Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Pengolahan
Sinyal Digital
Sistem & Sinyal Waktu Diskrit
Operasi Konvolusi & Persamaan Beda

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO 14044 M.Ainur Rofiq, ST,MT

Abstract Kompetensi
Penjumlahan konvolusi berfungsi Mahasiswa/i dapat mengerti dan
untuk menyatakan hubungan menjelaskan persamaan beda pada
antara masukan dan keluaran pada sistem waktu diskrit dan mampu
sistem Linear Time-Invariant (LTI). menyelesaikan permasalahan konvolusi
Sebuah sistem LTI bisa dinyatakan waktu diskrit.
melalui persamaan beda dengan
x[n] adalah sinyal masukan, y[n]
adalah sinyal keluaran, dan ak dan
bk adalah konstanta.
Pembahasan
Konvolusi

Penjumlahan konvolusi berfungsi untuk menyatakan hubungan antara masukan dan


keluaran pada sistem Linear Time-Invariant (LTI). Konvolusi dinotasikan dengan:

Di mana y[n] adalah output dari sistem, x[n] adalah input berupa sinyal diskrit & h[n]
adalah respons impuls dari sistem LTI. Konvolusi juga didefinisikan sebagai operasi
penjumlahan dua fungsi setelah fungsi satu dicerminkan dan digeser.

Contoh:

Diketahui sistem LTI dengan masukan:

Dan Respon Impuls-nya:

Tentukan respons sistem-nya, y[n], yang merupakan konvolusi dari masukan dan
respon impuls.

Jawab:

1. Gambar bentuk h[k] dan x[k]:

2016 Pengolahan Sinyal Digital


2 M.Ainur Rofiq, ST, MT
2. Reverse h[k] menjadi h[-k]

3. Kalikan h[-k] dengan x[k]

2016 Pengolahan Sinyal Digital


3 M.Ainur Rofiq, ST, MT
Hasilnya pada n=0  y[0] = (-1.0) + (1.0) + (2.1) + (1.2) + (0.3) + (0.1) = 4

4. Geser h[-k] ke kanan, kemudian kalikan lagi dengan x[k]

Hasilnya pada n=1  y[1] = (-1.0) + (1.1) + (2.2) + (1.3) + (0.1) = 8

5. Geser lagi h[-k] ke kanan, kemudian kalikan lagi dengan x[k]

Hasilnya pada n=2  y[1] = (-1.1) + (1.2) + (2.3) + (1.1) + (0.0) = 8

6. Terus lakukan pergeseran ke kanan hingga tidak ada lagi sinyal yang bisa dikalikan.

2016 Pengolahan Sinyal Digital


4 M.Ainur Rofiq, ST, MT
7. Sekarang, sinyal h[-k] digeser ke kiri, dan dikalikan dengan x[k]

Hasilnya pada n=-1  y[-1] = (-1.0) + (1.0) + (2.0) + (1.1) + (0.2) + (0.3) + (0.1) = 1

8. Terus geser h[-k] ke kiri hingga tidak ada lagi yang bisa dikalikan.

9. Setelah semua selesai, maka akan didapatkan respon dari sistem:

Persamaan Beda

Sebuah sistem LTI bisa dinyatakan melalui persamaan beda:

Dengan x[n] adalah sinyal masukan, y[n] adalah sinyal keluaran, dan ak dan bk adalah
konstanta.

2016 Pengolahan Sinyal Digital


5 M.Ainur Rofiq, ST, MT
Contoh:

Suatu sistem LTI, hubungan sinyal masukan dan keluaran dideskripkan dengan
persamaan beda sebagai berikut:

y[n] − 3y[n −1]− 4y[n − 2] = x[n]+ 2x[n −1]

Dengan x[n]=4nu[n]. Dapatkan solusi dari persamaan beda tersebut, kemudian


gambarkan sinyal masukan dan sinyal kelurannya untuk n=1, … , 10. Untuk menyelesaikan
persamaan diatas dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: secara rekursif, secara langsung
(mendapatkan solusi homogen dan partikulirnya).

