2 Mei 2016
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan pemahaman matematis siswa dan sulitnya guru
menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) deskripsi kemampuan pemahaman
matematis siswa sebelum dan sesudah penerapan pendekatan saintifik, (2) pengaruh pendekatan
saintifik terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMPN 10 Kendari. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive
sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan pemberian tes kemampuan pemahaman matematis
berbentuk tes uraian. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan, (1) deskripsi kemampuan
pemahaman matematis siswa sebelum penerapan pendekatan saintifik dengan rerata pretest adalah
36,13 dan kemampuan pemahaman matematis siswa setelah penerapan pendekatan saintifik dengan
rerata posttest adalah 67,12, (2) terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan pendekatan
pembelajaran saintifik terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi kubus dan
balok di SMPN 10 Kendari tahun ajaran 2015/2016.
partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan di Pendekatan saintifik memiliki lima komponen
kelas menyebabkan pembelajaran yang utama yaitu mengamati,
dilakukan tidak sesuai dengan yang menanya,mengumpulkan informasi,mengolah
direncanakan. Dengan pembelajaran seperti ini, informasi,dan mengkomunikasikan.
siswa sebagai subjek belajar kurang dilibatkan Berdasarkan latar belakang yang telah
dalam menemukan konsep-konsep pelajaran dikemukakan, maka penulis mengadakan
yang harus dikuasainya. Hal ini menyebabkan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan
konsep-konsep yang diberikan tidak membekas Saintifik Terhadap Kemampuan Pemahaman
tajam dalam ingatan siswa sehingga siswa Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 10
mudah lupa dan sering kebingungan dalam Kendari“. Tujuan yang ingin di capai dalam
menyelesaikan suatu permasalahan matematika. penelitian ini adalah untuk mengetahui: ada
Disamping itu, sebagaian besar siswa tidaknya pengaruh pendekatan saintifik terhadap
menganggap pelajaran matematika merupakan kemampuan pemahaman matematis siswa.
pelajaran yang susah sehingga menyebabkan Pembelajaran secara umum adalah suatu
siswa kurang antusias dalam pembelajaran kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
karena tidak ada dorongan dalam dirinya untuk rupa, sehingga terjadi perubahan pada siswa
belajar sendiri hanya mengharapkan dari apa kearah yang lebih baik. Pembelajaran
yang diajarkan guru di kelas. merupakan aspek kegiatan manusia yang
Pembelajaran yang dilakukan guru kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat
selama ini belum banyak melakukan variasi dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat
dalam pembelajaran dan belum memfokuskan diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan
pada kemampuan berpikir siswa tertentu antara pengembangan dan pengalaman hidup.
khususnya kemampuan pemahaman matematis Pembelajaran adalah kegiatan guru secara
siswa. Selain itu selama ini siswa tidak terprogram dalam desain instruksional, untuk
dirangsang untuk melibatkan diri secara penuh membuat siswa belajar aktif, yang menekankan
(student centered) dalam pembelajaran. Untuk pada penyediaan sumber belajar (Dimyati dan
meningkatkan kemampuan pemahaman Mudjiono, 2009:11).
matematis siswa, maka dibutuhkan suatu Pembelajaran matematika adalah proses
pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk
sehingga memungkinkan siswa aktif dalam menciptakan suasana lingkungan yang
pembelajaran. Memberi peluang guru untuk memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan
lebih kreatif, dan mengajak siswa untuk aktif belajar matematika, dan proses tersebut berpusat
dengan berbagai sumber belajar. Pendekatan pada guru mengajar matematika (Syarifuddin
pembelajaran yang dimaksud tersebut adalah dalam Soewandi, 2005:25). Dalam pembelajaran
pendekatan saintifik. matematika seharusnya siswa diberi kesempatan
Pendekatan saintifik adalah pendekatan mengkonstruksi pengetahuan yang perlu
pembelajaran yang di amanatkan dalam diketahui melalui berbuat, mengamati,
kurikulum 2013 (meliputi: mengamati, mengklasifikasi, menyelesaikan masalah,
menanya, mencari informasi, mengasosiasikan berkomunikasi, berinteraksi atau bernegosiasi
informasi, dan mengkomunikasikan). dengan yang lain termasuk dengan guru
Pendekatan saintifik, selain dapat menjadikan melakukan refleksi, estimasi, atau prediksi
siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi mengambil kesimpulan, menyelidiki hubungan,
pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat keterkaitan, dan sebagainya.
mendorong siswa untuk melakukan Pembelajaran matematika diharapkan
penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari berakhir dengan sebuah pemahaman siswa yang
suatu fenomena atau kejadian, mendorong siswa komprehensif dan holistik (lintas topik bahkan
memperoleh sendiri penyelesaian dari masalah lintas bidang studi jika memungkinkan) tentang
yang diberikan dan melatih siswa untuk mampu materi yang telah disajikan (Suherman,
berfikir logis, runut dan sistematis. Pendekatan 2001:298). Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam
pembelajaran saintitifik tidak hanya memandang pembelajaran matematika seharusnya tidak
hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses menyekat secara tegas pelajaran matematika
pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh sebagai penyajian materi-materi matematika
karena itu, pendekatan pembelajaran saintifik belaka. Topik-topik dalam matematika
menekankan pada keterampilan proses. sebaiknya tidak disajikan sebagai materi secara
Israwati Rusia, Fahinu, Kadir Tiya 87
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016
parsial, tetapi harus diintegrasikan antara satu diartikan sebagai kesanggupan atau kemampuan
topik dengan topik yang lain bahkan dengan siswa dalam memahami atau mengerti tentang
bidang lain (Suherman, 2001: 302). matematika baik ketika guru sedang
Pemahaman berasal dari kata paham menjelaskan materi ataupun dalam bentuk soal
yang artinya mengerti benar dalam suatu hal. yang diberikan (Ruseffendi dalam Nurjannah,
Pemahaman adalah kemampuan seseorang 2006:24).
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah Kemampuan pemahaman matematis
sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang merupakan salah satu tujuan penting dalam
peserta didik dikatakan memahami sesuatu pembelajaran, memberikan pengertian bahwa
apabila ia dapat memberikan penjelasan atau materi-materi yang diajarkan kepada siswa
memberi uraian lebih rinci tentang hal itu bukan hanya sebagai hafalan. Namun lebih dari
dengan menggunakan kata-katanya sendiri. itu, dengan pemahaman siswa dapat lebih
Tahap pemahaman sifatnya lebih kompleks dari mengerti akan konsep materi pelajaran itu
pada tahap pengetahuan. Untuk dapat mencapai sendiri.
tahap pemahaman terhadap suatu konsep Pembelajaran dengan pendekatan
matematika maka siswa harus mempunyai saintifik adalah proses pembelajaran yang
pengetahuan terhadap konsep tersebut dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
(Sudijono, 2005:50). secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau
Kemampuan pemahaman matematis prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (untuk mengidentifikasi atau menemukan
a. Pemahaman instrumental, yaitu hafal masalah), merumuskan masalah, mengajukan
konsep/prinsip tanpa kaitan dengan yang atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
lainnya, dengan menerapkan rumus dalam dengan berbagai teknik, menganalisis data,
perhitungan sederhana, dan mengerjakan menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan
perhitungan secara algoritmik. Kemampuan konsep, hukum atau prinsip.
tergolong kemampuan berpikir matematis Pembelajaran dengan metode saintifik
tingkat rendah. memiliki karakteristik sebagai berikut:
b. Pemahaman relasional, yaitu mengaitkan 1). Berpusat pada siswa
satu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip 2). Melibatkan keterampilan proses sains dalam
lainnya. Kemampuan ini tergolong pada mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip
kemampuan berpikir matematis tingkat 3). Melibatkan proses-proses kognitif yang
tinggi (Ferdianto,2011:51). potensial dalam merangrang perkembangan
Tujuan pendidikan daerah kognitif itu intelek, khususnya keterampilan berpikir
dibagi kedalam 6 aspek, salah satunya aspek tingkat tinggi siswa.
pemahaman. Apabila siswa mengerti tentang 4).D apat mengembangkan karakter siswa
sesuatu maka dia telah memahami sesuatu.
Kemampuan pemahaman matematika dapat
Gambar 1. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegtasi (Daryanto, 2014: 53).
88 www.jppm.hol.es
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016
Tabel 1
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
1 Orientasi siswa pada Menjelaskan tujuan pembelajaran, dan memotivasi
masalah siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2 Mengorganisasikan siswa Membantu siswa mendefinisikan dan
untuk belajar mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dnegan msalah tersebut
3 Membimbing pengalaman Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
individu/kelompok yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatan penjelasan dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan Membantu siswa dalam merencanakan dan
menyajikan hasil karya menyiapkan karya yang sesusai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagai tugas dengan
temannya
5 Menganalisis dan Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
mengevaluasi proses evaluasi terhadap penyelidikan merek dan proses
pemecahan masalah yang mereka gunakan.
(Ibrahim dan Nur dalam Rusnam, 2010: 243)
Tabel 2
Rancangan Penelitian
Pretest Perlakuan Posttest
P (E) T0 X1 T1
(Fauziah, 2010: 2)
Tabel 3
Klasifikasi Kualitas Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Uji validitas adalah suatu ukuran yang kemudian dijadikan soal pretest dan posttest
menunjukkan keshahihan atau tingkat kevalidan kemampuan pemahaman matematis siswa.
suatu instruman dan ini mutlak dilakukan oleh Tes dikatakan reliabel jika tes yang
peneliti untuk mencapai tujuan yang ingin digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
dicapai. Untuk tes uraian, validitas butir tesnya yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
dihitung dengan menggunakan rumus product Reliabilitas merupakan suatu ketetapan alat
moment dengan angka kasar sebagai berikut: ukur dalam jangka waktu tertentu. Reliabilitas
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦) menunjukkkan pada suatu pengertian bahwa
rxy= (Sugiyono,
�{𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 } {𝑛 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)2 } suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
2015 : 228). digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk
Keterangan: mengetahui reliabilitas tes uraian digunakan
rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y rumus alpha cronbach sebagai berikut:
x = skor item n ∑ σ2
y = skor total r11 = � � �1 − σ2i � (Arikunto, 2005:109)
n−1 t
n = jumlah subjek Keterangan :
Kriteria pengujian sebagai berikut: r11 = reliabilitas
a. Jika rxy ≥ rtabel dengan α=0,05 maka item 𝑛 = jumlah item yang valid
tersebut valid. ∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap item,
b. Jika rxy ˂ rtabel dengan α=0,05 maka item 𝜎𝑡2 = varians total
tersebut tidak valid. Butir soal yang valid,
90 www.jppm.hol.es
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016
Tabel 4
Kriteria Gain Ternormalisasi (N-Gain)
Perolehan N-Gain Kriteria
N-Gain > 0,70 Tinggi
0,30 ≤N-Gain ≤ 0,70 Sedang
N-gain< 0,30 Rendah
(Asmi,2014: 51)
Tabel 5
Hasil Analisis Uji Coba Pretest Kemampuan Pemahaman Matematis
No.Soal Indeks Validitas Isi V Patokan Keterangan
1 0.468 0.374 Valid
2 0.613 Valid
3 0.736 Valid
4 0.333 Invalid
5 0.468 Valid
6 0.587 Valid
7 0.267 Invalid
Tabel 6
Hasil Analisis Uji Coba Posttest Kemampuan Pemahaman Matematis
No.Soal Indeks Validitas Isi V Patokan Keterangan
1 0.515 0.473 Valid
2 0.415 Valid
3 0.580 Valid
4 0.759 Valid
5 0.880 Valid
Tabel 7
Hasil Analisis Reliabilitas Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
Instrumen Koefisien reliabilitas Iterprestasi korelasi
Pretest 0,65 Sedang
Posttest 0,96 Sangat Tinggi
92 www.jppm.hol.es
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016
Tabel 8
Statistik Deskripsi Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Statistik Kemampuan Pemahaman N-Gain
Matematis
Pretest Posttest
Mean 36,13 67,12
Varians (S2) 710,06 393,27
SD 26,65 19,38
Max 100 100 0,44
Min 2 22
Median 28 65,5
Modus 20 64
N 54 54
Berdasarkan Tabel 8 diperoleh hasil 22 sebagai nilai minimum dan 100 sebagai nilai
analisis deskriptif skor pretest dan posttest maksimum. Nilai rata-rata pada hasil posttest
kemampuan pemahaman matematis siswa pada diperoleh sebesar 67,12. Hal ini
kelas eksperimen dengan jumlah siswa 54 orang menggambarkan bahwa keseluruhan
pada hasil pretest di peroleh nilai minimum 2 kemampuan pemahaman matematis siswa
dan maksimum sebesar 100. Nilai rata-rata hasil mengalami peningkatan. Median atau nilai
pretest diperoleh sebesar 36,13, hal ini tengah sebesar 65,5. Modus atau nilai yang
menunjukkan bahwa secara keseluruhan sering muncul adalah 64. Nilai ini
kemampuan pemahaman matematis siswa menggambarkan bahwa sebagai besar siswa
tergolong sedang. Median atau nilai tengah memiliki kemampuan pemahaman matematis
sebesar 28. Modus atau nilai yang sering muncul yang baik. Standar deviasi sebesar 19,38 dan
adalah 22. Nilai menunjukkan bahwa sebagaian varians sebesar 393,27. Nilai ini menunjukkan
besar siswa memiliki kemampuan pemahaman bahwa keragaman kemampuan pemahaman
matematis yang tergolong rendah. Standar matematis siswa pada posttest kecil. Data hasil
deviasi 26,06 dan varians sebesar 710,06. Nilai penelitian pada kelas eksperimen, menghasilkan
varians ini menunjukkan bahwa keragaman data kalkulasi N-gain yang di sajikan pada Table
kemampuan pemahaman matematis pada pretest 9.
tergolong besar.Hasil posttest diperoleh bahwa
Tabel 9
Kriteria Gain Ternormalisasi (N-Gain)
N-Gain Klasifikasi Frekuensi Frekuensi
Relative (%)
Kelas Eksperimen Kelas Eksperimen
N-Gain < 0,30 Rendah 15 33,33
0,30≤N-Gain≤0,70 Sedang 27 60
N-Gain > 0,70 Tinggi 12 26,67
Jumlah 54 100
Berdasarkan Tabel 9 diperoleh nilai N- klasifikasi yang tinggi yaitu pada interval N-
gain pada kelas eksperimen klasifikasi yang Gain > 0,70 dengan jumlah siswa 12 orang.
sedang dan rendah tersebar yaitu pada interval Rerata N-gain yang diperoleh pada kelas
N-Gain < 0,30 dengan jumlah siswa 15 orang eksperimen adalaitu 0,44 sehingga memiliki
dan pada interval 0,30≤N-Gain≤0,70 dengan klasifikasi sedang dengan nilai N-gain minimum
jumlah siswa 27 orang sedangkan pada -0,81 dan nilai N-gain maksimum 0,90.
Ukuran klasifikasi kualitas data
diperoleh dari data pretest dan posttest
kemampuan pemahaman matematis siswa yang dilihat pada Tabel 10. dan Tabel 11 berikut ini.
dilaksanakan terhadap kelas eksperimen dapat
Tabel 10
Klasifikasi Kualitas Pretest Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Persentase rentang nilai (%) Klasifikasi Frekuensi Frekuensi
Relative (%)
90 ≤ A < 100 Sangat tinggi 4 7,40
75 ≤B < 90 Tinggi 2 3,70
55 ≤ C < 75 Cukup 6 11,11
40 ≤ D < 55 Rendah 10 18,51
0 ≤ E < 40 Sangat rendah 32 59,25
Berdasarkan Tabel 10 diperoleh bahwa kelas khususnya pada materi SPLDV. Untuk
kualitas kemampuan pemahaman matematis kualitas sangat tinggi terdiri dari 4 siswa dari 54
siswa sebagian besar masih sangat rendah siswa di kelas menggambarkan hanya sebagian
dengan 32 siswa yang mendapat nilai dari 0 kecil siswa yang memiliki kemampuan
sampai 40, hal ini mengindentifikasikan siswa pemahaman yang sangat tinggi dengan
tidak memahami apa yang diajarkan guru di memperoleh nilai 90 sampai 100.
Tabel 11
Klasifikasi Kualitas Posttest Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Persentase rentang nilai (%) Klasifikasi Frekuensi Frekuensi
Relative (%)
90 ≤ A < 100 Sangat tinggi 7 12,96
75 ≤B < 90 Tinggi 15 27,78
55 ≤ C < 75 Cukup 18 33,33
40 ≤ D < 55 Rendah 5 9,25
0 ≤ E < 40 Sangat rendah 9 16,67
94 www.jppm.hol.es
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016
Tabel 12
Hasil Analisis Statistik Uji Normalitas Data
Kemampuan pemahaman matematis Siswa pada Kelas Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N 54
Normal Parametersa Mean .4372
Std.
.39652
Deviation
Most Extreme Differences Absolute .165
Positive .094
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z 1.211
Asymp. Sig. (2-tailed) .106
Test distribution is Normal.
Tabel 13
Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
Test of Homogeneity of Variances
K-E
Levene Statistic df1 df2 Sig.
9.361 1 52 .214
Tabel 14
Hasil Analisis Statistik Uji Hipotesis Kemampuan Pemahaman
Matematis Siswa Kelas Eksperimen
One Sample Test
K_E Test Value = 0
t df Sig.(2- Mean 95% Confidence
Tailed) Difference Interval Of The
Difference
Lower Upper
23.686 53 .000 66.35185 60.7332 71.9705
96 www.jppm.hol.es
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016
menggunakan uji-t satu sampel, diperoleh nilai meningkat dan signifikan dengan rata rata
nilai setengah sig. (2-tailed) lebih kecil dari posttest sebesar 67,12.
1 0,000
α=0,05 ( sig. 2 − tailed = = 0,000 < 2. Pembelajaran dengan menggunakan
2 2 pendekatan saintifik memberikan pengaruh
0,05 = α) sehingga H0 ditolak dengan demikian
yang signifikan terhadap kemampuan
kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa
pemahaman matematis siswa pada materi
terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan
kubus dan balok kelas VIII SMPN 10
saintifik terhadap kemampuan pemahaman
Kendari tahun ajaran 2015/2016.
matematis siswa kelas VIII pada materi kubus
dan balok dengan taraf kepercayaan 95%.
Peningkatan kemampuan pemahaman Saran
matematis siswa ini disebabkan oleh Berdasarkan kesimpulan di atas, saran
penggunaan pendekatan saintifik yang baik. Hal yang dapat diberikan adalah sebagai berikut ;
ini didukung dengan tingkat ketercapaian proses 1. Kepada guru yang mengajar mata pelajaran
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika dapat menggunakan
saintifik yang dilaksanakan guru dan respon pendekatan saintifik sebagai salah satu
siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas alternative pembelajaran dalam
berada pada tingkat persentase yang cukup. pembelajaran matematika untuk
Selain itu, pendekatan saintifik tersebut mengoptimalkan kemampuan pemahaman
menuntut peran aktif siswa dan mendorong matematis siswa dalam pembelajaran
siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan matematika.
pemahaman matematis siswa lebih mudah 2. Hendaknya kemampuan pemahaman
memecahkan masalah yang diberikan. matematis siswa mendapat perhatian
Peningkatan pemahaman matematis khusus dari pihak guru karena setiap materi
siswa paling banyak terdapat pada klasifikasi yang diajarkan harus mengandung unsur
sedang. Jumlah yang cukup besar ini merupakan pemahaman didalamnya.
potensi besar yang masih harus di kembangkan 3. Bagi peneliti yang hendak
dengan harapan agar siswa pada kelas atau mengembangkan penelitian ini dapat
sekolah yang memiliki kemampuan pemahaman melakukannya pada materi lain atau
matematis siswa rendah dan sedang, dapat dengan kelas tertinggi dan terendah untuk
meningkat menjadi tinggi. Berkaitan dengan hal mengembangkan pembelajaran
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa menggunakan pendekatan saintifik untuk
pendekatan saintifik memiliki potensi besar meningkatkan kemampuan pemahaman
untuk meningkatkan kemampuan kemampuan matematis siswa.
pemahaman matematis siswa SMP. Hal ini
tentunya akan berdampak pada peningkatan
mutu dan kualitas hasil belajar matematika Daftar Pustaka
siswa yang sangat diharapkan dalam pendidikan. Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Simpulan dan Saran Asmi. (2014). Pengaruh Pendekatan Saintifik
Simpulan Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Berdasarkan hasil penelitian dan Siswa SMPN 2 Kendari. Jurnal
pembahasan, dapat kesimpulan sebagai berikut: Pendidikan Matematika. ISSN: 2086-
1. Kemampuan pemahaman matematis siswa 8235. Jurnal Pend.Mat dan IPA, FKIP,
pada kelas eksperimen, sebelum dilakukan UNHALU,Vol. 1, No. 2, Juli 2010.
pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik tergolong rendah Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran
dengan rata-rata pretest sebesar 36,13. Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Setelah 4 kali dilakukan pembelajaran Gava Media.
dengan menggunakan pendekatan saintifik, Dimyati, Mudjiono. (2002). Belajar dan
kemampuan pemahaman matematis siswa Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
pada kelas eksperimen cenderung
98 www.jppm.hol.es