Anda di halaman 1dari 3

Keluhan yang sering di kemukakan oleh orang yang mengalami gangguan

kecemasan antara lain sebagai berikut:


a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung.
b. Merasa tegang, tidak te an timbul rasa takut baik pada dokter maupun
perawat, apalagi anak sudah mempunyai pengalaman mendapatkan
imunisasi. Dalam bayangan nya, perawat atau dokter akan menyakiti
dengan menyuntik. Selain itu anak juga merasa terganggu hubungan nya
dengan orang tua atau saudaranya. Lingkungan di rumah tentu berbeda
bentuk dan suasananya dengan alat- alat yang ada di ruang perawatan.
Apalagi jika di ruangan tersebut ada pasien yang panyah dan mendapat
infus dan O2 reaksi pertama selain ketakutan juga pasien kurang nafsu
makan bahkan anak
yang masih kecil menangis, tidak mau minum susu atau makan makanan
yang di berikan.

Pemberian stimulasi mainan pada anak yang di rawat yang sudah dalam
penyembuhan dan melihat umurnya. Untuk pasien prasekolah yang sudah
dapat bermain sendiri tetapi masih lemah ( tidak dapat duduk), dapat
dibacakan buku cerita anak–anak seperti yang ada di majalah bobo atau
cerita cinderella dan lain– lain. Jika pasien sudah dapat duduk atau tidak
terlihat jelas sekali, dapat di berikan pensil bewarna dan kertas gambar untuk
corat–coret/menggambar. Dapat juga menggunakan lilin berwana atau
balok-balok berwarna serta buku bergambar untuk anak-anak. Akan lebih
baik jika ada pasien yang sebanya untuk di minta bermain bersama dan
jangan bermain terlalu lama, atau jika tersa letih di hentikan (Ngastiyah,
2005).

5. Stresor dan Reaksi Anak Terhadap Hospitalisasi


Hospitalisasi merupakan suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit
dan dirawat di rumah sakit. Keadaaan ini terjadi karena anak berusaha untuk
beradaptasi dengan lingkungan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi
tersebut menjadi faktor stresor bagi anak baik terhadap anak maupun orang
tua dan keluarga. Adapun stresor utama dari hospitalisasi dan reaksi anak
prasekolah menurut Wong (2009 dalam Debbi, 2013) adalah sebagai
berikut:
a. Cemas akibat perpisahan
Kecemasan pada anak akibat perpisahan dengan orang tua atau orang
yang menyayangi merupakan sebuah mekanisme pertahanan dan
kerakteristik normal dalam perkembangan anak. Jika perpisahan itu dapat
dihindari, maka anak-anak akan memiliki kemampuan yang besar untuk
menghadapi stress lainya. Perilaku utama yang ditampilkan anak sebagai
respon dari kecemasan akibat perpisahan ini terdiri atas tiga fese
(Wong, 2009 dalam Debbi, 2013) yaitu:
nang, gelisah, mudah tersinggung.
c. Takut kesendirian, takut pada keramaian dan banyak orang. d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi
yang menegangkan .
e. Gannguan konsentrasi dan daya ingat.
f. Keluhan-keluhan somatik,misalanya rasa pada sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdering (tinitus),
berdebar-debar, sesak napas, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain senagainya.
Zefi1

Anda mungkin juga menyukai