Daftar Isi
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….…i
1. Pendahuluan................................................................................................... 1
2. Prosedur Akreditasi......................................................................................... 2
2.1 Umum ...................................................................................................... 2
2.2 Permohonan Akreditasi ............................................................................ 2
2.3 Pra Asesmen............................................................................................ 3
2.4 Kajian Permohonan dan Sumber Daya .................................................... 3
2.5 Persiapan Asesmen ................................................................................. 3
2.6 Audit Dokumen dan Rekaman LPK .......................................................... 4
2.7 Biaya Akreditasi ....................................................................................... 4
2.8 Asesmen lapangan................................................................................... 5
2.9 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) dalam Rangka Asesmen Awal .... 6
2.10 Tindakan Perbaikan Asesmen.................................................................. 6
2.11 Pengambilan Keputusan dan Pemberian Akreditasi ................................. 7
3. Siklus Akreditasi ............................................................................................. 8
3.1 Survailen Terjadwal .................................................................................. 8
3.2 Asesmen Penyaksian (witness) dalam satu siklus akreditasi.................... 9
3.3 Kunjungan Reakreditasi ........................................................................... 9
3.4 Perluasan Ruang Lingkup Akreditasi ...................................................... 10
3.5 Asesmen Tidak Terjadwal ...................................................................... 11
4. Pembekuan dan Pencabutan Akreditasi ....................................................... 12
4.1 Pembekuan ............................................................................................ 12
4.2 Pengaktifan Kembali Status Akreditasi ................................................... 12
4.3 Pencabutan dan Pengurangan Lingkup Akreditasi ................................. 13
4.4 Permohonan Kembali (re-application) Akreditasi .................................... 13
5. Kerahasiaan.................................................................................................. 14
6. Sertifikat Akreditasi ....................................................................................... 14
7. Hak dan Kewajiban LPK yang telah Diakreditasi ........................................... 14
8. Penggunaan Simbol Akreditasi KAN ............................................................. 16
9. Keluhan, Perselisihan dan Banding .............................................................. 17
10. Pemberitahuan atas Perubahan Kriteria Akreditasi ...................................... 17
11. Liabilitas ....................................................................................................... 17
12. Biaya Akreditasi............................................................................................ 17
1. Pendahuluan
1.3 KAN menerbitkan publikasi tentang Syarat dan Aturan Akreditasi Lembaga
Penilaian Kesesuaian (selanjutnya disebut LPK). LPK yang akan
mengajukan akreditasi ke KAN harus mempelajari dan memahami isi
dokumen ini secara mendalam.
1.4 LPK yang dimaksud dalam dokumen ini adalah laboratorium, lembaga
sertifikasi, lembaga inspeksi, penyelenggara uji profisiensi, produsen bahan
acuan, lembaga validasi/verifikasi dan lembaga yang menyediakan jasa
penilaian kesesuaian lainnya.
1.5 LPK yang akan mengajukan akreditasi, dalam proses akreditasi dan yang
telah diakreditasi KAN harus mematuhi syarat dan aturan yang tertera
dalam dokumen ini serta memenuhi persyaratan normatif spesifik untuk
setiap skema akreditasi yaitu:
a. SNI ISO/IEC 17025 untuk laboratorium pengujian dan laboratorium
kalibrasi;
b. SNI ISO 15189 untuk laboratorium medik;
c. SNI ISO/IEC 17020 untuk lembaga inspeksi;
d. SNI ISO/IEC 17065 untuk lembaga sertifikasi produk, proses dan jasa;
e. SNI ISO/IEC 17021-1 untuk lembaga sertifikasi sistem manajemen;
f. SNI ISO/IEC 17024 untuk lembaga sertifikasi personal;
g. SNI ISO/IEC 17043 untuk penyelenggara uji profisiensi;
h. SNI ISO 17034 untuk produsen bahan acuan; dan
i. SNI ISO 14065 untuk lembaga validasi dan/atau verifikasi gas rumah
kaca.
2. Prosedur Akreditasi
2.1 Umum
2.1.1 LPK yang bermaksud mendapatkan akreditasi dari KAN harus mengajukan
permohonan akreditasi sesuai dengan format yang ditetapkan oleh KAN.
Informasi mengenai proses akreditasi, formulir yang harus dilengkapi dan
dokumen pendukung yang harus dilampirkan serta biaya dapat diperoleh
melalui laman www.kan.or.id atau dapat menghubungi Sekretariat KAN.
2.1.3 LPK harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan benar dan
akurat. Apabila ditemukan bukti bahwa LPK melakukan kecurangan,
penipuan, pemalsuan atau menyembunyikan informasi dengan sengaja,
baik saat pengajuan permohonan maupun saat proses akreditasi, KAN akan
menolak permohonan atau membatalkan proses akreditasi.
2.2.3 Apabila LPK atau organisasi induk memiliki lebih dari satu lokasi dan
menginginkan untuk mendapatkan akreditasi sebagai satu entitas
terakreditasi, LPK harus memberikan informasi rinci mengenai hubungan
antara kantor pusat yang akan diakreditasi dengan lokasi atau kantor
cabang yang tercakup dalam sistem manajemen serta menunjuk perwakilan
dari tiap lokasi atau kantor cabang.
2.3.1 Pra asesmen dilakukan atas permintaan tertulis dari LPK kepada KAN
setelah LPK mengajukan permohonan akreditasi.
2.3.2 KAN dapat merekomendasikan kepada LPK untuk dilakukan pra asesmen
apabila hasil kaji ulang permohonan dan/atau audit terhadap dokumen dan
rekaman LPK mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan dengan
persyaratan akreditasi.
2.3.3 Pra asesmen dilakukan oleh personel yang ditunjuk oleh KAN untuk
melakukan:
a. penjelasan syarat dan aturan akreditasi;
b. konfirmasi kecukupan persyaratan permohonan akreditasi;
c. konfirmasi lingkup akreditasi termasuk lokasi (multilokasi);
d. konfirmasi implementasi sistem dan dokumentasi;
e. diskusi tentang temuan terkait audit dokumen dan rekaman LPK; dan
f. evaluasi awal kecukupan organisasi dan sumber daya.
2.3.4 Pelaksanaan pra asesmen akan dikenakan biaya terpisah dari biaya
akreditasi awal dan dilakukan dengan maksimum 2 (dua) orang-hari.
2.5.1 Asesmen dilakukan oleh tim asesmen yang ditunjuk oleh KAN yang terdiri
dari seorang ketua tim yang memenuhi kualifikasi dan dibantu oleh 1 (satu)
atau lebih anggota tim yang memenuhi kualifikasi sebagai asesor dan/atau
2.5.2 KAN akan memberitahukan kepada LPK rencana susunan tim asesmen
(termasuk apabila ada observer atau asesor magang), lokasi dan waktu
(durasi) pelaksanaan serta biaya pelaksanaan asesmen. LPK dapat
mengajukan keberatan tertulis terhadap susunan tim asesmen dengan
menyatakan alasannya. KAN akan mempertimbangkan alasan keberatan
oleh LPK dan memutuskan keberatan tersebut diterima atau ditolak. Apabila
keberatan tersebut diterima, KAN akan mengganti bagian dari tim asesmen
yang diajukan keberatan dan jika diperlukan mengatur ulang waktu
pelaksanaan asesmen.
2.5.3 KAN menugaskan tim asesmen untuk melaksanakan audit dokumen dan
rekaman LPK, asesmen lapangan dan penyaksian unjuk kerja LPK
berdasarkan persyaratan terkait. KAN memastikan bahwa tim asesmen
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dan bebas dari konflik kepentingan
dengan LPK yang akan diases.
2.6.1 Tim asesmen atau personel yang ditunjuk oleh KAN melakukan audit
dokumen dan rekaman LPK.
2.6.2 Tim asesmen menyampaikan hasil audit dokumen dan rekaman LPK
kepada LPK. Jika hasil audit dinyatakan belum memenuhi, LPK harus
menindaklanjuti hasil audit hingga dinyatakan memenuhi. Proses tindak
lanjut hasil audit dokumen dan rekaman LPK harus diselesaikan LPK dalam
jangka waktu 2 (dua) bulan sejak laporan hasil audit diterima oleh LPK.
2.6.4 Apabila LPK tidak memenuhi persyaratan audit dokumen dan rekaman LPK
atau hasil audit tidak dapat diselesaikan sampai dengan batas waktu yang
ditetapkan, KAN dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan proses
akreditasi.
2.6.5 LPK yang proses akreditasinya dinyatakan tidak dapat dilanjutkan, dapat
mengajukan permohonan ulang dan membayar kembali biaya permohonan.
2.8.1 Asesmen lapangan dilaksanakan jika proses audit dokumen dan rekaman
LPK telah dinyatakan selesai dan LPK telah melakukan pembayaran.
2.8.3 Pada saat asesmen lapangan, LPK harus menyediakan akses terhadap
sumber daya, sarana dan prasarana, informasi, dokumen dan rekaman
yang diperlukan untuk memeriksa pemenuhan terhadap persyaratan
akreditasi sesuai dengan ruang lingkup yang diajukan.
2.8.5 Jika LPK memiliki lebih dari satu lokasi (multilokasi), asesmen lapangan
dilaksanakan pada seluruh lokasi yang dicakup oleh sistem manajemen
LPK. Pengaturan lebih lanjut mengenai multilokasi diatur dalam dokumen
persyaratan khusus.
2.8.7 Apabila terdapat perbedaan pendapat atau LPK tidak menyetujui hasil
asesmen, LPK dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada KAN.
Tim asesmen akan memberikan catatan dalam laporan ringkas terkait
ketidaksesuaian yang tidak disetujui oleh LPK.
2.9 Penyaksian Unjuk Kerja LPK (Witness) dalam Rangka Asesmen Awal
2.9.1 KAN melakukan penyaksian unjuk kerja LPK dengan cara observasi pada
saat LPK melakukan kegiatan penilaian kesesuaian sesuai dengan ruang
lingkup akreditasi.
2.10.2 Untuk akreditasi awal, tindakan perbaikan dan verifikasi tindakan perbaikan
harus dapat diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) bulan. Untuk survailen,
reakreditasi dan perluasan lingkup, tindakan perbaikan dan verifikasi
tindakan perbaikan harus dapat diselesaikan dalam waktu 2 (dua) bulan.
(sepuluh) hari.
2.10.7 Pada proses survailen apabila waktu penyelesaian tindakan perbaikan telah
melampaui batas waktu penyelesaian tindakan perbaikan dan LPK belum
dapat menyelesaikan tindakan perbaikan, status akreditasi LPK akan
dibekukan.
2.10.8 Apabila setelah 1 (satu) tahun sejak pembekuan LPK belum menyelesaikan
tindakan perbaikan, status akreditasi LPK akan dicabut.
2.11.1 Panitia Teknis akreditasi melakukan kajian terhadap laporan hasil asesmen
untuk memberikan rekomendasi keputusan akreditasi kepada KAN.
2.11.4 Sertifikat akreditasi KAN berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal akreditasi
ditetapkan.
2.11.5 Apabila KAN memutuskan untuk tidak memberikan akreditasi kepada LPK,
KAN memberikan informasi kepada LPK alasan tidak diberikan akreditasi.
LPK diberikan kesempatan untuk mengajukan banding terhadap keputusan
KAN.
2.11.6 Banding harus diajukan secara tertulis dan ditujukan kepada KAN disertai
bukti dan alasan yang valid dan dapat diterima. Permohonan banding harus
diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah tanggal keputusan
KAN.
2.11.7 KAN dapat menolak permohonan banding apabila keputusan untuk tidak
memberikan akreditasi didasarkan pada ketidakmampuan LPK untuk
3. Siklus Akreditasi
3.1.1 KAN melakukan survailen lapangan terjadwal ke LPK yang diakreditasi untuk
memantau pemenuhannya terhadap persyaratan akreditasi dari waktu ke
waktu. Prosedur tahapan persiapan survailen dilakukan sesuai dengan
prosedur yang sama seperti pada saat asesmen awal.
3.1.2 Selama 5 (lima) tahun masa akreditasi, KAN akan melaksanakan kunjungan
survailen 2 (dua) kali dan jarak antara survailen lapangan tidak lebih dari 2
(dua) tahun, kecuali ada keputusan akreditasi untuk dilakukan survailen
dipercepat.
3.1.4 Kunjungan survailen kedua dilaksanakan antara bulan ke-36 sampai bulan
ke-39 sejak tanggal ditetapkan akreditasi. Apabila survailen kedua tidak
dapat dilaksanakan sampai dengan bulan ke-39 sejak tanggal ditetapkan
akreditasi, maka status akreditasi akan dibekukan. Apabila LPK belum
dapat menindaklanjuti status pembekuan akreditasi dalam waktu 1 (satu)
tahun, maka status akreditasi akan dicabut.
3.1.5 Dalam 1 (satu) siklus akreditasi, semua lingkup dan lokasi yang telah
terakreditasi harus diases. Pengaturan lebih lanjut mengenai ruang lingkup
dan lokasi yang diases diatur dalam dokumen persyaratan khusus;
3.2.1 Dalam 1 (satu) siklus akreditasi KAN akan melakukan penyaksian terhadap
kegiatan penilaian kesesuaian yang dilakukan oleh LPK dan personel yang
melakukan kegiatan penilaian kesesuaian. Penyaksian dilakukan di tempat
dimana kegiatan penilaian kesesuaian dilakukan.
3.4.1 LPK yang telah terakreditasi dapat mengajukan perluasan ruang lingkup
akreditasi. Pengajuan perluasan ruang lingkup akreditasi dapat dilakukan
setelah 3 (tiga) bulan sejak keputusan akreditasi awal.
3.4.5 Jika LPK mengajukan perluasan ruang lingkup yang merupakan bagian dari
atau sejenis dengan ruang lingkup yang telah diakreditasi, KAN dapat
memberikan perluasan ruang lingkup dengan teknik asesmen selain
asesmen lapangan.
