Anda di halaman 1dari 33

TOKSIKOLOGI FORENSIK

• Merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan:


• Sumber, karakteristik, dan kandungan racun
• Gejala dan tanda yang disebabkan racun
• Penatalaksanaan kasus keracunan
• Analisis kualitatif dan kuantitatif
Keracunan
• Pemeriksaan forensic dalam kasus keracunan dapat dibagi dalam dua
kelompok tujuan:
1. Mencari penyebab kematian
morfin, sianida, arsenic, karbon monoksida, insektisida
kejelasan: jenis racun atau obat dalam dosis yang
mematikan/dosis fatal
2. Mengetahui penyebab suatu peristiwa terjadi, misal peristiwa
pembunuhan, perkosaan, kecelakaan pesawat, lalu lintas

Untuk membuat suatu rekonstruksi atas peristiwa yang terjadi.


Sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana racun atau obat-obatan
tersebut berperan sehingga kecelakaan/ peristiwa dapat terjadi
Pengenalan barang bukti
• Korban masih hidup (kasus keracunan): sisa makanan, muntahan,
urin, darah, cairan lambung, sisa obat-obatan
• Korban mati: organ/jaringan tubuh, lambung dan isinya, jantung, hati,
ginjal, urin, darah
• Korban mati dan telah dikubur:
• Jika mayat belum hancur = korban mati
• Jika mayat rusak: tanah bagian bawah lambung/perut/kepala, rambut, kuku
jari tangan dan kaki
Pengambilan barang bukti
• Petugas penyidik
• Di TKP
Per Kapolri: tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan atau terjadi
dan tempat-tempat lain dimana tersangka dan/atau korban dan/atau
barang-barang bukti yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut
dapat ditemukan
• Organ/cairan tubuh manusia à bantuan dokter pada saat otopsi
• Alat-alat bersih
Pengiriman barang bukti
• Persyaratan formal: surat permintaan pemeriksaan, laporan polisi
tentang kasus, visum, surat perintah penyidikan, BAP
pengambilan/pembungkusan
• Persyaratan teknis pengiriman
RACUN
• zat (gas) yang dapat menyebabkan sakit atau mati (kalau dimakan, dihirup)
(KBBI)
• Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian (BPOM)
• Cara masuk:
• Peroral
• Inhalasi
• Injeksi
• Kontak kulit
• Melalui anus atau vagina
Pengelompokan
Berdasar tempat digunakan
• Rumah Tangga
• Pertanian dan Perkebunan: pestisida, herbisida
• Kalangan medis: Hipnotika, sedativa, tranquilizer, antidepresan,
analgetika, narkotika, dll
• Industri/laboratorium : asam dan basa kuat, logam berat
• Di alam bebas : opium, ganja, kokain, racun bisa binatang, dan jamur
Cont’d
Segi mediko legal
• Upaya pembunuhan : Tembaga sulfat, arsen, garam logam Hg, biji nux
vomica, pecahan kaca, bakteri, opium, dll
• Bunuh diri : Barbiturat, tembaga sulfat, arsen, kalium sianida
• Kecelakaan : alkohol, morfin, barbiturat, bisa ular
Mula terjadinya
• Keracunan akut
• Keracunan kronis
Cont’d
Mekanisme kerja
• Lokal : Korosif (lisol, asam/basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada
daerah yang terkena racun
• Sistemik: SSP (narkotika, barbiturat, alkohol), Sistem enzim
pernapasan dalam sel (CO/HCN), merkuri menyerang ginjal
Eliminasi racun
• Dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk asli atau modifikasi melalui:
• Urine
• Feses
• Keringat
• ASI (bisa sumber racun bagi bayi)
• Air liur, kelenjar mukosa lain
Faktor yang mempengaruhi cara kerja racun
• Kuantitas / dosis racun
• Bentuk racun
• Cara masuk ke dalam tubuh
• Kondisi tubuh
Pemeriksaan Toksikologi
• Kematian mendadak
• Kasus kematian yang terkait dengan abortus
• Perkosaan dan kejahatan seksual lain
• Kecelakaan transportasi (pilot dan pengemudi)
• Pembunuhan dan penganiayaan
• Memang diketahui/diduga menelan racun
• Kematian setelah tindakan medis (operasi, injeksi, dll)
Pemeriksaan Korban
• Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
• Pemeriksa tidak boleh merokok, mempergunakan banyak
desinfektan, air freshener, bahan-bahan kimia -> mengganggu
penafsiran
Derivat Narkotika
Canabis
• Produk tanaman ganja
• Zat aktif THC (tetra hidro canabinol)
• Mariyuana : produk canabis potensi rendah
• Bunga perawan: Sinsemilla (lebih poten)
• Hashish/charas : resin bunga, THC 5-12%
