Askep NN Hilda - HDR
Askep NN Hilda - HDR
Oleh :
IZZATUZ ZAHROH
NIM. 201610300511062
KELOMPOK 1
Masalah Keperawatan:
1. Risiko bunuh diri (Domain 11/kelas 3 perilaku kekerasan/aksis 00150)
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pelaku/ usia Korban/ usia Saksi/ usia
1. Aniaya fisik ya/14 thn
2. Aniaya seksual ya/14 thn
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
Jelaskan :
Pasien mengatakan pernah melihat aniaya fisik dan aniaya seksual
saat menonton film dan berita di TV, pasien pertama melihat hal tersebut
ketika usia 14 tahun
6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio,
kultural, spiritual):
a. Biologi :
Pasien mengatakan tidak ada pengalaman biologi yang tidak
menyenangkan
b. Psikologi :
Pasien merasa tidak nyaman jika berada di tengah tengah
keramaian. Ketidaknyamanan tersebut muncul karena pasien merasa
tidak percaya diri dan malu untuk berbicara, karena pasien merasa
takut salah etika bicara serta malu karena badannya yang terlihat
gemuk.
c. Sosiologi :
Pasien kurang bisa bersosialisasi dengan orang sekitar, pasien
sering merasa tidak nyaman, bingung, tidak percaya diri ketika
berada di tengah-tengah orang banyak. Pasien lebih suka
menghabiskan waktunya di dalam rumah dan sangat jarang
mengikuti kegiatan warga atau kelompok masyarakat di sekitarnya,
seperti tidak mengikuti karang taruna, sangat jarang ikut kegiatan
diba’ di desanya.
d. Kultural :
Pasien mengatakan tidak mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan tentang kebudayaan yang ada di Kalimantan (tempat
tinggal awal) dan di Jawa (tempat tinggal sekarang).
e. Spiritual :
Pasien mengatakan sholatnya kurang tepat waktu dan tidak
istiqomah, pasien mengatakan merasa menyesal dan tidak
tenangketika ibadahnya kurang.
Masalah Keperawatan:
1. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri (Domain 11/kelas 3
perilaku kekerasan/aksis 00140)
2. Harga diri rendah kronik (Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
3. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)
4. Resio distres spiritual (Domain 10/kelas 3 keselarasan nilai atau
keyakinan atau tindakan/aksis 00067)
Masalah Keperawatan :
1. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : saat pengkajian pasien terlihat tidak rapi terlihat kotor
Fisik : rambut tidak rapi, kepala sedikit kotor tidak ada ketombe.
Wajah tampak pucat, tidak tampak kotoran di mata. gigi
sedikit kotor tetapi tidak ada bau mulut. Telinga bagian
luar bersih. Kuku tangan dan kaki panjang dan sedikit
kotor
Cara berpakaian : saat pengakajian paasien berpakain tidak rapi,
terlihat kotor dan sedikit bau pada baju
pasien.
Masalah Keperawatan :
1. Defisit perawatan diri : mandi (Domain 4/kelas 5 perawatan
diri/aksis 00108)
2. Defisit perawatan diri : berpakaian (Domain 4/kelas 5 perawatan
diri/aksis 00109)
2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
compos mentis, GCS 456 apatis/ sedasi somnolensia
sopor subkoma koma
Kwalitatif
tidak berubah berubah
meninggi gangguan tidur: sebutkan
hipnosa disosiasi: sebutkan
Secara Kuantitatif : saat pengkajian pasien kesadaran compos mentis
dengan GCS 456
Secara kwalitatif : kesadaran pasien tidak berubah
Relasi : pasien mampu melakukan interaksi dengan orang lain
secara wajar, merespon saat diajak berbicara
Limitasi :pasien bisa membedakan bagaimana cara berbicara
dengan orang yang lebih tua darinya, karena didikan dari
orang tua sejak kecil pasien harus bisa menghargai oang
yang lebih tua darinya. Pasien juga mengerti batasan
pakaian yang sopan
Realitas : pasien mengatakan tidak ada suara suara halusinasi yang
menyuruhnya untuk bunuh diri, pasien melakukan bunuh
diri karena pasien merasa sangat sedih dengan putusnya
hubungannya dengan pacarnya.
Masalah Keperawatan: tidak ada maslah keperawatan
3. Disorientasi
waktu tempat orang
1. Waktu
P : Selamat pagi mbak H perkenalkan nama saya perawat Izza, kalau
boleh tau nama mbak siapa?
Px : Nama saya H
P : Mbak tau gak kenapa di bawa kesini ?
Px : Tau mbak, karena saya tidak sadar setelah minum bodrek dan
sprite
P : Mbak tau sekrang jam berapa?
Px : Tau mbak, sekarang jam 11.30 siang
2. Tempat
P : Mbak tau tidak sekarang ada dimana ?
Px : di rumah sakit mbak
P : Mbak tau, mbak masuk ruangan apa sekarang ?
Px : Ia mbak, saya masuk ruangan tempat orang
-orang gila
P : Mbak, sekarang mbak sedang tidur dimana ?
Px : Di atas tempat tidur mbak.
3. Orang
P : Mbak ini yang di sebelah mbak siapa (sambil menunjuk tante
pasien )
Px : tante
P : Kalau yang ini siapa ?
Px : kakak tiri saya mbak.
P : kalau saya siapa mbak
Px : mbak izza
Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengkajian pasien bisa menjawab semua
pertanyaan dengan benar ynag menunjukkan pasien tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat dan orang.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah disorientasi waktu, tempat dan orang
Peningkatan:
hiperkinesia, gaduh gelisah katatonik hiperaktivitas
gagap
TIK grimace tremor
akhopraxia
stereotipi mannarism katalepsi
verbigerasi
atomatisma reaksi konversi nagativisme
berjalan kaku/ rigit kompulsif
lain-2 sebutkan
Jelaskan :
saat pengajian pasien terlihat kurang beraktivitas di luar ruangan,
pasien terlihat lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbaring di
atas tempat tidur, karena pasien masih mengeluh pusing, terkadang sakit
pada dada dan perut.
Masalah Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik (Domain 4/kelas 2 aktivitas atau
olahraga/aksis 00085)
5. Afek/ Emosi
adequat tumpul dangkal/ datar labil
inadequat anhedonia marasa kesepian eforia
ambivalen apati marah depresif/ sedih
cemas ringan sedang berat
panik
Jelaskan :
pada saat pengkajian pasien sudah kooperatif, mau diajak berbicara
dan mulai terbuka. Terkadang pasien menangis ketika ingat pacarnya dan
muncul. Pasien juga cemas memikirkan keadaan pacarnya, pasien takut
pacarnya melakukan hal yang sama seperti dirinya, yaitu melukai diri
sendiri. Pasien mengatakan sangat sedih dan frustasi hingga melakukan
percobaan bunuh diri karena harus memutuskan pacarnya dengan terpaksa
Masalah Keperawatan:
1. Ansietas (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis00146)
6. Persepsi
halusinasi ilusi depersonalisasi derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu/ pembauan lain-lain,
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mendengar suara-suara
atau hal lain yang menyuruhnya bunuh diri
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah halusinasi
7. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren inkoheren asosiasi longgar
fligt of ideas blocking pengulangan
pembicaraa
tangansial sirkumstansiality logorea
neologisme bicara lambat bicara cepat
irelevansi
main kata-kata afasia assosiasi bunyi
lain2
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian pasien berbicara jelas, kalimat yang di
bicarakan pasien sesuai topik. Jawaban pasien relevan dengan pertanyaan
perawat.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Isi Pikir
obsesif ekstasi fantasi
bunuh diri ideas of reference pikiran magis
alienasi isolaso sosial rendah diri
preokupasi pesimisme fobia sebutkan
Bentuk Pikir
realistik nonrealistik
autistik dereistik
Jelaskan :
Jawaban pasien saat diberi pertanyaan realistik atau logis sesuai
dengan kenyataan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat
jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini amnesia,
Sebutkan : Lupa
Pasien mengatakan lupa sebagian peritiwa yang terjadi 6
bulan yang lalu
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan :
1. Gangguan daya ingat jangka panjang
P :“mbak, ingat 2 bulan yang lalu mbak pernah keluar
dengan pacar mbak ?”
Px : ingat, satu bulan yang lalu saya keluar dengan pacar saya
ke pantai”
P : “Mbak ingat waktu kecil mbak sukanya main apa ?”
Px :” Ia mbak Izza, saya ingat dulu saya suka main boneka”.
P :” Satu tahun lalu mbak pernah sakit nggak ?”.
Px :”Ia mbak, pernah tapi Cuma batuk pilek aja”.
Keterangan:
Pasien mampu menjelaskan apa yang perawat tanyakan
mengenai hal yang terjadi dalam 1 bulan terakhir.
Jelaskan :
pasien mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan
orang lain atau keluarga, pasien juga mampu menjelaskan alasan
memutuskan pilihan yang diberikan perawat.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
VI. FISIK
1. Keadaan umum : compos mentis
2. Tanda vital:
TD: 120/90 mmHg N: 82x/menit S: 36,5°C P: 20x/menit
3. Ukur :
TB: 155 cm BB:45Kg turun naik
4. Keluhan fisik: tidak ya
Jelaskan :
Pasien mengeluh sakit pada perut sebelah kiri dan kepalanya
pusing. Pasien juga mengeluh dadanya terasa sakit dan sesak ketika sedih
karena ingat pacarnya.
5. Pemeriksaan fisik:
Kepala
Bentuk/Kesimetrisan Bentuk normochepal, simetris
Posisi & kontrol kepala Posisi paten, normal, kontrol kepala tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa
Kulit kepala Rambut berantakan, tampak kusam, tidak tersisir,
terdapat bau
Leher
Bentuk Normal.
Inspeksi Leher normal tidak ada pembesaran atau benjolan
Trakea/Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
Mata
Letak/Kesimetrisan Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar
Letak, gerakan, warna Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata aktif
kelopak mata dapat berkedip, kelopak mata normal, pasien terkadang
memejamkan mata.
Konjungtiva/sklera Anemis
Pupil Isokor
Penglihatan Jelas
Telinga
Kebersihan/Kotoran/Bau Fungsi telinga normal. Keadaan telinga kotor
Letak pinna Sejajar dengan sudut mata.
Kanal Bentuk normal
Pendengaran Pendengaran normal.
Hidung
Letak dan ukuran Letak paten, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak
terdapat lesi atau luka.
Anterior Vestibula Bersih, tidak ada benjolan.
Mulut
Warna/tekstur/lesi bibir Gigi tampak sedikit kotor
Membran mukosa/gusi Bibir lembab, gusi berwarna merah muda, tidak terdapat
luka di bibir tepi luar kanan
Lidah Lidah sedikit berwarna pucat
Dada
Ukuran/bentuk/kesimetrisan/ Pergerakan dinding dada simetris
gerakan perkembangan Keluhan:
payudara Pasien mengeluh dadanya terasa sakit dan sesak saat
sedih karena ingat pacarnya.
Paru-paru
Jumlah/Irama/Kedalaman/K RR 20 x/menit, irama regular, kedalaman dan kualitas
ualitas/ Karakteristik normal.
Vokal Vremitus Teraba sama kanan dan kiri.
Perkusi area paru Sonor
Auskultasi : Intensitas, pola, RR: 20 x/mnt. Suara nafas vasikuler, ronchi (-),
kualitas, durasi suara nafas wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, teraba lunak, otot kuat, tidak terdapat lesi,
bentuk/ukuran/tonus ada nyeri tekan pada region, lumbar dan iliaka kiri dan
tidak ada masa.
Perkusi : suara timpani.
Anus
Inspeksi kerapatan/ kulit Tidak terkaji
anus/ lipatan bokong
Reflek anus Tidak terkaji
Punggung
Inspeksi lengkungan & Tulang belakang simetris, teraba paten, tidak tampak
kesimetrisan tulang belakang kelainan
Pergerakan tulang belakang Aktif.
Kulit
Warna/Tekstur Coklat kehitaman
Ekstremitas atas dan bawah
5 5 (5) dapat melawan tahanan pemeriksa
dengan maksimal
4 4 (4) bisa bergerak melawan tahanan
pemeriksa tetapi kekuatanya
menurun
Jari-jari kaki dan tangan lengkap
Ekstremitas atas :
Inspeksi :
terdapat luka gores di tangan kiri pasien, luka terlihat
kering, tidak kemerahan, dan tidak ada pus
Palpasi:
Tidak ada nyer tekan, tidak ada benjolan.
Suhu/Turgor/Edema 36,5°C/Turgor kulit >2dtk /Tidak ada edema
Pemeriksaan Neurologis
GCS 4/5/6 Compos mentis
Kaku kuduk (-)
Nyeri kepala (-)
Mual muntah (-)
Kejang (-)
Penurunan kesadaran (-)
Nervus 1 (pembau) : baik, mampu mengenali aroma makanan
Nervus II (penglihatan): mampu melihat dengan jelas
Nervus VII (wajah) : pasien tersenyum dengan simetris walaupun.
Diagnosa Keperawatan:
1. Harga diri rendah kronik (Domain 6/kelas 2 harga diri/aksis 00224)
2. Genogram
HT Gangguan
jiwa
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Klien : Cerai
: anggota keluarga terdekat
Keterangan: Pasien anak pertama dari enam bersaudara. Pasien tinggal bersama
kakek, nenek, tante, om, dan kakak tirinya. Pasien paling dekat
dengan kakak tirinya dan tidak ada anggota keluarga yang tidak
disukai oleh pasien. Pola asuh yang diberikan dalam keluarga adalah
cenderung terbuka. Pola komunikasi dalam keluarga terbuka.
Pemecahan masalah yang menyangkut hampir seluruh anggota
keluarga dilakukan dengan musyawarah dimana pengambilan
keputusan masalah saat ini adalah om dan tantenya, karena ayah ibu
dan saudara kandung pasien berada di Kalimantan. Pasien tinggal
bersama di Jawa masih mendapat 2 tahun. Namun untuk beberapa
permasalahan pribadi, pasien jarang memusyawarahkan dan terbuka
dengan keluarganya, pasien lebih memilih memendamnya sendiri.
Masalah Keperawatan:
1. Ketidakefektifan koping (Domain 9/kelas 2 respon koping/aksis
00069)
1. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat :
Px mengatakan bahwa ia paling dekat dengan kakak tirinya karena
tinggal satu rumah dan dalam satu kamar yang sama, kakak tiri pasien
sering menemani jika pasien ingin keluar rumah, karena pasien merasa
tidak nyaman keluar rumah jika tidak ada anggota keluarga yang
menemaninya. Namun jika ada masalah pasien jarang bercerita kepada
kakak tirinya.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan masyarakat seperti
karang taruna. Namun pasien dulu sempat mengikuti kegiatan diba’an
rutin didesanya, namun sekarang sudah hampir tidak pernah hadir
karena pasien merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri berada di
tengah-tengah keramaian.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan tidak mudah bersosialisasi dengan orang lain,
terutama orang yang baru ia kenal. Biasanya pasien merasa malu,
bingung, tidak percaya diri ketika berkomunikasi dengan orang baru.
Pasien mengatakan sulit untuk memulai komunikasi dengan orang
yang baru ia kenal, karena pasien merasa takut salah berbicara.
Masalah Keperawatan:
1. Hambatan interaksi sosial (Domain 7/kelas 3 performa peran/aksis
00052)
2. BAB/BAK
Saat sehat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat dirumah px tidak membutuhkan bantuan dalam memnuhi
kebutuhan eliminasi BAB 1x sehari/BAK 5-6x sehari, px kekamar
mandi sendiri
Saat sakit di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat sakit px tidak membutuhkan bantuan dalam memnuhi
kebutuhan eliminasi BAB 1-2x sehari/BAK 5-6x sehari, px kekamar
mandi sendiri
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px tidak mampu melakukan toiletting
secara mandiri, pada awal MRS (di IGD) pasien terpasang kateter.
Kemudian setelah dipindahkan ke ruang 23 empati, kateter di lepas dan
pasien bisa BAB dan BAK secara mandiri, namun masih perlu
pendampingan terkait dengan diagnosa pasien yaitu RBD. Pasien BAB
1x sehari lembek, bau khas feses dan BAK px 2-3 x sehari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi
Saat sehat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat dirumah px tidak membutuhkan bantuan dalam memnuhi
kebutuhan mandi, px mandi sendiri 2-3x/hari.
Saat sakit di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit px tidak membutuhkan bantuan dalam memenuhi
kebutuhan kebersihan diri mandi, px berjalan kekamar sendiri dan mandi
dilakukan sendiri tanpa bantuan oleh orang lain px mandi 2-3x
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px belum pernah mandi karena
kondisi pasien . Pasien cenderung masih merasa pusing dan tidak ada
keinginan untuk mandi, jarang melakukan aktifitas, rambut dan pakaian
terlihat tidak rapi, tubuh pasien bau keringat.
Masalah Keperawatan :
1. Defisit keperawatan diri sebagian: Mandi (Domain 4/kelas 5
perawatan diri/aksis 00108)
4. Berpakaian/berhias
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: Saat dirumah px tidak membutuhkan bantuan dalam
melakuakn aktivitas berhias seperti bersisir dan memakai baju,px bersisir
sendiri dan memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain, px
berganti baju di rumah 2-3x sehari
Saat sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sebelum sakit px tidak membutuhkan bantuan dalam
melakuakn aktivitas berhias seperti bersisir dan memakai baju,px bersisir
sendiri dan memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain px ganti
baju sebelum sakit 2x sehari
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan : Saat sakit di rumah sakit px belum pernah menyisir rambut,
berdandan dan ganti pakaian. Rambut dan pakaian pasien terlihat tidak
rapi, wajah pasien terlihat pucat.
Masalah Keperawatan :
1. Defisit keperawatan diri sebagian: berpakaian (Domain 4/kelas 5
perawatan diri/aksis 00109)
3. Penggunaan obat
Saat di rumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat di rumah pasien tidak membutuhkan bantuan minum obat
Saat sakit dirumah
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat sebelum sakit px terkadang membutuhkan bantuan minum
obat, keluarga membantu mengingatkan minum obat saat px sakit.
Saat sakit di rumah sakit
Bantuan minimal Sebagian Bantuan total
Jelaskan: saat sakit di rumah sakit px membutuhkan bantuan minum
obat, keluarga membantu menyiapkan dan mengingatkan waktu minum
obat minum obat saat px sakit
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Pemeliharaan kesehatan
Saat di rumah
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan: saat di rumah pasien membutuhkan bantuan pemeliharaan
kesehatan
Saat sakit di rumah
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan: saat sebelum sakit pasien membutuhkan sitem pendukung/
dukungan dalam peneliharaan kesehatan
Saat sakit di rumah sakit
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung Ya Tidak
Jelaskan:
saat sakit dirumah sakit pasien membutuhkan bantuan perawtan
lanjut ang berupa terapi pemberian obat, managemen krisis, Intervensi
RBD, Intervensi HDR dan intervensi ISOS yang akan
diimplementasikan selama pasien menjalani perawatan di RS dan sistem
pendukung dari keluarga dan petugas kesehatan untuk memulihkan
kesehatanya selama di rumah sakit.
Masalah Keperawatan :
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan (Domain 1/kelas 2
manajeen kesehatan/aksis 00162)
2) TERAPI PENGOBATAN
DPD
SP 3 pasien SP 3 keluarga
Assesment
Kognitif
- Pasien mengatakan
mengerti dengan
anjuran yang perawat
katakan
- Pasien mengatakan
mengerti cara agar
lebih tenang yaitu
dengan menarik nafas
dalam, dzikir dan
minum obat
- Pasien mengatakan
mengerti jika
percobaan bunuh diri
yang dilakukannya
tidak benar, namun
pasien masih ingin
tetap mencoba bunuh
diri lagi karena merasa
hidupnya sudah tidak
berarti
- Pasien tidak semangat
untuk beraktifitas,
namun pasien masih
mau jika hanya
diskusi dan memilih
kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan
dan keinginan.
Afektif
- Pasien bersedia
berjabat tangan
dengan perawat
- Pasien menjawab saat
ditanya, bicara pasien
lambat dan nada
bicaranya juga pelan
Planning :
Pasien:
- Menganjurkan untuk
berdzikir agar pasien
merasa lebih tenang
- Menagnjurkan pasien
melakukan teknik
relaksasi yaitu dengan
menarik nafas dalam
- Menganjurkan pasien
meminum obat
dengan teratur.
- Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan
merapikan tempat
tidur yang telah
dipilih ke dalam
kegiatan harian
pasien.
Perawat :
Mengevaluasi
implementasi menejemen
krisis fase krisis dan SP 1
HDR pasien dan lanjutkan
implementasi menejemen
krisis fase selanjutnya
yang disesuaikan dengan
perkembangan pasien dan
lakukan SP 2 HDR pasien
Keluarga Subjektif
Menejemen Krisis
Fase Krisis - Keluarga pasien
1. Membina hubungan saling mengatakan masih
percaya. Mengucapkan salam, merasa kesulitan untuk
memperkenalkan diri, mengetahui masalah
menanyakan identitas, pasien secara detail
menanyakan kabar dan - Keluarga pasien
perasaan pasien, menjelaskan mengatakan kesulitan
tujuan, kontrak waktu, topik, untuk mengetahui
dan tempat apakah pasien masih
ingin bunuh diri atau
2. Menjelaskan hal yang harus
tidak karena pasien
dilakukan keluarga selama
adalah orang yang
merawat pasien ; menjelaskan
tertutup
pentingnya keluarga untuk - Keluarga pasien
selalu berada di dekat pasien, mengatakan mengerti
menjelaskan kepada keluarga mengenai dukungan
alasan pasien di rawat di yang harus diberikan
ruangg 23 empti. kepada pasien
- Keluarga pasien
3. Menjelaskan kepada keluarga
mengatakan mengetahui
mengenai 6 benar prinsip
cara merawat pasien
pemberian obat, manfaat dan - Keluarga pasien
efek samping obat. mengatakan megetahui
4. Menganjurkan keluarga untuk cara meminumkan obat
membantu pasien dalam hal dengan benar
- Keluarga pasien
ADL
mengatakan memahami
Keluarga pengertian harga diri
Assesment
Kognitif
- Keluarga pasien
mengatakan mengerti
mengenai dukungan
yang harus diberikan
kepada pasien
- Keluarga pasien
mengatakan mengetahui
cara merawat pasien
- Keluarga pasien
mengatakan megetahui
cara meminumkan obat
dengan benar.
- Keluarga pasien
mengatakan memahami
pengertian harga diri
rendah serta tanda dan
gejalanya.
- Keluarga pasien
mengatakan paham cara
merawat anggota
keluarga dengan harga
diri rendah yaitu dengan
memberikan pujian
terhadap hal positif yang
dilakukan pasien
Afektif
Keluarga:
- Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
dukungan pada pasien
- Menganjurkan keluarga
membantu pasien dalam
hal ADL dan minum
obat
- Menganjurkan keluarga
untuk mengingatkan
pasien untuk melakukan
kegiatan yang telah
dipilih ketika diskusi
tadi
Perawat :
Mengevaluasi tingkat
kefahaman keluarga
mengenai merawat
anggota keluarga yang
berada di fase krisis
pasien, serta lanjutkan SP
2 HDR keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Planning :
Pasien:
- Menganjurkan untuk
berdzikir agar lebih
tenang
- Menganjurkan tetap
mepertahankan
aktivitas yang sudah di
latih bersama
Perawat :
- Mengevaluasi Fase
Maintenance, dan SP 2
HDR pasien dan
melanjutkan SP 3
HDR pasien
SP 2 HDR Subjektif
Assesment
Kognitif
- Keluarga mampu
menjelaskan cara
meningkatkan harga diri
pasien adalah dengan
memberikan
peenghargaan berupa
pujian atas aktivitas
positif yang pasien
lakukan
Afektif
Psikomotor
- Keluarga berjabat
tangan dengan perawat
- Keluarga mampu
mendemonstrasikan cara
memberikan pujian dan
melatih aktivitas pasien
Planning
Keluarga:
1. Menganjurkan keluarga
untuk membantu pasien
kembali beraktivitas lagi
seperti sedia kala
2. Menganjurkan keluarga
untuk memberi pujian
apabila klien berhasil
melakukan melakukan
aktivitas
Perawat :
Mengevaluasi SP 2 keluarga
lanjutkan SP 3 HDR
keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KRS senang
- Menganjurkan pasien
- Kontak mata pasien
untuk melakukan
dapat dipertahankan
aktivitas yang positif
sesuai - Pasien sudah tidak
kemampuannya menunduk saat diajak
selama di rumah berbicara
Assesment
Kognitif
Planning :
Pasien:
- Menganjurkan pasien
untuk melalukan
aktivitas sehari-hari
sesuai kemampuan
- Menganjurkan pasien
untuk memperbaiki
ibadah, agar pasien
merasa lebih tenang
Perawat :
Mengevaluasi SP 3 HDR
pasien dan menejemen krisis
fase health promotion
Keluarga Subjektif
- Keluarga terlihat
mendukung dan
menasehati pasien agar
tetap mempertahankan
untuk melakukan kegiatan
positive
- Keluarga terlihat
mendengarkan dengan
penuh perhatian saat
penyuluhan mengenai
cara mengasuh anak
dengan harga diri rendah
Assesment
Kognitif
- Keluarga mampu
menjelaskan cara
meningkatkan harga diri
pasien adalah dengan
memberikan
peenghargaan berupa
pujian atas aktivitas
positif yang pasien
lakukan
Afektif
Psikomotor
Planning
Keluarga:
- Menganjurkan
keluarga untuk
mengasuh pasien
dengnan pola asuh
yang sesuai dengan
anak yang mengalami
HDR
- Menganjurkan
keluarga untuk
memberi pujian
apabila klien berhasil
melakukan melakukan
aktivitas
Perawat :
- Mengevaluasi SP 3 dan
terminasi