Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Kepemimpinan

Secara umum kepemimpinan adalah segala yang berhubungan dengan pekerjaan memimpin,
dapat mengenai orang, watak, sifat, kegiatan atau perilakunya.
Menurut para ahli beberapa pengertian kepemimpinan sebagai berikut.
a. Wahjo Sumidjo
Bahwa kepemimpinan sebagai sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain,
paham, interaksi/hubungan kerjasama antar peran/kedudukan administratif tertentu.
b. Mulyasa
Bahwa kepemimpinan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi orang yang diarahkan
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Pengertian Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Mangkunegara
(2006:9) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pengertian ini
mengandung makna bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja dibagi menjadi dua macam, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja
individu adalah hasil kerja karyawan atau pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas
berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan
dari kinerja individu dengan kinerja kelompok (Mangkunegara, 2006:9).
Prinsip prinsip dasar kepemimpinan
a. Seseorang yang belajar seumur hidup
b. Berorientasi pada pelayanan
c. Membawa energi positif
d. Percaya pada orang lain
e. Keseimbangan dalam kehidupan
f. Melihat kehidupan sebagai tantangan
g. Sinergi
h. Latihan mengembangkan diri
Pengetian peran
Menurut kamus Oxford Dictionary “peran atau role adalah actor’s part; one task or
function yang berarti aktor; tugas seseorang atau fungsi. Karena itulah ada yang disebut dengan
role expectation, yaitu harapan mengenai peran seseorang atas harapan dari si pemberi tugas
dan harapan dari orang yang menerima manfaat dari pekerja tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “…peran berarti perangkat tingkah laku yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat..”
Berdasarkan definisi diatas penulis menarik simpulan, peran adalah perangkat tingkah
laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat atau sebuah
lembaga. Dalam hal ini, kepala sekolah perlu menjalankan sebagai perannya sesuai dengan hak
dan kewajiban.
Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu
sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang menerima pelajaran. Di
lembaga persekolahan, kepala sekolah bukanlah mereka yang kebetulan mempunyai nasib baik
apalagi secara kebetulan direkrut untuk menduduki posisi itu, dengan kinerja yang serba kaku
dan mandul. Kepala sekolah diharapkan dapat menjadi sosok pribadi yang tangguh, handal,
dan teruji dalam rangka pencapaian tujuan sekolah.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasa posisi kepala sekolah akan
menentukan arah suatu lembaga dalam mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah
merupakan pengatur dari program yang ada di sekolah. Karena nantinya diharapkan kepala
sekolah akan membawa etos kerja guru serta dapat membangun kultur sekolah dalam
peningkatan kualitas pembelajaran.
Peran Kepala Sekolah
Dinas pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan
perannya sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisi (EMAS). Tetapi dalam
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman, kepala
sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader, inovator dan motivator di sekolahnya.
Dengan demikian dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah setidaknya
harus mampu berperan sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator
dan motivator (EMASLIM). Perspektif ke depan menunjukkan bahwa kepala sekolah juga
harus mampu berperan sebagai figur dan mediator, bagi perkembangan masyarakat dan
lingkungan.
Fungsi Kepala Sekolah
Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M Amirin dalam bukunya Administrator
Pendidikan menyebutkan bahwa fungsi kepala sekolah adalah (1) perumus tujuan kerja dan
pembuat kebijaksanaan sekolah yang disebut pemimpin atau pengelola pendidikan, (2)
pengatur tata kerja sekolah, yang mencakup mengatur pembagian tugas dan wewenang serta
mengatur petugas pelaksana dan menyelenggarakan kegiatan, dan (3) pensupervisi kegiatan
sekolah, meliputi: mengatur kegiatan, mengarahkan pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan serta membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana.
Tugas Kepala Sekolah
TUPOKSI Kepala Sekolah meliputi sebagai : Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor,
Pemimpin/Leader, Inovator, dan Motivator.
1. Kepala Sekolah sebagai Edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien (lihat tugas guru)
2. Kepala Sekolah sebagai Manager mempunyai tugas:
a. Menyusun perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan
c. Mengarahkan kegiatan
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Melaksanakan pengawasan
f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
g. Menentukan kebijaksanaan
h. Mengadakan rapat
i. Mengambil keputusan
j. Mengatur proses belajar mengajar
k. Mengatur administrasi Ketatausahaan, siswa, ketenangan, sarana dan prasarana,
keuangan / RAPBS
l. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait
3. Kepala Sekolah sebagai Administrator bertugas menyelenggarakan administrasi :
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum,
kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang
keterampilan / kesenian, Bimbingan Konseling, UKS, OSIS, serbaguna, media, gudang
4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor Bertugas menyelenggarakan Supervisi tentang :
a. Proses belajar Mengajar
b. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
d. Kegiatan ketatausahaan
e. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
f. Sarana dan prasarana
g. Kegiatan OSIS
h. Kegiatan 10K
5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin /Leader
a. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab
b. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah
d. Mengambil keputusan intern dan ekstern sekolah
e. Membuat, mencari dan memilih gagasan baru
6. Kepala Sekolah sebagai Inovator
a. Melakukan pembaharuan di bidang KBM, BK, Ekstrakurikuler, dan Pengadaan
b. Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan
c. Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di Komite Sekolah dan
Masyarakat
7. Kepala Sekolah sebagai Motivator
a. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja
b. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk KBM / BK
c. Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum
d. Mengatur ruang perpustakaan yang konduktif untuk belajar
e. Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur
f. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan
g. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan
h. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada Wakil kepala
Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggungjawab legal
untuk mengembangkan staf, kurikulum, dan pelaksanaan pendidikan di sekolahnya. Di sinilah,
efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan mereka bekerjasama
dengan guru dan staf, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan anggaran,
pengembangan staf, pengembangan kurikulum, paedagogi, dan assessmen.
Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan berbagai riset meliputi: (1) kepemimpinan
instruksional yang kuat; (2) harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa; (3) adanya lingkungan
belajar yang tertib dan nyaman; (4) menekankan kepada keterampilan dasar; (5) pemantauan
secara kontinyu terhadap kemajuan siswa; dan (6) terumuskan tujuan sekolah secara jelas
(Davis & Thomas, 1989: 12).
Pentingnya Kepemimpinan Sekolah yang Efektif
Dengan melakukan studi terhadap kepemimpinan sekolah efektif kita dapat menggali
informasi tentang nilai-nilai efektivitas harus dipelihara di sekolah. Sergiovanni (1987)
menjelaskan kriteria sekolah efektif ke dalam hal-hal berikut, yaitu: (1) skor tes UN meningkat;
(2) kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat; (3) meningkatnya jumlah PR; (4) meningkatnya
waktu untuk penyampaian mata pelajaran; (5) adanya partisipasi masyarakat dan orang tua; (6)
partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler; (7) penghargaan bagi siswa dan guru; dan (8) kualitas
dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Demikianlah, kriteria efektivitas
sekolah tersebut akan berkembang sesuai dengan muatan nilai-nilai lokal sekolah, di samping
mengikuti standar kinerja pada umumnya.
Kepemimpinan yang Efektif di Sekolah
Kepemimpinan yang efektif di sekolah dapat dimengerti sebagai bentuk kepemimpinan
yang menekankan kepada pencapaian prestasi akademik dan non akademik sekolah. Dengan
demikian, pemimpin pendidikan efektif selalu berkonsentrasi untuk menggerakkan faktor-
faktor potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan pula, kepala
sekolah efektif mampu menunjukkan kemampuannya mengembangkan potensi-potensi
sekolah, guru, dan siswa untuk mencapai prestasi maksimal.
Seorang kepala sekolah efektif sebagai pemimpin pendidikan selayaknya harus mampu
meningkatkan prestasi sekolah dengan menunjukkan kemampuannya dalam mengelola
sekolah, guru, dan siswa sebagai komponen utama untuk mencapai tujuan sekolah. Pengelolaan
yang terkait dengan komponen sekolah dapat meliputi: (1) kurikulum praktis dan mantap; (2)
tujuan yang menantang dan balikan yang efektif; (3) partisipasi orang tua dan masyarakat; (4)
lingkungan yang tertib dan nyaman; dan (5) kolegialitas dan profesionalisme.
Sementara, pengelolaan yang terkait dengan komponen guru dapat mencakup: (1)
strategi instruksional; (2) manajemen kelas; dan (3) desain kurikulum. Adapun pengelolaan
yang terakit dengan siswa mencakup: (a) lingkungan rumah; (b) kecerdasan belajar; dan (c)
motivasi. Ketiga komponen tersebut bersifat interrelatif, oleh karenanya harus dikelola secara
sinergis dengan mendasarkan kepada prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi.
Dari berbagai pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan efektif adalah
kepemimpinan kepala sekolah yang memfokus kepada pengembangan instruksional,
organisasional, staf, layanan murid, serta hubungan dan komunikasi dengan masyarakat.
Ciri-ciri Kepala Sekolah Efektif
Kepala sekolah efektif harus mengetahui: (1) mengapa pendidikan yang baik diperlukan
di sekolah; (2) apa yang diperlukan untuk meningkatkan mutu sekolah; dan (3) bagaimana
mengelola sekolah untuk mencapai prestasi terbaik. Kemampuan untuk menguasai jawaban
atas ketiga pertanyaan ini akan dapat dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat
menjadi kepala sekola efektif atau tidak.
Ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (1)
kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (2)
menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (3)
memfokuskan aktivitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987;
Manasse, 1985).
Adapun secara lebih detil, deskripsi tentang kualitas dan perilaku kepala sekolah efektif
dapat diambil dari pengalaman riset di sekolah-sekolah unggul dan sukses di negara maju.
Atas dasar hasil riset tersebut, dapat dijelaskan ciri-cirinya, yaitu: (1) kepala sekolah
efektif memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia mendorong semua staf
untuk mewujudkan visi tersebut; (2) kepala sekolah efektif memiliki harapan tinggi terhadap
prestasi siswa dan kinerja staf; (3) kepala sekolah efektif tekun mengamati para guru di kelas
dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan
memperbaiki pembelajaran; (4) kepala sekolah efektif mendorong pemanfaatan waktu secara
efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan; (5) kepala sekolah
efektif mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif; dan (6)
kepala sekolah efektif memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan
memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.
Dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin yang efektif di sekolah, selama periode
kepemimpinannya kepala sekolah dapat melaksanakan hal-hal berikut. Dalam tahun pertama
masa bakti kepemimpinannya, kepala sekolah efektif dapat melakukan hal-hal, yaitu: (1)
menerima tanggungjawab sebagai kepala sekolah. Jika masih menekankan kepada administrasi
dan disiplin, membiarkan guru mengajar di kelas, maka ia perlu merubah wawasannya menuju
manajemen sekolah efektif; (2) menetapkan tujuan dan menetapkan norma-norma atas dasar
kebijakan yang telah digariskan oleh dinas pendidikan, nilai masyarakat, dan tentunya visinya
sendiri tentang sekolah unggul; (3) berkonsentrasi kepada upaya-upaya pembelajaran dan
mulai melakukan kunjungan kelas; (4) mengembangkan aktivitas dan struktur sesuai dengan
tujuan, norma, dan maksud pendidikan; (5) menyusun kalender akademik untuk menghindari
hambatan belajar siswa, waktu perencanaan guru, dan seterusnya; (6) mendukung saluran-
saluran untuk melakukan komunikasi terbuka, pengambilan keputusan, dan problem-solving.
Berusaha untuk memantapkan atmosfir kolegial; (7) memperhatikan pertemuan dewan guru
dalam memecahkan persoalan; (8) merencanakan pementapan dan orientasi akademik; (9)
merencanakan sistem pemberian penghargaan bagi siswa dan staf; (10) berinisiatif
membangkitkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat
Di tahun kedua ini, kepala sekolah efektif menindaklanjuti ide-ide pada tahun pertama
dengan kegiatan nyata, yaitu: (1) memantapkan iklim akademik sekolah, harapan berprestasi
tinggi dalam keterampilan dasar, penilaian kemajuan, dan prestasi siswa. Minat staf harus
dikonsentrasikan ke hal-hal tersebut; (2) mendorong kepekaan sekolah terhadap masyarakat;
(3) mentransformasi visi sekolah efektif kepada staf, siswa, dan orang tua; (4) beralih dari fokus
persoalan yang sempit menuju orientasi program yang lebih luas; (5) tampil percaya diri dan
lebih visibel di jalan, kelas, halaman sekolah, dan masyarakat; (6) berinisiatif melakukan
observasi kelas dan kegiatan supervisi akademik; (7) menjadwal peristiwa pelatihan
instruksional; (8) memberi dukungan secara kontinyu kepada staf selama sesuai dengan tujuan
sekolah yang lebih luas; (9) menjalin hubungan yang baik dengan komunitas sekolah, termasuk
staf, siswa, orang tua, dan lingkungan; selalu memperlakukan staf, siswa, orang tua, dan pihak
lain dengan rasa hormat.
Pada tahun ketiga ini, kepala sekolah efektif pada dasarnya menyempurnakan
implementasi perubahan iklim dan prosedur sekolah dan melanjutkan reformasi. Dalam hal ini,
kepala sekolah dapat melakukan hal-hal berikut: (1) melanjutkan menyusun dan
mentransformasi tujuan personal dan sekolah yang sejalan dengan pemerintah; (2) memantau
proses dan program instruksional; (3) mengkoordinasikan program instruksional, dengan
memantapkan prestasi; (4) mengambil peran penting dalam pengembangan program dan
evaluasi dan keputusan tentang seleksi materi instruksional; (5) merencanakan dan menjadwal
untuk penggunaan material dan sumber daya personil secara optimal; (6) mengorganisasi
pelatihan inservice guru dalam bidang khusus dan teknik pengelolaan kelas; (7) tetap
mempertimbangkan riset yang relafan dan gagasan untuk kepemimpinan efektif, sekolah
efektif, dan pembelajaran efektif; dan (8) menyempurnakan standar kinerja guru, siswa, staf,
dan diri sendiri.
Standar Kepemimpinan yang Efektif
Pada dasarnya kepemimpinan efektif dapat dilihat dari tujuh perilaku kepala sekolah
untuk: (1) menerapkan kepemimpinan sekolah efektif; (2) melaksanakan kepemimpinan
instruksional; (3) memelihara iklim belajar yang berpusat pada siswa; (4) mengembangkan
profesionalitas dan mengelola SDM; (5) melibatkan orang tua dan menjalin kemitraan dengan
masyarakat; (6) mengelola sekolah secara efektif dan melaksanakan program harian; dan (7)
melaksanakan hubungan interpersonal secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai