Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA NN. H DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


HARGA DIRI RENDAH
DI RUANG 23 PSIKIATRI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
IZZATUZ ZAHROH
NIM. 201610300511062
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : R.23 Empati RSSA


TANGGAL DIRAWAT / Jam : 11 Februari 2019/24.00
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. H (L/P)
RM No. : 114XXXX
Tanggal Pengkajian /jam : 12 Februari 2019/11.00
Umur : 16 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Sumber Manggis RT 6 Tirtoyudo Malang
Pekerjaan : Belum bekerja (Pelajar)
Informan : Pasien dan keluarga
Diagnosa Medik : Tetamine Suicide

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer : Pasien mengatakan dirinya dibawa kerumah sakit
karena tidak sadar setelah minum bodrek 2 butir
dicampur dengan 1 botol sprite.
b. Data Sekunder :
- Keluarga
Keluarga pasien mengatakan pasien dibawa ke RSSA karena
kesadarannya berkurang, mulut berbusa, mata menutup dan merintih
seperti menangis pada tanggal 11 Februari 2019 jam 07.30, disamping
pasien juga ditemukan 2 kemasan obat bodrek yang terbuka dan 1
botol sprite sedang yang isinya sisa sedikit. Kemudian pasien dibawa
ke IGD pada tanggal 11 Februari 2019 jam 11.00
- Rekam Medis
Px datang ke IGD karena tidak sadar setelah meminum bodrex dan
sprite pada pagi hari. Pasien terlihat seperti kejang, mulut berbusa,
mata tertutup seperti menangis. Saat diperiksa pasien hanya diam saja,
pasien terlihat depresi

III. FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan dirinya adalah seseorang yang tertutup. Ketika ada
masalah pasien hampir tidak pernah menceritakannya kepada orang lain dan
lebih memilih untuk memendamnya. Emapt hari terakhir ini pasien merasa
sedih, bersalah, tidak berharga, sering menangis dan ingin mengakhiri
hidupnya. Hal tersebut dikarenakan pasien dipaksa untuk memutuskan
hubungan dengan pacarnya oleh kakak kandungnya.
Empat hari yang lalu, yaitu pada tanggal 9 Februari 2019 pasien putus
dengan pacarnya. Pasien mengatakan sudah tidak kuat menghadapi
masalahnya dan ingin mengakhiri hidupnya. Akhirnya pasien mencoba
bunuh diri dengan mengiris tangan kirinya dengan pisau, kemudian pasien
meminum 2 butir obat bodrek dan 1 botol sprite pada tanggal 11 Februari
2019 jam 06.30 dengan tujuan agar lebih tenang dan tidak lagi kepikiran
masalahnya.
Tanggal 11 Februari 2019 jam 07.30 pasien ditemukan berbaring, mata
menutup, mulut berbusa dan terdengar suara merintih seperti menangis.
Beberapa menit kemudian pasien tidak sadar dan dibawa ke IGD RSSA jam
11.00, pada saat dilakukan pemeriksaan di IGD pasien terlihat depresi dan
diam saja. Kemudian pasien dipindahkan ke ruangan 23 Psikiatrii RSSA
pada jam 24.00.

Masalah Keperawatan:
1. Risiko bunuh diri (Domain 11/kelas 3 perilaku kekerasan/aksis 00150)

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? ya tidak
Bila ya jelaskan : Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya
1. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
2. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya tidak
Bila ya jelaskan : pasien tidak pernah mengalami penyakit fisik
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah

 RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik ya/14 thn
2. Aniaya seksual ya/14 thn
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan :
Pasien mengatakan pernah melihat aniaya fisik dan aniaya seksual
saat menonton film dan berita di TV, pasien pertama melihat hal tersebut
ketika usia 14 tahun
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,
kultural, spiritual):
a. Biologi :
Pasien mengatakan tidak ada pengalaman biologi yang tidak
menyenangkan
b. Psikologi :
Pasien merasa tidak nyaman jika berada di tengah tengah
keramaian. Ketidaknyamanan tersebut muncul karena pasien merasa
tidak percaya diri dan malu untuk berbicara, karena pasien merasa
takut salah etika bicara serta malu karena badannya yang terlihat
gemuk.
c. Sosiologi :
Pasien kurang bisa bersosialisasi dengan orang sekitar, pasien
sering merasa tidak nyaman, bingung, tidak percaya diri ketika
berada di tengah-tengah orang banyak. Pasien lebih suka
menghabiskan waktunya di dalam rumah dan sangat jarang
mengikuti kegiatan warga atau kelompok masyarakat di sekitarnya,
seperti tidak mengikuti karang taruna, sangat jarang ikut kegiatan
diba’ di desanya.
d. Kultural :
Pasien mengatakan tidak mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan tentang kebudayaan yang ada di Kalimantan (tempat
tinggal awal) dan di Jawa (tempat tinggal sekarang).
e. Spiritual :
Pasien mengatakan sholatnya kurang tepat waktu dan tidak
istiqomah, pasien mengatakan merasa menyesal dan tidak
tenangketika ibadahnya kurang.

Masalah Keperawatan:
1. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri (Domain 11/kelas 3
perilaku kekerasan/aksis 00140)
2. Harga diri rendah kronik (Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
3. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)
4. Resio distres spiritual (Domain 10/kelas 3 keselarasan nilai atau
keyakinan atau tindakan/aksis 00067)

7. Kesan Kepribadian klien: extrovert introvert lain-lain:


Jelaskan : pasien mengatakan dirinya adalah orang yang tertuup dan
tidak mudah untuk berbagi cerita dengan orang lain. Pasien
sering merasa malu dan tidak percaya diri untuk berinteraksi
dan berbicara dengan orang lain, karena pasien takut salah
dalam berbicara. Pasien juga lebih sering menghabiskan
waktunya di dalam rumah

Masalah Keperawatan :
1. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? ya tidak
Hubungan keluarga : Paman pasien dari garis keturunan ayah
Gejala : Sering marah, tidak dapat mengontrol
Perilakunya.
Riwayat Pengobatan : pasien mengatakan tidak mengetahui
Riwayat pengobatan pamannya
Masalah Keperawatan :
1. Kontrol emosi labil (Domain 5/kelas 4 kognisi/aksis 00251)

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : saat pengkajian pasien terlihat tidak rapi terlihat kotor
Fisik : rambut tidak rapi, kepala sedikit kotor tidak ada ketombe.
Wajah tampak pucat, tidak tampak kotoran di mata. gigi
sedikit kotor tetapi tidak ada bau mulut. Telinga bagian
luar bersih. Kuku tangan dan kaki panjang dan sedikit
kotor
Cara berpakaian : saat pengakajian paasien berpakain tidak rapi,
terlihat kotor dan sedikit bau pada baju
pasien.
Masalah Keperawatan :
1. Defisit perawatan diri : mandi (Domain 4/kelas 5 perawatan
diri/aksis 00108)
2. Defisit perawatan diri : berpakaian (Domain 4/kelas 5 perawatan
diri/aksis 00109)

2. Kesadaran
 Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
compos mentis, GCS 456 apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma

 Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: sebutkan
hipnosa disosiasi: sebutkan
Secara Kuantitatif : saat pengkajian pasien kesadaran compos mentis
dengan GCS 456
Secara kwalitatif : kesadaran pasien tidak berubah
Relasi : pasien mampu melakukan interaksi dengan orang lain
secara wajar, merespon saat diajak berbicara
Limitasi :pasien bisa membedakan bagaimana cara berbicara
dengan orang yang lebih tua darinya, karena didikan dari
orang tua sejak kecil pasien harus bisa menghargai oang
yang lebih tua darinya. Pasien juga mengerti batasan
pakaian yang sopan
Realitas : pasien mengatakan tidak ada suara suara halusinasi yang
menyuruhnya untuk bunuh diri, pasien melakukan bunuh
diri karena pasien merasa sangat sedih dengan putusnya
hubungannya dengan pacarnya.
Masalah Keperawatan: tidak ada maslah keperawatan
3. Disorientasi
waktu tempat orang
1. Waktu
P : Selamat pagi mbak H perkenalkan nama saya perawat Izza, kalau
boleh tau nama mbak siapa?
Px : Nama saya H
P : Mbak tau gak kenapa di bawa kesini ?
Px : Tau mbak, karena saya tidak sadar setelah minum bodrek dan
sprite
P : Mbak tau sekrang jam berapa?
Px : Tau mbak, sekarang jam 11.30 siang
2. Tempat
P : Mbak tau tidak sekarang ada dimana ?
Px : di rumah sakit mbak
P : Mbak tau, mbak masuk ruangan apa sekarang ?
Px : Ia mbak, saya masuk ruangan tempat orang
-orang gila
P : Mbak, sekarang mbak sedang tidur dimana ?
Px : Di atas tempat tidur mbak.
3. Orang
P : Mbak ini yang di sebelah mbak siapa (sambil menunjuk tante
pasien )
Px : tante
P : Kalau yang ini siapa ?
Px : kakak tiri saya mbak.
P : kalau saya siapa mbak
Px : mbak izza
Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengkajian pasien bisa menjawab semua
pertanyaan dengan benar ynag menunjukkan pasien tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat dan orang.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah disorientasi waktu, tempat dan orang

4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Kelambatan:
hipokinesia, sub stupor katatonik hipoaktivitas
katalepsi flexibilitas serea

Peningkatan:
hiperkinesia, gaduh gelisah katatonik hiperaktivitas
gagap
TIK grimace tremor
akhopraxia
stereotipi mannarism katalepsi
verbigerasi
atomatisma reaksi konversi nagativisme
berjalan kaku/ rigit kompulsif
lain-2 sebutkan
Jelaskan :
saat pengajian pasien terlihat kurang beraktivitas di luar ruangan,
pasien terlihat lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbaring di
atas tempat tidur, karena pasien masih mengeluh pusing, terkadang sakit
pada dada dan perut.
Masalah Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik (Domain 4/kelas 2 aktivitas atau
olahraga/aksis 00085)

5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/ sedih
cemas ringan sedang berat
panik
Jelaskan :
pada saat pengkajian pasien sudah kooperatif, mau diajak berbicara
dan mulai terbuka. Terkadang pasien menangis ketika ingat pacarnya dan
muncul. Pasien juga cemas memikirkan keadaan pacarnya, pasien takut
pacarnya melakukan hal yang sama seperti dirinya, yaitu melukai diri
sendiri. Pasien mengatakan sangat sedih dan frustasi hingga melakukan
percobaan bunuh diri karena harus memutuskan pacarnya dengan terpaksa
Masalah Keperawatan:
1. Ansietas (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis00146)

6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi

Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mendengar suara-suara
atau hal lain yang menyuruhnya bunuh diri
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah halusinasi

7. Proses Pikir
 Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan
pembicaraa
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat
irelevansi
main kata-kata afasia assosiasi bunyi
lain2
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian pasien berbicara jelas, kalimat yang di
bicarakan pasien sesuai topik. Jawaban pasien relevan dengan pertanyaan
perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
 Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan

waham: sebutkan jenisnya


agama somatik, kebesaran
curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir
kontrol pikir
kejaran dosa
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian px mengatakan bahwa dia masih ingin
melukai dirinya dan mengakhiri hidupnya. Pasien merasa bersalah dan
tidak berharga karena telah memutuskan pacarnya dengan terpaksa.
Pasien juga merasa bahwa dirinya tidak bisa berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang sekitar.
Masalah keperawatan:
1. Risiko bunuh diri (Domain 11/kelas 3 perilaku kekerasan/aksis
00150)
2. Harga diri rendah kronik (Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
3. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)

 Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan :
Jawaban pasien saat diberi pertanyaan realistik atau logis sesuai
dengan kenyataan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat
jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia,
Sebutkan : Lupa
Pasien mengatakan lupa sebagian peritiwa yang terjadi 6
bulan yang lalu
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan :
1. Gangguan daya ingat jangka panjang
P :“mbak, ingat 2 bulan yang lalu mbak pernah keluar
dengan pacar mbak ?”
Px : ingat, satu bulan yang lalu saya keluar dengan pacar saya
ke pantai”
P : “Mbak ingat waktu kecil mbak sukanya main apa ?”
Px :” Ia mbak Izza, saya ingat dulu saya suka main boneka”.
P :” Satu tahun lalu mbak pernah sakit nggak ?”.
Px :”Ia mbak, pernah tapi Cuma batuk pilek aja”.
Keterangan:
Pasien mampu menjelaskan apa yang perawat tanyakan
mengenai hal yang terjadi dalam 1 bulan terakhir.

2. Gangguan daya ingat jangka pendek


P : “Mbak, ingat tidak kemarin makan lauknya apa?”
Px : “Nasi dan ayam mbak”
P : “Mbak ingat nggak kenapa 4 hari lalu mbak minum
bodrek dan sprite ?’.
Px :”Karena saya sedih sekali setelah memutuskan pacar saya”.
P :”Kenapa mbak memutuskan pacar mbak ?”.
Px :”Karena saya ingin menurut dengan kakak saya yang tidak
setuju saya pacaran dengan mas G”.
Keterangan:
Pasien mampu menjelaskan apa yang perawat tanyakan
mengenai hal yang terjadi dalam lebih dari 1 bulan yang lalu.

3. Gangguan daya ingat saat ini


P : “Mbak masih ingat nama saya siapa?
Px : “Mbak Izza”
P :”Mbak, tadi pagi mbak sudah mandi ?
Px :”Belum mandi mbak”.
P :”Mbak sudah makan siang ?”.
Px :”Sudah mbak izza”.
Keterangan:
Pasien mampu menjelaskan apa yang perawat tanyakan
mengenai hal yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Masalah Keperawatan :
tidak ada masalah keperawatan

9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


mudah beralih tidak mampu berkonsentrasi tidak mampu
berhitung sederhana
Tingkat Konsentrasi:
P : “Mbak H bagaimana perasaan hari ini?”
Px : “ Masih sedih mbak”
P :”Mbak tadi sudah makana ?”.
Px :”Sudah mbak”.
P :”Bagaimana perasaan mbak setelah minum obat”.
Px :”Setelah minum obat saya merasa lebih tenang mbak Izza”.
Keterangan :
pada saat pengkajian perhatian dan konsentrasi pasien bagus dan
tanggap. perhatian pasien tidak mudah beralih. Terbukti ketika sedang
komunikasi dan pasien menjawab sesuai pertanyan yang diberikan.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

Tingkat Berhitung: kemampuan berhitung pasien baik, terbukti dengah


komunikasi sebagai berikut.
P : “ Mbak ketika punya uang 100 ribu kemudian dibelikan makanan
15 ribu dan dibelikan minum 5 ribu lipstik 30 ribu, uang
tersebut masih sisa berapa ya mbak? ”
Px : “ masih 50 ribu”
P : ”uang mbak masih masih 50 ribu ketika ada saudara mbak datang
mbak di kasih uang 25 ribu, uang mbak menjadi berapa?”
Px : “75 ribu”
P :”Nah, kalau uang 75 ribu tadi saya pinjam 15 ribu, sisa uang mbak
berapa?”.
Px :”Sisa uang saya 60 ribu mbak”.
Keterangan :
Kemampuan pasien dalam berhitung bagus terbukti saat diberi
pertanyaan yang melibatkan perhitungan angka, pasien mampu
menjawab dan menghitung dengan benar.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

10. Kemampuan Penilaian


gangguan ringan gangguan bermakna
P : “Mbak, setelah mandi mbak ganti baju dulu apa makan dulu ?”
Px : “ganti baju”
P : “ kenapa kok ganti baju mbak”
Px : “karena saya malu, kalua tidak langsung ganti baju dan hanya
memakai handuk saja”
P :”Bagus mbak H, agar tidak malu ya”.
Px :”Ia mbak saya malu, apalagi jika yang melihat saya pakai handuk
saja adalah seorang laki-laki, seperti om saya”.

