Anda di halaman 1dari 17

Analisis Perdagangan Bilateral Indonesia dengan Brunei Periode 2008-2017

Andi Triyawan

anditriyawan@unida.gontor.ac.id

Hafizul Ilmi

Hafizul.ilmi@unida.gontor.ac.id

Abstract

Economic cooperation between countries or also called the International Economy in


this era is absolutely necessary to be able overcoming any economic problems,
complementing the needs and interests of each country, including Indonesia and
Brunei Darussalam. One form of international economic cooperation is a bilateral
economy. This study explains bilateral developments and the comparison of trade
between 2 countries, Indonesia and Brunei from 2008 to 2017. From this study, it’s
shown how forms of trade and indicators influence trade between Indonesia and Brunei.
The data used is secondary data taken from BPS and so on within 10 years. The
variables used are the value of Export-Import, exchange rate and GDP. The research
method used is quantitative data analysis and descriptive data analysis. Calculation of
Indonesia's bilateral trade with Brunei uses the value of the Export and Import price
index. Especially in the trade sector, the trade value of the two countries is relatively
small and the deficit is on the Indonesian side. The Indonesian deficit is influenced by
the value of imported mineral fuels from Brunei Darussalam, but Indonesia has a small
surplus when Brunei suffers from a lack of purchasing power because world oil prices
fell in 2017. In the Indonesia-Brunei price index it experienced a significant increase,
where the index price exports are lower than the import activity price index.

ABSTRAK

Kerja sama ekonomi antar negara atau juga disebut Ekonomi Internasional di masa ini
sangat lah mutlak dilakukan agar dapat mengatasi setiap masalah ekonomi, melengkapi
kebutuhan dan kepentingan di masing-masing negara, tidak terkecuali Indonesia dan
Brunei Darussalam. Salah satu bentuk kerja sama ekonomi internasional adalah
ekonomi bilateral. Studi ini menjelaskan perkembangan bilateral dan perbandingan
terhadap perdagangan antara 2 negara, Indonesia dan Brunei dari tahun 2008 hingga
tahun 2017. Dari studi ini, diperlihatkan bagaimana bentuk perdagangan dan
indikator yang mempengaruhi perdagangan antara Indonesia dan Brunei. Data yang
digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dan sebagainya dalam
kurun waktu 10 Tahun. Variabel yang digunakan adalah nilai Ekspor-Impor, nilai kurs
dan GDP. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan
analisis data deskriptif. Perhitungan dari perdagangan bilateral Indonesia dengan
Brunei menggunakan nilai indeks harga Ekspor dan Impor. Khusus di bidang
perdagangan, nilai perdagangan kedua negara relatif kecil dan defisit berada di pihak
Indonesia. Defisit Indonesia dipengaruhi oleh nilai impor bahan bakar mineral dari
Brunei Darussalam, tetapi Indonesia mendapat surplus yang tidak banyak ketika
Brunei mengalami kekurangan daya belinya karena harga minyak dunia turun pada
tahun 2017. Dalam indeks harga Indonesia- Brunei mengalami kenaikan yang cukup
signifikan, dimana harga indeks ekspor lebih rendah daripada indeks harga aktivitas
impor.

Keywords: Bilateral, nilai tukar, Indeks Impor dan Ekspor Indonesia.

PENDAHULUAN

Kerja sama ekonomi antar negara di masa ini sangat lah mutlak

dilakukan agar dapat mengatasi setiap masalah ekonomi, melengkapi

kebutuhan dan kepentingan di masing-masing negara, tidak terkecuali

Indonesia. Kerja sama ini juga disebut sebagai Kerja sama Ekonomi

Internasional yang mana cakupannya lebih luas dari perdagangan

internasional. Di dalamnya ada kesepakatan perdagangan (Ekspor & Impor),

sistem pembayaran yang dipergunakan, saling melengkapi kesejahteraan


segara satu sama lain bahkan hubungan Ekonomi Politik untuk perjanjian

ekonomi di antara negara tersebut1. Kerja sama ekonomi internasional adalah

hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi

melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip

keadilan dan saling menguntungkan.

Salah satu bentuk kerja sama ekonomi internasional adalah ekonomi

bilateral. Secara umum definisi kerja sama ekonomi bilateral adalah sebuah

kerja sama ekonomi antar 2 negara yang diharapkan bisa meningkatkan

kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu

dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif

maupun keunggulan kompetitif, maka tidak aneh jika kedua negara yang

menaruh perhatian terhadap ekonomi bilateral cenderung memiliki

kebutuhan yang sama. Tujuan kerja sama ekonomi bilateral pun berbeda-beda

bagi setiap negara, salah satu diantaranya adalah untuk meningkatkan

kegiatan ekonomi dan pembangunan ekonomi negara tersebut. 2 Dengan

adanya wacana Liberalisasi Perdagangan oleh WTO (Organisasi Perdagangan

Dunia) ini, pada dasarnya menjadi tantangan sendiri serta solusi dalam

menciptakan ekonomi bilateral antar negara, sehingga, menurut Jeffrey J.

Schott, integrasi hubungan ekonomi bilateral pun diyakini dapat menjadi

langkah awal bagi negara-negara untuk melakukan liberalisasi perdagangan

1
Umar S. Bakry, Ekonomi Politik Internasional Suatu Pengantar, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2015,
Hal.165
2
Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. hal 241.
multilateral3.

Sebagai negara nusantara yang memiliki banyak pulau serta tetangga,

Indonesia sendiri memiliki hubungan bilateral dengan berbagai negara dari

berbagai benua. Setidaknya terdapat 94 negara yang menjalin hubungan

bilateral dengan Indonesia. Salah satu negara yang terdekat yang memiliki

hubungan bilateral cukup baik dengan Indonesia adalah Brunei Darussalam.

Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Indonesia ke 7 Bapak Ir. H. Joko

Widodo ketika pertemuan bilateral dengan penandatanganan kerja sama

(Memorandum of Understanding/MoU) kedua negara di bidang kesehatan

dan perdagangan. “Sampai saat ini hubungan bilateral yang paling stabil

adalah dengan Brunei karena tidak pernah ada masalah, tidak pernah ada

problem, tenaga kerja kita yang di sini juga terlindungi dengan baik. Jadi tadi

tidak ada banyak hal yang dibicarakan.”4

Alasan suatu negara melakukan perdagangan luar negeri :

a. Untuk memperoleh barang atau sumber daya yang tidak dapat dihasilkan

di dalam negeri.

b. Untuk mendapatkan barang yang sebenarnya dapat dihasilkan di dalam

negeri akan tetapi kualitasnya belum memenuhi syarat.

c. Mengimpor teknologi yang lebih modern dari negara lain.

3
R McMahon, The rise in Bilateral Free Trade Agreements, diakses dari Council of Foreign Relations:
http://www.cfr.org/trade/rise-bilateral-free-trade-agreements/p10890 pada 5 April 2018
4
http://setkab.go.id/tak-pernah-ada-masalah-krusial-presiden-jokowi-hubungan-ri-brunei-
darussalam-paling-stabil/ dilansir pada tanggal 08 April 2018
d. Memperluas pasar produk-produk dalam negeri.

e. Mendapatkan keuntungan dari spesialisasi5

Dengan penduduk sejumlah 422.678 jiwa (JPKE-2016)6 dan tingkat beli

masyarakat yang relatif tinggi (Brunei Dollar/BND 37.257 atau sekitar

USD28.000) 7 Brunei menjadi target pasar bagi sejumlah negara. Permintaan

dalam negeri belum diimbangi dengan kemampuan produksi sehingga pasar

Brunei dipenuhi dengan produk impor, tidak terkecuali produk dari Indonesia.

Khusus di bidang perdagangan, nilai perdagangan kedua negara relatif

kecil dan defisit berada di pihak Indonesia. 8 Defisit Indonesia dipengaruhi

oleh nilai impor bahan bakar mineral dari Brunei Darussalam. Upaya

Indonesia untuk mengurangi defisit yaitu dengan meningkatkan nilai ekspor

khususnya ekspor Indonesia ke Brunei Darussalam terjadi pada tahun 2013.

