Anda di halaman 1dari 13

ANALISA PENGUKURAN TAHANAN PEMBUMIAN

MENARA TRANSMISI TITI KUNING – LUBUK PAKAM


Ir. Leonardus Siregar, MT
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen - Medan
Jl. Sutomo no: 4A - Medan

ABSTRACT
In power system, the most common disorders are on the air transmission line. In this channel
interference is likely to occur as a result of a lightning strike which resulted in the increase of
voltage rise and voltage can damage electrical equipment used. Therefore, the transmission
tower earthing is essential and magnitude of prisoners grounding must be in accordance with
the provisions permitted so as to guarantee the reliability of the system in the event of
overvoltage due to lightning strikes. Within a certain time the amount of prisoners grounding
can change according to changes in soil prisoners. It is necessary for the transmission tower
grounding resistance measurements periodically. In this research, the measurement of
transmission tower grounding resistant Titi Kuning – Lubuk Pakam. The results showed that
the characteristics of earthing prisoners SUTT 150 KV transmission tower Titi Kuning –
Lubuk Pakam relatively in good condition, there is little increase .
Keywords : Grounding, Transmission Towers, Ground Driven, Counterpoise

1. PENDAHULUAN
Saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 KV adalah bagian dari sistem
pendistribusian tenaga listrik. Pada saluran ini sangatlah mungkin terjadi gangguan
akibat adanya sambaran petir yang mengakibatkan tegangan naik dan kenaikan
tegangan ini dapat merusak peralatan listrik yang digunakan. Untuk mengatasi hal
ini maka perlu dilakukan pembumian dari kawat tanah dan terhubung langsung
dengan menara transmisi. Oleh karena itu, pembumian menara transmisi adalah hal
yang penting dan besarnya tahanan pembumian harus sesuai dengan ketentuan yang
diizinkan sehingga menjamin keterandalan sistem bila terjadi tegangan lebih akibat
sambaran petir.
Sebagai mana diketahui, harga tahanan pembumian tegantung kepada jenis
tanah. Tahanan tanah juga tergantung pada kelembaban tanah dan juga kandungan
garam dari tanah. Dalam kurun waktu tertentu besarnya tahanan pembumian dapat
berubah sesuai dengan perubahan tahanan tanah. Untuk itu perlu dilakukan
pengukuran tahanan pembumian menara transmisi secara periodik misalnya sekali 6
bulan.
Untuk tujuan pengukuran tahanan pembumian menara transmisi diperlukan
suatu cara tertentu yaitu pembumian dengan Elektroda Tancap (Driven Ground) dan
pembumian dengan Counterpoise. Pembumian dengan elektroda tancap dilakukan
dengan menancapkan batang elektroda ke dalam tanah. Metode ini dilakukan bila
jenis tanah di lokasi menara merupakan tanah liat. Pembumian dengan counterpoise
dilakukan dengan menanam kawat elektroda sejajar atau secara radial dalam tanah.
Metode ini dilakukan bila jenis tanah di lokasi menara merupakan lapisan tanah
yang keras atau batu-batuan dimana tahanan jenis tanahnya tinggi.
Tahanan pembumian dari suatu menara transmisi harus dijaga tetap berada
pada harga yang diizinkan. Sedangan tahanan tanah di sekitar menara dapat berubah

1
sesuai perubahan musim dan perubahan tahanan kontak antara elektroda dan tanah.
Untuk mengetahui besarnya tahanan pembumian menara ini perlu dilakukan
pengukuran secara berkala. Apabila terjadi kenaikan nilai tahanan pembumian maka
perlu dilakukan penambahan elektroda pembumian.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tahanan Kaki Menara
Untuk melidungi kawat fasa terhadap sambaran langsung dari petir
digunakan satu atau dua kawat tanah yang terletak di atas kawat fasa dengan sudut
perlindungan lebih kecil 180. Dengan demikian kemungkinan terjadinya loncatan api
karena sambaran petir secara langsung dapat diabaikan. Kemungkinan terjadinya
locatan balik (back flash over) karena sambaran kilat secara langsung pada puncak
menara atau kawat tanah tetap masih ada, dan untuk menguranginya tahanan kaki
menara harus dibuat tidak melebihi 10 Ohm. Tahanan kaki menara 10 Ohm dapat
diperoleh dengan menggunakan satu atau lebih batang pembumian (ground rod) atau
dengan sistem counterpoise. Pemilihan penggunaan batang pembumian dan atau
sistem counterpoise tergantung dari tahanan jenis tanah di mana menara transmisi
tersebut berada.

