MENULIS CERPEN
WINDA MARISA
NIM 2014/14016077
PADANG
2016
Kado untuk Mama
Tiba-tiba sesuatu yang dingin dan sejuk menyentuh pipi kiriku, ternyata
mama sudah dari tadi membangunkanku untuk shalat subuh. Mama berkata dengan
lembutnya, “ayo bangun sayang, sudah subuh.”
Setelah itu, Mama berjalan keluar kamarku. Aku pun segera bangkit dari
tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi sambil mengucek mataku yang masih
terasa berat. Beberapa menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan langsung
mengerjakan shlat subuh.
Ketika aku menghidupkan handphoneku, spontan aku melihat tanggal hari ini.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu, bahwa hari ini ulang tahun Mamaku.
Aku lupa kalau Mamaku ulang tahun hari ini. Aku panik. Aku bingung harus
memberi kado apa untuk Mama.
Aku mondar-mandir di dalam kamarku sambil berpikir kado apa yang harus
aku berikan untuk Mama. Tetapi, tidak tahu kenapa pagi ini otakku tidak mau diajak
berpikir.
Aku duduk terdiam di depan meja riasku. Aku berdialog dengan wajahku di
depan cermin.
“Hey, kamu tau nggak kado apa yang bagus untuk Mama?” Tanyaku pada
wajahku yang di depan cermin. Wajah itu pun menggelengkan kepalanya. Dengan
sedikit kecewa aku membalikkan badanku dan melirik jam dinding yang sudah
menunjukkan pukul 07.00 WIB.
Aku berjalan keluar kamar dengan langkah gontai. Aku berjalan menuju dapur
dimana Mamaku sibuk dengan masakannya.
“Aku baik-baik aja kok Ma…” Jawabku dengan tersenyum. Mama pun
tersenyum sambil mengusap kepalaku dengan lembut. Aku memeluk Mama dari
belakang dan berbisik “selamat ulang tahun Ma. Semoga panjang umur dan sehat
selalu. Aku sayang Mama.”
Beberapa detik, Mamaku terdiam dan meneteskan air mata haru. Mama
membalikkan tubuhnya dan memegang pipiku dengan kedua tangannya.
“Terima kasih sayang. Kamu sudah ingat hari ulang tahun Mama.” Kata Mama
padaku.
“Iya, sama-sama Ma. Aku minta maaf ya Ma, aku tidak bisa memberikan kado
apa-apa untuk Mama.” Ujarku sedikit sedih.
Mama meletakkan telunjuknya di bibirku. “ssttt, kamu tidak usah berikan kado
apa-apa untuk Mama. Ucapan seperti ini saja sudah membuat Mama bahagia dan
terharu, nak. Sekali lagi terima kasih ya sayang. Mama juga sayang sama kamu.”
Mama kembali menitikkan air matanya.
Akhirnya, aku merasa lega karena telah memberikan kado ulang tahun untuk
Mama walaupun hanya sekedar ucapan.