Anda di halaman 1dari 9

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

03
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04

LAPORAN AUDIT KASUS


INFEKSI LUKA OPERASI

RUMAH SAKIT TINGKAT IV 02.07.04


BANDAR LAMPUNG
I. Latar belakang

Rumah sakit TK IV 02.07.04 Bandar Lampung merupakan rumah sakit tipe C,


berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan terakreditasi. Salah satu upaya untuk
meningkatkan pelayanan dan keseragaman pelayanan dengan
mengimplementasikan clinical pathway. Salah satu clinical pathway Rumkit Tk IV
02.07.04 adalah Post SC dengan infeksi luka operasi ,pertimbangan kasus
adalah high volume, high cost, high risk dan problem prone. Namun, dalam
mengimplementasi clinical pathway ini masih banyak terdapat kendala-kendala
yang dihadapi. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi implementasinya di
Rumah sakit TK IV 02.07.04 Bandar Lampung sehingga dapat mengetahui apakah
implementasi yang dilakukan sudah sesuai dan pada akhirnya dapat
meningkatkan mutu pelayanan.

II. Tujuan
Audit ini dilakukan dengan menganalisis data rekam medik dan wawncara pada
pasien serta petugas kesehatan yang di harapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan klinik kepada pasien agar diperoleh keseragaman dalam pelayanan
klinik dengan memperhatikan efektifitas waktu dan biaya. Yaitu :

III. Metode
Audit ini menggunakan metode sampling,10% dari diagnosis Post SC dengan
infeksi luka Operasi

IV. Waktu Audit


Data diambil berupa total sampling pasien dari tahun 2018
V. Tim Audit
Ketua : dr. Imelda Meilina
Sekretaris : M. Nurwahidin, S.Kep
Anggota : Ns Nining Desmawati,Skep
Desi Apt

VI. IDENTITAS PASIEN


Nama : Ny.Rida
Umur : 27 tahun ( 01-04-1990)
No.Rekam Medik : 13.22.40
Nama suami : Tn Soni
Suku : Lampung
Agama : Islam
Alamat : jl. Imam Bonjol,Bandar Lampung

VII. ANAMNESIS
Pasien datang ke IGD tanggal 12 April 2018 jam 15.00,dengan keluhan mules-
mules. Pasien hamil cukup bulan, keluhan disertai keluar air dari kemaluan.
Pasien hamil anak pertama. Riwayat keguguran sebelumnya disangkal, riwayat
penyakit lain tidak ada, riwayat alergi tidak ada

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : compos mentis
Tinggi badan : 152 cm
Berat badan : 56 kg
Tensi : 140/80 mmhg
Nadi : 80 x/ menit
Suhu : 36,5 derajat celcius
Respirasi : 20x/menit
Kepala : dalam batas normal
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : gravida (+)
Leopold I : TFU 3 jadi dibawah procesus xiphoideus
Leopold II : Denyut jantung janin dikanan (+) 143x/menit
Leopold III : letak kepala dibawah
Leopold IV : kepala masuk panggul
USG : gravida 37-38 minggu tunggal letak kepala
Vaginal Toucher : blood slym (+)
Edema vagina (-)
Rugae (-)
Portio tebal
Pembukaan 2 cm
Ketuban (-)
IX. DIAGNOSIS
G1P0A0 aterm dengan KPD in partu kala I fase laten, JTH, preskep

X. RAWAT INAP
Tanggal 13 April 2018 :
Jam 08.00 : pembukaan 10 cm lengkap
Jam 09.30 : konsultasi dr. Sp.An  acc tindakan sc dengan pembiusan
regional ( spinal)
jam 10.00 : pembukaan 10 cm,oedem (-), lengkap, kaput (+),
molage(++),persiapan operasi sc
jam 10.30 : time out
jam 11.30 : operasi selesai
jam 11.30 : ruang pemulihantensi 120/80, nadi : 80, suhu : 36,5⁰C
respirasi 24x/menit
jam 11.50 : hand offer dengan perawat ruangan
aldrete score 9
tensi 130/80,nadi 80x/menit,respirasi 22x/mnt,suhu 36⁰C
skala nyeri 5 – 6
luka tertutup perban
jam 12.00 : pasien masuk ruang rawat inap
tensi 120/80,suhu 37,respirasi 22
jam16.00 :pasien mengeluh nyeri luka operasi dan kedua kaki belum
dapat digerakkan, tensi 120/80, perdarahan 50 cc

Tanggal 14 April 2018


Jam 09.30 : keluhan nyeri pada luka operasi berkurang, luka baik (pus -
, darah - ),advice dr. Sp OG,aff infus dan cateter,terapi oral

Tanggal 15 April 2018


Jam 10.00 : keluhan nyeri luka operasi berkurang, luka baik,pus (-),
albus(-),advice dr. SpOG boleh pulang,kontrol satu
minggu kemudian.