2.2. Batang Pembumian


Bila menggunakan batang pembumian, tahanan kaki menara dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
ρ
R = π ln ............................................................................. (1)

dimana
R = tahanan kaki menara (Ohm)
 = tahanan jenis tanah (Ohm-m)
L = panjang dari batang pembumian (m)
d = diameter batang pembumian (m)
Menurut persamaan (1) di atas, tahanan kaki menara akan berkurang dengan
menambah panjang batang pembumian. Tetapi hubungan ini tidak langsung dan
akan mencapai suatu titik di mana penambahan panjang batang pembumian hanya
sedikit mengurangi tahanan kaki menara. Dalam hal ini digunakan batang
pembumian paralel. Dengan merubah variabel d dengan A dan untuk jari-jari batang
pembumian yang sama, sehingga persamaan (1) ditulis menjadi:
ρ
R= ln
π

Harga A adalah kelipatan batang pembumian yang tergantung pada penempatan


masing-masing batang pembumian sebagai berikut.
Penempatan :
2 batang diletakkan di mana saja A=√
3 batang diletakkan membentuk segi tiga A = √a r
4 batang diletakkan membentuk segi empat A = √2 / a r
di mana

2
r = jari-jari dari masing-masing batang pembumian (harus sama)
a = jarak antara batang pembumian

2.3. Counterpoise
Untuk daerah-daerah yang mempunyai lapisan tanah yang keras dan
berbatu-batu sehingga sulit menanam batang elektroda atau daerah yang menpunyai
tahanan jenis tanahnya tinggi, batang pembumian tidak praktis lagi digunakan.
Bilamana digunakan sistem counterpoise, secara teoritis tahanan kaki menara dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.
R = rρ coth L r/ρ Ohm .................................................... (2)
di mana
L = panjang kawat (m)
 = tahanan jenis tanah (Ohm-m)
r = tahanan kawat (Ohm/m)
Ketika surja petir mencapai counterpoise, tahanan efektif counterpoise tersebut
permulaannya tinggi, sekitar 150 Ohm. Tahanan mula ini adalah impedansi surja
dari counterpoise. Pada saat surja merambat sepanjang kawat, tahanannya menurun
sampai suatu harga yang tetap yang diberikan rumus persamaan (2). Tujuan disain
counterpoise adalah mencapai tahanan yang tetap dari counterpoise sebelum
tegangan pada puncak menara mencapai tingkat loncatan api dari isolator. Panjang
minimum dari counterpoise dapat dihitung dengan memakai rumus :
L = r/ρ coth-1 .......................................................... (3)
ρ

Bila counterpoise terlalu panjang, 2 atau lebih kawat dapat digunakan dalam
counterpoise sehingga tahanan 10 Ohm yang diinginkan diperoleh.

2.5. Pengukuran Tahanan Jenis Tanah


Metoda pengukuran tahanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metoda tiga titik (three-poin method), seperti ditunjukan pada Gambar 1. Misalkan
tiga buah batang pembumian di mana batang 1 yang tahanannya hendak diukur dan
batang-batang 2 dan 3 sebagai batang pembumian pembantu.
A
V

1 2 3

Gambar 2.1 Metoda Tiga Titik.