Jelaskan :
pasien mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan
orang lain atau keluarga, pasien juga mampu menjelaskan alasan
memutuskan pilihan yang diberikan perawat.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

11. Daya Tilik Diri/ Insight


mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa sakit yang ia rasakan akibat dampak dari
konsumsi bodrek dan sprite yang tidak sesuai aturan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

12. Interaksi selama Wawancara


bermusuhan tidak kooperatif mudah
tersinggung
kontak mata kurang defensif curiga
Jelaskan :
Komunikasi baik, relevan dan tanggap, hanya saja kontak mata
kurang dan bicara pasien masih agak lambat dengan nada suara yang
rendah.
Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

VI. FISIK
1. Keadaan umum : compos mentis
2. Tanda vital:
TD: 120/90 mmHg N: 82x/menit S: 36,5°C P: 20x/menit
3. Ukur :
TB: 155 cm BB:45Kg turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya
Jelaskan :
Pasien mengeluh sakit pada perut sebelah kiri dan kepalanya
pusing. Pasien juga mengeluh dadanya terasa sakit dan sesak ketika sedih
karena ingat pacarnya.
5. Pemeriksaan fisik:
Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Kulit kepala Rambut berantakan, tampak kusam, tidak tersisir,
terdapat bau
Leher
Bentuk Normal.
Inspeksi Leher normal tidak ada pembesaran atau benjolan
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar
Letak, gerakan, warna Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif
kelopak mata dapat berkedip, kelopak mata normal, pasien terkadang
memejamkan mata.
Konjungtiva/sklera Anemis
Pupil Isokor
Penglihatan Jelas
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga kotor
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Bentuk normal
Pendengaran Pendengaran normal.
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak
terdapat lesi atau luka.
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.

Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak sedikit kotor
Membran mukosa/gusi Bibir lembab, gusi berwarna merah muda, tidak terdapat
luka di bibir tepi luar kanan
Lidah Lidah sedikit berwarna pucat
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ Pergerakan dinding dada simetris
gerakan perkembangan Keluhan:
payudara Pasien mengeluh dadanya terasa sakit dan sesak saat
sedih karena ingat pacarnya.
Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalaman/K RR 20 x/menit, irama regular, kedalaman dan kualitas
ualitas/ Karakteristik normal.
Vokal Vremitus Teraba sama kanan dan kiri.
Perkusi area paru Sonor
Auskultasi : Intensitas, pola, RR: 20 x/mnt. Suara nafas vasikuler, ronchi (-),
kualitas, durasi suara nafas wheezing (-)

Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, otot kuat, tidak terdapat lesi,
bentuk/ukuran/tonus ada nyeri tekan pada region, lumbar dan iliaka kiri dan
tidak ada masa.
Perkusi : suara timpani.
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit Tidak terkaji
anus/ lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji

Punggung
Inspeksi lengkungan & Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
kesimetrisan tulang belakang kelainan
Pergerakan tulang belakang Aktif.
Kulit
Warna/Tekstur Coklat kehitaman
Ekstremitas atas dan bawah
5 5 (5) dapat melawan tahanan pemeriksa
dengan maksimal
4 4 (4) bisa bergerak melawan tahanan
pemeriksa tetapi kekuatanya
menurun
Jari-jari kaki dan tangan lengkap
Ekstremitas atas :
Inspeksi :
terdapat luka gores di tangan kiri pasien, luka terlihat
kering, tidak kemerahan, dan tidak ada pus
Palpasi:
Tidak ada nyer tekan, tidak ada benjolan.
Suhu/Turgor/Edema 36,5°C/Turgor kulit >2dtk /Tidak ada edema
Pemeriksaan Neurologis
GCS 4/5/6 Compos mentis
Kaku kuduk (-)
Nyeri kepala (-)
Mual muntah (-)
Kejang (-)
Penurunan kesadaran (-)
Nervus 1 (pembau) : baik, mampu mengenali aroma makanan
Nervus II (penglihatan): mampu melihat dengan jelas
Nervus VII (wajah) : pasien tersenyum dengan simetris walaupun.

VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Konsep Diri
Sebelum sakit
a. Citra tubuh :pasien mengatakan ada bagian tubuhnya yang tidak
disukai yaitu perutnya, karena tubuhnya terlihat gemuk
b. Identitas :kedudukan pasien di keluarga sebagai anggota keluarga dan
sebagai pelajar di sekolah
c. Peran :Pasien menjalankan peran sebagai anggota keluarga
dengan membantu orang tua dalam membersihkan rumah
dan memasak. Pasien juga menlankan peran sebagai
pelajar dengan rajin belajar dan mengerjakan tugas sekolah
dengan tepat waktu
d. Ideal diri :Pasien mempunyai keinginan untuk menjadi polisi
wanita ketika lulus sekolah nanti, dan pasien juga ingin
menurut kepada kakaknya dan menjadi anggota keluarga
yang baik
e. Harga diri :Pasien sering merasa tidak percaya diri, malu terhadap
tubuhnya yang gemuk
Ketika sakit
a. Citra tubuh :pasien mengatakan ada bagian tubuhnya yang tidak
disukai yaitu perutnya, karena tubuhnya terlihat gemuk
b. Identitas : kedudukan pasien di keluarga adalah sebagai anggota
keluarga dan sebagai pelajar di sekolahnya
c. Peran :Pasien tidak menjalankan peran sebagai anggota keluarga
dan pelajar dengan kurang baik. Pasien mengatakan malas
untuk melakukan sesuatu, lebih banyak diam dan kefikiran
masalahnya dengan pacarnya. Pasien tidak semangat untuk
melakukan aktifitas yang biasa ia lakukan termasuk belajar
dan membersihkan rumah. Namun pasien tidak berfikir
jika apa yang dilakukannya kurang benar, karena pasien
fokus dengan kesedihannya.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan tidak tau cita-citanya ingin jadi apa.
Pasien juga tidak mempunyai tujuan kedepannya ingin
melakukan apa, pasien mersa tidak berarti lagi hidup di
dunia, sehingga pasien ingin mengakhiri hidupnya.
e. Harga diri : Pasien sering merasa tidak percaya diri, malu karena
tubuhnya yang gemuk. Paien juga sering merasa tidak
nyaman jika berbicara dan berinteraksi dengan orang yang
baru ia kenal karena pasien merasa sangat malu dan takut
salah dalam berbicara.

Diagnosa Keperawatan:
1. Harga diri rendah kronik (Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
2. Genogram
HT Gangguan
jiwa

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Tinggal serumah

: Klien : Cerai
: anggota keluarga terdekat

Keterangan: Pasien anak pertama dari enam bersaudara. Pasien tinggal bersama
kakek, nenek, tante, om, dan kakak tirinya. Pasien paling dekat
dengan kakak tirinya dan tidak ada anggota keluarga yang tidak
disukai oleh pasien. Pola asuh yang diberikan dalam keluarga adalah
cenderung terbuka. Pola komunikasi dalam keluarga terbuka.
Pemecahan masalah yang menyangkut hampir seluruh anggota
keluarga dilakukan dengan musyawarah dimana pengambilan
keputusan masalah saat ini adalah om dan tantenya, karena ayah ibu
dan saudara kandung pasien berada di Kalimantan. Pasien tinggal
bersama di Jawa masih mendapat 2 tahun. Namun untuk beberapa
permasalahan pribadi, pasien jarang memusyawarahkan dan terbuka
dengan keluarganya, pasien lebih memilih memendamnya sendiri.

Masalah Keperawatan:
1. Ketidakefektifan koping (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis
00069)

1. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Px mengatakan bahwa ia paling dekat dengan kakak tirinya karena
tinggal satu rumah dan dalam satu kamar yang sama, kakak tiri pasien
sering menemani jika pasien ingin keluar rumah, karena pasien merasa
tidak nyaman keluar rumah jika tidak ada anggota keluarga yang
menemaninya. Namun jika ada masalah pasien jarang bercerita kepada
kakak tirinya.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan masyarakat seperti
karang taruna. Namun pasien dulu sempat mengikuti kegiatan diba’an
rutin didesanya, namun sekarang sudah hampir tidak pernah hadir
karena pasien merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri berada di
tengah-tengah keramaian.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak mudah bersosialisasi dengan orang lain,
terutama orang yang baru ia kenal. Biasanya pasien merasa malu,
bingung, tidak percaya diri ketika berkomunikasi dengan orang baru.
Pasien mengatakan sulit untuk memulai komunikasi dengan orang
yang baru ia kenal, karena pasien merasa takut salah berbicara.
Masalah Keperawatan:
1. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)

2. Spiritual dan kultural


a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan jika dirinya tidak menjalankan sholat 5 waktu dan
jarang beribadah pasien merasa menyesal dan tidak tenang.
b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai keyakinan kepada
Allah dan tidak percaya kepada budaya seperti ritual penyembahan.
c. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan tidak melakukan sholat 5 waktu dan jarang
beribadah.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)


1. Makan
Saat sehat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Di usia kurang lebih 16 tahun, ketika dirumah px tidak
membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebeutuhan makannya dengan
cara membantu tantenya memasak, px makan 3x sehari dengan porsi
sedang, nasi, lauk dan sayur, minum air putih di rumah 1,5 sampai 2
liter/ hari
Saat sakit di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Di usia 16 tahun pasien mengalami sakit dan membutuhkan
sedikit bantuan dalam memenuhi kebutuhan makannya, makan disiapkan
tetapi pasien makanan sendiri, makan 3x sehari dengan porsi sedang,
nasi, lauk dan sayur, minum air putih 1,5 liter/ hari.
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px membutuhkan bantuan sebagian
dalam memenuhi kebutuhan makannya,px makananya diambilkan, tetapi
px makan sendiri. makan 3x sehari dengan porsi sedang, habis, menu
nasi, lauk dan sayur, minum air putih kurang lebih 1 liter/ hari
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. BAB/BAK
Saat sehat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat dirumah px tidak membutuhkan bantuan dalam memnuhi
kebutuhan eliminasi BAB 1x sehari/BAK 5-6x sehari, px kekamar
mandi sendiri
Saat sakit di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat sakit px tidak membutuhkan bantuan dalam memnuhi
kebutuhan eliminasi BAB 1-2x sehari/BAK 5-6x sehari, px kekamar
mandi sendiri
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px tidak mampu melakukan toiletting
secara mandiri, pada awal MRS (di IGD) pasien terpasang kateter.
Kemudian setelah dipindahkan ke ruang 23 empati, kateter di lepas dan
pasien bisa BAB dan BAK secara mandiri, namun masih perlu
pendampingan terkait dengan diagnosa pasien yaitu RBD. Pasien BAB
1x sehari lembek, bau khas feses dan BAK px 2-3 x sehari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi
Saat sehat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat dirumah px tidak membutuhkan bantuan dalam memnuhi
kebutuhan mandi, px mandi sendiri 2-3x/hari.
Saat sakit di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit px tidak membutuhkan bantuan dalam memenuhi
kebutuhan kebersihan diri mandi, px berjalan kekamar sendiri dan mandi
dilakukan sendiri tanpa bantuan oleh orang lain px mandi 2-3x
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px belum pernah mandi karena
kondisi pasien . Pasien cenderung masih merasa pusing dan tidak ada
keinginan untuk mandi, jarang melakukan aktifitas, rambut dan pakaian
terlihat tidak rapi, tubuh pasien bau keringat.
Masalah Keperawatan :
1. Defisit keperawatan diri sebagian: Mandi (Domain 4/kelas 5
perawatan diri/aksis 00108)

4. Berpakaian/berhias
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat dirumah px tidak membutuhkan bantuan dalam
melakuakn aktivitas berhias seperti bersisir dan memakai baju,px bersisir
sendiri dan memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain, px
berganti baju di rumah 2-3x sehari
Saat sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sebelum sakit px tidak membutuhkan bantuan dalam
melakuakn aktivitas berhias seperti bersisir dan memakai baju,px bersisir
sendiri dan memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain px ganti
baju sebelum sakit 2x sehari
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px belum pernah menyisir rambut,
berdandan dan ganti pakaian. Rambut dan pakaian pasien terlihat tidak
rapi, wajah pasien terlihat pucat.
Masalah Keperawatan :
1. Defisit keperawatan diri sebagian: berpakaian (Domain 4/kelas 5
perawatan diri/aksis 00109)

2. Istirahat dan tidur


Saat sehat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat di rumah suka tidur. Tidur siang hari 4-5 jam. Tidur malam
px di rumah mulai jam 21.00 bangun jam 05.00.
Saat sakit di rumah
Tidur siang lama : kurang lebih 3 jam
Tidur malam lama : 22.00 s.d 05.00
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : Tidak ada aktivitas khusus /Tidak
ada aktivitas khusus
Jelaskan: saat sebelum sakit pasien Tidur siang hari 3-4 jam. Tidur malam
px sebelum sakit mulai jam 22.00 bangun jam 05.00.
Saat sakit di rumah sakit
Tidur siang lama : kurang lebih 2 jam
Tidur malam lama : px tidur mulai jam 23.00 bangun jam 06.00
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : tidak ada kegiatan khusus
Jelaskan: saat sakit di rumah sakit pasien Tidur siang hari 2 jam. Tidur
malam saat sakit di rumahsakit mulai jam 23.00 bangun jam 06.00
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Penggunaan obat
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat di rumah pasien tidak membutuhkan bantuan minum obat
Saat sakit dirumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat sebelum sakit px terkadang membutuhkan bantuan minum
obat, keluarga membantu mengingatkan minum obat saat px sakit.
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat sakit di rumah sakit px membutuhkan bantuan minum
obat, keluarga membantu menyiapkan dan mengingatkan waktu minum
obat minum obat saat px sakit
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Pemeliharaan kesehatan
Saat di rumah
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan: saat di rumah pasien membutuhkan bantuan pemeliharaan
kesehatan
Saat sakit di rumah
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan: saat sebelum sakit pasien membutuhkan sitem pendukung/
dukungan dalam peneliharaan kesehatan
Saat sakit di rumah sakit
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan:
saat sakit dirumah sakit pasien membutuhkan bantuan perawtan
lanjut ang berupa terapi pemberian obat, managemen krisis, Intervensi
RBD, Intervensi HDR dan intervensi ISOS yang akan
diimplementasikan selama pasien menjalani perawatan di RS dan sistem
pendukung dari keluarga dan petugas kesehatan untuk memulihkan
kesehatanya selama di rumah sakit.
Masalah Keperawatan :
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (Domain 1/kelas 2
manajeen kesehatan/aksis 00162)

8. Aktivitas di dalam rumah


Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Jelaskan:
Pasdien mengatakan aktivitas sehari-hari pasien di rumah adalah
memasak, membersihkan rumah, mencuci piring dan pakaian dan
mengatur keuangannya sendiri.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan:
Pasien mengatakan terkadang keluar rumah untuk membeli
kebutuhan pribadi dengan ditemani kakaknya. Pasien juga menggunakan
transportasi untuk menuju tempat yang ia tuju, seperti pantai. Pasien
juga keluar rumah untuk bersekolah. Namun pasien jarang keluar rumah
kecuali untuk bersekolah, karena pasien merasa kurang nyaman jika
keluar rumah dan biasanya pasien keluar rumah dengan ditemani
kakaknya.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)

IX. MEKANISME KOPING


Adatif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya : menyendiri , meminum bodrek campur minuman sprite,
Melukai diri dengan menyayat tangannya dengan pisau
Jelaskan :
Mekanisme koping pasien ketika ada masalah adalah memilih untuk
memendamnya sendiri dan jika sudah tidak kuat pasien akan melakukan hal
yang menurut pasien bisa menenangkannya yaitu dengan minum bodrek
campur minuman sprite. Ketika pasien merasa masalahnya terlalu berat
untuk ia hadapi pasien memilih untuk berusaha mengakhiri hidupnya.
Masalah Keperawatan :
1. Ketidakefektifan koping (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis
00069)

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan :
Pasien mengatakan tidak nyaman berada di tengah-tengah orang yang
banyak.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan :
Pasien mengatakan tidak nyaman berada di tengah-tengah orang yang
banyak.
Masalah dengan pendidikan, uraikan :
Tidak ada masalah dengan pendidikan. Pasien selalu mengerjakan
tugas, meskipun 4 hari terakhir ini pasien tidak bersemangat.
Masalah dengan pekerjaan, uraikan :
Pasien belum bekerja
Masalah dengan perumahan, uraikan :
Pasien merasa nyaman menghabiskan waktu di dalam rumah
Masalah dengan ekonomi, uraikan :
Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah, kebutuhan pasien
terpenuhi.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan :
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan petugas kesehatan
dan lingkungan rumah sakit yang baru ia kenal.
Masalah lainnya, uraikan
Masalah Keperawatan:
1. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presiptasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan :
1. Defisiensi pengetahuan (Domain 5/kelas 4 kognisi/aksis 00126)
XII. ASPEK MEDIK
1) PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA MEDIK: Tetamine Suicide
1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 11-02-2019
Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,80 g/dl 11,4 – 15,1
Eritrosit 4,64 103/ul 4,0 – 5,0
Leukosit 3,78 103/ul 4,7 – 11,3
Hematokrit 37,70 % 38 – 42
Trombosit 113 103/ul 142 – 424
MCV 81,30 fL 80 – 93
MCH 27,60 pg 27 – 31
MCHC 34,00 g/dl 32 – 36
RDW 13,50% 11,5 – 14,5
PDW 25,4 fL 9 – 13
MPV 13,2 fL 7,2 – 11,1
P-LCR 46,4 % 15,0 – 25,0
PCT 0,15 % 0,150 – 0,400
NRBC absolute 0,00 103/ul -
NRBC percent 0,0 % -
Hitung jenis
Eosinophil 0,5 % 0-4
Basophil 0,5 % 0-1
Neutrophil 78,4 % 51-67
Limfosit 15,6 % 25-33
Monosit 5,0 % 2-5
Eosinophil absolut 0,02 10³/µL
Basophil absolut 0,02 10³/µL
Neutrophil absolut 2,96 10³/µL
Limfosit absolut 0,59 10³/µL
Monosit absolut 0,19 10³/µL 0,16-1
Immature grabulosit 0,50 %
(%)
Immature granulosit 0,02 10³/µL
Lain-lain
KIMIA KLINIK
FAAL HATI
AST/SGOT 13 U/L 0-32
ALT/SGPT 13 U/L 0-33
FAAL GINJAL
Ureum 31,80 mg/dL 16,6-48,5
Kreatinin 0,71 mg/dL < 1,2
ELEKTROLIT
Kalsium (Ca) 9,1 mg/dL 7,6-11,0

2) TERAPI PENGOBATAN

NAMA DOSIS INDIKASI EFEK


OBAT SAMPING
a. menjaga keseimbangan kadar - Penglihata
1x serotonin dan norepinephrine n kabur
 Amitri 25mg/hari dalam sistem saraf pusat. - Gelisah
ptilline Dengan demikian, kinerja - Diare
otak akan membaik dan - Linglung
- Anoreksia
gejala depresi secara
- Kebotakan
berangsur akan berkurang.
- Aritmia
b. Memperbaiki suasana hati
- Koma
(mood) dan meringankan
kecemasan, sehingga dapat
meningkatkan energi dan
membuat orang tersebut lebih
mudah beristirahat.
c. Mengatasi gangguan makan,
nyeri akibat infeksi herpes
zoster, dan mencegah
migrain.
3) JADWAL PEMBERIAN OBAT PASIEN

Tgl/Jam Nama Obat Dosis Keterangan


12-02-2019 Amitriptilline 1x25 mg/hari
Jam 21.00 Diberikan untuk
menurunkan gejala
13-02-2019 Amitriptilline 1x25 mg/hari depresi
Jam 21.00

XIII. ANALISA DATA


No. Data M. Keperawatan
1. DS: Harga diri rendah
Primer : kronik b/d
- Px mengatakan kurang percaya diri dengan tubuhnya yang penguatan negatif
gendut berulang
- Pasien mengatakan merasa bersalah dan tidak berharga
setelah memutuskan pacarnya (Domain 6/kelas 2
- Px mengatakan bingung dan tidak tau cita-citanya dan tidak harga diri/aksis
ada keinginan untuk meraih pencapaian apapun 00224)
- Pasien mengatakan tidak berharga dan memilih untuk
mengakhiri hidupnya
- Pasien mengatakan malu dan tidak percaya diri untuk
berbicara, pasien merasa dirinya tidak mampu untuk bicara
dengan lancar
- Pasien mengatakan bimbang untuk mengambil keputusan
untuk memutuskan pacarnya, akhirnya pasien mengambil
keputusan berdasarkan pendapat kakaknya, sehingga pasien
memutuskan pacarnnya dengan terpaksa.
Sekunder :
- Kakak pasien mengatakan bahwa pasien sering bercerita
bahwa pasien malu dan tidak percaya diri dengan tubuhnya
yang gendut
- Kakak pasien mengatakan 4 hari terakhir pasien lebih banyak
diam dan tidak melakukan aktifitas sehari-hari seperti
membersihkan rumah, memasak dll.
DO:
- Gangguan proses pikir : isi pikir = rendah diri, pesimisme,
bunuh diri
- Pasien berbicara lambat dan nada suara lemah
- Terkadang menunduk ketika diajak bicara
- Kontak mata kurang saat diajak bicara
- Rambut dan pakaian tidak rapi
- Penurunan produktifitas, pasien lebih banyak tidur di atas
tempat tidur
- Pasien terdengar mengkritik bahwa tubuhnya gendut dan
tidak berharga
- Ekspresi rasa bersalah ketika menceritakan pacar yang sudah
diputuskannya
- Ekspresi rasa malu
2. DS : Hambatan
Primer : interaksi sosial
- Pasien mengatakan kurang bisa bersosialisasi dengan b/d gangguan
lingkungan sekitar, terutama dengan orang yang baru ia kenal. proses pikir
- Pasien mengatakan merasa tidak nyaman, dan takut salah
untuk memulai pembicaraan dengan orang yang baru ia kenal (Domain 7/kelas 3
- Pasien mengatakan lebih suka menyendiri dan lebih nyaman performa
berada di dalam rumah saja peran/aksis
- Pasien mengatakan merasa tidak nyaman dan bingung ingin 00052)
melakukan apa jika berada di tengah tengah orang banyak
- Pasien mengatakan merasa tidak nyaman jika keluar rumah
sendirian tanpa didampingi kakaknya.
- Pasien mengatakan dirinya jarang berbincang-bincanga atau
bercerita kepada orang lain mengenai dirinya.
Sekunder :
- Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien kurang bisa
bersosialisasi dengan orang sekitarnya, terutama dengan
orang yang baru dikenal
- Keluarga pasien mengatakan pasien jarang keluar rumah, jika
keluar rumah pasien selalu meminta ditemani oleh kakak
tirinya.
- Keluarga pasien mengatakan pasien adalah oang yang
tertutup dan sulit membaur dengan teman-temannya
DO :
- Gangguan proses pikir : isi pikir = isolasi sosial
- Px terlihat tidak nyaman saat diajak berkomunikasi
- Pada awal komunikasi pasien hanya menjawab dengan
kalimat pendek
- Kontak mata kurang saat berkomunikasi
- Terkadang pasien menunduk saat diajak komunikasi
- Terkadang pasien menutup wajahnya saat diajak
berkomunikasi
3. DS : Defisit
Primer : keperawatan diri
- Pasien mengatakan belum mandi sebagian: Mandi
- Pasien mengatakan tidak semangat melakukan aktivitas dan berpakaian
apapun, dan tidak ada keinginan untuk mandi
- Pasien mengatakan belum ganti baju (Domain 4/kelas
- Pasien mengatakan belum membersihkan diri, membersihkan 5 perawatan
kuku dan rambut kepala diri/aksis 00108
- Pasien mengatakan suka memanjangkan kukunya, dan saat ini
dan 00109)
kuku pasen kotor
Sekunder
- Keluarga pasien mengatakan pasien belum mandi, ganti baju,
dan berhias diri
- Keluarga mengatakan pasien tidak ada keinginan untuk mandi
atau melakukan aktifitas lainnya
DO :
- Pasien terlihat tidak bersih dan tidak rapi (rambut terlihat
kotor, acak-acakan, kuku pasien terlihat panjang dan kotor)
- Pasien bau badan
- Baju pasien terlihat tidak rapi dan belum diganti
- Pasien terlihat tidak bersemangat melakukan aktifitas apapun
termasuk membersihkan dan merawat diri

XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Harga diri rendah kronik (Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
2. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis 00052)
3. Resio distres spiritual (Domain 10/kelas 3 keselarasan nilai atau keyakinan
atau tindakan/aksis 00067)
4. Risiko bunuh diri (Domain 11/kelas 3 perilaku kekerasan/aksis 00150)
5. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri (Domain 11/kelas 3
perilaku kekerasan/aksis 00140)
6. Hambatan Mobilitas Fisik (Domain 4/kelas 2 aktivitas atau olahraga/aksis
00085)
7. Ansietas (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis00146)
8. Ketidakefektifan koping (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis 00069)
9. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (Domain 1/kelas 2 manajeen
kesehatan/aksis 00162)
10. Defisit keperawatan diri sebagian: berpakaian (Domain 4/kelas 5
perawatan diri/aksis 00109)
11. Defisit keperawatan diri sebagian: Mandi (Domain 4/kelas 5 perawatan
diri/aksis 00108)
XV. POHON MASALAH
Gangguan Interaksi Sosial: menarik diri
Effect

DPD

Gangguan konsep diri; harga


diri rendah Core Problem

Koping individu tidak efektif;


causa
koping defensif

Faktor Predisposisi : Faktor Presipitasi :


 Pasien adalah seorang yang  Depresi karena Putus
introvert dan pemalu hubungan dengan
 Distres spiritual
pacarnya
 Hambatan interaksi sosial
 Riwayat keluarga yang  Perasaan tidak mampu
mengalami gangguan jiwa, jika tidak hidup dengan
yaitu pamannya pacarnya
 Saksi aniaya fisik saat
 Menejemen koping tidak
umur saat umur 14 tahun (2
efektif
tahun yang lalu)
 Kurang pengetahuan
 Saksi aniaya seksual saat
tentang koping, obat-
umur saat umur 14 tahun (2
obatan dan faktoer
tahun yang lalu)
pendukung
XVI. DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah kronik b/d penguatan negatif berulang
(Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
2. Hambatan interaksi sosial b/d gangguan proses pikir
(Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis 00052)
3. Defisit keperawatan diri sebagian: Mandi dan berpakaian b/d
penurunan motivasi
(Domain 4/kelas 5 perawatan diri/aksis 00108 dan 00109)
XVII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

STRATEGI PELAKSANAAN/INTERVENSI KEPERAWATAN


HARGA DIRI RENDAH

TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA
SP 1 pasien SP 1 keluarga

1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek 1. Diskusikan masalah yang dihadapi


positif yang dimiliki pasien keluarga dalam merawat

2. Membantu menilai kemampuan yang 2. Jelaskan tentang pengertian, tanda


masih dapat dilakukan dan gejala harga diri rendah

3. Membantu pasien memilih atau 3. Jelaskan cara merawat pasien dengan


menetapkan kemampuan yang akan dilatih harga diri rendah

4. Melatih kemampuan yang sudah dipilih 4. Latih cara merawat; membantu


memilih atau menetapkan
5. Menyusun pelaksanaan kemampuan yang
kemampuan positif pasien, berikan
telah dilatih dalam kegiatan harian
pujian setelah melakukan kemampuan
positifnya.
SP 2 pasien SP 2 keluarga

1. Evaluasi kegiatan melakukan kemampuan 1. Mempraktikkan keluarga dalam


positif saat melakukan kegiatan harian, melatih atau merawat pasien;
kemudian beri pujian memberi pujian setelah melakukan
kemampuan positifnya
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
obat (jelaskan 6 benar: pasien, jenis, dosis, 2. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat) merawat atau melatih pasien
melakukan kegiatan positif dan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan harian
memberikan pujian

3. Anjurkan membantu pasien sesuai


jadwal dan memeberi pujian

SP 3 pasien SP 3 keluarga

1. Evaluasi kegiatan melakukan kemampuan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam


positif saat melakukan kegiatan harian, merawat atau melatih pasien
beri pujian melakukan kegiatan positif, kamudian
berikan pujian
2. Latih kegiatan harian
2. Nilai kemampuan keluarga dalam
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
merawat pasien

3. Nilai kemampuan keluarga


melakukan kontrol ke puskesmas
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH
Nama : Nn. H Ruang: 23 Psikiatri No RM : 114xxxxx

No Tanggal & Implewmentasi Kepeerawatan Evaluasi


Dx Jam

1 12/02/2019 Manajemen Krisis Subjektif:


10.00 Fase Krisis
1. Membina hubungan saling - Pasien mengatakan

percaya. Mengucapkan salam, masih merasa

memperkenalkan diri, hidupnya tidak berarti

menanyakan identitas, dan masih ada

menanyakan kabar dan keinginan untuk

perasaan pasien, menjelaskan mengakhiri hidupnya


- Pasien mengatakan
tujuan, kontrak waktu, topik,
merasa bersalah
dan tempat,
karena telah
2. Memberikan terapi lingkungan memutuskan pacarnya
atau lingkungan terapeutik dengan terpaksa.
(isolasi lingkungan), dengan - Pasien lebih banyak

cara menganjurkan keluarga menyebutkan aspek

pasien agar tetap tenang dan negatif dalam dirinya,

tidak ramai selama berada di seperti merasa tidak

dalam kamar pasien berharga, merasa tidak


3. Memberikan psikoterapi: percaya diri merasa
- Intervensi fasilitatif
badannya terlalu
(suportif) dengan cara
gemuk.
memberikan dukungan dan - Pasien mengatakan
semangat untuk pasien tidak percaya diri
belajar lebih baik lagi serta untuk berkomunikasi
meyakinkan bahwa pasien dengaan orang yang
berharga dan pasien mampu baru ia kenal. Karena
melakukan hal positif yang pasien takut salah
diinginkannya.
- Menganjurkan pasien dalam berbicara
- Pasien mengatakan
melakukan relaksasi dengan
tidak tau apa cita-
menarik nafas dalam
- psikoreligius dengan citanya
menyarankan pasien untuk - Pasien mengatakan

memperbanyak dzikir agar biasanya melakukan

hatinya tenang. aktifits bersih-bersih


4. Kolaborasi; terapi somatic di rumahnya, namun
psikofarmaka yaitu dengan sekarang pasien masih
pemberian obat Amitriptilline tidak ingin melakukan
25 mg 1x/hari. aktivitas apapun.
- Pasien mengatakan
Pasien biasanya pasien suka

SP 1 HDR merapikan tempat


tidur
1. Mendiskusikan kemampuan - Pasien mengatakan
dan aspek positif yang mau merapikan tempat
dimiliki pasien tidur besok
Objektif:
2. Membantu menilai - Pasien meminum obat
kemampuan yang masih Amitriptilline 25 mg
dapat dilakukan 1x/hari jam 23.00
- Wajah pasien terlihat
3. Membantu pasien memilih sedih, cemas dan tidak
atau menetapkan kemampuan bersemangat
yang akan dilatih - Mata terlihat kurang
bercahaya
4. Melatih kemampuan yang - Terkadang pandangan
sudah dipilih mata pasien kosong

5. Menyusun pelaksanaan - Keadaan umum : baik

kemampuan yang telah dilatih dan tenang

dalam kegiatan harian - Kontak verbal: pasien


mau menanggapi dan
berdiskusi
- Kontak non verbal:
Pasien memperhatikan
penjelasan perawat,
kontak mata kurang,
pasien menundukkan
kepala ketika
berbicara.

Assesment

Kognitif

- Pasien mengatakan
mengerti dengan
anjuran yang perawat
katakan
- Pasien mengatakan
mengerti cara agar
lebih tenang yaitu
dengan menarik nafas
dalam, dzikir dan
minum obat
- Pasien mengatakan
mengerti jika
percobaan bunuh diri
yang dilakukannya
tidak benar, namun
pasien masih ingin
tetap mencoba bunuh
diri lagi karena merasa
hidupnya sudah tidak
berarti
- Pasien tidak semangat
untuk beraktifitas,
namun pasien masih
mau jika hanya
diskusi dan memilih
kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan
dan keinginan.

Afektif

- Pasien kooperatif saat


diajak berbicara,
dengan sikap diam
menerima dan
ekspresi wajah
tersenyum, terkadang
wajah pasien terlihat
sedih saat
menceritakan masalah
mengenai
hubungannya dengan
pacarnya
Psikomotor

- Pasien bersedia
berjabat tangan
dengan perawat
- Pasien menjawab saat
ditanya, bicara pasien
lambat dan nada
bicaranya juga pelan
Planning :

Pasien:

- Menganjurkan untuk
berdzikir agar pasien
merasa lebih tenang
- Menagnjurkan pasien
melakukan teknik
relaksasi yaitu dengan
menarik nafas dalam
- Menganjurkan pasien
meminum obat
dengan teratur.
- Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
merapikan tempat
tidur yang telah
dipilih ke dalam
kegiatan harian
pasien.

Perawat :

Mengevaluasi
implementasi menejemen
krisis fase krisis dan SP 1
HDR pasien dan lanjutkan
implementasi menejemen
krisis fase selanjutnya
yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien dan
lakukan SP 2 HDR pasien
Keluarga Subjektif
Menejemen Krisis
Fase Krisis - Keluarga pasien
1. Membina hubungan saling mengatakan masih
percaya. Mengucapkan salam, merasa kesulitan untuk
memperkenalkan diri, mengetahui masalah
menanyakan identitas, pasien secara detail
menanyakan kabar dan - Keluarga pasien
perasaan pasien, menjelaskan mengatakan kesulitan
tujuan, kontrak waktu, topik, untuk mengetahui
dan tempat apakah pasien masih
ingin bunuh diri atau
2. Menjelaskan hal yang harus
tidak karena pasien
dilakukan keluarga selama
adalah orang yang
merawat pasien ; menjelaskan
tertutup
pentingnya keluarga untuk - Keluarga pasien
selalu berada di dekat pasien, mengatakan mengerti
menjelaskan kepada keluarga mengenai dukungan
alasan pasien di rawat di yang harus diberikan
ruangg 23 empti. kepada pasien
- Keluarga pasien
3. Menjelaskan kepada keluarga
mengatakan mengetahui
mengenai 6 benar prinsip
cara merawat pasien
pemberian obat, manfaat dan - Keluarga pasien
efek samping obat. mengatakan megetahui
4. Menganjurkan keluarga untuk cara meminumkan obat
membantu pasien dalam hal dengan benar
- Keluarga pasien
ADL
mengatakan memahami
Keluarga pengertian harga diri

SP 1 HDR rendah serta tanda dan


gejalanya.
1. Membina hubungan saling - Keluarga pasien
percaya kepada keluarga, mengatakan paham cara
mengucapkan salam, merawat anggota
memperkenalkan diri, keluarga dengan harga
menanyakan perasaan, diri rendah yaitu dengan
menjelaskan tujuan, kontrak memberikan pujian
waktu, topic, dan tempat. terhadap hal positif yang
2. Diskusikan masalah yang
dilakukan pasien
dihadapi keluarga dalam
Objektif:
merawat.
3. Jelaskan tentang pengertian, - Keadaan umum: baik
tanda dan gejala harga diri dan sedikit cemas
rendah.
4. Jelaskan cara merawat pasien - Kontak verbal: keluarga

dengan harga diri rendah. mampu menanggapi


5. Latih cara merawat; dengan baik penjelasan
membantu memilih atau perawat, keluarga
menetapkan kemampuan kooperatif
positif pasien, berikan pujian
- Kontak non verbal:
setelah melakukan
keluarga pasien
kemampuan positifnya.
memperhatikan
penjelasan perawat,
kontak mata baik.

Assesment

Kognitif

- Keluarga pasien
mengatakan mengerti
mengenai dukungan
yang harus diberikan
kepada pasien
- Keluarga pasien
mengatakan mengetahui
cara merawat pasien
- Keluarga pasien
mengatakan megetahui
cara meminumkan obat
dengan benar.
- Keluarga pasien
mengatakan memahami
pengertian harga diri
rendah serta tanda dan
gejalanya.
- Keluarga pasien
mengatakan paham cara
merawat anggota
keluarga dengan harga
diri rendah yaitu dengan
memberikan pujian
terhadap hal positif yang
dilakukan pasien

Afektif

- Keluarga kooperatif saat


diajak berbicara
- Keluarga menunjukkan
minat dan perhatian
terhadap perawat untuk
berinteraksi
- Keluarga pasien terlihat
cemas
Psikomotor

- Keluarga berjabat tangan


dengan perawat
- Keluarga pasien
berkomunikasi dengan
perawat dengan baik
Planning

Keluarga:

- Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
dukungan pada pasien

- Menganjurkan keluarga
membantu pasien dalam
hal ADL dan minum
obat
- Menganjurkan keluarga
untuk mengingatkan
pasien untuk melakukan
kegiatan yang telah
dipilih ketika diskusi
tadi

Perawat :

Mengevaluasi tingkat
kefahaman keluarga
mengenai merawat
anggota keluarga yang
berada di fase krisis
pasien, serta lanjutkan SP
2 HDR keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


HARGA DIRI RENDAH
Nama : Nn.H Ruang : 23 Psikiatri No RM : 114xxxxx

NO Tanggal & Implementasi keperawatan Evaluasi


Dx Jam

2 13/02/2019 SP 2 HDR Subjektif

1. Membina hubungan saling - Pasien mengatakan


10.30 percaya. Mengucapkan mengatakan rasa sedih, dan
salam, memperkenalkan rasa bersalahnya sudah jauh
diri, menanyakan identitas, berkurang semenjak
menanyakan kabar dan balikan dengan pacarnya
perasaan pasien, waktu tanggal 12/02/2019
menjelaskan tujuan, jam 23.00
kontrak waktu, topik, dan
- Pasien mengatakan sudah
tempat,
lebih bersemangat untuk
2.Mengevaluasi kegiatan melakukan aktifitas sehari-
melakukan kemampuan hari lagi seperti merapikan
positif saat melakukan tempat tidur, jalan-jalan di
kegiatan harian, kemudian sekitar ruangan 23, dan
beri pujian membersihkan diri.

3.Melatih kemampuan positif - Pasien mengatakan tidak


ysng lain yang sudah percaya diri dengan
dijadwalkan tubuhnya yang gemuk

4.Masukkan pada jadwal - Pasien mengatakan masih


kegiatan harian malu untuk berbicara,
karena pasien merasa
Manajemen Krisis
belum mampu bicara
Fase Maintenance dengan lancar dengan orang
yang baru ia kenal.
Tindakan keperawatan :
- Pasien mengatakan merasa
- Berkolaborasi : terapi
lebih tenang setelah minum
psikofarmaka Amitripillin 25
obat
mg 1x/hari
Objektif:
- Melakukan tindakan
psikoterapeutik, dengan - Pasien meminum obat
memberi dukungan, amiptripillin 25 mg 1x/hari
semangat dan meyakinkan pada jam 23.00
pasien bahwa pasien adalah
- Keadaan umum : baik dan
orang yang baik, hanya saja
tenang
kedepannya pasien harus
belajar lebih baik lagi. - Kontak verbal: pasien mau
menanggapi dan menjawab
- Memberi terapi lingkungan,
pertanyaan perawat, namun
yaitu menyediakan
suara masih rendah serta
lingkungan fisik, social yang
nada suara pelan
kondusif
- Pasien bersedia untuk
- Melakukan psikoterapi:
diajak berdiskusi
psikoreligius dengan
menganjurkan pasien banyak - Kontak non verbal: Pasien
berdzikir agar hatinya tenang memperhatikan penjelasan
perawat, kontak mata masih
- Memberikan bantuan ADL
kurang
yang minin dan sesuai
kebutuhan pasien Assesment

Kognitif

-Pasien paham mengenai


pengertian HDR

-Pasien paham cara


meningkatkan kepercayaan
dirinya, yaitu dengan
melatih kemampuan yang
pasien miliki

-Pasien mampu menjelaskan


mengenai aktifitas sehari
hari yang ingin ia lakukan

-pasien mampu menjelaskan


setelah minum obat pasien
merasa lebih tenang

Afektif

- Pasien kooperatif saat


diajak berbicara

Psikomotor

- Pasien menjawab saat


ditanya

- Pasien mau melakukan


beberapa aktivitas
seperti membersihkan
diri, berhias, jlan-jalan
dan merapikan tempat
tidur pasien

Planning :

Pasien:

- Menganjurkan untuk
berdzikir agar lebih
tenang
- Menganjurkan tetap
mepertahankan
aktivitas yang sudah di
latih bersama
Perawat :

- Mengevaluasi Fase
Maintenance, dan SP 2
HDR pasien dan
melanjutkan SP 3
HDR pasien
SP 2 HDR Subjektif

1. Membina hubungan - Keluarga pasien


saling percaya mengatakan setelah pasien
2. Mempraktikkan melakukan aktivitas
keluarga dalam melatih positifnya, keluarga
atau merawat pasien; memberi pujian.
memberi pujian setelah
- Kelurga pasien
melakukan
mengatakan pasien
kemampuan positifnya
terlihat senang saat diberi
3. Evaluasi kegiatan pujian dan dukungan.
keluarga dalam
Objektif:
merawat atau melatih
pasien melakukan - Keluarga terlihat
kegiatan positif dan mendukung dan

memberikan pujian menasehati pasien agar


tetap mempertahankan
4. Anjurkan membantu
untuk melakukan kegiatan
pasien sesuai jadwal
positif
dan memeberi pujian
- Keadaan umum: baik dan
tenang

- Kontak verbal: keluarga


mampu menanggapi
dengan baik penjelasan
perawat, keluarga
kooperatif

- Kontak non verbal :


keluarga pasien
memperhatikan penjelaan
pwrawat, kontak mata
baik.

Assesment

Kognitif

- Keluarga mampu
menjelaskan cara
meningkatkan harga diri
pasien adalah dengan
memberikan
peenghargaan berupa
pujian atas aktivitas
positif yang pasien
lakukan

Afektif

- Keluarga kooperatif saat


diajak berbicara
- Keluarga menunjukkan
minat dan perhatian
terhadap perawat untuk
berinteraksi

Psikomotor

- Keluarga berjabat
tangan dengan perawat
- Keluarga mampu
mendemonstrasikan cara
memberikan pujian dan
melatih aktivitas pasien

Planning

Keluarga:

1. Menganjurkan keluarga
untuk membantu pasien
kembali beraktivitas lagi
seperti sedia kala
2. Menganjurkan keluarga
untuk memberi pujian
apabila klien berhasil
melakukan melakukan
aktivitas

Perawat :

Mengevaluasi SP 2 keluarga
lanjutkan SP 3 HDR
keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


HARGA DIRI RENDAH
Nama : Nn.H Ruang : 23 Psikiatri No RM : 114xxxxx

NO Tanggal & Implementasi keperawatan Evaluasi


Dx Jam
1 14/02/2019 Menejemen Krisis Subjektif

Fase Health Promotion - Pasien mengatakan


16.30 sudah lebih
1. Memberikan terapi
bersemangat untuk
psikofarmaka
melakukan aktifitas
2. Melakukan tindakan sehari- hari lagi seperti
psikoterapeutik merapikan tempat
3. Menyediakan lingkungan tidur, jalan-jalan di
terapeutik sekitar ruangan 23,
dan membersihkan diri
4. Melakukan psikoterapi - Pasien mengatakan

(terapi kognitif, terapi sudah tidak sedih

psikoreligius, reward – sama sekali


- Pasienmengatakan
punishment)
tidak ingin melakukan
5. Menganjurkan untuk percobaan bunuh diri
melakukan terapi fisik lagi karena pasien
(olahraga atau melakukan sudah merasakan
aktivitas positif sesuai dampaknya, yaitu
kemampuan) merasa tidak nyaman
berada di lingkungan
Pasien
rumah sakit.
SP 3 HDR - Pasien mengatakan
ingin sekali menjadi
1. Membina hubungan
saling percaya. polwan
- Pasien mengatakan
Mengucapkan salam,
akan belajar lebih baik
memperkenalkan diri,
lagi dalam menjalani
menanyakan identitas,
hidup
menanyakan kabar dan
- Pasien mengatakan
perasaan pasien,
masih kurang percaya
menjelaskan tujuan,
diri dengan tubuhnya
kontrak waktu, topik,
yang gendut, tapi tidak
dan tempat,
separah dulu
2. Evaluasi kegiatan
- Pasien mengatakan
melakukan kemampuan
ingin belajar lebih
positif saat melakukan
baik dalam
kegiatan harian, beri
bersosialisasi
pujian.
- Pasien mengatakan
3. Latih kegiatan harian
4. Nilai kemampuan lebih tenang setelah
yang telah mandiri Nilai minum obat
apakah harga diri rendah
Objektif:
teratasi
5. Melakukan terminasi - Pasien meminum obat
karena SP 3 telah selesai amiptripillin 25 mg
dilakukan dan pasien 1x/hari pada jam 23.00
akan KRS
Yang disampaikan ketika - Cara bicara pasien

terminasi : masih lambat namun


- Jika mendapatkan intonasi sudah mulai
obat, dianjurkan agar keras dan sudah mulai
pasien minumobat terlihat percaya diri
teratur
- kontrol setelah 3 hari - Wajah pasien terlihat

KRS senang
- Menganjurkan pasien
- Kontak mata pasien
untuk melakukan
dapat dipertahankan
aktivitas yang positif
sesuai - Pasien sudah tidak
kemampuannya menunduk saat diajak
selama di rumah berbicara

- Keadaan umum : baik


dan tenang

- Kontak verbal: pasien


mau menanggapi dan
berdiskusi.

- Kontak non verbal:


Pasien memperhatikan
penjelasan perawat,
kontak mata selalu
tertuju pada perawat
dan dapat
dipertahankan

Assesment

Kognitif

- Pasien bisa melakukan


aktivitas dengan
semangat
- Pasien terlihat
berpakaian rapi,
rambut rapi dan
berdandan
- pasien mampu
menjelaskan ketika
selesai minum obat
pasien merasa lebih
tenang
- Pasien kooperatif saat
diajak berbicara
Psikomotor

- Pasien menjawab saat


ditanya. Bicra masih
lambat namun
intonasinya sudah
mulai keras
- Pasien mau melakukan
aktifitas
membersihkan tempat
tidur di RS

Planning :

Pasien:

- Menganjurkan pasien
untuk melalukan
aktivitas sehari-hari
sesuai kemampuan
- Menganjurkan pasien
untuk memperbaiki
ibadah, agar pasien
merasa lebih tenang

Perawat :

Mengevaluasi SP 3 HDR
pasien dan menejemen krisis
fase health promotion
Keluarga Subjektif

SP 3 HDR - Keluarga mengatakan


pasien sudah mulai mau
1. Membina hubungan
melakukan beberapa
saling percaya
2. Mengevaluasi kegiatan kegiatan seperti
keluarga dalam merawat merapikan tempat tidur,
atau melatih pasien memperatikan perawatan
melakukan kegiatan dan berhias diri.
- Keluarga mengatakan jika
positif, kamudian
pasien mengalami HDR
berikan pujian saat
yang berat atau percobaan
penyuluhan mengenai
bunuh diri lagi, keluarga
HDR berlangsung
3. Menilailai kemampuan akan membawa pasien ke
keluarga dalam merawat rumah sakit terdekat
pasien - Keluarga mengatakan tau
4. Menilailai kemampuan cara merawat anggota
keluarga melakukan keluarga dengan HDR
control ke puskesmas setelah diberikan
penyuluhan, yaitu dengan
cara memberikan
dukungan, pujian dan
pola asuh yang tidak
terlalu mengekang .
Objektif:

- Keluarga terlihat
mendukung dan
menasehati pasien agar
tetap mempertahankan
untuk melakukan kegiatan
positive

- Keluarga terlihat
mendengarkan dengan
penuh perhatian saat
penyuluhan mengenai
cara mengasuh anak
dengan harga diri rendah

- Keadaan umum: baik dan


tenang

- Kontak verbal: keluarga


mampu menanggapi
dengan baik penjelasan
perawat, keluarga
kooperatif

Assesment

Kognitif

- Keluarga mampu
menjelaskan cara
meningkatkan harga diri
pasien adalah dengan
memberikan
peenghargaan berupa
pujian atas aktivitas
positif yang pasien
lakukan

Afektif

- Keluarga kooperatif saat


diajak berbicara
- Keluarga menunjukkan
minat dan perhatian
terhadap perawat untuk
berinteraksi

Psikomotor

- Keluarga berjabat tangan


dengan perawat
- Keluarga mampu
mendemonstrasikan cara
memberikan pujian dan
melatih aktivitas pasien

Planning

Keluarga:

- Menganjurkan
keluarga untuk
mengasuh pasien
dengnan pola asuh
yang sesuai dengan
anak yang mengalami
HDR
- Menganjurkan
keluarga untuk
memberi pujian
apabila klien berhasil
melakukan melakukan
aktivitas

Perawat :

- Mengevaluasi SP 3 dan
terminasi

JADWAL KEGITAN HARIAN NN.H


Jam Kegiatan 12/1/19 13/1/19 14/1/19
07.30 Membersihkan diri
09.00 Penyuluhan tenteng HDR
12.00 Merapikan tempat tidur
01.30 Jalan- Jalan

Anda mungkin juga menyukai