BAB II Makalah Ilmu Kesehatan Olahraga A
BAB II Makalah Ilmu Kesehatan Olahraga A
BAB I PENDAHULUAN
Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36,5 sampai
37,5ºC, akan tetapi pada pagi hari akan berkurang sampai 36 ºC, daripada
saat latihan suhu tubuh dapat meningkat sampai mendekati 40 ºC tanpa efek
sakit, karena perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal.
Akan tetapi, suhu tubuh juga dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu
lingkungan dan kelembaban udara yang relatif tinggi.
a. Usia
dan hindari pajanan terhadap suhu lingkungan. Seorang bayi baru lahir
dapat kehilangan 30 % panas tubuh melalui kepala sehingga dia harus
menggunakan tutup kepala untuk mencegah kehilangan panas. Suhu
tubuh bayi lahir berkisar antara 35,5˚C sampai 37,5˚C.Regulasi tubuh
baru mencapai kestabilan saat pubertas. Suhu normal akan terus
menerus menurun saat seseorang semakin tua. Para dewasa tua
memiliki kisaran suhu tubuh yang lebih kecil dibandingkan dewasa
muda.
b. Olahraga
c. Kadar Hormon
d. Irama sircadian
5
e. Stres
f. Lingkungan
g. Perubahan suhu
Berdasarkan suhu tubuh makhluk hidup tingkat tinggi seperti hewan dan
manusi dibagi menjadi dua, yaitu makhluk hidup yang memiliki suhu tubuh
relatif konstan (homeotherms), dan makhluk hidup yang suhu tubuhnya
beradaptasi dengan perubahan lingkungan (poikilotherms) . Manusia
memiliki kemampuan untuk tidak tergantung atau dipengaruhi oleh suhu
lingkungannya karena dapat memelihara suhu tubuh yang konstan
sedangkan pada makhluk hidup yang tergolong poikilotherms ketika suhu
lingkungan dingin, suhu tubuhnya menjadi rendah dan laju metaboliknya
7
menurun atau bahkan tidak aktif, akan tetapi pada suhu lingkungan yang
panas, mereka harus mencari tempat untuk berlindung atau bahkan dapat
mengalami kematian. Manusia sebagai makhluk hidup tingkat tinggi yang
keberfungsian aktivitas fisiologis dalam tubuhnya, seperti pengangkutan
oksigen, metabolisme selular dan kontraksi otot tidak begitu terpengaruh
oleh suhu lingkungan, baik panas ataupun dingin pada batasan normal
selama suhu internal tubuh terpelihara.
Pembuangan panas secara radiasi ini dapat bersifat positif dan negatif.
Pada suhu lingkungan sekitar 21oC pembuangan panas tubuh secara radiasi
meliputi jumlah 60% dari seluruh pembuangan panas tubuh. Pada suhu
lingkungan 24-33oC pembuangan panas tubuh secara radiasi menjadi lebih
sulit, sehingga peranannya menurun menjadi 20-35% dari seluruh
pembuangan panas tubuh. Bila suhu lingkungan meningkat menjadi lebih
tinggi dari suhu tubuh, maka tubuh tidak dapat membuang panas dari
lingkungan melalui radiasi seperti halnya bila seseorang berdiri di dekat api.
Kulit dilengkapi dengan kelenjar keringat dengan jumlah sekitar 2,5 juta
dan tersebar di seluruh permukaan tubuh, terutama di telapak tangan,
telapak kaki dan leher. Bilamana diperlukan maka kelenjar keringat akan
membentuk keringat yang akan dicurahkan ke permukaan kulit, kemudian
diuapkan. Besar pembuangan panas secara evaporasi ditentukan oleh
banyaknya keringat yang berhasil diuapkan, bukan oleh banyaknya keringat
yang dihasilkan.
1. Usia
pembuluh darah tepi akan melebar, pori-pori kulit juga melebar agar
dapat keluar banyak keringat.
Suhu yang nyaman merupakan set point untuk operasi system pemanas.
Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas
Penjalaran sinyal suhu hampir selalu sejajar, namun tidak persis sama
seperti sinyal nyeri. Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal akan menjalar
dalam traktus lissaueri sebanyak beberapa segmen diatas atau dibawah dan
selanjutnya akan berakhir terutama pada lamina I, II, III radiks dorsalis sama
seperti untuk rasa nyeri. Sesudah ada percabangan satu atau lebih neuron
dalam medulla spinalis maka sinyal akan menjalarkan keserabut termal
asenden yang menyilang ke traktus sensorik anterolateral sesi berlawanan dan
akan berakhir di (1) area reticular batang otak dan (2) kompleks vetro basal
thalamus. Setelah dari thalamus sinyal di hantarkan ke hipotalamus.
16
3.1 Kesimpulan