Bila tahanan di antara tiap-tiap batang pembumian diukur dengan arus konstan, tiap
pengukuran dapat ditulis sebagai berikut:

3
V1-2
R1-2 = = R11 + R22 - 2R12
I
V1-3
R1-2 = I
= R11 + R33 - 2R13
V2-3
R2-3 = = R22 +R33 -2R23
I
V1-2 +V1-3 -V2-3
= 2R11 - 2R12 - 2R13 + 2R23
I
Tetapi,
V1-3 = V1-2 + V2-3
Jadi:
V1-2
R= = R11 - R12 - R13 - R23
I
Akhirnya:
R11 = R + R12 + R13 - R23 ................................................... (4)

Tahanan batang pembumian dari elektroda 1 diberikan oleh persamaan (4) jika
dapat dibuat R 12 +R13 -R23 = 0. Keadaan ini dapat diperoleh dengan mengatur posisi
elektroda 2 sehingga harga persamaan (4) dipenuhi.

3. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian dan Langkah Pengukuran
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Unit
Pelayanan Transmisi (UPT) Sumut pada tower SUTT 150 KV transmisi Titi
Kuning - Lubuk Pakam sebanyak 69 buah tower dengan jenis konstruksi baja.
Cara pengukuran tahanan pembumian kaki tower SUTT 150 KV dengan
Earth-meter/Earth Resistance Test, merk Yokogawa, adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan alat ukur earth-meter/earth resistance test


2. Menanam 2 buah elektroda bantu dengan jarak antar elektroda maupun dengan
kaki tower yang akan diukur masing-masing 5 s.d. 10 m dan mengusahakan
membentuk sudut 600
3. Memasang/menghubungkan elektroda dengan kabel ke earth-meter
4. Mengukur tahanan pembumian dengan menempatkan posisi saklar pada bagian
Ω, menekan push-button bersamaan dengan memutar penunjuk besaran sampai
didapat posisi jarum penunjuk tegangan pada angka nol
5. Mengecek batere dari earth-meter, agar diketahui kondisinya baik atau tidak
6. Menghubungkan kaki tower dan arde yang akan diukur dengan kabel ke earth-
meter
7. Mengukur tahanan pembumian tower yaitu gabungan antara kaki dan semua arde
8. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengukuran
9. Melepas arde dari kaki tower dengan kunci yang diperlukan
10. Menghubungkan kaki tower dengan kabel ke earth-meter
11. Mengukur tahanan pembumian dari kaki tower sendiri tanpa arde
12. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengukuran
13. Menghubungkan arde kaki dengan kabel ke earth-meter

4
14. Mengukur tahanan pembumian dari arde kaki dari masing–masing sisi secara
berlawanan dan atau keseluruhan dan mencatat hasil pengukuran dalam tabel
hasil pengukuran

3.2. Data Penelitian


Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian komparasi non-
hipotesis yaitu mengadakan komparasi status fenomena dengan standarnya. Adapun
langkah analisa data yang dilakukan terhadap hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui standar PLN tentang tahanan pembumian tower SUTT 150 KV
maksimum 10 Ohm.
2. Analisa tahanan pembumian tower transmisi Titi Kuning – Lubuk Pakam.
Adapun hasil pengukuran tahanan pembumian Tower SUTT 150 KV
Transmisi Titi Kuning – Libuk Pakam dinyatakan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Tahanan Pembumian Tower SUTT 150 KV


Transmisi Titi Kuning – Lubuk Pakam

Tahanan Pembumian Tower (Ohm)


No. No. Arde Kaki
Kaki
Urut Tower Gabungan
Tower A B C D
01 A01 0,6 1,2 1,8 2.0
02 D02 1,1 - 1,4 las
03 D03 0,8 1,2 9,2 0,9
04 D04 0,6 1,2 25,0 2,1
05 D05 0,6 0,8 3,4 2,9
06 D06 0,7 0,8 1,2 1,2
07 D07 0,5 0,8 2,1 2,1
08 D08 0,6 0,9 2,5 3,2
09 A09 0,6 0,7 3,2 0,9
10 A10 0,8 0,8 3,4 rsk
11 A11 1,0 2,4 2,5 2,5
12 D12 0,7 0,8 1,5 1,5
13 D13 0,9 1,5 20,0 1,9
14 D14 0,7 - 0,8 Las
15 D15 0,9 1,8 1,4 1,4
16 D16 1,2 2,0 1,2 3,5
17 D17 0,9 1,1 1,8 1,9
18 D18 1,7 1,9 5,0 5,0
19 D19 1,0 2,0 1,0 1,4
20 D20 0,8 0,9 1,9 1,1
21 A21 0,5 1,3 4,4 4,3
22 A22 1,3 1,5 5,8 5,5
23 D23 0,8 1,1 2,0 9,5
24 D24 0,9 1,1 1,0 1,0

5
25 D25 1,2 1,3 1,5 1,5
26 D26 0,8 2,0 2,8 2,8
27 D27 0,8 1,2 5,0 5,0
28 D28 1,1 1,3 5,0 1,2
29 D29 1,2 1,3 2,5 3,0
30 D30 1,0 1,1 30,0 13,5
31 A31 0,9 - 3,8 3,8
32 D32 0,9 1,1 2,8 2,6
33 D33 0,7 - 0,9 0,9
34 D34 0,9 1,2 4,5 4,5
35 D35 0,8 - 2,5 2,8
36 D36 0,8 1,2 2,8 3,0
37 D37 0,7 0,9 3,4 2,8
38 D38 0,6 0,8 2,6 2,6
39 D39 0,8 1,0 5,0 17,0
40 D40 1,0 1,2 5,5 5,5
41 D41 0,9 1,2 4,0 4,0
42 D42 0,9 1,2 3,5 3,5
43 D43 1,0 1,1 7,0 1,9
44 D44 0,5 0,7 1,3 1,3
45 D45 0,5 0,8 2,0 2,0
46 A46 0,8 1,2 0,6 0,6
47 A47 0,4 0,5 0,9 0,9
48 A48 0,6 0,8 0,6 12,5
49 A49 0,6 1,3 1,1 1,2
50 D50 O,6 0,8 1,9 1,9
51 D51 0,7 0,9 2,8 2,8
52 D52 0,6 0,7 1,1 1,1
53 A53 0,8 0,9 13,0 1,1
54 D54 0,7 0,9 2,8 2,8
55 D55 0,5 0,7 5,0 1,5
56 D56 0,8 0,9 2,5 2,5
57 A57 0,5 0,6 2,6 2,6
58 A58 0,2 - - -
59 A59 0,2 0,3 - 3,5
60 D60 0,2 - - -
61 D61 0,6 - las 19,0
62 A62 0,8 0,8 6,3 3,5
63 A63 0,6 - 5,5 0,7
64 D64 0,7 0,7 17,5 4,5
65 A65 0,5 0,7 0,9 0,9
66 A66 0,5 0,5 0,5 13,0
67 A67 0,6 0,9 0,7 0,8
68 D68 1,3 1,0 1,0 1,0
69 A69 0,3 - - -

6
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3.1, dapat diketahui bahwa nilai
tahanan pembumian adalah sebagai berikut:

a. Kondisi baik
Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya kurang dari 10 Ohm dan bahkan
sampai mendekati angka nol (0).
b. Kondisi awas
Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya mencapai 8 s.d. 10 Ohm. Kondisi
ini masih baik, tapi dalam keadaan pengawasan.
c. Kondisi buruk
Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya melebihi standar 10 Ohm.
d. Kondisi tidak diketahui
Kondisi ini terjadi bila tahanan pembumiannya tidak dapat diukur karena sesuatu
hal.

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisa Data
Besarnya tahanan pembumian tower SUTT 150 KV sebagaimana diketahui
semakin kecil semakin baik, namun ada batas maksimum yang diperbolehkan oleh
PLN, sebagai pihak yang mengelola SUTT 150 KV yaitu sebesar 10 Ohm. Kecilnya
tahanan pembumian ini berguna untuk mempercepat mengalirnya arus akibat
potensial tegangan yang besar ke bumi bila terjadi sambaran petir pada kawat tanah,
sehingga tidak membahayakan SUTT 150 KV. Sebagaimana diketahui, ground rod
pembumian tower tertanam dalam tanah, sehingga kondisi ground rod tidak dapat
diketahui secara visual, tapi hanya kondisi tahanan pembumiannya yang bisa
diketahui. Berdasarkan tabel 3.1. dapat diperoleh hasil bahwa besarnya tahanan
pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan - Lubuk Pakam sebagai wilayah
kerja PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Sumut hampir
keseluruhan masih dalam kondisi baik, walaupun terdapat beberapa tower yang
mengalami kenaikan tahanan pembumian sampai melebihi batas yang
diperbolehkan. Analisa kondisi tahanan pembumian dari tower SUTT 150 KV
transmisi Medan - Lubuk Pakam yang terbagi dalam tiga macam pengukuran adalah
sebagai berikut:
1. Pengukuran tahanan pembumian keseluruhan (gabungan) antara kaki tower dan
semua arde. Berdasarkan tabel 3.1, kondisi tahanan pembumiannya masih baik
karena masih di bawah standar maksimum yang diperbolehkan oleh PLN dengan
persentase mencapai 100 %.
2. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde. Berdasar tabel 3.1,
kondisinya masih baik karena masih di bawah standar maksimum yang
diperbolehkan oleh PLN dengan persentase 85,51 % dan tidak bisa diukur
dengan persentase 14,49 %.
3. Pengukuran tahanan pembumian arde kaki tower dari dua sisi yang berlawanan.
Berdasar tabel 3.1. kondisi tahanan pembumian arde kaki tower yang masih baik
memiliki persentase 84,78 %, kondisi awas dengan persentase 1,45 %, kondisi
buruk dengan persentase 7,97 %, dan kondisi tidak dapat diukur dengan
persentase 7,25 %.

7
4.2 Pembahasan
Karakteristik tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Titi Kuning
Medan - Lubuk Pakam adalah sebagai berikut:
1. Kondisi baik
Kondisi tahanan pembumian yang masih baik terjadi pada ketiga macam
pengukuran, yaitu:

a. Pengukuran tahanan pembumian gabungan


Kondisi tahanan pembumian gabungan masih baik semua, tidak ada yang
buruk atau melebihi standar yang diperbolehkan. Faktor yang menyebabkan
adalah karena sistem pembumian terhubung dengan tower SUTT, antara lain dari
arde kaki tower dan kawat tanah yang terhubung dengan pembumian pada semua
SUTT dan juga digabung dengan pembumian Gardu Induk yang terhubung. Jika
kedua faktor ini digabungkan untuk sistem pembumian tower SUTT, maka akan
diperoleh hasil tahanan pembumian yang baik.
b. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde
Kondisi tahanan pembumian kaki tower tanpa arde masih baik semua, tidak
ada yang buruk atau melebihi standar yang diperbolehkan. Faktor yang
menyebabkan adalah karena pada waktu pengukuran tower masih terhubung
dengan kawat tanah yang terhubung dengan sistem pembumian Gardu Induk.
Padahal ketentuannya, pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde
seharusnya tanpa kawat tanah. Pada prakteknya kawat tanah tidak dilepas karena
dikhawatirkan membahayakan jaringan SUTT 150 KV, yaitu dapat menyebabkan
gangguan hubung tanah antara kawat fasa yang bersentuhan dengan kawat tanah.
c. Pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan
Kondisi tahanan pembumian arde kaki tower tidak semuanya baik dan yang
baik dapat terjadi dimungkinkan karena kondisi ground rod dan kontak pada
klem masih baik, kondisi kelembaban tanah masih tinggi dan kondisi air tanah
tetap.

2. Kondisi awas
Kondisi tahanan pembumian pada posisi awas ini tidak terjadi pada tahanan
pembumian gabungan dan tahanan pembumian kaki tower tanpa arde, namun hanya
terjadi pada pengukuran tahanan pembumian untuk arde masing – masing sisi yang
berlawanan. Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi tahanan pembumian menjadi
mendekati 10 Ohm dimungkinkan karena kondisi ground rod mulai menurun,
kondisi kontak antara ground rod dan penghantar pembumian mulai terkena korosi
dan kondisi kelembaban dan air tanah yang berubah

3. Kondisi buruk
Kondisi tahanan pembumian tower SUTT 150 kV yang buruk, seperti
halnya pada kondisi awas, kondisi ini hanya terjadi pada pengukuran tahanan
pembumian untuk arde masing-masing sisi yang berlawanan. Tower dengan tahanan
pembumian arde yang berada dalam kondisi buruk ada sepuluh buah tower dengan
rincian sembilan buah tower karena tahanan pembumian arde melebihi standar dan
satu buah tower penghantar pembumiannya telah putus dalam tanah. Kondisi

8
tahanan pembumian yang sudah buruk dapat terjadi dimungkinkan karena kondisi
ground rod yang buruk, kondisi kontak antara ground rod dan penghantar
pembumian terkena korosi serta kondisi kelembaban dan air tanah yang menurun

4. Kondisi tidak diketahui


Berdasar tabel 3.1, kondisi tahanan pembumian tower SUTT 150 KV yang
tidak dapat diketahui terjadi pada:
1. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde
Kondisi tahanan pembumian kaki tower tanpa arde yang tidak dapat diketahui
dan penyebabnya adalah sebagai berikut:
a) Tower nomor D02, D14, D61
Karena penyambungan arde pada kaki tower menggunakan las, dan tidak bisa
dilepas, sehingga tahanan pembumian kaki tower tanpa arde tidak dapat diukur.
b) Tower nomor A31, D33, D35, A63, A69
Kondisi tower menggunakan penangkal petir tambahan, dan menempel pada
badan tower, sehingga tahanan pembumian kaki tower tanpa arde tidak dapat
diukur, walaupun arde tower SUTT sudah dilepas.
c) Tower nomor A58
Karena penyambungan arde pada tower agak di atas dan penghantar
pembumiannya masih menempel pada badan tower sehingga tahanan
pembumian tower tanpa arde tidak dapat diukur.
d) Tower nomor D60
Pada bagian sambungan antara arde dan kaki tower semuanya sudah terpendam
dalam tanah, sehingga tahanan pembumian kaki tower tanpa arde tidak dapat
diukur.
2. Pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan
Kondisi tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan
yang tidak dapat diketahui dan penyebabnya adalah sebagai berikut:
a) Tower nomor D02 (arde kaki C), D14 (arde kaki C), dan D61 (arde kaki B)
Karena penyambungan arde pada kaki tower menggunakan las sehingga
tahanan pembumian arde untuk kaki tersebut tidak dapat diukur.
b) Tower nomor A58 (semua arde kaki tower)
Penyambungan arde pada tower agak di atas dan penghantar pembumiannya
masih menempel pada badan tower, sehingga tahanan pembumian arde tidak
dapat diukur.
c) Tower nomor A59 (arde kaki B)
Sambungan antara arde dan kaki tower pada kaki B terpendam dalam tanah,
sehingga pengukuran tahanan pembumian arde pada bagian kaki B tidak dapat
dilaksanakan.
d) Tower nomor D60 (semua arde kaki tower)
Bagian sambungan antara arde dan kaki tower sudah terpendam dalam tanah,
sehingga tahanan pembumian arde tidak dapat diukur.
e) Tower nomor A69 (semua arde kaki tower)
Kedua arde kaki masih terhubung dengan penghantar pembumian pengurai
petir yang diklem dalam tanah, dan penghantar pembumian ini menempel
dengan tower, sehingga pengu-kuran tahanan pembumian arde tidak
dilaksanakan.

9
2. Karakteristik perbandingan tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi
Titi kuning - Lubuk Pakam secara garis besar dibedakan menjadi :
a. Nilai tahanan pembumiannya tetap/sama
Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV yang tetap atau tidak
mengalami perubahan terjadi pada ketiga macam pengukuran, yaitu sebagai
berikut:

1. Pengukuran tahanan pembumian gabungan


Besarnya nilai tahanan pembumiannya dalam dua waktu pengukuran tersebut
masih baik. Hal ini disebabkan karena sistem pembumian yang terhubung
dengan tower SUTT yaitu adanya kawat tanah dan arde kaki tower tidak
mengalami perubahan yang berarti pada dua periode pengukuran.
2. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde
Kondisi tahanan pembumiannya masih baik. Hal ini karena kawat tanah yang
terhubung dengan tower SUTT juga tidak mengalami perubahan yang berarti,
sehingga tahanan kaki tower juga masih tetap dalam dua periode pengukuran
tersebut.

3. Pengukuran tahanan pembumian arde masing - masing sisi.


Tahanan pembumian arde yang nilainya tetap dimungkinkan karena:
a) Kondisi ground rod masih baik
b) Kondisi kontak antara ground rod dan penghantar pembumian masih baik
c) Kondisi kelembaban dan air tanah sama

b. Nilai tahanan pembumiannya mengalami kenaikan


Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan-Lubuk
Pakam ada yang mengalami kenaikan, yaitu:

1). Kenaikan yang signifikan


Kenaikan tahanan pembumian yang signifikan terjadi hanya pada
pengukuran tahanan pembumian arde masing – masing sisi. Tower yang yang
mengalami kenaikan tahanan pembumian pada arde-nya dalam kurun waktu
satu tahun ada sebanyak 8 buah. Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan
yang signifikan ini, antara lain dimungkinkan karena kondisi ground rod yang
menurun, kondisi kontak antara ground rod dan penghantar pembumian sudah
menurun dan kondisi kelembaban dan air tanah yang menurun

2). Kanaikan yang tidak signifikan


Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan terjadi pada semua
jenis pengukuran, yaitu:
a) Pengukuran tahanan pembumian gabungan
Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan dimungkinkan
karena terjadi perubahan sedikit pada salah satu komponen sistem
pembumian yang terhubung dengan tower SUTT. Perubahan dapat terjadi
pada tahanan pembumian arde- nya atau pada tahanan pembumian pada
kawat tanah.

10
b) Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde
Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan pada pengukuran
ini dimungkinkan karena kondisi tahanan pembumian kawat tanah yang
telah berubah sebagai akibat dari berubahnya nilai tahanan jenisnya.
c) Pengukuran tahanan pembumian arde masing - masing sisi.
Kenaikan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan pada pengukuran
ini dimungkinkan karena kondisi ground rod mulai menurun, kondisi
kontak antara ground rod dan penghantar pembumian sudah berkurang dan
kondisi kelembaban dan air tanah yang berubah

c. Nilai tahanan pembumiannya mengalami penurunan


Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan - Lubuk
Pakam ada yang mengalami penurunan, yaitu:

1). Penurunan yang signifikan


Penurunan nilai tahanan pembumian tower SUTT yang signifikan terjadi
hanya pada tahanan pembumian dari arde. Penurunan nilai ini hanya terjadi pada
tower nomor D12 pada arde kaki D, yaitu dari 10 Ohm pada pengukuran tahun
2011 menjadi hanya 1,5 Ohm. Hal ini dapat dimungkinkan karena kondisi
ground rod dan klem masih baik, kondisi kelembaban tanah mengalami kenaikan
signifikan dan kondisi air tanah mencapai arde

2). Penurunan yang tidak signifikan


Penurunan nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV yang tidak
signifikan semua jenis pengukuran, yaitu sebagai berikut:
a. Pengukuran tahanan pembumian gabungan
Penurunan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan dimungkinkan
karena terjadi perubahan sedikit pada salah satu komponen sistem pembumian
yang terhubung dengan tower SUTT. Perubahan dapat terjadi pada tahanan
pembumian arde- nya atau pada tahanan pembumian pada kawat tanah.
b. Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde
Penurunan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan pada pengukuran
ini dimungkinkan karena kondisi tahanan pembumian kawat tanah yang
berubah akibat dari perubahan tahanan pembumian pada Gardu Induk yang
terhubung dengan kawat tanah menjadi lebih baik.
c. Pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang berlawanan
Penurunan nilai tahanan pembumian yang tidak signifikan pada pengukuran
ini dimungkinkan karena pada pengukuran tahun 2012 kondisi kelembaban
tanah mengalami kenaikan yang tidak signifikan dibanding periode
pengukuran tahun sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan karena curah hujan
cenderung lebih tinggi dari periode pengukuran tahun sebelumnya.
d. Nilai tahanan pembumiannya tidak dapat dibandingkan
Nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan-Lubuk
Pakam terdapat nilai yang tidak bisa dibandingkan agalah :
1). Pengukuran tahanan pembumian kaki tower tanpa arde. Pada pengu-kuran
ini, nilai tahanan pembumian yang tidak dapat dibandingkan adalah Tower

