Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN II

KARBOHIDRAT I

Nama : Nadia Yulisma

NIM : 1630221007

Dosen : Lela Lailatul K, M.Si

Asdos : Selvi Sridanti

Tanggal Percobaan : 01 April 2019

Tanggal pengumpulan : 13 April 2019

PROGRAM STUDI KIMA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2019
A. Tujuan Percobaan
Menegetahui beberapa sifat – sifat karbohidrat dengan berbagai uji yang
menyertainya.
B. Dasar Teori
Bersama lemak dan protein, karbohidarat memegang peranan penting bagi
kehidupan dibumi ini, bukan saja sebagai sumber energi utama bagi mahluk hidup, tetapi
juga sebagai senyawa yang menyimpan energi kimia.(Lela, 2015)
Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang
terdapat di alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon”, sehingga disebutlah
karbohidrat. Pada tahun 1880 dinyatakan bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan
gagasan yang salah dan sebenarnya karbohidrat adalah polihidroksi aldehida dan keton atau
turunan keduanya (Fessenden 1986).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul
Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi atau
senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks (Girinda 1986).
Karbohidrat dikelompokan kedalam 3 golongan yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Pada hewan/ manusia energi disimpan sebagai glikogen
dan pada tanaman sebagai pati yang keduanya merupakan polisakarida . (Lela, 2015)
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh
manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. (Sirajuddin dan Najamuddin
2011).
Untuk mengindentifikasi makanan tersebut mengandung karbohidrat maka,
dilakukan uji kualitatif. Uji kualitatif yang dilakukan seperti: Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji
Molisch, dan Uji Trommer. Uji benedict adalah uji untuk membuktikan adanya gula
pereduksi. Uji Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Uji
Molisch adalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat (Zulfa dkk 2014).
C. Hasil Percobaan
1. Uji Benedict
No Perlakuan Pengamatan
1 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes fruktosa Biru (2 fasa hijau, biru)
2 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes sukrosa Biru ( merah bata)
3 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes pati BiruTidak berubah
4 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes Glukosa 0,1 M Biru (Merah bata)
5 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes Glukosa 0,01M Biru ( Hijau kemerahan )
6 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes Glukosa 0,02 M Biru (Hijau ada endapan)

7 5 ml pereaksi benedict + 8 tetes Glukosa 0,05 M Biru (Merah Bata)

8 5 ml pereaksi benedict +8 tetes Glukosa 0,001 M Biru (tidak berubah)

2. Uji Barfoed
No Perlakuan Pengamatan
Tidak dilakukan Percobaan

3. Uji Molisch
No Perlakuan Pengamatan
1 1 ml Perekasi Molisch + 2 tetes Fruktosa Ungu kemerahan (++++)
2 1 ml Perekasi Molisch + 2 tetes Sukrosa Ungu kemerahan (++++)
3 1 ml Perekasi Molisch + 2 tetes Glukosa Ungu kemerahan (++)
4 1 ml Perekasi Molisch + 2 tetes Pati 1% Ungu kemerahan (+)

4. Uji Trommer
No Perlakuan Pengamatan
1 2 ml Glukosa 2 ml NaOH + 1 Ml CuSO4 Orange (+)
2 2 ml Glukosa 2 ml NaOH + 2 Ml CuSO4 Orange (++)
3 2 ml Glukosa 2 ml NaOH + 3 Ml CuSO4 Orange (+++)
D. Pembahasan
1. Uji Benedict
Prinsip dari uji Benedict ini adalah berdasarkan adanya gugus karbonil bebas yang
mereduksi Cu2+dalam kondisi basa membentuk Cu2O (endapan warna merah bata ataukuning
kehijauan).Pada gula pereduksi terdapat gugus aldehid dan OH laktol. OH laktol ini
merupakan OH yang terikat pada atom C pertama yang menentukan karohidrat sebagai gula
pereduksi atau bukan.

Reaksi yang terjadi adalah :

Gugus karbonil bebas ion merah bata

dari karbohidrat komplek

Sampel ketika ditetesi pereaksi benedict mula-mula berwarn biru, setelah


dipanaskan sekitar 5 menit ditandai dengan perubahan warna yang terjadi pada amilum
menjadi berwarna merah bata dan hijau. Hal ini sesuai teori bahwa pada uji benedict
reaksi positif ditandai dengan adanya warna merah bata, kuning, dan hijau . (Lela 2015)
Hasil percobaan menunjukan bahwa semua sampel menunjukan reaksi positif
kecuali glukosa 0,0001dan pati 1% menunjukan hasil negatif. Hal ini disebabkan karena
pati merupakan polisakarida dan tidak mempunyai gugus aldehid ataupun keton bebas.
Sedangkan glukosa 0,0001 mempunyai konsentrasi yang paling rendah menyulitkan
pereaksi agar bereaksi dengan sampel.
Meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha
hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosadan mannosa dalam suasana
basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.

Gambar 1. Uji benedict sebelum dan sesudah dipanaskan


2. Uji Barfoed

Uji barfoed merupakan pengujian yang reaksinya terdiri dari larutan kuoriasetat
dan asam asetat dalam air yang berguna dalam membedakan anata monosakarida dan
disakarida. Prinsip dari uji Barfoed ini adalah berdasarkan adanya gugus karbonil bebas
mereduksi Cu2+ dalam suasana asam membentuk Cu2O (endapan warna merah bata). Artinya
prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+.
Reaksi yang terjadi adalah :
RCHO + Cu-asetat(kalor) → RCOOH + CuO + CH3COOH
Dilihat dari uji Barfoed, positif (+) itu bila adanya perubahan warna endapan menjadi
merah bata pada sampel yang artinya sampel tersebut mengandung monosakarida
pereduksi. Namun bila tidak adanya perubahan warna endapan atau hasilnya negatif (-)
maka hal itu dikarenakan tidak adanya gula monosakarida pereduksi yang terkandung
pada sampel .
3. Uji Molish
Uji molish adalah uji umum untuk karbohidrat. Perekais molish yang terdiri dari
α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat
terhadap karbohidarat.
Reaksi yang terjadi adalah:
C6H12O6 + H2SO4 → Furfural
Furfural + α-naftol → senyawa kompleks ungu
Walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil dalam larutan asam yang encer. Tetapi
apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat dalam hal ini uji karbohidrat diatas,
monosakarida menghasilkan furfural atau derifatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah:
reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa semua sampel termasuk kedalam jenis karbohidrat atau (+) karbohidrat
yang ditandai dengan terbentuknya cincin ungu.
Gambar 2. Jumlah tetesan dan tegangan permukaan
4. Uji Trommer
Percobaan selanjutnya yaitu uji trommer yang bertujuan untuk analisis kuantitatif
disakarida. Dalam reaksi trommer, terjadi hidrolisisoleh adanya basa yaitu NaOH yang
menghasilkan monosakarida. Hasil positif (+) dari uji trommer ini ditandai dengan adanya
perubahan warna menjadi jingga. Hal ini dibuktikan pada semua tabung dengan
penggunaan CuSO4 sebanyak mL terjadi perubahan warna menjadi orange/ jingga

Gambar 3. Uji trommer sebelum dan sesudah dipanaskan

E. Kesimpulan
1. Uji benedict memberikan hasil positif (+) pada monosakarida dan beberapa
disakarida dengan adanya perubahan membentuk endapan merah bata. Akan tetapi
sukrosa bukan merupakan gula pereduksi sehingga hasil negatif didapatkan.
2. Uji molisch memberikan hassil positif (+) pada semua jenis karbohidrat dengan
membentuk cincin ungu kemerahan.
3. Uji trommer memberikan hasil positif (+) dengan perubahan warna menjadi jingga
pada karbohidrat.
F. Daftar Pustaka
Lailatul, Lela 2015 . Biokimia Modul Praktikum . Program Studi Kimia
Universitas Muhammadiyah Sukabumi : Sukabumi
Girinda, Aisyah. 1986. Biokimia. Jakarta: Gramedia.
Sirajuddin dan Najamuddin. 2011. Penuntun Praktikum Biokimia. Makasar:
Universitas Hasanuddin.
Wardiana A dan Santoso A. 2011.PURIFICATION AND CARBOHYDRATE
ANALYSIS OF RECOMBINANT HUMAN ERYTHROPOIETIN
EXPRESSED IN YEAST SYSTEM Pichia pastoris.Jurnal MAKARA. Sains15:
75-78.
Winarno F G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor : M-BRIO PRESS.

Zulfa T, Rendra dan Sarah. 2014. Karbohidrat. Bogor: IPB.


G. Lampiran

Pertanyaan :
1. Mengapa uji Molisch disebut juga uji yang bukan spesifik untuk
karbohidrat?
2. Apa perbedaan uji Barfoed dengan uji Benedict?
3. Bagaimanakah sifat kelarutan pati dalam air?
4. Berdasarkan percobaan, bentuk ikatan apakah yang terjadi antara pati
dengan yod?
5. Gambarkan rumus bangun dari struktur pati!
Jawaban :
1. Uji Molisch disebut uji yang bukan spesifik karena prinsip uji ini adalah pembentukan
furfural atau turunan-turunan dari karbohidrat. Sehingga
karbohidrat tidak secara langsung terdeteksi melainkan didehidrasi terlebih
dahulu menjadi monosakarida. Tetapi hasil reaksi yang negatif menunjukkan
bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat.
2. Perbedaan uji Barfoed dan uji Benedict :
Pada uji Benedict, teori yang mendasarinya adalah gula yang mengandung gugus aldehid
atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis (basa), menjadi Cu+
yang mengendap sebagai Cu2O (kupri oksida) berwarna merah bata. Pada uji Barfoed,
ion Cu2+ dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida
dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupri oksida) berwarna merah bata.
3. Pati kurang larut dalam air dingin. Pemanasan suspensi dapat melarutkan pati dan bila
dipanaskan secara bertahap dapat membentuk larutan koloid dan akhirnya menjadi pasta.
4. Dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan
pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iod yang dapat masuk ke dalam
spiralnya.
5.

Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan monosakarida , disakarida , dan polisakarida . jelaskan !
2. Apa Prinsip uji trommer ?
3. Fungsi Uji barfoed, molish dan trommer
4. Sebutkan atom penyusun karbohidrat
Jawab
1. Monosakarida : ialah senyawa karbohidrat didalam bentuk gula yang paling
sederhana
Disakarida : adalah karbohidarat yang dibuat dengan menghubungkan dua
monosakarida
Polisakarida : adalah polimer karbohidrat kompleks yang terbentuk dari banyak
monomer monosakarida .
2. Prinsipnya adalah Hasil positif (+) dari uji trommer ini ditandai dengan adanya
perubahan warna menjadi jingga
3. Uji benedict : untuk membuktikan adanya gula pereduksi
Uji Barfoed : untuk membedakan monosakarida dan disakarida.
Uji Molish : uji untuk membuktikan adanya karbohidrat
Uji Trommer : yang bertujuan untuk analisis kuantitatif disakarida
4. C, H dan O
Foto

Gambar 1. Uji benedict sebelum dan sesudah dipanaskan

Gambar 1. Uji Molish sebelum dan sesudah dipanaskan

Gambar 1. Uji Trommer sebelum dan sesudah dipanaskan

Anda mungkin juga menyukai