• Hash oil : ekstraksi Hashish, potensi kuat, THC 20-65%
• Bhang: Kumpulan daun dan cabang muda tanaman ganja
Derivat Narkotika
Opioit / Opiat
• Opium : Getah/eksudat Papaver somniferum
• Morfin: Ekstrak alkaloid opium
• Heroin
• Kodein, metadon, propoksipen
Derivat Narkotika
Kokain
• Basa/garam kokain
• Coke, C. Snow, Blow
• Kokain crack: Bubuk kokain processed langsung bisa dirokok
Derivat Psikotropika
Benzodiazepin
• Tranquillizer minor
• Benzodiazepam
• Valium *(diazepam)
• Nitrazepam (pil BK, pil anjing, pil koplo)
• Klordiazepoksid, meprobamat
• Tranquillizer mayor : Reserpin, klorpromazin
Derivat Psikotropika
Halusinogenik
• LSD/Lysergic Acid Diethylamide
• Disintesis dari asam lisergat dari tanaman ergot dengan dietilamin
• Canabis
• Phenylciclidin / PCP. Angel Dust T, Heg
• Anestesi veteriner
• Dicampur dengan mariyuana dan dihisap
• Meskalin (3,4,5 trimethoxyphenethylamine). Ekstraksi dari tanaman
Kaktus peyote
• Struktur mirip amphetamin
Halusinogenik
• Mescaline
• Medium Cactus/Peyote Cactus. Pohon suci Indian untuk ritual
keagamaan
• 8 alkaloid, terpenting Mescalin
• Bahan kering dikunyah/ditelan, 400-700 mg -> ilusi dan halusinasi 5-7
jam
• Mescaline sintetik
• Serbuk : Ground Peyote
• Kapsul : Mescaline sulfat
Halusinogenik
Psylocybin/Psilocyn
• Cendawan /Mushroom psilocybe
• Suku indian Mexicers (tradisional/keagamaan)
• Mood sama dengan mescaline
• Dosis 4-8mg (Mescaline 500mg)
• Kimia : identik LSD -> Sintetik
Zat adiktif
Alkohol
• Banyak terdapat dalam minuman beralkohol / keras
• BPOM
• Penggolongan minuman keras berdasarkan kandungan etanol :
• Golongan A (Kadar etanol 1-5%)
• Golongan B (Kadar etanol 5-20%)
• Golongan C (Kadar etanol 20-55%)
Jenis ALkohol
• Alkohol absolut (99,9%)
• Rectified spirit (alkohol yang dimurnikan ) 90%
• Methylated spirit (alkohol denaturasi) 95%
• Rhum dan minuman keras lain 50-60%
• Whisky, brandy, gin 40-45%
• Port, Sherry 20%
• Anggur (Wines) 10-15%
• Bir 4-8%
• Berbagai jenis minuman keras daerah 5-10%
Alkohol
(segi mediko-legal)
• Alkoholisme -> kecelakaan lalu lintas, kecelakaan industri, hubungan
pribadi/pernikahan, cedera, pembunuhan
• Kadar alkohol dalam darah berhubungan dengan tingkat toksisitas
(0,15% adalah batas keamanan mengemudi, 0,5% koma, 0,6% asfiksia
darah)
Analisis Toksikologi
• Cakupan
Analisis kualitatif dan kuantitatif toksikan serta menentukan efek toksik
yang ditimbulkannya
• Analisis Kualitatif
Uji penapisan dan identifikasi: mengetahui /memastikan toksikan
(tunggal/kombinasi) -> diagnosa awal
• Analisis Kuantitatif : mengetahui tingkat toksisitas
Kompetensi dalam Analisis Toksikologi
• Penguasaan kimia analisis
• Penguasaan farmakologi dan toksikologi klinik
• Penguasaan farmakokinetik dan metabolisme obat
• Penguasaan kimia klinik
• Seluruhnya merupakan mata kuliah wajib -> farmasis siap untuk
melakukan analisis toksikologi/toksikolog
Sistematika Analisis
• Analisis Pendahuluan/Uji Penapisan/Skrining
• Analisis Tahap lanjut/Uji determinasi/konfirmasi
Analisis Pendahuluan
• Analisis cepat dan tepat
• Kualitatif
• Harus dikerjakan di rumah sakit pada saat korban diterima
• Uji reaksi warna
• Immunokimia ‘Immunoassay’
• Analisis gas
Analisis Tahap Lanjut
• Uji determinasi
• Pemastian dugaan hasil analisis kualitatif
• Instrumen HPLC, GC-MS, LC-MS, LC-Diode, Assay detector, dll
• Penetapan kadar toksikan dan metabolitnya
Analisis Napza
• Laboratorium Analisis Narkoba:
• Lab tidak resmi/ilegal/clandestin
• Lab produksi narkoba ilegal
• Segitiga emas adalah kartel obat bius terbesar yang sulit diberantas
• Lab resmi : menganalisis barang bukti Raw materials (batang, daun,
bunga , biji, serbuk, hasil olahan, blok)
• Barang bukti biologik (darah, urine, rambut)
Analisis
Pengiriman Barang Bukti
• Diseleksi berdasar jenis
• Tanaman : seluruh bagian tanaman
• Hasil olahan : serbuk / blok dikirim semua
• Barang berupa satuan:
• 1-10 dikirim semua
• 11-100 dikirim 10 secara acak
• 100: dikirim dengan hitungan akar n secara acak misal 1 ton yang
dikirim: akar 1.000.000 g = 1000 g = 1kg.

Anda mungkin juga menyukai