TINJAUAN PUSTAKA
I. PERSPEKTIF TEORITIS
a. Kebudayaan
Ada banyak aspek kebudayaan dalam sebuah bangsa atau suku. Salah
memanggil dalam tatanan keluarga dan famili adalah salah satu aspek
hari yang istimewa, atau peristiwa yang istimewa. Dari upacara lahir
Ada suku atau bangsa yang upacara kelahirannya sangat heboh dari
upacara yang lain, sebaliknya ada suku atau bangsa yang lebih heboh di
11
biasanya menghabiskan uang banyak sekali. Sedangkan di kalangan orang
b. Kebudayaan Yahudi
karena menjaga agar tetap higienis. Tetapi kemudian hal ini berkembang
menjadi budaya, dan jika tidak cuci tangan sekalipun sedang di tempat
yang tidakada air, tidak BOLEH makan. Dengan demikian cuci tangan
yang harus dilaksanakan sebelum seseorang makan. Hal ini semakin tidak
masuk akal, ketika seseorang sedang berada di tempat yang tidak ada air,
dan perlu makan. Padahal jika cuci tangan itu sebuah kebutuhan, maka
kalau tangan kotor memang harus dicuci, sedangkan kalau tidak kotor
12
seharusnya tidak perlu dicuci. Jika aturannya, pokoknya harus dicuci biar
bersih ataupun kotor, dan kalau tidak cuci maka tidak boleh makan, maka
melainkan menjadi upacara adat. Selain cuci tangan, di dalam Injil kita
dapatkan juga adat cuci kaki tamu. Perjamuan nikah harus mengeluarkan
makanan enak lebih dulu, yang tidak enak belakangan, dan masih banyak
lagi. Dan kelihatannya adat istiadat Yahudi lumayan baik, dan ada yang
ditentang oleh Tuhan. Salah satu penyebabnya ialah bahwa orang Yahudi
Tuhan.
Adat istiadat suku bangsa lain jika untuk kebaikan, kesopanan, dan diikuti
dengan akal sehat, adalah baik dan pasti tidak akan ditentang Tuhan.
orang yang mengikutinya dengan hati dan akal budi. Ketika orang Yahudi
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (Ul. 6:5 ITB)
13
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
jiwa, namun juga dengan segenap akal budi. Segala sesuatu harus
dipikirkan, bahkan terhadap perintah Tuhan pun, Tuhan mau kita bukan
Di dalam adat istiadat berbagai suku bangsa, terdapat banyak sekali hal-
hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Banyak adat yang
taat adat agar mereka yang tidak taat dan generasi berikut semakin
Sebagian adat disertai janji berkat dari nenek moyang agar penerusnya
14
miliknya yang bebas diberikannya kepada siapa saja sekehendaknya. Iblis
menukar penyembahan kepadanya. Dan juga ada adat yang bukan hanya
ritual adat.
Masyarakat adat, pemangku adat atau ketua adat, berusaha keras agar
masyarakat. Mereka tidak mau berpikir bahwa ada bagian dari adat-
15
Iblis tidak diam, dia berusaha keras untuk mempengaruhi manusia agar
kepada Allah dalam kasus Ayub ialah bahwa jika Engkau membiarkan
empuk dan nyaman bagi iblis untuk bermain dan bermanuver ialah di
adat istiadat.
berseru bahwa di kolong langit ini tidak ada Allah seperti Allahnya
16
oleh api. Raja-raja yang hadir saat itu terdiri dari seratus dua puluh tujuh
suku primitif sengaja mencari bantuan iblis ketika berperang. Iblis dengan
mereka sebentar kalah dan sebentar menang seperti bermain catur. Pada
saat ribut antara orang Dayak dan Madura, banyak pengkhotbah gereja
Pemberitaan Injil yang pertama yang dibawakan oleh para Rasul bergema
17
Tiap-tiap bangsa yang menerima Injil terbebaskan dari kungkungan iblis,
baik ia menjadi Kristen. Dari pada dia melawan gereja lebih baik dia
Dari sinilah muncul gereja Roma Raya yang kemudian menjadi Gereja
Roma yang Katolik atau yang Am. Strategi ini ternyata sangat sukses
karena sejak saat itu Injil yang adalah kekuatan Allah tidak diteruskan ke
berbagai bangsa, melainkan hanya di Eropa saja. Dan yang di Eropa pun
berhala.
suku. Dalam pertemuan injil dan adat tersebut, secara khusus adalah dengan
18
keagamaan, sistem dan organisasi masyarakat, sistem bahasa, sistem
kesenian, dsb.
Adat merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masyarakat, apalagi di
yang menjadi hukum sekaligus aturan paling tinggi diakui. Tetapi setelah
pergeseran. Bahkan ada yang beranggapan bahwa adat tidak perlu lagi
dengan di belahan Dunia Barat adalah dalam hal adat istiadat. Kehidupan
masyarakat Timur dipenuhi dengan berbagai jenis upacara adat, mulai dari
upacara adat khusus. Upacara ini didasarkan pada pemikiran bahwa masa
dilakukan agar seseorang atau sekelompok orang terhindar dari bahaya atau
19
berkat dan keselamatan. Inilah salah satu prinsip universal yang terdapat di
Beberapa life cycle rites yang dijumpai pada masyarakat Batak Toba di
Persoalan besar dan sangat penting yang dihadapi oleh seseorang yang
dia masih boleh terlibat dalam upacara adat Batak yang berasal dari masa
ketika Injil Tuhan Yesus diberitakan pertama kalinya oleh para Missionaris di
Tanah Batak, dan terus berlanjut hingga masa kini. Persoalan ini belum
tuntas diselesaikan, baik sewaktu Pdt. I.L. Nommensen masih hidup, pada
20
1. Adat yang netral
2. Adat yang bertentangan dengan Injil
3. Adat yang sesuai dengan Injil
Batak, termasuk penggunaan musik dan tarian (gondang dan tortor) Batak.
Akibatnya, jemaat yang baru dilayani pada masa itu banyak yang dikucilkan
Raja Pontas Lumban Tobing pernah dikenai disiplin gereja karena menghadiri
sebuah upacara kematian. Raja Pontas Lumban Tobing adalah orang yang
Nommensen. Raja ini mempunyai andil yang cukup besar dalam penyebaran
yang tidak bertentangan dengan Injil dan upacara adat mana yang netral.
21
tengah umat Kristen Batak muncul suatu desakan untuk mempertahankan
orang Batak sendiri. Usaha tersebut baru berhasil dengan diangkatnya Pdt. K.
wilayah itu, yang umumnya memiliki ikatan kekerabatan dengan sang raja.
Imam Bonjol dan Tuanku Rao. Nommensen berharap mereka yang telah
massal kerabat seorang raja yang menjadi pengikut Yesus banyak dilakukan
22
pemahaman akan Injil Yesus Kristus. Banyak dari mereka belum mengenal
kekayaan dan kemuliaan Injil Yesus Kristus sehingga tidak pernah mengalami
pembaharuan hidup oleh kuasa ,Roh Kudus dan mengerti keunikan Injil
Kristus.
mereka anggota gereja, tetapi dalam pemikiran dan cara hidup mereka
masih sebagai orang Batak Haholomon (kegelapan) yang terikat dengan cara
pikir dan cara hidup hasipelebeguon. Persoalan ini juga disebabkan oleh
tidak adanya pedoman atau aturan gereja yang jelas dari pimpinan di
memutuskan sikap yang jelas terhadap upacara adat Batak karena upacara
adat Batak merupakan hal baru bagi mereka. Karenanya, terdapat perbedaan
TUHAN.
23
Pdt. I.L.Nommensen yang pelayanan utamanya berada di Silindung memiliki
hari, peralatannya milik orang Kristen, dan tidak boleh diikuti oleh orang
yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Perbedaan sikap Pilgram itu
dianggap oleh banyak orang Batak sebagai lampu hijau bagi penerimaan adat
Alasannya untuk mengizinkan tortor dan gondang dapat kita baca dari
DR. Andar Lumban Tobing): “Disipareonta tung sogo do gondang i, jala tortor
mandohotsa. Haru angka Kristen dohot angka parguru pe, tung maol do
24
dohot tortor, ndang penting tema ginoran nangkin, ai manang ise
mambuat sude sian nasida naung adong hian di nasida, saleleng so adong
gondang dan tortor. Mereka dinilai belum memiliki pengertian akan Kristus,
bila orang Batak itu sudah memiliki pengenalan akan Kristus (dewasa rohani),
dia akan mengenal arti hidup yang kekal di dalam Kristus itu, dan pada
akhirnya mereka tidak memerlukan lagi tortor dan gondang itu dan
seratus lima belas tahun kemudian, yakni awal tahun 2000 ini, masih banyak
orang Kristen Batak yang masih hidup didalam tingkat rohani seperti yang
dikatakan oleh Pilgram itu. Alangkah pedihnya hati Pilgram kalau melihat
25
Pendudukan Jepang memaksa para Missionaris meninggalkan Indonesia
teologia yang bersifat sinkretis (pengajaran atau cara hidup yang berasal dari
campuran dua atau lebih ajaran), yang dapat diterima oleh pemikiran jemaat
Kebenaran, dan Hidup, tetapi dalam hidup sehari -hari perlu dipertahankan
upacara adat (agama) Batak, yang diketahui dengan jelas berasal dari
Kristen Batak sampai hari ini. Teologi Sinkretis ini telah menjadi arus utama
upacara adat yang sebelumnya telah dilarang oleh para Missionaris untuk
26
memindahkan tulang belulang (mangongkal holi), pelaksanaan tortor dan
Bukan itu saja, upacara penyembahan nenek moyang yang merupakan inti
tugu-tugu marga Batak. Anda dapat melihat banyaknya tugu yang dibangun
di sepanjang jalan lintas antara kota Parapat dengan kota Tarutung. Tugu
tersebut dibangun oleh keturunan marga yang berasal dari satu garis leluhur
leluhur marganya diatas bukit Siatas Barita, maka sekarang yang terjadi
upacara dari masa kegelapan itu dibungkus dengan kebaktian gerejawi, yang
umat Tuhan di tanah Batak telah berubah menjadi umat yang mendua hati
27
(shizoprenis: terpecah), yang pada satu sisi mencoba untuk mengikuti ajaran
Yesus Kristus, pada sisi yang lain giat melakukan ajaran agama nenek
agama (sinkretis), yaitu agama leluhur dan Injil Yesus Kristus. Akibatnya
yang mutlak menjadi relatif. Satu kaki berpijak pada Injil (?), dan kaki lainnya
berpijak pada Adat (agama Hasipelebeguon). Satu sisi dalam terang, sisi lain
dalam kegelapan.
keharusan, sekalipun tidak ada hukum formal maupun Firman Tuhan yang
yang memimpin upacara. Dulu dipimpin oleh Datu, sekarang digantikan oleh
adat (agama leluhur) selanjutnya tetap sama. Berkat (pasu-pasu) dari Tuhan
28
Yesus dianggap belum cukup, dan perlu disempurnakan dengan berkat dari
itu.
Batak, tetapi juga telah merembes kepada orang-orang Kristen Injili yang
Orang Batak telah melupakan prinsip rohani bahwa terang tidak dapat
mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikia n, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Tuhan
yang besar terjadi, baik pada kaum awam, maupun pada pemimpin gereja.
contohnya kasus perpecahan gereja HKI, GKPI, dan HKBP. Perpecahan itu
29
juga telah terjadi pada hampir setiap gereja suku di Sumatera Utara.
Perpecahan gereja Batak banyak bersumber pada akar budaya Batak itu
masalah teologia. Perpecahan yang besar berpuncak pada kasus gereja HKBP
Yesus.
telah diberikan kepada iblis dan Pemimpin Jemaat. Wajar jikalau damai
mengajarkan bahwa damai Tuhan hanya akan diberikan kepada orang yang
Tuhan Yesus. “Kemuliaan bagi Tuhan di tempat yang mahatinggi, dan damai
Gereja HKBP (tempat penulis saat ini bergereja) sering diserukan sebagai
menjadi arena peperangan baru bagi orang Batak di zaman modern ini.
Peperangan bukan hanya terjadi di kalangan kaum awam, namun juga telah
30
merebak sampai kepada pucuk pimpinan gereja itu sendiri. Sangat tepat
dikatakan bahwa orang Batak telah kembali kepada masa hidup nenek
moyangnya, yang ditandai dengan tingkat konflik yang tinggi, dimana sering
utama bagi gereja Tuhan, telah berganti dengan banyaknya waktu yang
dosa yang serius oleh pimpinan gereja. Tetapi, penolakan aktivitas upacara
karena masalah adat merupakan sesuatu yang biasa terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Anda jangan heran, jikalau pada masa sekarang, banyak orang
Batak Kristen yang sangat takut untuk tidak melakukan upacara adat.
Sementara untuk tidak mentaati Firman Tuhan itu merupakan hal yang
dianggap sepele saja oleh mereka. Bahkan, sering dijumpai orang yang lebih
31
Tanpa disadari, adat Batak telah kembali menjadi berhala atau ilah yang
dan berbagai dosa lainnya. Dalam dunia pekerjaan, berbagai jabatan yang
kemerdekaan banyak dipegang oleh orang Kristen Batak, pada saat ini telah
beralih kepada orang-orang lain. Bukan itu saja, peluang untuk mendapatkan
diperoleh oleh orang Batak Kristen, kecuali dengan menyogok (ber-KKN). Kita
semua tahu bahwa banyak orang Kristen Batak yang telah menjual imannya
pangkat dan jabatan. Barter harta rohani yang tak ternilai harganya, dengan
barang-barang murahan dari dunia ini telah banyak dilakukan oleh kaum
Esau dari Bona Pasogit, Tano Batak. Firman Tuhan dibawah ini patut menjadi
bahan pemikiran kita: “Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan
bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila
32
engkau mendengarkan TUHAN, Bapamu, yang kusampaikan pada hari ini
Karena itu, persoalan adat kini harus diselesaikan, karena kita mengetahui
bahwa upacara tersebut telah menimbulkan masalah rohani yang besar. Kita
mencengkramkan kukunya pada generasi Batak saat ini. Semuanya itu sangat
Karena itu sudah merupakan kewajiban dari generasi Kristen Batak pada
Tuhan Yesus. Evaluasi tersebut mencakup cara pandang, sikap dan tindakan
kita terhadap eksistensi upacara adat. Evaluasi itu hanya mungkin dilakukan
apabila kita mau datang kepada Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh, dan
meminta dengan tekun agar Dia menerangi hati kita, dan ;menyingkapkan
prinsip, cara dan tindakan kita selama ini. Seruan untuk kembali kepada
Tuhan Yesus sangat mendesak untuk diberitakan pada saat ini. “Wahai
ini hanya mungkin, bila kita mau merendahkan hati untuk dikoreksi dan
diajar oleh Tuhan Yesus, sama seperti seorang anak kecil, yang memiliki
33
kepolosan, keterbukaan dan kejujuran untuk diajar.Bukan untuk sekedar
mentaati-Nya. Karena Roh Kudus hanya akan mengerjakan hal tersebut bila
kita dinilai-Nya telah memiliki ketaatan hati, sekalipun kebenaran itu sangat
pahit untuk memulainya (Kisah Para Rasul 5:32). Karena itu, doa sang
ujilah aku dan kenalilah pikiranku; lihatlah apakah jalanku serong dan
dengan mengambil contoh kasus utamanya dari sub suku bangsa Batak Toba.
renungan ini, tidak mungkin menguraikan dan mengkaji segala aspek dari
alkitabiah, dan Injili, yang Tuhan Yesus bukakan secara bertahap kepada
34
penulis. Penguraian ini akan menyentuh hal-hal yang sangat sensitif di hati
orang Batak, yang mungkin akan dapat membangkitkan rasa marah dan
karena sudut pandang dalam melihat adat itu memang berbeda. Pandangan
seseorang mengenai adat istiadat muncul dari suatu titik pijakan, sikap hati
dasar pijakan yang sama dengan Tuhan Yesus? Kuasa Roh Kudus hanya akan
yang berjudul “Christ and Culture” (Kristus dan Kebudayaan), yang ditulis
oleh seorang teolog terkenal, yang bernama DR. Richard Niehbur. Dalam
pengajaran dan tindakan Tuhan Yesus merusak adat istiadat dan agama
35
istiadat Yahudi hancur. Demi mempertahankan keutuhan adat dan agama
pandang dan sikap terhadap Firman- Nya. Lalu, dari mulut-Nya yang kudus
keluar penilaian dan koreksi-Nya terhadap agama dan adat istiadat bangsa
rohani yang terjadi masa ini, sangat diperlukan kembali adanya suatu
yang berasal dari masa kegelapan itu. Dengan kata lain, gereja Tuhan di
rohaninya. Karena itu, kita ditantang Tuhan untuk mengambil sikap, antara
beberapa prinsip itu kita akan melihat strategi iblis untuk mengikat dan