Namun ekspor Indonesia turun sebesar 31% pada tahun 2014 dan kembali

turun pada tahun 2015 sebesar 8,8%. Penurunan nilai ekspor Indonesia tidak

luput dari pengaruh ekonomi global dan menurunnya daya beli pasaran

Brunei Darussalam.

PEMBAHASAN

5
Sadono Sukirno. Pengantar Teori Ekonomi Makro. 1994 Jakarta: Raja Grafindo, Hal: 383
6
Berdasarkan data Jabatan Perancangan dan Kemajuan Ekonomi 2016 (JPKE)
http://www.depd.gov.bn/SitePages/National%20Statistics.aspx
7
Berdasarkan data JPKE tentang Pertumbuhan Ekonomi 2017
http://www.depd.gov.bn/SitePages/Economic%20Development%20Planning.aspx
8
Neraca perdagangan dapat ditelusuri dengan jelas di
https://id.tradingeconomics.com/brunei/balance-of-trade dilansir tanggal 10 April 2018
Efek Nilai Perdagangan (Term of Trade)

Pertumbuhan ekonomi dalam pelaksanaan perdagangan luar negeri

antara Indonesia-Brunei mengalami fluktuatif. Naik turunnya pertumbuhan,

perdagangan Indonesia dengan Brunei disebabkan berbagai faktor

diantaranya adalah tingkat harga dan Produk Domestik Bruto (PDB) antar

negara.

NILAI PERDAGANGAN INDONESIA – BRUNEI MENURUT INDEKS


HARGA EKSPOR DAN IMPOR

Tahun Indeks Harga Ekspor Indeks Harga Impor

2008 96,0% 99,2%

2009 97,3% 95,4%

2010 98,2% 99,3%

2011 107,3% 109,4%

2012 110,1% 111,3%

2013 120,6% 128,2%

2014 138,2% 137,5%

2015 121,3% 131,9%

2016 104,3% 124,7%

2017 103,3% 129,5%

Sumber: Badan Pusat statistik Indonesia (diolah)


Indeks harga ekspor dan Indeks harga Impor sebagai salah satu

indikator pertumbuhan perdagangan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa

indeks harga ekspor terus meningkat secara signifikan mulai tahun 2008

sampai tahun 2014 lalu menurun dari 2015 sampai 2017 dikarenakan beberapa

sebab yang akan dibahas. Sementara indeks harga impor Indonesia dengan

Brunei yang berfluktuatif.

Perkembangan Kurs/Nilai Tukar

Tahun Nilai dalam $1 Perubahan Pertumbuhan


Tahun (%)
Rupiah (Rupiah)

2008 9.679,55 543,35 5,95

2009 10.394,38 714,83 7,39

2010 9.083,93 1.310,45 -12,6

2011 8.779,49 -304,44 -3,35

2012 9.380,39 600,9 6,84

2013 11.236,00 1.855,61 19,78

2014 11.691,76 455,76 4,05

2015 13.527,23 1.835,47 15,70

2016 13.473,85 -53,38 -3,95

2017 13.505,73 31,88 2,37

Sumber : Badan Pusat Statistika


Dolar Amerika Serikat adalah salah satu mata uang internasional

sebagai alat tukar paling banyak dipakai dalam melakukan transaksi

keuangan internasional. Karena nilai dolar Amerika Serikat lebih stabil

dibandingkan dengan mata uang lainnya. Perkembangan nilai tukar Rupiah

terhadap Dolar Amerika Serikat selama 10 tahun terakhir yaitu tahun 2008

sampai 2017 mengalami perubahan-perubahan yang cukup signifikan atau

berfluktuasi. Keadaan ini menggambarkan bahwa masih lemahnya dukungan

perekonomian dalam menjaga tingkat kestabilan nilai tukar. Nilai rupiah

tertinggi berada pada tahun 2011 yaitu sebesar 8.779,49 Rupiah per $1 USD

manakala tertinggi berada pada tahun 2015 sebesar 13,527.23 per $1 USD

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat


Tahun 2008-2017

Tahun Ekspor Impor

2008 6.432,6 8.922,3

2009 6.811,8 5.688,4

2010 9.362,3 8.648,7

2011 10.995,8 10.404,9

2012 11.278,3 12.243,5

2013 11.256,4 11.144,9

2014 12.440,1 12.681,0

2015 13.548,3 13.414,4


2016 13.467,8 13.333,2

2017 13.415,9 13.281,7

Sumber : Kurs Transaksi BI - Website Bank Indonesia

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan nilai tukar

rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung berfluktuasi dari tahun ke

tahun. Posisi dolar terhadap rupiah naik terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp.

713,6 per dolar, atau mata uang rupiah melemah sebesar 8,5 % yaitu dari Rp.

8.648,7 menjadi Rp. 9.362,3 Selain itu pada tahun 2008 mata uang rupiah

menguat terhadap dolar Amerika Serikat Serikat yaitu mencapai 12,6 %, yaitu

dari Rp. 8.922,3 menjadi Rp. 6.423,6 per dollarnya.

Dalam jangka panjang GDP riil memiliki pengaruh negatif terhadap

nilai tukar Indonesia. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya nilai tukar

(apresiasi) akan menyebabkan semakin menurunnya ekspor Indonesia.

Perkembangan BI Rate
BI Rate ini merupakan suku bunga yang mencerminkan sikap

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan

kepada publik setiap bulannya serta diimplementasikan pada operasi moneter

melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang untuk mencapai sasaran

operasional kebijakan moneter.

Perkembangan BI Rate Periode 2003-2012

Periode 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BI Rate (%) 8.50 % 6.75 % 6.50 % 6.75 % 5.75 % 7.25 % 7.50 % 7.50 % 6.75 % 4.75%
Sumber: Website Bank Indonesia

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa perkembangan BI Rate berawal

pada tahun 2008 terlihat pada total penetapan dari bulan Januari sampai

Desember sebesar 8,50 hingga pada tahun 2017 mengalami naik turun,

walaupun lebih cenderung menurun. Bank Indonesia memperkirakan terjadi

kondisi ketidak pastian global akan berlanjut. Hal ini muncul seiring dengan

isu pengurangan stimulus Bank Sentral Amerika Serikat yang masih belum

menentu.

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Indonesia-Brunei

Ekspor dan impor perdagangan kedua negara dari tahun ketahun

mengalami kenaikan yang cukup signifikan, disebabkan mitra dagang

Indonesia melalui perkembangan zaman saling melengkapi kebutuhan yang

tidak terpenuhi oleh negara tersebut. Untuk melihat perkembangan nilai

ekspor dan impor Indonesia dengan Brunei terlampir pada tabel berikut:

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Indonesia Dengan Brunei dalam


(Juta US$) Tahun 2008-2017

Surplus/Defisit
Tahun Ekspor Brunei Impor Brunei Total
(+/-)

2008 2.416,6 juta 59,7 juta 2.476,3 juta (-) 2.356,9 juta

2009 639,6 juta 74,9 juta 714,5 juta (-) 564,7 juta

2010 666,2 juta 60,96 juta 727.2 juta (-) 605,2 juta

2011 1.068,5 juta 90,7 juta 1.159,2 juta (-) 977,8 juta
2012 573,8 juta 101,8 juta 675,6 juta (-) 472,0 juta

2013 672,6 juta 191,9 juta 863,5 juta (-) 479,7 juta

2014 812,2 juta 132,2 juta 944,4 juta (-) 680,0 juta

2015 140,8 juta 121,4 juta 262,2 juta (-) 19,4 juta

2016 117,2 juta 114,7 juta 231,9 juta (-) 2,5 juta

2017 50,6 juta 90,6 juta 141,2 juta (+) 40,0 juta

Sumber: Sumber: Badan pusat statistik Indonesia dan JPKE Brunei.

Khusus di bidang perdagangan, nilai perdagangan kedua negara

relatif kecil dan defisit berada di pihak Indonesia. Defisit Indonesia

dipengaruhi oleh nilai impor bahan bakar mineral dari Brunei Darussalam.

Upaya Indonesia untuk mengurangi defisit yaitu dengan meningkatkan nilai

ekspor khususnya ekspor Indonesia ke Brunei Darussalam terjadi pada tahun

2013. Namun ekspor Indonesia turun sebesar 31% pada tahun 2014 dan

kembali turun pada tahun 2015 sebesar 8,8%. Penurunan nilai ekspor

Indonesia tidak luput dari pengaruh ekonomi global dan menurunnya daya

beli pasaran Brunei Darussalam. Menurunnya ekspor Indonesia ke Brunei

Darussalam juga sejalan dengan menurunnya nilai impor Indonesia dari

Brunei Darussalam. Pada tabel di atas, kita bisa melihat defisit perdagangan

Indonesia dalam jangka waktu 6 tahun dari tahun 2011 sehingga 2016. Pada

periode Januari-November 2017, Indonesia mengalami surplus sebesar BND

40 juta. Impor Indonesia dari Brunei Darussalam 84% terdiri dari bahan bakar

mineral, sedangkan ekspor Indonesia ke Brunei Darussalam terdiri dari mesin

dan peralatan transportasi (25,8%), produk manufaktur (10,4%) dan makanan

(14,8%).
Sumber: Brent Crude Oil

Dari data diatas kita dapat melihat bahwa harga minyak menjadi

sangat tinggi pada tahun 2007 tetapi berada paling bawah pada tahun 2016 dan

menyebabkan ekspor minyak Brunei ke Indonesia mengalami penurunan.

GDP (Gross Domestic Product) Indonesia dalam (US$) Tahun 2008-

2017

Source: World Bank

Dari tabel diatas GDP Indonesia dapat kita amati perkembangannya

dari tahun 2008 hingga 2017 terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa

perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan berkembang walau krisis ekonomi

global melanda, bahkan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan


ekonomi, akan tetapi tetap kurang stabil dikarenakan naik turunnya ekonomi

pada tahun 2015.

Nilai Ekspor Komoditas Indonesia- Brunei

Indonesia yang luas ini tentunya memiliki berbagai keunggulan,

terutama dari segi tanah yang subur, dan iklim yang beragam. Wajar banyak

negara yang menginginkan kerja sama bilateral dengan Indonesia, tidak

terkecuali Brunei Selain itu, Indonesia juga menjadi negara keempat yang

memiliki ekspor tertinggi kepada Brunei sebesar 3,4%. 9 Sebagai penunjang

kualitas produktivitas produk komoditi ekspor nonmigas Indonesia ke Brunei,

maka perlu meningkatkan infrastruktur berupa: jalan, pabrik, bandara,

pelabuhan yang maksimal dan memadai, untuk kelancaran hubungan

perdagangan internasional negara tujuan.

Pengukuran Perdagangan Indonesia dengan Brunei Berkaitan Nilai

Ekspor Komoditi Tahun 2008-2017

Tahun Ekspor Komoditi

9
The Observatory of Economic Complexity: OEC. Dilansir dari
https://atlas.media.mit.edu/en/visualize/tree_map/hs92/import/brn/show/all/
Mesin dan Produk Snack,

Peralatan Manufaktur Makanan &

Transportasi minuman

2008 19,4% 22,6% 13,2%

2009 32,8% 23,3% 9,8%

2010 20,1% 23,8% 15,4%

2011 15,7% 36,7% 13,3%

2012 22,4% 16,9% 12,5%

2013 38,7% 11,2% 7,8%

2014 35,3% 18,1% 8,9%

2015 35,9% 8,3% 16,2%

2016 32,4 % 24,1% 16,7%

2017 25,8% 10,4% 14,8%

Sumber: The Observatory of Economic Complexity (OEC), the

Indonesian product that exported to Brunei10

Komoditas ekspor yang diukur yaitu, mesin dan peralatan

transportasi, produk manufaktur dan makanan & minuman. Dari tabel diatas

perlu kita amati bahwa nilai ekspor komoditas tertinggi terhadap Brunei yaitu,

komoditi mesin dan peralatan transportasi.

Nilai ekspor snack, makanan dan minuman Indonesia dari tahun

2008-2017 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menurut nilai ekspor

10
https://atlas.media.mit.edu/en/visualize/tree_map/hs92/export/idn/brn/show/2016/
Indonesia terhadap Brunei. Komoditas makanan dan minuman ini juga

menarik untuk ditingkatkan, baik dari pihak pemerintah maupun swasta.

Maka diharapkan perusahaan di Indonesia meningkatkan kinerja produksi

makanan, minuman dan snack agar dapat diekspor ke Brunei.

Kesimpulan

Dalam indeks harga Indonesia- Brunei mengalami kenaikan yang

cukup signifikan, dimana harga indeks ekspor lebih rendah daripada indeks

harga aktivitas impor. Perkembangan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat selama 10 tahun terakhir yaitu tahun 2008 sampai 2017 mengalami

perubahan-perubahan yang cukup signifikan atau berfluktuasi. Keadaan ini

menggambarkan bahwa masih lemahnya dukungan perekonomian untuk

menjaga tingkat kestabilan nilai tukar.

Meski pertumbuhan ekspor Indonesia mengalami perbaikan, namun

patut dipahami juga bahwa Indonesia masih mengalami permasalahan supply

yang sifatnya sistemis. Beberapa hal yang mempengaruhi permasalahan

pertumbuhan ekspor domestik, antara lain: Ekonomi biaya tinggi (high cost

economy), kebijakan industri yang buruk, meningkatnya upah minimum

regional, kondisi perjalanan antara Brunei dan Indonesia yang kurang

diperhatikan dan kondisi infrastruktur yang buruk.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukirno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktik Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik). Jakarta : Salemba Empat

Apridar. Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam

Aplikasinya. 2009. Edisi pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, Bank Dunia. 2017.

Doing Business Report | Measuring Business Regulations.

http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomies/brunei diakses

pada 10 April 2018

Data Jabatan Perancangan dan Kemajuan Ekonomi 2016 (JPKE), Statistik

Nastional 2016,

http://www.depd.gov.bn/SitePages/National%20Statistics.aspx diakses

pada 10 April 2018

Dominick, Salvatore. 1997. Ekonomi Internasional. Alih bahasa oleh Haris

Munandar edisi 5 cetak 1. Erlangga, Jakarta

Forum Ekonomi Dunia. 2016. Laporan Daya Saing Global. World Economic

Outlook Database.http://reports.weforum.org/pdf/gci-2016-

2017/WEF_GCI_2016_2017_Profile_BRN.pdf Diakses pada 10 April

2018
Humas. 2015. Tak Pernah Ada Masalah Krusial, Presiden Jokowi: Hubungan RI –

Brunei Darussalam Paling Stabil. Jakarta Pusat: Sekretariat Kabinet

Republik Indonesia. http://setkab.go.id/tak-pernah-ada-masalah-

krusial-presiden-jokowi-hubungan-ri-brunei-darussalam-paling-stabil/

diakses pada tanggal 08 April 2018

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam. 2017.

REPUBLIC OF INDONESIA.

http://www.mofat.gov.bn/index.php/bilateral-relations/item/69-

indonesia diakses pada 08 April 2018

Kedutaan Besar Republik Indonesia. 2017. Laporan Analisa KBRI Bandar Seri

Begawan, Bidang Ekonomi Tahun 2017. Bandar Seri Begawan: LKJ-KBRI

Trading Economics. 2017. Brunei - Neraca Perdagangan

https://id.tradingeconomics.com/brunei/balance-of-trade Diakses pada

10 April 2018

The Observatory of Economic Complexity: OEC. Dilansir dari

https://atlas.media.mit.edu/en/visualize/tree_map/hs92/import/brn/sho

w/all/

Anda mungkin juga menyukai