Anda di halaman 1dari 1

Mekanisme Snort IDS

Posted on 3 April 2013by firmansyah.arief


Snort adalah perangkat lunak pendeteksi intrusi pada jaringan. Snort
bersifat opensoure, lightweight dan telah menjadi standar de facto IDS.
Snort mendeteksi serangan berdasarkan ruleset signature yang
ada. Rules ini dapat diunduh secara gratis di internet. Snort juga
memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk menulis rulesnya
sendiri dan mengkonfigurasinya sesuai kebutuhan. Snort dapat berjalan
dengan 3 (tiga) mode, yaitu sniffer mode, packet logger mode, dan Network
Intrusion Detection System (NIDS) mode.
 Sniffer mode: membaca packet yang masuk menggunakan libpcap
kemudian menampilkannya ke layar
 Packet Logger Mode: Mencatat dan menyimpan packet
 Network Intrusion Detection System (NIDS) mode: memungkinkan snort
untuk mendeteksi dan menganalisis packet yang melewati jaringan.
Dalam mekanismenya , terdapat 4 (empat) komponen penting pada snort
yang saling bekerjasama mencapai satu kesatuan kerja dalam mendeteksi
intrusi. Komponen tersebut adalah decoder, preprocessor, Detection engine
(sensor), dan output.

 Decoder: Snort membaca packet-packet yang masuk dengan


menggunakan libpcap, mengubah packet tsb ke dalam bentuk yang
dimengerti oleh snort.
 Preprocessor: Setelah packet dibaca, snort akan melihat packet header.
Kemudian header packet akan dipisah terlebih dahulu sebelum
dikirimkan ke sensor untuk dianalisis.
 Detection Engine: snort akan membandingkan isi dari packet header
tersebut dengan ruleset signature yang ada. Algoritma yang digunakan
adalah Boyer-Moore string matching.
 Output: jika packet terdeteksi serangan, maka snort akan
membangkitkan alert dan membuat log.

Anda mungkin juga menyukai