11
nomor D02, D14, D61, A31, D33, D35, A63, A69, A58, D60
2). Pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang
berlawanan, yang tidak dapat dibandingkan dan penyebabnya adalah :
a) Tower nomor D02 (arde kaki B) tetap dilakukan pengukuran
b) Tower nomor D02 (arde kaki C), D14 (arde kaki C), dan D61 (arde
kaki B). Penyambungan arde pada kaki tower menggunakan las,
sehingga tahanan pembumian arde untuk kaki tersebut tidak dapat
diukur.
c) Tower nomor A10 (arde kaki D). Kondisi arde telah rusak yaitu
penghantar pembumian telah telah putus dari ground rod, sehingga
tahanan pembumian arde kaki D tidak bisa diketahui.
d) Kondisi tower nomor A58, penyambungan arde pada tower agak di atas
dan penghantar pembumiannya masih menempel pada badan tower,
walaupun sambungan arde pada tower sudah dilepas sehingga tidak
dilakukan pengukuran.
e) Kodisi tower nomor A59 (arde kaki B), sambungan antara arde dan
kaki tower terpendam dalam tanah sebanyak satu buah yaitu pada arde
kaki B, sehingga tidak dilaksanakan pengukuran tahanan pembumian
terhadap arde kaki B.
f) Kondisi tower nomor D60 (semua arde kaki tower), sambungan antara
arde dengan kaki tower masih tampak (belum terpendam) sehingga
pengukuran tahanan pembumian untuk arde masing-masing sisi yang
berlawanan masih bisa dilaksanakan, tetapi kondisi ini berubah setelah
satu tahun berikutnya, pada bagian sambungan antara arde dan kaki
tower semuanya sudah terpendam dalam tanah, sehingga tahanan
pembumian kaki tower tanpa arde tidak dapat diukur.
g) Tower nomor A66 (arde kaki B). Pengukuran tahanan pembumian arde
kaki B tidak dilaksanakan
h) Tower nomor D69, arde kaki masih menempel pada badan tower,
walaupun sambungan dengan tower sudah dilepas, sehingga
pengukuran tahanan pembumian arde masing-masing sisi yang
berlawanan tidak dilaksanakan.

12
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap tahanan pembumian
tower SUTT 150 KV transmisi Titi Kuning – Lubuk Pakam dapat disimpulkan
bahwa:
1. Karakteristik tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Titi Kuning-
Lubuk Pakam relatif dalam kondisi baik.
2. Karakteristik nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV transmisi Medan-
Lubuk Pakam ada sedikit mengalami kenaikan.
2. Perubahan nilai tahanan pembumian tower SUTT 150 KV disebabkan:
a. Perubahan kondisi ground rod
b. Perubahan kondisi tanah (perubahan kelembaban dan air tanah)
c. Perubahan kondisi kontak pada klem pembumian (antara ground rod dengan
penghantar pembumian).

DAFTAR PUSTAKA
Artono Arismunandar. 2001. Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Djiteng Marsudi. 1990. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta: Balai Penerbit &
Humas ISTN.
Jasa Diklat PLN. 1997. Kursus Pemeliharaan SUTT/SUTET Praktek Lapangan.
Jakarta.
_________. 1997. Kursus Pemeliharaan SUTT/SUTET Pengenalan Material.
Jakarta.
_________. 1997. Kursus Pemeliharaan SUTT/SUTET Pengenalan Tools. Jakarta.
Pusdiklat PLN. 1985. Teknologi Listrik Peralatan Pelindung. Jakarta.
Soepartono dan A. Rida Ismu. 1980. Teknik Tenaga Listrik 2. Jakarta: Depdikbud.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta.
Tim O&M Transmisi dan Gardu Induk. 1981. Buku Petunjuk Operasi &
Memelihara Peralatan untuk Saluran Udara Tegangan Tinggi. Jakarta: PLN
Pembangkitan Jabar & Jakarta Raya.
T.S. Hutauruk. 1991. Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan
Peralatan. Jakarta: Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai