DISUSUN OLEH:
RENI AYUSTIKA
P. 14040
DISUSUN OLEH:
RENI AYUSTIKA
P. 14040
i
ii
MOTTO
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak yang Mengalami
Tirtonegoro Klaten”.
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kasus ini.
4. Nurul Devi A, S.Kep., Ns, M.Kep selaku dosen penguji yang telah
vii
5. perasaaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
kepercayaan, kasih sayang, nasihat dan dukungan dalam segala bentuk serta
atas do’anya selama ini yang tidak terbalas oleh apapun untuk menyelesaikan
pendidikan.
8. Kakakk udan orang yang kusayangi yang selalu memberikan semangat, do’a
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan
kesehatan. Amin.
10. Rumah Sakit RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang telah memberikan
ijin sebagai lahan penelitian studi kasus dan memberikan banyak pengalaman
Penulis
viii
DAFTAR ISI
halaman
i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................
iii
MOTTO ........................................................................................................
iv
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................
v
LEMBAR DEWAN PENGUJI ...................................................................
vi
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang .....................................................................
6
1.2 Batasan Masalah...................................................................
6
1.3 Rumusan Masalah ................................................................
6
1.4 Tujuan ..................................................................................
6
1.4.1 Tujuan Umum ..........................................................
7
1.4.2 Tujuan Khusus..........................................................
7
1.5 Manfaat ................................................................................
7
1.5.1 Teoritis .....................................................................
8
1.5.2 Praktis .......................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
9
2.1 Konsep Penyakit Demam Tifoid ..........................................
9
2.1.1 Definisi Demam Tifoid ............................................
9
2.1.2 Etiologi Demam Tifoid ............................................
10
2.1.3 Manifestasi Klinis Demam Tifoid ............................
11
2.1.4 Patofisiologi Demam Tifoid .....................................
12
2.1.5 Pathway Demam Tifoid ...........................................
13
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang Demam Tifoid ...................
13
2.1.7 Penatalaksanaan Medis Demam Tifoid ....................
ix
2.1.8 Komplikasi Demam Tifoid....................................... 15
15
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Demam Tifoid......................
15
2.2.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan ..........................
17
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ..........................................
18
2.2.3 Rencana Keperawatan ............................................
BAB III METODE PENELITIAN
27
3.1 Desain Penelitian ..................................................................
27
3.2 Batasan Istilah ......................................................................
28
3.3 Partisipan ..............................................................................
28
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................
29
3.5 Pengumpulan Data ...............................................................
34
3.6 UjiKeabsahan Data...............................................................
35
3.7 Analisa Data .........................................................................
BAB IV HASIL
38
4.1 Hasil ..............................................................................................
38
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ............................