3.4.6 Pada saat hasil perluasan ruang lingkup akreditasi diperoleh, KAN
menerbitkan suplemen atau amandemen lampiran sertifikat akreditasi yang
berlaku sejak tanggal ditetapkan hingga berakhirnya sertifikat akreditasi.
3.4.7 Biaya akreditasi untuk perluasan ruang lingkup dibebankan kepada LPK
sesuai dengan struktur biaya akreditasi.
3.5.1 Asesmen tidak terjadwal dalam siklus akreditasi dapat dilaksanakan jika
terdapat, namun tidak terbatas pada:
a. KAN memutuskan untuk dilakukan survailen dipercepat;
b. tindakan perbaikan tidak dapat diverifikasi dengan dokumen atau
rekaman;
c. terjadi perubahan penting yang secara nyata mempengaruhi
kompetensi LPK (perubahan personel inti, perubahan lokasi,
perubahan fasilitas, dan lain-lain);
d. hasil yang “tidak memuaskan” dari suatu program uji profisiensi;
e. pengaduan tertulis yang meragukan kompetensi LPK;
f. indikasi bahwa LPK tidak lagi memenuhi kriteria akreditasi KAN; atau
g. LPK yang bermaksud memperoleh kembali status akreditasi ruang
lingkup yang dibekukan.
3.5.2 Pelaksanaan asesmen tidak terjadwal dapat dilakukan dengan atau tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada LPK. Asesmen tidak terjadwal tanpa
pemberitahuan dilakukan dalam kasus penyelidikan keluhan terhadap LPK.
4.1 Pembekuan
4.1.1 KAN membekukan status akreditasi untuk seluruh atau sebagian lingkup
akreditasi LPK jika terjadi, tapi tidak terbatas pada, kondisi di bawah ini:
a. LPK gagal memfasilitasi kunjungan survailen dalam kerangka waktu
yang telah ditentukan;
b. LPK tidak dapat menyelesaikan tindakan perbaikan secara memuaskan
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan prosedur tindakan
perbaikan asesmen;
c. LPK yang terakreditasi secara sukarela mengajukan diri untuk
dibekukan status akreditasinya;
d. ketidaksesuaian kategori 1 (satu) ditemukan dalam survailen atau
reakreditasi;
e. penyelidikan keluhan terhadap LPK oleh KAN, menunjukkan hasil yang
tidak sesuai dengan persyaratan akreditasi;
f. LPK menyalahgunakan atau menggunakan simbol akreditasi dan/atau
tanda gabungan IAF MLA/ILAC MRA tidak sesuai dengan syarat dan
aturan terkait penggunaan simbol akreditasi dan tanda gabungan IAF
MLA/ILAC MRA; atau
g. Adanya biaya akreditasi/iuran yang tidak dibayarkan oleh LPK.
4.1.2 Pembekuan status akreditasi untuk seluruh atau sebagian lingkup akreditasi
LPK hanya akan berlaku apabila KAN telah memberikan surat
pemberitahuan kepada LPK terakreditasi tentang alasan pembekuan.
4.2.1 LPK terakreditasi yang status akreditasinya dibekukan untuk seluruh ataupun
sebagian ruang lingkup dapat mengajukan pengaktifan kembali status
akreditasinya.
4.2.2 Pengaktifan kembali status akreditasi diberikan hanya jika LPK telah
menindaklanjuti dan menyelesaikan penyebab pembekuan.
4.4.1 LPK yang status akreditasinya dicabut keseluruhan dapat mengajukan untuk
diakreditasi kembali setelah 6 (enam) bulan sejak tanggal pencabutan
akreditasi atau sesuai dengan keputusan KAN berdasarkan pertimbangan
risiko.
5. Kerahasiaan
5.1 KAN memastikan semua personel KAN pada semua tingkatan organisasi
termasuk personel internal dan eksternal selalu menjaga kerahasiaan pada
saat melaksanakan tugas dan fungsinya.
5.2 KAN hanya akan memberikan informasi tentang LPK tertentu kepada pihak
ketiga apabila ada izin tertulis dari LPK. Jika peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia mensyaratkan bahwa informasi harus dipaparkan
terhadap pihak ketiga, KAN akan memberi tahu LPK tentang informasi
tersebut, selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Sertifikat Akreditasi
7.3 Akreditasi KAN tidak membebaskan atau mengurangi tanggung jawab LPK
dalam memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7.4 Atas permintaan KAN, LPK harus menyediakan rekaman semua keluhan dan
perselisihan, termasuk juga tindakan perbaikannya.
7.5 LPK harus mengalokasikan waktu untuk KAN dalam rangka pelaksanaan
kunjungan sesuai dengan ketentuan KAN.
8.1 Untuk tujuan akreditasi, hanya sertifikat/laporan yang dikeluarkan oleh LPK
yang memuat simbol akreditasi KAN yang dianggap sebagai sertifikat/laporan
yang dikeluarkan oleh LPK dalam status diakreditasi.
8.2 Simbol akreditasi KAN juga dapat digunakan sebagai bukti ketertelusuran
peralatan ukur yang digunakan dalam pengujian, kalibrasi dan/atau inspeksi
yang diajukan untuk diakreditasi.
8.4 Simbol akreditasi KAN terdiri atas logo KAN dan identitas akreditasi yang
dijelaskan dalam kebijakan KAN untuk penggunaan simbol akreditasi untuk
LPK.
8.5 LPK dapat menggunakan simbol akreditasi KAN dan tanda gabungan IAF
MLA/ILAC MRA berdasarkan “Perjanjian Penggunaan Tanda Gabungan IAF
MLA/ILAC MRA” sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
dokumen KAN tentang penggunaan simbol akreditasi.
9.2 LPK dapat mengajukan banding secara tertulis atas keputusan yang
ditetapkan oleh KAN paling lambat 1 (satu) bulan sejak keputusan
ditetapkan. Penyelesaian banding dilakukan sesuai dengan Prosedur
Banding KAN.
LPK akan mendapat pemberitahuan bila terjadi perubahan atas Syarat dan
Aturan Akreditasi LPK dan kriteria akreditasi KAN. LPK akan diberi waktu
yang cukup, untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi.
11. Liabilitas
Daftar Isi
Halaman
KATEGORI TEMUAN
1. Pendahuluan
Dokumen ini berlaku untuk seluruh jenis asesmen yang dilakukan oleh Komite
Akreditasi Nasional, kecuali kegiatan dalam rangka pra asesmen.