XI. KUNJUNGAN KEDUA


Tanggal 22 April 2018
Jam 06.00 pasien datang IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu
disertai luka terbuka pada bekas operasi,mengeluarkan cairan berwarna
kekuningan dan berbau sejak 1 hari yang lalu. Pasien riwayat sc 1 minggu yang
lalu.Tensi 100/70, nadi 81x/mnt,respirasi 20x/menit, suhu 37,5⁰C
Pemeriksaan fisik :
Kepala : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : luka operasi hiperemis, nyeri tekan, pus (+)
Diagnosis : post SC dengan wound infection
Planning : infus RL 20 gtt
ceftriaxon injeksi 1 gr / 12 jam
metronidazol fls 500 mg/ 8 jam
ganti balutan pagi dan sore
lapor dr.SpOG
Tanggal 23 April 2018 jam 10.00
Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi,bernanah dan berbau.advice dr.SpOG
tetap sama.

Tanggal 24 April 2018 jam 16.00


Keluhan berkurang, pus berkurang,bau berkurang, advice dr. SpOG boleh
pulang,perawatan luka dirumah.

XII. PEMBAHASAN
Infeksi luka operasi (ILO) adalah infeksi yang muncul pada luka bekas sayatan
operasi. Dalam prosedur operasi, dokter bedah akan membuat sayatan pada
kulit dengan menggunakan pisau bedah, sehingga menimbulkan luka operasi.
Meskipun telah sesuai dengan prosedur operasi dan melalui berbagai tindakan
pencegahan, kemungkinan munculnya infeksi pada luka operasi selalu ada.
Sebagian besar infeksi luka operasi muncul dalam 30 hari pertama setelah
operasi.
Ada 3 tempat yang memungkinkan terjadi infeksi luka operasi :
a. ILO sayatan dangkal (area sayatan kulit)
b. ILO sayatan dalam (deep). Area sayatan otot
c. Organ atau rongga
Penyebab Infeksi Luka Operasi umumnya disebabkan oleh bakteri. Contohnya
Staphyloccus,Sterptococcus dan Pseudomonas. Bakteri tersebut menular
melalui udara, kuman dikulit, kuman dalam tubuh, tangan tenaga kesehatan,
alat-alat operasi.
Pasien yang berisiko mengalami infeksi luka operasi :
1. Operasi dengan waktu lebih dari 2 jam
2. Menjalani operasi bagian perut
3. Menjaani operasi cito
4. Orang lanjut usia
5. Menderita kanker
6. Memiliki diabetes
7. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
8. Obesitas
9. Perokok

Gejala infeksi luka operasi :


- Ruam kemerahan
- Demam
- Rasa sakit
- Luka terasa panas
- Pembengkakan
- Proses penyembuhan yang lama
- Terbentuknya nanah
- Luka operasi mengeluarkan bau
Pencegahan infeksi luka operasi :
 Riwayat kesehatan yang lengkap
 Mandi dengan sabun sebelum operasi
 Lepas seluruh perhiasan sebelum operasi
 Jaga agar luka tetap tertutup
 Area sekitar luka tetap bersih, pasien boleh mandi dua hari setelah operasi
 Jika melihat luka sekitar sayatan menjadi merah atau terasa sakit, hubungi
dokter atau perawat.
XIII. ANALISIS DATA
Data didapat dari rekam medik pasien, dari telaah rekam medik ditemukan :
a. Tidak ditemukan tentang edukasi perawatan luka operasi
b. Tidak ditemukan data tentang asuhan gizi
c. Tidak ditemukan tentang keadaan yang tidak diharapkan pasca operasi
d. Pengkajian awal keperawatan tidak diisi
e. Tidak ditemukan edukasi tentang obat
f. Discharge planning tidak dijalankan

Hambatan yang ditemukan di Rumkit TK IV 02.07.04 Bandar Lampung, yaitu:


1. Tidak adanya pertemuan rutin untuk membahas perkembangan ilmu terbaru;
2. Hasil audit belum dikomunikasikan kepada semua staf yang terlibat;
3. beban kerja yang kadang berlebih, membuat lupa petugas kesehatan untuk
melaksanakan sesuai SPO.

XIV. Kesimpulan:
1. Perlu komitmen yang tinggi dari pihak terkait untuk memenuhi standar
2. Edukasi dan informasi yang baik dapat memberikan hasil yang sesuai dengan
standar ..

XV. Saran :
1. Dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang perawatan luka di Rumkit Tk IV
02.07.04.
2. Melakukan koordinasi antar PPA (dokter,bidan,perawatan,ahli gizi,apoteker )
untuk kolaborasi pada pasien
3. Pada pelaksanaan audit ini sangat diperlukan keterlibatan seluruh pihak yang
terkait baik struktural maupun fungsional.
XVI. Penutup
Audit kasus medis sangat menentukan kualitas layanan RS. Dalam hal ini masih
terdapat berbagai hambatan yang dirasakan dalam implementasi panduan praktek
klinis. Sehingga masih perlu dilakukan revisi, pemahaman, edukasi, dan
keterlibatan berbagai pihak terkait, serta dukungan dari manajemen dalam
implementasi ppk. Diharapkan pada audit yang akan datang audit ini akan lebih
memiliki makna bagi mutu RS.

Bandar Lampung, Desember 2018


Ketua PMKP

dr. ImeldaMeilina
Pns III/d Nip 197605042009122002

Anda mungkin juga menyukai