38
4.1.2 Pengkajian ..............................................................
51
4.1.3 Analisa Data ...........................................................
53
4.1.4 Prioritas Diagnosa Kperawatan..............................
53
4.1.5 Rencana Keperawatan ............................................
55
4.1.6 Implementasi Keperawatan ....................................
57
4.1.7 Evaluasi Keperawatan ............................................
BAB V PEMBAHASAN
62
5.1 Pengkajian ............................................................................
66
5.2 Diagnosa Keperawatan.........................................................
67
5.3 Intervensi Keperawatan ........................................................
68
5.4 Implementasi Keperawatan .................................................
72
5.5 Evaluasi .............................................................................
x
6.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................. 76
6.1.3 Intervensi Keperawatan ............................................ 77
6.1.4 Implementasi Keperawatan ...................................... 77
6.1.5 Evaluasi Keperawatan .............................................. 77
6.2 Saran ............................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman
12
Gambar 2.1.4 Pathway Demam Tifoid ........................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
mengenai saluran cerna, dengan gejala demam kurang lebih dari satu
2011). Penyakit ini menyerang pada usus halus dan terkadang pada aliran
darah. Dalam masyarakat penyakit ini sering dikenal dengan nama Tipes
utama pada demam tifoid adalah panas tinggi terus menerus selama 2
minggu. Demam lebih dari tujuh hari adalah gejala yang paling menonjol
(Widoyono 2008)
mual, nyeri perut, dan sakit kepala. Hal ini terutama bila demam telah
berlangsung selama 7 hari atau lebih dan penyakit lain sudah disisihkan
bersih yang tidak adekuat, dan sanitasi yang buruk, serta higine masing-
infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan, basil diserap oleh usus
1
2
organ-organ lain, terutama hati dan limpa. Basil yang tidak dihancurkan
berkembang biak dalam hati dan limpa sehingga organ-organ tersebut akan
membesar disertai dengan rasa nyeri pada perabaan, kemudian basil masuk
tukak berbentuk lonjong pada mukosa atas plak peyeri tukak tersebut dapat
di daerah urban di beberapa asia pada anak usia 5-l5 tahun bahwa insiden
biakan darah positif mencapai l80-l94 per l00.000 anak, di Asia selatan
pada usia 5-l5 tahun sebesar 400-500 per l00.000 penduduk, di Asia
kurang dari l00 kasus per l00.000 penduduk. Komplikasi serius dapat
terjadi hingga l0% khususnya pada individu yang menderita tifoid lebih
dari dua minggu dan tidak dapat pengobatan yang adekuat. Case Fatality
Rate (CFR) diperkirakan 1–4% dengan rasio 10 kali lebih tinggi pada anak
usia lebih tua (4%) dibandingkan anak usia ≤4 tahun (0,4%). Pada
sanitasi yang buruk. Demam Tifoid juga merupakan salah satu penyakit
pada kelompok usia 5-l4 tahun tipoid merupakan l3% penyebab kematian
umum pada anak dengan tanda dan gejala yang bervariasi di bandingkan
pada tahun 2015 penderita Demam Tifoid ada 44.422 penderita, termasuk
urutan ketiga dibawah diare dan TBC selaput otak, sedangkan pada tahun
yang ditemukan pada anak yaitu panas. Penulis juga memaparkan Demam
tindakan dalam mengatasi demam tidak tepat dan lambat maka akan
41°C angka kematiannya mencapai 17%, dan pada suhu 43°C akan koma
dengan kematian 70%, dan pada suhu 45°C akan meninggal dalam
dengan pendapat Hamid (2016) yaitu kompres air hangat basah. Atau
(Kania, 2007)
5
kompres blok ini lebih efektif menurunkan suhu tubuh anak dengan
yang memiliki pembuluh darah besar, selain itu masih ada perlakuan
harus segera dipenuhi, maka apabila terjadi demam harus segera diatasi.
demam pada anak, dehidrasi bahkan terjadi syok dan gangguan tumbuh
kembang pada anak. Anak adalah suatu individu yang menarik dan unik,
Klaten”.
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada klien
Tirtonegoro Klaten.
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini, antara lain sebagai berikut :
Tirtonegoro Klaten
7
Klaten.
Tirtonegoro Klaten.
Klaten.
1.5 Manfaat
Tifoid.
3. Bagi Penulis
LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
mengenai saluran cerna, dengan gejala demam kurang lebih satu minggu,
Penyakit Demam Tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus
berada di jaringan limfatik usus halus, hati, limpa, dan aliran darah
hidupndalam suhu tubuh manusia. Kuman ini akan mati pada suhu 70
ini antara 7-20 hari. Namun ada juga yang memiliki masa inkubasi paling
pendek yaitu 3 hari, dan paling panjang yaitu 60 hari (Marni, 2016).
2.1.2 Etiologi
1) Basil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar dan tidak berspora
9
10
(Sodikin, 2011).
1. Demam tinggi kurang lebih satu minggu disertai nyeri kepala hebat
mual, muntah, nyeri ulu hati, perut kembung, anoreksia, lidah tifoid
(kotor, bagian belakang tampak putih pucat dan tebal, serta bagian
7. Pada anak berusia di bawah 2 tahun, tanda dan gejala yaitu demam
2.1.4 Patofisiologi
terjadi nekrosis dan peradangan. Kuman yang berada pada jaringan limfoid
seorang anak, maka dapat berakibat fatal. Gangguan pada usus halus
feses, jika perdarahn banyak maka dapat terjadi melena, yang kedua yaitu
2.1.4 Pathway
Salmonella typhosa
Keluar
Kembali ke usus
Pelepasan endotoksin
halus (berkembang
biak)
Reinfeksi usus
Kuman dan endotoksin halus
biakan kuman dari spesimen seperti darah, sumsum tulang, urine, tinja,
halus. Jika pasien tidak sadar maka dpat diberikan makanan cair
bubur kasar, dan jika sudah normal, maka dapat diberikan nasi
maupun selakangan.
tahun.
2.1.7 Komplikasi
peritonitis. Pasien yang mengalami nyeri hebat juga dapat mengalami syok
( Marni, 2016).
2.2.1 Pengkajian
1. Pengkajian
1) Idenditas pasien/biodata
2) Keluhan utama
suhu tubuh/demam.
5) Riwayat nutrisi
nafsu makan
6) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Berat badan
c. Kulit
d. Mata
terdapat nafas yang berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah
masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan
Kriteria hasil:
Intervensi:
Fever treatment:
b) Monitor IWL
19
i) Selimuti pasien
sesuai program
harian
Temperature Regulation:
Kriteria hasil:
Intervensi:
Nutrition management:
mencegah konstipasi
gizi)
dibutuhkan
22
Nutrition monitoring:
oral
Kriteria hasil :
Intervensi:
Fluid management:
harian
Hypovolemia management :
b) Pelihara IV line
Kriteria hasil:
Intervensi:
Diarhea Management:
Kriteria hasil:
nyeri
nyeri)
Intervensi:
Pain control:
dukungan
26
g) Tingkatkan istirahat
pertama kali.
BAB III
METODE PENELITIAN
desain penelitian yang digunakan pada karya tulis ilmiah ini adalah studi
dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktifitas atau
dokumentasi (Sujarweni, 2014). Studi kasus karya tulis ilmiah ini adalah
Klaten.
keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu
menentukan fokus atau inti yang perlu diteliti. Fokus penelitian perlu
27
28
dari itu studi kasus ini berfokus pada asuhan keperawatan anak yang
oleh penulis.
3.3 Partisipan
pasien dan keluarganya. Subyek yang digunakan adalah dua pasien anak
atau dua keluarga (dua kasus) dengan masalah keperawatan dan diagnosa
diteliti juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa
2017.
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang
sebagai berikut :
a. Wawancara
pilihan yang tepat jika ingin mendapatkan data yang mendalam atau
umum composmentis.
a) Inspeksi
jejas.
b) Palpasi
2014).
palpasi:
c) Perkusi
muncul yaitu:
(2) Pekak : suara perkusi jaringan padat yang terdapat jika ada
d) Auskultasi
3. Studi Dokumentasi
4. Angket
untuk melihat kebenaran data yang telah dikumpulkan dan agar hasil-hasil
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2013).
Dalam karya tulis ilmiah ini analisis data dilakukan sejak penulis di
sebagi berikut :
1) Pengumpulan Data
2) Mereduksi Data
jadi satu lalu disusun asuhan keperawatan sesuai dengan umur anak.
3) Penyajian Data
singkat, bagan, hubungan antar kategoti dan dengan teks yang bersifat
dari klien.
37
4) Kesimpulan
ini masih sebagai hipotesis, dan data menjadi teori jika didukung oleh
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data
Pengambilan data untuk studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Umum
Klaten yang termuat dalam rumah sakit tipe B. Setelah menjalani prosedur
Sakit. RSU ini beralamat di Jl. KRT . Dr. Soeradji Tirtonegoro No. 1,
Klaten Indonesia.
4.1.2 Pengkajian
Fokus pengkajian adalah : Identitas klien, hasil pemeriksaan fisik,
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
2. Riwayat Penyakit