2. Kategori Temuan
Kategori temuan dalam kegiatan asesmen terhadap LPK dibagi menjadi 3 (tiga)
yaitu:
2.3 Observasi
3 Tindaklanjut Temuan
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan ...................................................................................................... 1
2. Simbol Akreditasi KAN ....................................................................................... 1
3. Penggunaan Simbol Akreditasi ........................................................................... 1
3.1 Umum ......................................................................................................... 1
3.2 Laporan Hasil Penilaian Kesesuaian LPK ................................................... 2
3.3 Bahan Publisitas LPK .................................................................................. 2
3.4 Penggunaan Simbol Akreditasi oleh Organisasi/Klien LPK.......................... 2
4. Penyalahgunaan Simbol Akreditasi .................................................................... 3
5. Ketentuan Lain dalam Menggunakan Simbol Akreditasi KAN ............................. 3
Lampiran 1. Ukuran, Warna dan Keterangan Simbol Akreditasi ................................ 4
Lampiran 2. Penggunaan Simbol Akreditasi Gabungan untuk Beberapa Skema ..... 7
1. Pendahuluan
2.1 Simbol Akreditasi hanya boleh dibubuhkan dalam bentuk, ukuran dan posisi yang
tepat sebagaimana ditentukan dalam dokumen ini. Simbol akreditasi KAN berupa
gabungan antara logo KAN dengan pernyataan informasi akreditasi.
XXX-YYY-IDN
Gambar 1. Ilustrasi Simbol Akreditasi KAN
2.2 Logo KAN dengan tulisan nomor identitas akreditasi LPK di bawahnya,
merupakan satu kesatuan. Dengan demikian setiap penggunaan logo KAN harus
disertai dengan tulisan nomor identitas akreditasi LPK di bawahnya sebagaimana
diatur dalam dokumen ini sesuai Lampiran 1.
2.3 Apabila LPK memperoleh nomor identitas akreditasi untuk lebih dari 1 (satu)
skema akreditasi, maka simbol akreditasi dapat berupa 1 (satu) logo KAN
ditambahkan dengan nomor-nomor identitas akreditasi tersebut. (Lampiran 2)
2.4 Setiap perbesaran atau pengecilan ukuran simbol akreditasi harus proporsional
dengan logo yang digunakan sebagai acuan.
3.1 Umum
3.1.1 LPK yang telah diakreditasi oleh KAN, memiliki hak untuk
menggunakan Simbol Akreditasi.
3.1.2 Simbol akreditasi KAN dapat digunakan pada laporan hasil penilaian
LPK dan publikasi LPK yang relevan dengan kegiatan penilaian
kesesuaian yang diakreditasi.
3.2.1 Dalam hal LPK melakukan klaim akreditasi pada laporan / sertifikat
hasil penilaian kesesuaian, maka bentuk klaim akreditasi harus
menggunakan simbol akreditasi seperti ketentuan diatas.
3.2.2 LPK yang telah diakreditasi oleh KAN hanya diperbolehkan untuk
membubuhkan simbol akreditasi pada laporan / sertifikat hasil penilaian
kesesuaian sesuai dengan ruang lingkup yang sudah diakreditasi oleh
KAN. Laporan / sertifikat hasil penilaian kesesuaian untuk ruang lingkup
yang tidak diakreditasi dilarang untuk mencantumkan simbol akreditasi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan simbol akreditasi diatur
dalam masing-masing skema akreditasi.
3.2.3 Untuk hasil penilaian kesesuaian yang diterbitkan oleh LPK sebelum
ruang lingkupnya diakreditasi oleh KAN, simbol akreditasi baru dapat
dibubuhkan pada laporan / sertifikat yang diterbitkan setelah LPK
melakukan kegiatan penilaian kesesuaian kembali terhadap
perusahaan yang bersangkutan.
3.3.1 LPK yang telah diakreditasi dapat menggunakan simbol akreditasi pada
bahan publikasi seperti kop surat, iklan, brosur, kartu nama, website,
dan publikasi lainnya yang terkait dengan kegiatan penilaian
kesesuaian.
3.3.2 Pada bahan publikasi, simbol akreditasi dapat ditampilkan bila:
a. Simbol akreditasi ditempatkan bersama dengan logo atau nama
dari LPK yang diakreditasi;
b. Ukuran simbol akreditasi proporsional dengan ukuran logo LPK
yang diakreditasi.
3.3.3 LPK yang telah diakreditasi oleh KAN berhak menggunakan simbol
akreditasi pada bahan publikasi yang berkaitan dengan kegiatan
penilaian kesesuaian yang diakreditasi oleh KAN.
3.4.2 Ketentuan penggunaan simbol akreditasi oleh klien LPK diatur dalam
masing – masing skema akreditasi.
5.1 Simbol akreditasi atau tiap pernyataan diakreditasi oleh KAN tidak boleh
digunakan untuk menyatakan baik secara langsung atau tidak langsung bahwa
KAN bertanggung jawab atas pendapat atau penafsiran yang berasal dari
penggunaan simbol tersebut.
5.2 Jika LPK yang telah diakreditasi mengalami pembekuan, pencabutan, masa
akreditasinya berakhir, dan tidak diperpanjang akreditasinya maka LPK harus
segera menghentikan penerbitan sertifikat/laporan hasil penilaian kesesuaian
yang menggunakan simbol akreditasi dan/atau menghentikan penyebarluasan
tulisan yang berisi pernyataan diakreditasi oleh KAN.
5.3 LPK harus mempunyai pengaturan mengenai penggunaan simbol akreditasi
dalam dokumentasi yang dimiliki.
XXX-YYY-IDN
Gambar 2. Ilustrasi Simbol Akreditasi
LP-001-IDN
LSPr-001-IDN
LSSM-001-IDN
DAFTAR ISI
Halaman
ILAC MRA DAN IAF MLA OLEH LPK YANG DIAKREDITASI KAN
1. Pendahuluan
1.1 Dokumen ini memuat ketentuan untuk menggunakan tanda gabungan IAF MLA
maupun ILAC MRA oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian yang diakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN).
2. Definisi
Untuk maksud dokumen ini, definisi dan terminologi dalam ISO/IEC 17011 serta
definisi berikut berlaku.
2.1 Tanda IAF MLA adalah Tanda yang diregistrasi dan dimiliki oleh IAF. Tanda IAF
MLA ditunjukkan dengan IAF Multilateral Recognition Arrangement dan hanya
dapat digunakan oleh IAF dan Recognised Regional Cooperation Bodies. Tanda
IAF MLA ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
2.2 Tanda ILAC MRA adalah Tanda yang diregistrasi dan dimiliki oleh ILAC. Tanda
ILAC MRA ditunjukkan dengan ILAC Mutual Recognition Arrangement dan
hanya dapat digunakan oleh ILAC dan Recognised Regional Cooperation
Bodies. Tanda ILAC MRA ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
2.3 Tanda Gabungan IAF MLA adalah Tanda IAF MLA yang digunakan
bersamaan dengan logo KAN. Tanda Gabungan hanya dapat digunakan oleh
KAN pada kegiatan akreditasi yang termasuk dalam lingkup penandatangan
IAF MLA. Tanda Gabungan IAF MLA hanya boleh dipergunakan oleh KAN.
2.4 Tanda Gabungan ILAC MRA adalah Tanda ILAC MRA yang digunakan
bersamaan dengan logo KAN. Tanda Gabungan hanya dapat digunakan oleh
KAN pada kegiatan akreditasi yang termasuk dalam lingkup penandatangan
ILAC MRA. Tanda Gabungan ILAC MRA hanya boleh dipergunakan oleh KAN.
2.5 Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA adalah Tanda IAF MLA yang
digunakan bersamaan dengan simbol akreditasi LPK yang diakreditasi oleh
KAN. Contoh template Tanda LPK yang Diakreditasi – Gabungan ILAC MRA
untuk lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang diakreditasi sebagai
berikut.
LSSM-000-IDN
2.6 Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA adalah Tanda ILAC MRA
yang digunakan bersamaan dengan simbol akreditasi LPK yang diakreditasi
oleh KAN. Contoh template Tanda LPK yang Diakreditasi – Gabungan ILAC
MRA untuk laboratorium kalibrasi yang diakreditasi sebagai berikut.
LK-000-IDN
3.1 Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA hanya dapat digunakan oleh
LPK yang diakreditasi oleh KAN yang skema akreditasinya telah mendapatkan
pengakuan MLA oleh IAF. (lihat lampiran 1)
3.2 Tanda IAF MLA hanya dapat digunakan oleh LPK bersama dengan simbol
akreditasi KAN, yang selanjutnya disebut sebagai "Tanda Gabungan Simbol
Akreditasi - IAF MLA "
3.3 "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA" hanya dapat digunakan LPK
pada sertifikat hasil penilaian kesesuaian yang sesuai dengan lingkup
akreditasinya.
3.4 "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA" dapat digunakan LPK pada
alat tulis perusahaan (seperti kalender, folder dokumen, notebook, kop surat,
kartu nama, faktur, dll), media promosi (seperti banner, poster, dll) dan media
online seperti website yang terkait dengan kegiatan penilaian kesesuaian
sesuai yang dengan ruang lingkup akreditasinya.
3.5 Sebelum LPK dapat menggunakan "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF
MLA ", LPK harus mengajukan permohonan perjanian sub-lisensi kepada KAN
menggunakan formulir yang terdapat pada Lampiran 2 (untuk IAF MLA)
dengan melampirkan pengaturan penggunaan kombinasi Tanda gabungan
simbol akreditasi dan IAF MLA dalam dokumentasinya untuk dikaji ulang oleh
KAN.
3.6 "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA" tidak boleh digunakan oleh
LPK sampai persetujuan sub-lisensi telah diberikan oleh KAN dan LPK
menyetujui aturan penggunaan "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF
MLA" tersebut.
3.11 LPK hanya boleh menggunakan “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF
3.12 LPK harus bersedia memberikan contoh “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi -
IAF MLA ” kepada KAN dan/atau IAF, jika diminta oleh KAN dan/atau IAF.
3.13 LPK harus memantau dan mengambil tindakan yang sesuai untuk
mengendalikan penggunaan “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA ”
dan mencegah terjadinya pengacuan yang tidak benar serta penggunaan yang
menyesatkan oleh lembaga sertifikasi.
3.14 LPK harus bekerja sama sepenuhnya dan mempunyai niat baik bersama
dengan KAN dan IAF untuk keamanan dan menjaga hak IAF terhadap “Tanda
Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA ”
3.15 LPK tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung melanggar hak,
kepemilikan dan kepentingan IAF terhadap IAF MLA Mark.
3.16 Jika LPK yang telah diakreditasi KAN mengalami pembekuan akreditasi maka
Lembaga sertifikasi tersebut tidak diizinkan menerbitkan sertifikat atau
publikasi lain menggunakan “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA”.
3.17 LPK yang masa berlaku akreditasinya telah berakhir atau status akreditasinya
dicabut, tidak diizinkan menerbitkan sertifikat maupun publikasi lain
menggunakan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA , serta menarik
seluruh sertifikat, publikasi atau dokumentasi apapun yang menggunakan
Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA .
4.1 Tanda Gabungan Simbol Akreditasi – ILAC MRA hanya dapat digunakan oleh
LPK yang diakreditasi oleh KAN yang skema akreditasinya telah mendapatkan
pengakuan MRA oleh ILAC. (lihat lampiran 1)
4.2 Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - anda ILAC MRA hanya dapat digunakan
oleh LPK yang diakreditasi bersama dengan simbol akreditasi KAN, yang
selanjutnya disebut sebagai "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA".
4.3 “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA" dapat digunakan pada
laporan/sertifikat hasil kalibrasi, pengujian atau inspeksi yang terakreditasi, alat
tulis perusahaan (seperti kalender, folder dokumen, notebook, kop surat, kartu
nama, faktur, dll), media promosi (seperti banner, poster, dll) dan media online
seperti website .
4.4 Sebelum LPK dapat menggunakan "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC
MRA", LPK harus mengajukan permohonan perjanian sub-lisensi kepada KAN
menggunakan formulir yang terdapat pada Lampiran 3 untuk dikaji ulang oleh
KAN.
4.5 "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA" tidak boleh digunakan oleh
LPK sampai persetujuan sub-lisensi telah diberikan oleh KAN dan LPK
menyetujui aturan penggunaan "Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC
MRA" tersebut.
4.6 Aturan lebih lanjut perihal Tanda ILAC MRA merujuk pada dokumen ILAC-R7.
4.7 “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA” harus digunakan dengan
proporsi yang sama dengan contoh di bawah, namun simbol akreditasi KAN
dapat diposisikan di atas, di bawah atau di salah satu sisi dari Tanda ILAC
MRA, tetapi keduanya harus saling berdekatan.
4.8 “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA” tidak boleh ditarik kearah
tertentu atau dipipihkan atau didistorsi sehingga proporsi tanda gabungan
menjadi tidak sama dengan yang dicontohkan dalam dokumen ini dan tidak
boleh dicetak dalam ukuran tertentu sehingga tulisan atau bagian tertentu
menjadi tidak terlihat.
4.9 “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - ILAC MRA” dapat dicetak atau
ditampilkan dalam format hitam-putih atau berwarna, diembos, diukir atau die-
stamped sesuai dengan aturan yang ada pada dokumen ILAC-R7.
2. Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang beralamat di Menara Thamrin Kav.3 Kebon
Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340 memiliki lisensi non-eksklusif dan tidak dapat
dialihkan untuk menggunakan Tanda IAF MLA, bergantung pada pemeliharaan
keanggotaan KAN sebagai penandatangan IAF MLA dan keanggotaan di IAF serta
kepatuannya terhadap ketentuan dan batasan yang ditetapkan dalam perjanjian dengan
Anggota MLA IAF.
(Komite Akreditasi Nasional (KAN), the full post office address of whose principal office or place of business
is Menara Thamrin Kav.3 Kebon Sirih, Menteng, Central Jakarta, DKI Jakarta 10340, has a non-exclusive
and non-transferable license to use the IAF MLA Mark, subject to its maintenance of its IAF MLA
Membership and IAF Accreditation Body (AB) membership and observance of conditions and restrictions set
Catatan : Logo IAF tidak dapat digunakan oleh Anggota IAF atau LPK yang diakreditasi
dalam dokumentasi apapun dan dalam kondisi apapun tanpa izin. Logo IAF hanya
digunakan oleh Dewan dan Sekretaris IAF untuk menunjukan dokumen IAF resmi.
(Note: The IAF Logo is not to be used by any IAF Member or accredited CAB on any documentation under
any circumstances without permission. The IAF Logo is for use only by the IAF Board and Secretary to
place of businessis (full business address), applies for permission to use the IAF MLA Mark, only
in conjunction with the licensed IAF MLA Member’s accreditation symbol, subject to the terms
4. KAN memberikan izin kepada (Nama LPK Terakreditasi) untuk menggunakan tanda
IAF MLA untuk lingkup maupun sub lingkup IAF MLA dimana LPK telah diakreditasi
oleh KAN, sejak tanggal persetujuan ini, sesuai dengan ketentuan dan batasan sebagai
berikut :
(Komite Akreditasi Nasional grants to (accredited Conformity Assessment Body the “CAB”) permission to
use the IAF MLA Mark for main scopes and sub scopes of the IAF MLA for which the CAB has been
accredited by the Komite Akreditasi Nasional, from the date of this Agreement, subject to the conditions and
restrictions as follows)
a) LPK terakreditasi hanya boleh menggunakan Tanda IAF MLA bersamaan dengan
simbol akreditasi dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen IAF
ML 2 – Prinsip umum penggunaan tanda IAF MLA dan sesuai dengan lingkup atau
sub lingkup IAF MLA yang telah ditandatangani KAN dan lingkup Akreditasi LPK.
(The accredited CAB shall only use the IAF MLA Mark together with their accreditation body symbol
in the manner set out in IAF ML 2 General Principles on Use of the IAF MLA Mark and in accordance
with the main scopes and sub scopes of the IAF MLA of which the licensed IAF MLA Member is a
b) Tanda IAF MLA harus direproduksi menggunakan salinan resmi yang diperoleh
dari Anggota IAF MLA terlisensi (KAN) dan harus di cetak berdasarkan
spesifikasi berikut :
(The IAF MLA Mark shall be reproduced using an authorized copy obtained from the licensed IAF
Dengan warna hitam dan putih atau menggunakan warna pantone 2747 (biru
gelap) dan pantone 299 (biru terang),
(in black and white or in the colours Pantone 2747 (dark blue) and Pantone 299 (light
blue))
i. Denngan latar belakang yang cerah ,
(on a clearly contrasting background)
ii. Dalam ukuran yang membuat seluruh kata dalam Tanda IAF MLA terbaca
dengan jelas, dengan lebar Tanda IAF MLA tidak kurang dari 20 mm untuk
media cetak dan 75 piksel untuk media digital
(in a size which makes all the words of the IAF MLA Mark clearly distinguishable, with the
width of the IAF MLA Mark no less than 20 millimetres for printed media and 75 pixels for
digital media.)
d) izin yang diberikan kepada LPK terakreditasi untuk menggunakan Tanda IAF MLA
tidak dapat dialihkan
(The permission granted to the accredited CAB to use the said IAF MLA Mark is non-transferable;)
e) LPK tidak boleh menggunakan “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA ”
dalam dokumentasinya kecuali “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF MLA”
berada dalam halaman yang sama dengan nama atau logo LPK, dan kesemuanya
dalam ukuran yang sama (proporsional) ;
(The accredited CAB shall not use the IAF MLA Mark on any documentation unless the licensed IAF
MLA Member’s accreditation symbol and the accredited CAB’s name or logo are included on the same
f) LPK terakreditasi hanya menggunakan Tanda IAF MLA yang sesuai dengan
instruksi, kondisi, standar dan kualitas spesifikasi tanda IAF MLA yang diberikan
oleh anggota IAF MLA terlisensi (KAN) atau IAF dari waktu ke waktu;
(The accredited CAB shall use the IAF MLA Mark in strict accordance with the instructions,
conditions, standards of quality and IAF MLA Mark specifications supplied by the licensed IAF MLA
g) LPK harus bersedia memberikan contoh “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi - IAF
MLA” kepada KAN dan/atau IAF, jika diminta oleh KAN dan/atau IAF;
(The accredited CAB shall supply specimens of its usage of the IAF MLA Mark to the licensed IAF
MLA Member or IAF, if requested by the licensed IAF MLA Member or IAF)
i) LPK terakreditasi harus memantau dan mengambil tindakan yang sesuai untuk
mengendalikan penggunaan Tanda IAF MLA dan mencegah terjadinya referensi
yang tidak benar serta penggunaan yang menyesatkan oleh lembaga sertifikasi;
(The accredited CAB shall monitor and take suitable action to control its use of the IAF MLA Mark
and to prevent any incorrect references or misleading use by itself or its certified organizations)
j) LPK terakreditasi mengakui dan menyetujui bahwa LPK tidak memiliki hak
kepemilikan, kepentingan dalam terhadap Tanda IAF MLA ;
(The accredited CAB acknowledges and agrees that it has no proprietary right, title or interest in the
k) LPK harus bekerja sama sepenuhnya dan mempunyai niat baik bersama dengan
KAN dan IAF untuk keamanan dan menjaga hak IAF terhadap “Tanda Gabungan
Simbol Akreditasi - IAF MLA;
(The accredited CAB agrees to co-operate fully and in good faith with the licensed IAF MLA Member
and/or IAF for the purpose of securing or protecting IAF's right in the IAF MLA Mark)
l) LPK tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung melanggar hak,
kepemilikan dan kepentingan IAF terhadap IAF MLA Mark.
(The accredited CAB further agrees not to challenge directly or indirectly IAF’s right, title or interest
b) setiap saat oleh anggota IAF MLA terlisensi (KAN) apabila ketentuan dalam
perjanjian ini tidak terpenuhi;
(at any time by the licensed IAF MLA Member in the event that the conditions in this Agreement are
not satisfied)
d) segera apabila KAN berakhir keanggotaanya dalam IAF MLA atau IAF;
(immediately in the event of the termination of the licensed IAF MLA Member’s membership of the
IAF MLA or IAF membership)
e) segera apabila perjanjian penggunaan tanda IAF MLA antara KAN dengan IAF
telah berakhir ;
(immediately in the event of the termination of the Agreement for the use of the IAF MLA Mark
between IAF and the Licensed IAF MLA Member)
6. LPK yang terakreditasi harus memberikan ganti rugi dan tidak melibatkan IAF, direktur,
pejabat, karyawan, dan perwakilan resminya, termasuk KAN dari setiap dan semua
klaim, kewajiban, tuntutan, proses, akibat dari suatu tindakan, biaya, dan pengeluaran
(termasuk biaya hukum yang terjadi) yang timbul dari pelanggaran atau kegagalan LPK
terakreditasi memenuhi perjanjian ini.
(The accredited CAB shall indemnify and save IAF, its directors, officers, employees and authorized
representatives, including the licensed IAF MLA Member, from and against any and all claims, liabilities,
demands, proceedings, causes of action, costs and expenses (including legal fees as incurred) arising from
Akhir Perjanjian untuk Penggunaan Tanda IAF MLA antara Anggota IAF MLA
terlisensi dan Lembaga Penilaian Kesesuaian Terakreditasi
(End of Agreement for Use of the IAF MLA Mark between a Licensed IAF MLA Member and an Accredited
Conformity Assessment Body)
...................................................................................................................................
(Signature)
Nama Penanda tangan (Name of signatory)
Jabatan (position)
Tanggal (date)
...................................................................................................................................
(Signature)
Nama Penanda tangan (Name of signatory)
Secretary General of KAN
Tanggal (date)
Alamat:
(Address)
(Nama Lengkap)
(Print full Names and Surname)
Dalam sebutannya yang disahkan secara benar oleh Ketua Komite Akreditasi Nasional
(In his/her duly authorized designation by National Accreditation Body of Indonesia Chairman)
dan
(and)
Alamat:
(Address)
Tanggal:
(Dated this ……………………day of the month of……………………………….. 201…)
ILAC adalah pemilik tanda ILAC MRA dan telah melisensikan penggunaan tanda ILAC
MRA kepada KAN sesuai dengan persyaratan perjanjian tanda ILAC MRA, dimana KAN
telah mengembangkan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA. Sebagai bagian dari
akreditasi, KAN bermaksud memberikan izin kepada LPK yang diakreditasi untuk
menggunakan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA, sesuai dengan ketentuan
dalam perjanjian ini.
(ILAC is the owner of the ILAC MRA Mark and has licensed the use of the ILAC MRA Mark to KAN in
accordance with the terms of the ILAC MRA Mark Agreement, pursuant to which KAN has developed the KAN
Accredited CAB Combined ILAC MRA Marks. As part of accreditation, KAN wishes to permit the accredited CAB
to use the KAN Accredited CAB Combined ILAC MRA Mark(s), in accordance with the provisions of this
agreement.)
1. KAN hanya memberikan izin kepada LPK yang telah diakreditasi untuk menggunakan
simbol akreditasi KAN yang dikombinasikan dengan tanda ILAC MRA sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 bersama dengan nomor registrasi akreditasi LPK - selanjutnya
disebut “Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA” untuk lingkup ILAC
MRA dimana LPK telah diakreditasi oleh KAN, pada laporan/sertifikat hasil kalibrasi,
untuk menunjukkan status akreditasi dari penandatangan pengaturan ILAC.
(KAN grants the accredited CAB a license to use the KAN accreditation symbol combined with ILAC MRA
Mark according to article 1 only in combination with the registration number of the accredited CAB –
hereinafter called “The KAN Accredited CAB Combined ILAC MRA Mark” – for the scopes of the ILAC
MRA for which the CAB has been accredited by KAN on test reports, in order to demonstrate accreditation
by a signatory of the ILAC Arrangement.)
2. Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA harus digunakan sesuai dengan contoh
di bawah ini dengan menggunakan proporsi yang sama dan hanya memproduksi ulang
dengan cara yang ditentukan dalam bagian 3 dan 6 dari ILAC-R7 Peraturan untuk
Penggunaan Tanda ILAC MRA. Tanda ILAC MRA harus diposisikan sedemikian rupa
sehingga simbol KAN dapat berada di atas, di bawah, atau di kedua sisi Tanda ILAC
MRA, namun harus berdekatan satu sama lain :
(The KAN Accredited CAB Combined ILAC MRA Mark shall be used according to the example shown below
using the same proportions and only be reproduce in the manner prescribed in Section 3 and 6 of ILAC-R7
Rules for The Use of the ILAC MRA Mark. The ILAC MRA Mark shall be positioned such that the KAN
symbol may be either above, below, or on either side of the ILAC MRA Mark, but shall appear in close
proximity to each other)
4 inch
4.5 inch
1) LPK yang telah diakreditasi harus mendapatkan izin dari KAN, melalui perjanjian
yang ditandatangani ini, sebelum menggunakan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-
ILAC MRA .
(The accredited CAB shall ensure it holds permission from KAN, through this signed Agreement, before
using the KAN Accredited CAB Combined ILAC MRA Mark.)
2) LPK yang telah diakreditasi tidak boleh menggunakan Tanda Gabungan pada
dokumentasi apapun kecuali simbol KAN disertakan pada halaman yang sama dan
ukurannya kira-kira sama.
(The accredited CAB shall not use the Combined Marks on any documentation unless KAN’ symbol is
included on the same displayed page and are of approximately the same size.)
3) LPK yang telah diakreditasi tidak diperkenankan mengizinkan kliennya untuk
menggunakan Tanda Gabungan.
(The accredited CAB shall not allow its clients to use the Combined Marks;)
4) LPK yang telah diakreditasi harus memantau dan mengambil tindakan yang sesuai
untuk mengendallikan penggunaan Tanda Gabungan dan untuk mencegah acuan
yang salah atau penggunaan yang menyesatkan dirinya sendiri atau kliennya.
(The accredited CAB shall monitor and take suitable action to control the use of the Combined Marks
and to prevent any incorrect references or misleading use by itself or its client.)
5) LPK menjamin bahwa penggunaan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA
sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian ini, dan tidak akan menggunakan tanda
tersebut untuk maksud yang dapat merusak reputasi ILAC dan KAN.
(Accredited CAB guarantees to use KAN combined MRA Mark in accordance with the requirements set
forth in this agreement, and will not use in any way that would harm the reputation of ILAC and KAN.)
6) KAN melaksanakan pengawasan dan berhak melakukan observasi terhadap
penggunaan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA di Indonesia.
(KAN commits to the surveillance and entitled to observe the use of The KAN Accredited CAB Combined
ILAC MRA Mark in Indonesia)
7) Jika LPK tidak mematuhi pernyataan butir 5 dalam penggunaan Tanda KAN MRA,
KAN melakukan pencabutan hak penggunaan Tanda Gabungan MRA tersebut dan
tidak bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari pencabutan hak tersebut.
(If the CAB has not exercised due diligence on the use of the KAN MRA Mark, KAN withdraw
immediately the right to use the MRA Mark. KAN takes no responsibility for any consequences of
withdrawal.)
8) KAN dapat mempublikasikan melalui website KAN setiap penyelewengan dan
pelanggaran yang dilakukan oleh LPK dari perjanjian Tanda Gabungan Simbol
Akreditasi-ILAC MRA.
(Furthermore, KAN may publish on the KAN’s web site any violation or infringement, by CAB, of the
KAN combined MRA Mark CAB Agreement. )
9) Jika penyelewengan dan pelanggaran tersebut dilakukan oleh pihak ketiga atau
seseorang, pihak yang terkait dengan kontrak akan segera menginformasikan satu
sama lain guna bekerja sama dalam menindak pihak ketiga atau seseorang tersebut.
(If the KAN combined MRA Mark CAB Agreement is violated or infringed by a third party or person, the
contractual partners will immediately inform each other. They will cooperate in any actions taken
against such a third party or person.)
10) Jika LPK yang diakreditasi memutuskan untuk melaporkan melalui jalur hukum,
LPK harus mendapatkan persetujuan tertulis dari KAN.
(If Accredited CAB decides to institute legal proceedings, written approval from KAN must be obtained.)
11) KAN dapat mengambil tindakan hukum terhadap LPK yang menyalahi penggunaan
penggunaan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA berdasarkan tuntutan
oleh pihak ketiga.
(KAN may take legal action for Accredited CAB that violate the use of KAN combined MRA mark based
on calims by third parties.)
12) Semua biaya atas tindakan hukum dan pengadilan adalah tanggung jawab LPK.
(All expenses for the legal and extra-judicial actions are the responsibility of the sub licensee.)
1) KAN memberikan peringatan tertulis kepada LPK yang diakreditasi atas tindakan
merugikan yang dilakukan oleh LPK.
(KAN will give Accredited CAB a written warning of such disservice by accredited CAB)
2) LPK yang diakreditasi memiliki waktu tiga minggu untuk menjawab peringatan tertulis
sebagaimana dimaksud angka 1 dan bekerja sama dengan KAN untuk mengambil
tindakan yang sesuai guna memperbaiki situasi agar memenuhi perjanjian Tanda
Kombinasi.
(the Accredited CAB has three weeks to answer before proceedings will begin against KAN. During this time
the Accredited CAB must take all reasonable steps to restore the situation to compliance with the Mark
Agreement, working in close cooperation with KAN. )
3) Dalam hal LPK yang diakreditasi tidak dapat melakukan tindakan perbaikan
sebagaimana dimaksud pada angka 2, KAN akan mengajukan penyelesaian melalui jalur
hukum.
(If accredited CAB is unable to take corrective action as referred to in number 2, KAN will file a legal
settlement.)
4) Segala kerugian yang diderita oleh KAN akibat penyalahgunaan oleh LPK yang
diakreditasi terhadap penggunaan Tanda Gabungan MRA dan/atau penyelewengan dan
pelanggaran terhadap perjanjian penggunaan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC
MRA, KAN dapat menuntut ganti rugi kepada LPK berupa permohonan maaf secara
tertulis di media cetak dan elektronik.
(Any damages suffered by KAN due to the accredited CAB misuse of KAN combined MRA Mark and/or
violation or infringement of the combined MRA Agreement, KAN can claim indemnification from accredited
CAB in the form of written apology in print and electronic media.)
1) Perjanjian dimulai pada tanggal penandatanganan dan berakhir sampai dengan tanggal
berakhirnya akreditasi LPK.
(The agreement commences on the date of signing and expires with the date of termination of the
accreditation of the accredited CAB.)
2) Selama pembekuan akreditasi, LPK tidak dapat menggunakan Tanda Gabungan Simbol
Akreditasi-ILAC MRA, tetapi hal tersebut tidak membatalkan perjanjian.
(During a suspension, the accredited CAB cannot use KAN Combined MRA Mark, but it doesn’t invalidate
the Agreement.)
3) Perjanjian ini akan berakhir secara otomatis jika:
(This Agreement will terminate automatically and immediately if: )
i. LPK terakreditasi menjadi bangkrut , atau jika suatu perintah dibuat atau suatu
resolusi disahkan untuk menutup LPK terakreditasi, atau jika seorang pengelola,
kurator administratif atau kurator yang ditunjuk sehubungan dengan keseluruhan
atau bagian dari aset atau bisnis LPK terakreditasi, atau jika LPK terakreditasi
membuat perjanjian hukum untuk pembayaran atau kewajiban lain dengan para
krediturnya atau mengambil atau menanggung tindakan yang serupa karena
hutang;
(the accredited CAB becomes insolvent, or if an order is made or a resolution is passed for the
winding up of the accredited CAB, or if an administrator, administrative receiver or receiver is
appointed in respect of the whole or any part of the accredited CAB’s assets or business, or if the
accredited CAB makes any composition with its creditors or takes or suffers any similar or
analogous action in consequence of debt;)
ii. LPK dicabut status akreditasinya oleh KAN;
(the accredited CAB has its accreditation withdrawn by KAN;)
iii. LPK mengundurkan diri dari akreditasi
(the accredited CAB resigns its accreditation;)
iv. Terdapat penyalahgunaan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA.
(misuse of the KAN combined MRA Mark)
atau pada kejadian bahwa:
(or on the occasion that)
v. KAN dibekukan dari ILAC MRA
(KAN is suspended from the ILAC MRA)
vi. Keanggotaan ILAC atau MRA KAN telah berakhir
(KAN ILAC membership or the MRA is terminated;)
vii. Pendaftaran Tanda ILAC MRA dibatalkan oleh otoritas merek dagang atau tidak
diperpanjang.
(The registration of the ILAC MRA Mark is cancelled by trademark authorities or is not renewed.)
4) Setelah penghentian perjanjian ini, LPK yang telah diakreditasi tidak mempunyai hak
untuk menggunakan Tanda Gabungan Simbol Akreditasi-ILAC MRA dan LPK harus
menghentikan semua penggunaan tersebut.
(Upon the termination of this Agreement, the accredited CAB no longer has the right to use the KAN
Accredited CAB Combined ILAC MRA Mark and the accredited CAB shall cease all such use.)
1) Pihak-pihak yang terkait dengan kontrak sepakat melakukan usaha terbaik untuk
menyelesaikan perselisihan yang timbul dari perjanjian ini secara damai.
(The contractual partners agree they will make their best efforts to settle amicably, disputes arising from
this Agreement.)
2) Perjanjian ini akan diatur dan ditafsirkan sesuai dengan hukum Republik Indonesia dan
para pihak setuju tidak dapat dibatalkan bahwa pengadilan Republik Indonesia memiliki
yurisdiksi untuk menyelesaikan perselisihan dan untuk memberikan pertimbangan
tuntutan, tindakan atau proses apapun (a) yang timbul dari atau sehubungan dengan
Perjanjian ini atau (b) berkaitan dengan kewajiban non-kontrak yang timbul dari atau
sehubungan dengan perjanjian ini.
(This Aggrement shall be governed and construed in accordance with the Law of Republic of Indonesia and
the Parties irrevocably agree that the Indonesian courts are to have jurisdiction to settle any disputes and to
entertain any suit, action or proceedings (a) arising out of or in connection with this Agreement or (b)
relating to any non-contractual obligations arising from or in connection with this Agreement.)
Tanggal …………………..Bulan…………….Tahun…………….
(Dated this……………..………day of the month of…………………..………200….)
*
………………………………………… ...........................................
Tanda tangan atas nama KAN Tanda tangan atas nama
(LPK yang diakreditasi)
(Nomor registrasi LPK)
(Signature on behalf of KAN) (Signature on behalf of the Accredited CAB)
Jabatan Jabatan
(Title/Position) (Title/Position)
Sekretaris Jenderal KAN Pimpinan LPK
(Secretary General KAN) (Head of CAB)