Tugas Industri Nur Laila
Tugas Industri Nur Laila
FARMASI INDUSTRI
Di susun oleh :
NAMA : Nur Laila
NIM : 18340183
KELAS :B
Jumlah partikel/m3
Hygine
Kelas At rest In Operational
Zoning
0,5 (µm) 5,0 (µm) 0,5 (µm) 5,0 (µm)
E1 UC NS NS NS NS
E2 UC NS NS NS NS
F UC NS NS NS NS
B 100 10 5 5
C 10.000 100 50 NS
E1 UC NS NS NS
E2 UC NS NS NS
F UC NS NS NS
Keterangan :
UC = Unclassified
NS = No Specification
Kondisi at rest yaitu kondisi dimana tidak ada operator yang beraktivitas di
dalam ruangan, mesin dalam kondisi beroperasi, sedangkan kondisi in
operational yaitu kondisi dimana ada operator yang sedang bekerja di dalam ruangan
dan kondisi mesin sedang beroperasi.
Sistem Tata Udara atau yang lebih sering dikenal dengan AHU (Air handling Unit)
atau HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning), memegang peran penting dalam
industri farmasi. Hal ini antara lain disebabkan karena :
AHU merupakan cerminan penerapan CPOB dan merupakan salah satu sarana
penunjang kritis yang membedakan antara industri farmasi dengan industri lainnya.
Tujuan dari desain Sistem Tata Udara adalah untuk menyediakan sistem sesuai
dengan ketentuan CPOB untuk memenuhi kebutuhan perlindungan produk dan proses sejalan
dengan persyaratan GEP (Good Engineering Practices), seperti keandalan, perawatan,
keberlanjutan, fleksibilitas, dan keamanan.
Desain Sistem Tata Udara memengaruhi tata letak ruang berkaitan dengan hal seperti
posisi ruang penyangga udara (airlock) dan pintu. Tata letak ruang memberikan efek pada
kaskade perbedaan tekanan udara ruangan dan pengendalian kontaminasi silang. Pencegahan
kontaminasi dan kontaminasi silang merupakan suatu pertimbangan desain yang esensial dari
sistem Tata Udara. Mengingat aspek kritis ini, desain Sistem Tata Udara harus
dipertimbangkan pada tahap desain konsep industri farmasi.
Masalah yang biasanya dikaitkan dengan desain Sistem Tata Udara adalah : .
PARAMETER KRITIS
Parameter kritis dari tata udara yang dapat memengaruhi produk adalah :
Suhu
Kelembaban
Partikel udara (viabel dan non viabel)
Perbedaan tekanan antar ruang dan pola aliran udara
Volume alir udara dan pertukaran udara
Sistem filtrasi udara
Pertimbangan :
Klasifikasi ruang
Produk/bahan yang digunakan
Jenis proses, padat, cairan/semi padat atau steril
Proses terbuka atau tertutup
Persyaratan Kelas Ruangan
Bagian
Dari
Bangunan Effisiensi Saringan
Kelas Sesuai Pertukaran
Suhu Kelembaban Udara Akhir
Kebersihan Kelompok Udara Per Keterangan
( ºC ) Nisbi ( %) ( Sesuai Kode En 779
Kegiatan Jam
Dan & En 1822) ***
Tingkat
Kebersihan
Pengolahan
dan
Dibawah pengisian
LAF dengan
Aliran H14 aseptis
kecepatan
A Udara 16 – 25 45 – 55 Pengisian
( 99,995% ) udara 0,36 –
laminar ( salep mata,
0,54 m/det.
LAF ) bubuk dan
responsi
steril
Pembuatan
larutan bila
H13 ada resiko
C Ruang steril 16 – 25 45 – 55 Min. 20 x
(99,95%) Pengisian
produk non
aseptis
Ventilasi
Bagian
Dari
Bangunan Effisiensi Saringan
Kelas Sesuai Pertukaran
Suhu Kelembaban Udara Akhir
Kebersihan Kelompok Udara Per Keterangan
( ºC ) Nisbi ( %) ( Sesuai Kode En 779
Kegiatan Jam
Dan & En 1822) ***
Tingkat
Kebersihan
D Bersih 20- 27 40 – 60 F8 (75%) atau 90% Min. 20 x Pembuatan
ASHRAE 52/76 obat steril
(single pass) dengan
H13 (99,95%) bila sterilisasi akhir
resirkulasi di + make
up air 10- 12 % fress
air)
Sistem ini menyuplai udara luar yang sudah diolah hingga memenuhi persyaratan
kondisi suatu ruang, kemudian diekstrak dan dibuang ke atmosfer. Sistem ini biasanya
digunakan pada fasilitas yang menangani produk/ pelarut beracun untuk mencegah
udara tercemar disirkulasikan kembali.
2.Type Resirkulasi
Wet Scrubber
Pembersih Kimia kering (dry Cemical Scrubber/ deep bedscrubber
3) Bau
Filter carbon
Wet Scrubber