Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

MENULIS CERPEN

diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan


Metode Penelitian Pembelajaran
yang dibina oleh Prof. Dr. Syahrul r, M. Pd.

WINDA MARISA

NIM 2014/14016077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG
2016
Kado untuk Mama

Pagi ini, jam weker mungilku berdering membangunkanku dari tidur


nyenyakku. Dengan malasnya, aku membuka mata dan melirik ke arah jam itu.
Ternyata sudah menunjukkan pukul 05.00.

“Ahh..Sialan!!” Aku menggerutu di dalam hati. Tanpa pikir panjang, aku


kembali melanjutkan tidurku. Kupejamkan lagi kelopak mataku supaya aku tertidur
lagi.

Tiba-tiba sesuatu yang dingin dan sejuk menyentuh pipi kiriku, ternyata
mama sudah dari tadi membangunkanku untuk shalat subuh. Mama berkata dengan
lembutnya, “ayo bangun sayang, sudah subuh.”

Aku menggeliat dan menjawab lemah, “iya Ma…”

Setelah itu, Mama berjalan keluar kamarku. Aku pun segera bangkit dari
tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi sambil mengucek mataku yang masih
terasa berat. Beberapa menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan langsung
mengerjakan shlat subuh.

Selesai shalat subuh, aku kembali berbaring di tempat tidur kesayanganku.


Namun, aku tidak bisa untuk tidur lagi. Aku terus mencoba menutup mataku supaya
aku bisa tidur. Tapi, tidak berhasil juga. Akhirnya aku putuskan untuk mengambil
handphoneku dan bermain game.

Ketika aku menghidupkan handphoneku, spontan aku melihat tanggal hari ini.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu, bahwa hari ini ulang tahun Mamaku.

“Astaga, hari ini Mama ulang tahun.” Ujarku setengah terkejut.

Aku lupa kalau Mamaku ulang tahun hari ini. Aku panik. Aku bingung harus
memberi kado apa untuk Mama.
Aku mondar-mandir di dalam kamarku sambil berpikir kado apa yang harus
aku berikan untuk Mama. Tetapi, tidak tahu kenapa pagi ini otakku tidak mau diajak
berpikir.

“Oh Tuhan….” Lirihku dalam hati.

Aku duduk terdiam di depan meja riasku. Aku berdialog dengan wajahku di
depan cermin.

“Hey, kamu tau nggak kado apa yang bagus untuk Mama?” Tanyaku pada
wajahku yang di depan cermin. Wajah itu pun menggelengkan kepalanya. Dengan
sedikit kecewa aku membalikkan badanku dan melirik jam dinding yang sudah
menunjukkan pukul 07.00 WIB.

Aku berjalan keluar kamar dengan langkah gontai. Aku berjalan menuju dapur
dimana Mamaku sibuk dengan masakannya.

“Kamu kenapa sayang?” Tanya Mama heran melihat wajahku kusut.

“Aku baik-baik aja kok Ma…” Jawabku dengan tersenyum. Mama pun
tersenyum sambil mengusap kepalaku dengan lembut. Aku memeluk Mama dari
belakang dan berbisik “selamat ulang tahun Ma. Semoga panjang umur dan sehat
selalu. Aku sayang Mama.”

Beberapa detik, Mamaku terdiam dan meneteskan air mata haru. Mama
membalikkan tubuhnya dan memegang pipiku dengan kedua tangannya.

“Terima kasih sayang. Kamu sudah ingat hari ulang tahun Mama.” Kata Mama
padaku.

“Iya, sama-sama Ma. Aku minta maaf ya Ma, aku tidak bisa memberikan kado
apa-apa untuk Mama.” Ujarku sedikit sedih.
Mama meletakkan telunjuknya di bibirku. “ssttt, kamu tidak usah berikan kado
apa-apa untuk Mama. Ucapan seperti ini saja sudah membuat Mama bahagia dan
terharu, nak. Sekali lagi terima kasih ya sayang. Mama juga sayang sama kamu.”
Mama kembali menitikkan air matanya.

Akhirnya, aku merasa lega karena telah memberikan kado ulang tahun untuk
Mama walaupun hanya sekedar ucapan.

Anda mungkin juga menyukai