Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

N
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI DENGAN TEKNIK GUIDE IMAGERY
(MENGHARDIK)

OLEH :
IDA AYU GEDE INTAN INDRA PRATIWI (P07120017 132)

TINGKAT 2.4

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2019
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.N
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI DENGAN TEKNIK GUIDE IMAGERY
(MENGHARDIK)

A. Proses Keperawatan
1. Identitas pasien
Nama : Ny. N
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Br.Anyar Tegalbadeng Barat Negara

2. Kondisi Klien
Klien berinisial Ny. N berusia 50 tahun berjenis kelamin perempuan dengan
keluhan klien mondar-mandir, bicara melantur. Klien juga mengatakan dihidungnya
berisi ulat.

Data Subjektif
a) Klien mengatakan hidungnya berisi ulat

Data Objektif
a) Klien terlihat tertawa atau berbicara sendiri tanpa lawan bicara
b) Klien terlihat mondar-mandir

3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori
4. Tujuan
a) Membina hubungan saling percaya
b) Membantu pasien mengontrol halusinasi

5. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan mengajarkan tehnik


guide imagery (menghardik)

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaannya


Sp : bantu pasien mengenal halusinasi, jelaskan cara-cara control halusinasi,
ajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama yaitu menghardik
halusinasi.

1. Tahap Pengkajian
“Selamat pagi bu, nama saya Dayu. Ibu bisa panggil saya Dayu. Saya mahasiwa
Poltekkes Denpasar yang akan praktik di sini selama tiga minggu. Hari ini saya dinas
pagi dari pukul 7.30 pagi-2 siang. Maaf sebelumnya dengan ibu siapa? Baik ibu, hari ini
saya akan mengajak ibu berbincang-bincang mengenai identitas dan keluhan ibu. Berapa
lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit bu? Baiklah ibu kita mulai
saja.
Mengkaji Identitas Pasien
“berapa umur ibu sekarang?”
“dimana alamat rumah ibu ?”
“apakah ibu sudah menikah?”
“ibu agamanya apa?”
“apa pendidikan terakhir ibu?”

Mengkaji Faktor Presdisposisi


“baik bu, sekarang saya akan bertanya mengenai keluhan ibu. Apa keluhan utama ibu?”
“apa yang menjadi alas an sehingga ibu masuk rumah sakit?”
“maaf jika pertanyaan saya menyinggung perasaan ibu, apakah sebelumnya ibu pernah di
rumah sakit dengan alasan yang sama?”
“apa yang ibu rasakan saat ini?”

2. Tahap Diagnosa
“baik ibu. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan melalui percakapan tadi, dapat saya
sampaikan bahwa ibu mengalami gangguan halusinasi perabaan sehingga membuat ibu
menjadi tidak nyaman dengan menganggap ada ulat di hidung ibu.”

3. Tahap Perencanaan
“jadi untuk hal tersebut, saya memiliki rencana untuk mengatasi gangguan halusinasi
perabaan yang sering ibu alami sekarang dengan mendiskusikan kegiatan positif, selain
itu dapat pula dengan teknik menghardik. Hal ini sangat penting dilakukan agar
memotivasi ibu sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.”
“bagaimana bu apakah ibu bersedia jika kita melakukan rencana yang telah saya
sampaikan?”
“bagaimana kalau bsok kita mulai bu?”
“baik bu, besok saya akan dating lagi di jam yang sama seperti hari ini untuk melakukan
rencana yang telah kita sepakati.”
“sebelumnya apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”
“saya permisi bu. Selamat pagi.”

4. Tahap Implementasi
1) Orientasi :
Tahap ini yang dapat kita lakukan adalah memberikan salam dan senyum pada
pasien, melakukan validasi, mencari kebenaran data yang ada dengan wawancara,
mengobservasi atau pemeriksaan yang lain, memperkenalkan nama kita dan pasien
untuk mempermudah berkomunikasi, menjelaskan tujuan dan waktu yamg
dibutuhkan untuk melakukan kegiatan.

 Salam Terapeutik
“Selamat Pagi bu. Saya perawat yang akan merawat ibu. Nama saya Dayu dan
sering dipanggil Dayu.”
 Evaluasi/Validasi :
“kalau boleh tau nama ibu siapa ? boleh saya lihat gelangnya ibu ?”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini ? dan apa keluhan ibu hari ini ?”

 Kontrak
“ Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan ibu yang
menganggap ada ulat di hidung ibu ? Dimana kita duduk ? Di ruang tamu ?
Berapa lama ? Bagaimana kalau 30 menit ?

 Tujuan
“Baiklah ibu tujuan perbincangan kita hari ini adalah untuk mengatasi ulat yang
sering ibu rasakan ada di hidung ibu. ”

2) Kerja :
“Apakah ibu sering merasakan ulat ? ”
“Apakah terus ibu merasakan binatang itu berada di hidung ibu ?”
“ Kapan yang paling sering ibu rasakan ? Berapa kali sehari ibu alami ?”
“Apakah yang ibu rasakan pada saat merasakan ulat yang berada di hidung ibu?”
“Apa yang ibu lakukan saat merasakan ulat itu ada di hidung ibu ? Apakah dengan
cara ulat itu hilang ? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah ibu
merasakan hal itu ?”
“Bu, ada 4 cara untuk menghardik halusinasi itu. Pertama, dengan menghardik rasa
tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat yang teratur”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”
“Caranya sebagai berikut :Saat rasa itu muncul, …….. saya membersihkannya.
Begitu diulang-ulang sampai rasa adanya ulat itu tidak muncul lagi. Coba
diperagakan ! nah begitu, ….Bagus ! cobalagi ! ya bagus ibu sudah bisa”
3) Terminasi :
 Memberikan Reinforcement Positif
“Bagus sekali ibu bisa mempelajari hal ini dengan cepat, saya harap ibu akan
sering menerapkan apa yang sudah kita latih tadi”

 Evaluasi Proses dan Hasil


“Nah sekarang bagaimana perasaan ibu setelah peragaan latihan tadi ?” Kalau
perasaan itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut !”

 Kontrak Waktu Selanjutnya


Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya ? Mau jam berapa saja latihannya ?
(Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien)”

 Salam
“Baiklah sampai jumpa di latihan selanjutnya ya bu, Selamat Pagi”

5. Evaluasi
“ Dibandingkan yang sebelumnya, ibu tampak lebih bergairah menjalani kehidupan
ibu dan dapat menerima keadaan itu dengan bersyukur karena semua yang ibu miliki.
Jika ibu terus memotivasi diri ibu seperti ini, maka keinginan ibu untuk mengatasi
gangguan halusinasi ini akan sangat bagus sekali.
“baiklah bu sebelum saya mengakhiri perbincangan ini, apakah ada yang ingin ibu
tanyakan?”
“ karena perbincangan kita sudah selesai saya mengucapkan terima kasih dan mohon
maaf jika perkataan saya ada menyinggung perasaan ibu. Saya permisi dulu ibu.
Selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai