Arsitektur Vernakular
( Bangunan Kolonial )
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Yulandari Ambeda
Lusiyanti
Maryam . Burhan
Andri Tomina
Faridah
Suleman Rauf
Aldi Laindjong
Rasidin
Zulkifliansah Muda
Farid T. Kilo
Andrian S Taha
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
Hidayah, dan Inayah-nya sehingga penulis dapat merampungkan makalah ini dengan baik.
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis telah berupaya seoptimal mungkin
dan semaksimal mungkin. Namun, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang
tidak disengaja. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak
terutama kepada pembaca yang budiman, guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan
makalah ini.
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberi banyak bantuan
berupa bimbingan, dorongan, sumbangan pikiran, dan doa selama proses penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Arsitektur merupakan produk budaya manusia dalam bentuk bangunan yang pada
awalnya digunakan sebagai tempat untuk bernaung, hidup dan berlindung dari cuaca dan
kontribusi positif yakni sebagai tempat manusia untuk bertahan hidup juga sebagai sarana
sesuatu di atas permukaan tanah sebagai penanda, sebagai ruang yang disiapkan untuk
mempengaruhi upaya mereka dalam membangun. Untuk menciptakan bangunan yang kuat,
sebuah bangunan harus memiliki fondasi, untuk memiliki kenyamanan dalam sebuah
ruangan bangunan harus ditata sedemikian rupa, dan untuk membedakan fungsi-fungsi
dengan Luas wilayah 64,79 km2. Luas ini hanya 0.53 – 000 35’56” LU dan 1220 59’ 44” –
1230 05’ 59” BT. Pembagian wilayah administrative Kota Gorontalo terdiri atas 6 kecamatan
yaitu kota tengah, kota barat, kota timur, kota utara, kota selatan, dan dungingi.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bangunan Kolonial yang ada di Gorontalo dan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
berkembang selama masa penduduk belanda di tanah air. Selain itu arsitektur colonial
merupakan arsitektur yang memadukan antara budaya barat dan timur. Sehingganya arsitektur
colonial belanda adalah gaya desain yang cukup popular di Netherland tahun 1624-1820.
Bentuk gable sangat bervariasi seperti curvilinear gable, stepped gable, gabrel
Tower pada mulanya digunakan pada bangunan gereja kemudian diambil alih oleh
Bentuk bermacam-macam, ada yang bulat, segiempat ramping, dan ada yang
Selain ciri yang dijelaskan diatas, arsitektur colonial lebih banyak mengadopsi gaya
neo-klasik, yakni gaya yang berorientasi pada gaya arsitektur klasik yunani dan romawi.
Ciri menonjol terletak pada bentuk dasar bangunan dengan trap-trap tangga naik
Ciri-ciri yang paling dikenal yaitu : façade simetris, material dari batu atau kayu tanpa
pelapis, entrance mempunyai dua daun pintu, pintu masuk terletak disamping, denah
simetris, jendela besar berbingkai kayu, dan terdapat dormer (bukaan pada atap).
Secara umum kedatangan bangsa-bangsa barat ke indonesia dimulai pada abad ke-16,
karena tertarik rempah-rempah yang berasal dari kepulauan Maluku. Bangsa barat yang
pertama datang ke Indonesia adala bangsa portugis yang berlayar dari malaka menuju gresik
Selanjutnya bangsa belanda datang ke Indonesia da tiba di Banten pada tahun 1596 yang
juga merupakan tempat perdagangan rempah-rempah dari daerah sekitarnya. Kemudian pada
tahun 1607 belanda berkunjung ke Sulawesi Utara, atas persetujuan Sultan Ternate. Karena
Sejak saat itu di Sulawesi Utara, Belanda mulai memantapkan hegemoninya. Setelah
Kawasan Gorontalo menjadi penting karena mengandung bahan makanan seperti beras,
cokelat, dan kelapa. Selain itu dibagian pegunungan juga terdapat tambang emas seperti di
Halaman depan rumah asisten residen pemerintah colonial belanda di Gorontalo yang
sekarang menjadi rumah jabatan gubernur ini terdapat pada temboknya. Gorontalo. Di
depan rumah ini adalah lapangan luas ( lapangan taruna ). Arsitektur colonial pada bangunan
2. Hotel Velberg
Bangunan ini merupakan hotel pertama di Gorontalo yang didirikan oleh Henry
Velberg pada tahun 1900. Yang terletak di jalan Wolter Monginsidi No.5, Kelurahan Tenda
Kota Selatan, Kota Gorontalo. Kemudian untuk arsitektur kolonian belandanya terdapat
pada bagian kolom bangunan karena bentuk kolom besar, salah satu arsitektur cirri arsitektur
3. Kantor Pos
Bangunan ini dikenal sebagai kantor PTT ( Pos Telegraf dan Telephone ) yang
memiliki perasan sentral pada masa colonial. Bangunan yang berada tepat di 0 KM kota
gorontalo masih mempertahankan keasliannya meski ada beberapa yang sudah di renofasi
seperti di bagian depan troroar masi terdapat kotak surat (brieven bus) yang merupakan
peninggalan pemerintah belanda. Arsitektur colonial yang masih berada pada bangunan ini
Bangunan ini dulunya dikenal sebagai rumah asisten Residen pada masa colonial
belanda, sekarang difungsikan sebagai rumah jabaran Gubernur Gorontalo. Yang berada
di Kelurahan Biawao kecamatan Kota selatan Kota Gorontalo. Arsitektur colonial yang
5. Rumah Tinggi
Rumah ini merupakan rumah Kepala kantor PTT. Adalah bangunan kayu
panggung yang masih terawatt baik. Sejak awal dibangun rumah ini belum berubah dan
masi mempertahankan ciri khasnya. Arsitektur colonial pada bangunan masih terdapat
PENUTUP
3.1.1. Kesimpulan
Gorontalo saat ini masih banyak memiliki bangunan hasil peninggalan colonial
belanda walaupun sebagian bangunannya telah hilang dan lokasi banguan yang terbangun
bangunan lain.
3.1.2. Saran