benteng rohani yang dibangun oleh iblis agar masyarakat Batak dapat
36
diperhambanya dari generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian umat
rohani terhadap kuasa iblis dan roh-roh jahat. Selain itu, semangat dan kuasa
Batak, seperti yang terjadi saat ini. Dalam perbincangan sehari-hari, penulis
melibatkan diri, daripada terlibat konflik dengan sesama kerabat atau jemaat
Pada awal milenium ketiga ini, dimana saat kedatangan Tuhan Yesus semakin
Batak. Kebangunan rohani akan dimulai, jikalau ada orang-orang Batak yang
memiliki cara pandang dan sikap yang lebih tajam dan Injili didalam menilai
pada zaman ini. Karena hanya orang-orang yang seperti ini yang akan
37
melumpuhkan kehidupan umat Tuhan di tanah Batak. Kemenangan pasti
menjadi milik kita. Kepada orang yang benar-benar mencintai Tuhan Yesus
yang telah dibangun oleh iblis dalam upaya menguasai, membelenggu, dan
Pengertian ini akan menolong mereka untuk dapat terlepas dari segala jerat
iblis di dalam adat Batak, dan beribadah kepada Tuhan Yesus dalam
benteng iblis yang ada dalam diri orang Batak akan menghasilkan saksi-saksi
Kristus yang diurapi dengan keberanian dan kuasa Roh Kudus. Sehingga pada
awal abad ke-21 ini akan bangkit orang-orang Kristen Batak yang dipakai oleh
bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya, dalam rangka menyambut
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yang waktunya sudah semakin
sangat dekat. Renungan ini hanya ditujukan kepada orang-orang yang mau
rohani (sense of spiritual crisis ) terhadap nasib bangsa Batak; kepada orang-
orang yang mau mencari Kerajaan Sorga dan mau mengikut Tuhan Yesus
38
Kristus sebagai konsekuensi atau harga dari ketaatan pada Injil untuk
Teori tentang simbol berasal dari Yunani kata symboion dari syimballo
Pengertian simbol tidak akan lepas dari ingatan manusia secara tidak
pesan atau keyakinan yang telah dianut dan memiliki makna tertentu, Arti
simbol juga sering terbatas pada tanda konvensionalnya, yakni sesuatu yang
dibangun oleh masyarakat atau individu dengan arti tertentu yang kurang
berurusan dengan hasil kebudayaan. Akan tetapi setiap hari orang melihat,
39
Karena kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia selaku anggota
masyarakat maka yang jelas tidak ada manusia yang tidak memiliki
jadi masyarakat mempunyai peran sebagai wadah dan pendukung dari suatu
kebudayaan.
bagi masyarakat Jawa justru telah menjadi sebuah simulasi yang sangat
Arti simbol sering terbatas pada tanda konvensionalnya, yakni sesuatu yang
dibangun oleh masyarakat atau individu dengan arti tertentu yang kurang
Adapun dalam sejarah pemikiran, istilah simbol memiliki dua arti yang sangat
40
Seperti salah satu tokoh yang berbicara tentang simbol yaitu Herbert Blumer
(1962) dia seorang tokoh moderen dari teori interaksionisme simbolik ini
kepada sifat khas dari interaksi antar manusia. cirihasnya adalah bahwa
lain, tetapi didasarkan atas ‘’makna’’ yang diberikan terhadap tindakan orang
b. Makna itu diperoleh dari hasil interaksi social yang dilakukan dengan
orang lain.
sedang berlangsung.
41
b. Fungsi Simbol
dimana saja. Dalam hal ini bahasa mempunyai peran yang sangat penting
ini, berfikir dapat dianggap sebagai interaksi simbolik dengan diri sendiri.
sesuatu
42
5. Penggunaan simbol-simbol memungkinkan manusia bertransendensi dari
orang lain.
dengan memakai atau meletakkan simbol batik tersebut pada badan mereka
saat sakit dan mereka percaya akan sembuh dari penyakit yang telah
mereka sudah tidak mensakralkan simbol batik tersebut lagi karena mereka
kehendak Tuhan.
43