanda "√" pada kotak yang sesuai
****)
dalam hal dikuasakan
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO
............................................................................ (1)
I. Surat Permohonan
Nama : ...................................................................(6)
NPWP : ...................................................................(7)
Alamat : ...................................................................(8)
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam
rangka ganti rugi melalui pembelian, dan/atau penggantian tanah dan/atau bangunan di
tempat lain.
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain sebagai pengganti tanah
dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur dimaksud (relokasi).
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain melalui pembelian dari uang
hasil ganti rugi tanah dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur.
(13)
...........................................
NIP (14)
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
**) diisi dengan tanda cheklist "√" pada kotak yang sesuai
diisi dengan tanda cheklist " √" pada kolom "ya/ada" atau kolom "tidak" sesuai
***)
data/keterangan yang ada
Angka 3 : Diisi dengan Nomor dan tanggal surat Permohonan Wajib Pajak.
Angka 9 : Diisi dengan Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.
Angka 10 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar /Risalah Lelang.
Angka 11 : Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB.
Diisi dengan nama kota dan tanggal pembuatan lembar penelitian persyaratan
Angka 12 :
permohonan pengurangan BPHTB dilaksanakan.
............................................................................. (1)
Yth. ...........................................(4)
..................................................
..................................................
3. Saudara masih dapat mengajukan kembali permohonan pengurangan BPHTB dengan terlebih
dahulu melengkapi persyaratan sebagaimana tersebut di atas sepanjang masih memenuhi
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 163/PMK.03/2008.
............................ (10)
............................ (11)
NIP ...................... (12)
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMBERITAHUAN PERMOHONAN PENGURANGAN
TIDAK DIPERTIMBANGKAN
Angka 4 : Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak yang bersangkutan.
............................................................... (1)
I. Surat Permohonan
Nomor dan tanggal : .................................................................... (6)
tanggal terima surat : .................................................................... (7)
Nomor LPAD/BPS*) : .................................................................... (8)
............................... (18)
............................... (19)
NIP ......................... (20)
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENERUSAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB
Diisi dengan nama Kanwil DJP dalam hal penerusan surat ditujukan kepada
Angka 4 :
Kepala Kanwil DJP
Angka 5 : Diisi dengan alamat Direktorat Jenderal Pajak/Kanwil DJP yang bersangkutan.
Angka 13 : Diisi dengan Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang
Angka 14 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.
Angka 15 : Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB.
Angka 20 : Diisi dengan NIP pejabat yang berwenang menandatangani surat penerusan.
LAMPIRAN V
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO
........................................................................... (1)
SURAT TUGAS
NOMOR: ST- ...............................(2)
untuk melaksanakan penelitian atas permohonan pengurangan BPHTB yang diajukan melalui
surat :
Demikian untuk dilaksanakan dan setelah selesai melaksanakan tugas agar menyampaikan
laporan.
Kepada instansi terkait kami minta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas tersebut.
.............................................................. (19)
............................................................... (20)
NIP ......................................................... (21)
Tembusan:.................................... (22)
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR SURAT TUGAS
Angka 1 : Diisi dengan kop surat kantor Direktur Jenderal Pajak yang bersangkutan.
Angka 5 : Diisi dengan pangkat dan golongan petugas peneliti yang ditunjuk.
Angka 13 : Diisi dengan nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.
Angka 14 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/ Risalah Lelang.
Angka 20 : Diisi dengan nama pejabat yang berwenang menandatangani surat Tugas.
Angka 21 : Diisi dengan NIP pejabat yang berwenang menandatangani Surat Tugas.
Angka 22 : Diisi dengan pihak yang akan diberikan tembusan Surat Tugas.
LAMPIRAN VI
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO
.................................................................................... (1)
Sifat : Segera
Demi kelancaran jalannya penelitian, diminta bantuan Saudara atau kuasanya untuk
mendampingi petugas peneliti.
................................. (11)
................................. (12)
NIP............................ (13)
LAMPIRAN VII
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-06 /PJ/2009 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 163/PMK.03/2008
TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN
BPHTB SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN
LUMPUR SIDOARJO
......................................................................... (1)
Berdasarkan Surat Tugas nomor .................................. (3) tanggal ...................................... (4) telah
dilakukan penelitian yang dilaksanakan dari tanggal........................................ (5) sampai dengan
tanggal ................ (6) terhadap permohonan pengurangan BPHTB sehubungan dengan luapan
lumpur Sidoarjo yang diajukan oleh Wajib Pajak:
I. Umum
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang terkena luapan lumpur Sidoarjo dalam
rangka ganti rugi melalui pembelian, dan/atau penggantian tanah dan/atau bangunan di
tempat lain.
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain sebagai pengganti tanah
dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur dimaksud (relokasi).
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan di tempat lain melalui pembelian dari uang
hasil ganti rugi tanah dan/atau bangunannya yang terkena luapan lumpur.
1. Pasal 20 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000.
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
............................................................................................................................ (21)
.............................................................(21)
1. Kesimpulan
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
............................................................................................................................ (22)
2. Usul
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
............................................................................................................................ (23)
Mengetahui,
.......................................... (30)
........................................... (31)
NIP...................................... (32)
Keterangan:
*) diisi dengan tanda cheklist "√" pada kotak yang sesuai
**) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PERMOHONAN PENGURANGAN BPHTB
SEHUBUNGAN DENGAN LUAPAN LUMPUR SIDOARJO
Angka 2 : Diisi dengan nomor Laporan Hasil Penelitian Permohonan Pengurangan BPHTB.
Angka 15 : Diisi dengan Nomor Objek Pajak (NOP) yang tercantum dalam SPPT PBB.
Angka 16 : Diisi dengan alamat tanah dan/atau bangunan yang diperoleh haknya.
Angka 19 : Diisi dengan Nomor Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.
Angka 20 : Diisi dengan tanggal Akta Jual Beli/Akta Tukar Menukar/Risalah Lelang.
Angka 23 : Diisi dengan usulan peneliti terkait dengan permohonan pengurangan BPHTB
sehubungan dengan luapan lumpur Sidoarjo yang didasarkan pada hasil
penelitian.
Angka 27 : Diisi dengan nama petugas peneliti II yang menandatangani laporan hasil
penelitian.
Angka 28 : Diisi dengan NIP petugas peneliti I yang menandatangani laporan hasil penelitian.
Angka 29 : Diisi dengan NIP petugas peneliti II yang menandatangani laporan hasil penelitian.
Wajib Pajak A memperoleh ganti rugi atas tanah dan bangunannya yang terkena luapan
lumpur Sidoarjo sebanyak Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Dari hasil ganti
rugi tersebut. Wajib Pajak A membeli tanah dan bangunan di tempat lain dengan harga
transaksi sebanyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). NJOP atas bumi dan bangunan
yang dibeli tersebut adalah Rp. 90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah). Apabila NPOPTKP di
tempat lain tersebut adalah Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), maka besarnya BPHTB
yang harus dibayar adalah:
NPOP = Rp 100.000.000,00
NPOPTKP = Rp 60.000.000,00 (-)
NPOPKP (NPOP - NPOPTKP) = Rp 40.000.000,00
BPHTB yang terutang = 5% x Rp 40.000.000,00 = Rp 2.000.000,00
Pengurangan = 100% x Rp 2.000.000,00 = Rp 2.000.000,00 (-)
BPHTB yang harus dibayar = Nihil
Contoh 2 :
Wajib Pajak B memperoleh ganti rugi atas tanah dan bangunannya yang terkena luapan
lumpur Sidoarjo sebanyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Dari hasil ganti rugi
tersebut. Wajib Pajak B membeli tanah dan bangunan di tempat lain dengan harga transaksi
sebanyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). NJOP atas bumi dan bangunan yang dibeli
tersebut adalah Rp 190.000.000,00 (seratus sembilan puluh juta rupiah). Apabila NPOPTKP di
tempat lain tersebut adalah Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), maka besarnya BPHTB
yang harus dibayar adalah:
NPOP = Rp 200.000.000,00
catatan
*) Rp7.000.000,00 adalah BPHTB yang terutang berdasarkan hasil ganti rugi, dengan rincian
penghitungan sebagai berikut:
NPOP (hasil ganti rugi) = Rp 200.000.000,00