1. Metode Rekursif

Metode rekursif adalah metode yang menggunakan nilai pada waktu yang lalu untuk
mendapatkan nilai yang sekarang, sehingga dibutuhkan nilai awal dalam proses
pengerjaannya. Metode rekursif dijalankan mulai dari n=0.

Kelemahan dari metode ini, untuk mendapat sinyal keluaran saat n, dibutuhkan
informasi dari sinyal keluaran yang lalu, pada saat n - k.

Untuk mendapatkan solusi persamaan beda menggunakan metode rekursif, persamaan


di atas dibentuk sebagai berikut:

y[n] = 3y[n −1]+ 4y[n − 2]+ 4n u[n]+ 2(4n−1u[n −1])

Untuk n = 0 :

y[0] = 3y[−1]+ 4y[−2]+ 40 u[0]+ 2(4−1u[−1])

Untuk nilai y[‐1] dan y[‐2] diberi nilai 0. Ini yang disebut dengan nilai awal. Jika dalam
sistem LTI, keadaan demikian sistem dalam keadaan berelaksasi. Jadi diperoleh untuk n=0:

y[0] = 1

Untuk n = 1:

2016 Pengolahan Sinyal Digital


6 M.Ainur Rofiq, ST, MT
Untuk n = 2:

Terus lakukan iterasi hingga n = 10:

Jadi untuk n=0 sampai n=10, untuk sinyal masukan x[n]=4nu[n] pada sistem yang
digambarkan dengan persamaan beda diatas, nilai keluarannya adalah:

y[n] ={1 9 55 297 1495 7209 33751 154665 697303 3103785 13673431}

2. Metoda Langsung

Metode langsung adalah dengan mendapatkan solusi homogen dan solusi partikulir dari
persamaan beda. Dari contoh soal maka:

Solusi homogen:

Persamaan karakteristik:

Jadi solusi homogen adalah :

2016 Pengolahan Sinyal Digital


7 M.Ainur Rofiq, ST, MT
Solusi partikulir:

Karena x[n]=4nu[n] (sinyal eksponensial), maka terkaan solusi partikulir adalah:

Karena gagal memenuhi kondisi sistem, maka permisalan solusi partikel adalah:

Untuk mendapatkan nilai A, permisalan tersebut dimasukkan ke sistem, sehingga


diperoleh :

Jadi solusi total dari persamaan beda pada sistem diatas adalah :

Untuk mendapatkan nilai c1 dan c2, pada solusi total diatas diset untuk nilai n = 0 dan n
= 1 sehingga akan ditemukan nilai y(0) dan y(1), kemudian nilai ini disamakan dengan
persamaan beda pada sistem untuk n = 0 dan n = 1 juga, sehingga akan ditemukan nilai c1 dan
c2. Dari perhitungan akan ditemukan solusi total sebagai berikut:

2016 Pengolahan Sinyal Digital


8 M.Ainur Rofiq, ST, MT
Dengan ditemukannya solusi diatas, maka untuk mengetahui sinyal keluaran untuk n
berapapun dari sinyal masukan x[n]=4n dapat dengan mudah ditemukan:

2016 Pengolahan Sinyal Digital


9 M.Ainur Rofiq, ST, MT
Daftar Pustaka

[1] Roman Kuc, “Introduction to Digital Signal Processing”, Mc.Graw Hill, 1982.
[2] Steven W. Smith, ” The Scientist and Engineer's Guide to Digital Signal Processing
Second Edition”, California Technical Publishing San Diego.
[3] Edmund Lai, “ Practical Digital Signal Processing for Engineers and Technicians ”, Lai
and Associates, Singapore
[4] John G Proakis and Dimitris G Manolakis, “Digital Signal Processing (Principles,
Algorithms, and Application), Third Edition”, Prentice Hall, Inc, 1995.

2016 Pengolahan Sinyal Digital


10 M.Ainur Rofiq, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai