H G2P1A0 UMUR
35 TAHUN DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA HUSADA PEDAN,
KLATEN
TAHUN 2018
TUGAS KELOMPOK
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III
Kebidanan
Disusun oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugasnya yang
berjudul “ Asuhan Ibu Bersalin NY. H G2P1A0 Umur 35 Tahun di RS Mitra Keluarga
Husada tahun 2018” . Karya tulis ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES DUTA GAMA KLATEN.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak ,
Karya Tulis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Witriyani S.Kep Ns.Mkep. CWCS, selaku ketua STIKES DUTA GAMA
KLATEN.
2. Ibu Happy Primariasari, S.SiT,.MKes, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan
STIKES DUTA GAMA KLATEN.
3. Ibu Putri Kusumawati P, S.SiT, Mkes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Marlina Heni Setyowati, STr.Keb, selaku Pembimbing Lahan di RS MITRA
KELUARGA HUSADA, PEDAN KLATEN yang telah bersedia memberikan ijin
kepada penulis dalam pengambilan data.
5. Ny. H yang telah bersedia sebagai pasien dan telah membantu memberikan
informasi mengenai dirinya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jau dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
D. Tujuan Umum
Kabupaten Klaten
G. Manfaat
1) Manfaat Teoritis
Bagi penulis
2) Manfaat Praktis
a) Studi Kepustakaan
Penulis mencari, mengumpulkan, dan mempelajari refrensi
dengan kasus yang dibahas yaitu Ibu dengan Persalinan Normal dari
beberapa buku, informasi dari internet.
b) Studi Pendahuluan
Meminta surat pengantar dari institusi, kemudia penulis
mendatangi rumah bidan, meminta izin untuk melakukan penelitian,
serta meminta data Ibu Bersalin Normal yang dibahas.
c) Studi Kasus
Melakukan studi kasus dengan melakukan pendekatan
Asuhan Kebidanan yang meliputi pengkajian data yakni data
subjektif dan data bjektif, menganalisa data untuk menentukan diagnose
dan masalah, menentukan rencana, mengimplementasikan tindakan, dan
kemudian mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu bersalin Normal.
Untuk melakukan pengkajian data dapat menggunakan metode :
d) Anamnesa
Pasien melakukan tanya jawab dengan klien, serta keluarga
yang dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan.
e) Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien mulai
dari kepala samapai kaki ( Head to toe) secara inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi yang menunjang kelancaran persalinan.
f) Studi Dokumentasi
Studi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien
yang bersumber dari catatan bidan, maupun dari sumber lain yang
menunjang seperti hasil pemeriksaan diagnostik.
g) Diskusi
Penulis melakukan diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan
yang menangani langsung klien tersebut serta diskusi dengan dosen
pembimbing studi kasus.
h) Pemeriksaan penunjang
Data ini diperoleh dari pemeriksaan laboratorium, USG,
yang telah dilakukan oleh klien, jika klien belum pernah melakukan
pemeriksaan laboratorium diharapkan penulis dapat merujuk pasien
k e p e l a ayanan kesehatan yang lebih tinggi dengan persetujuan
dari bidan / tenaga kesehatan yang bertanggung jawab.
BAB V : PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persalinan
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang
kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan
bayi, dan pada umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam
(Prawirohardjo, 1997)
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
di mulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (JNPK-
KR, 2007)
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. (Rohani, 2011)
1. Persalinan spontan, yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
2. Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstraksi
ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang. (Rukiyah; Ai yeyeh; dkk,
2009)
1. Abortus adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable),
berat janin di bawah 1.000 gram atau usia kehamilan di bawah 28 minggu.
2. Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada umur kehamilan 28-
36 minggu. Janin dapat hidup, tetapi prematur; berat janin antara 1.000-2.500
gram.
3. Partus matures/aterm (cukup bulan) adalah partus pada umur kehamilan 37-40
bukti tentang ada atau tidaknya Cephalo pelvic Disproportion (CPD). (Rohani;
dkk, 2011)
sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut juga dengan
kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan, janin di dorong
keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala uri, plasenta terlepas dari
dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam
kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum.
mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler
membuka.
1. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak awal
2. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan dibagi
dalam 3 subfase.
atau lengkap.
Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu
10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan terjadi penurunan bagian
sehingga serviks akan mendatar dan menipis, kemudian ostium internum sudah
sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara berlangsung selama 2 jam
menunjukkan :
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30
2. Merasa gembira, lega, dan bangga akan dirinya; juga merasa sangat lelah.
3. Memusatkan diri dan kerap bertanya apakah vagina perlu dijahit.
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah proses
1. Tingkat kesadaran.
3. Kontraksi uterus.
uterus berkontraksi.
2. Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan secara melintang antara
4. Periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah ada laserasi atau
episiotomi).
dilakukan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Persalinan
Kala I
Pada saat usia kehamilan menginjak 39+6 minggu, Ny. H dan keluarga
datang ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Husada, ibu mengeluh mules-mules
dan telah mangeluarkan lender bercampur darah. Menurut referensi tanda-
tanda awal persalinan adalah his yang datang lebih kuat dan teratur, diikuti
dengan keluarnya lender bercampur darah yang menendakan bahwa jalan lahir
telah mulai membuka. Kemudian bidan melakukan pemeriksaan dan ditemukan
hasilnya Ny, H benar telah mengalami proses persalinan.
Kala I dimulai dari pembukaan serviks sampai menjadi lengkap (10
cm) dimana proses ini dibagi dalam 2 fase, yaitu fase laten (7-8 jam) serviks
membuka sampai 3 cm dan fase aktif (6-8 cm) serviks membuka dari 4-10 cm,
kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
16
Pada saat Ny. H datang ke RS pembukaan serviks sudah 2 cm,
portio tipis lunak, ketuban utuh, kepala berada dibidang hodge II dan his
sedang. Kurang lebih 4 jam kemudian dilakukan pemeriksaan didapatkan bahwa
kemajuan persalinan Ny. H berlangsung normal dengan hasil pembukaan serviks
10 cm dan kepala sudah berada di hodge IV.
Kala II
Selama kala II ibu dipimpin meneran ketika ada his dan menganjurkan
ibu untuk minum di sela-sela his, Kemudian ibu mengatakan bahwa ia ingin
meneran dan sudah ada tanda-tanda persalinan yaitu : adanya dorongan meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka. Kala II
berlangsung selama ± 10 menit terdapat robekan derajat 1 pada jalan lahir
dengan jumlah darah ± 150 cc.
Kala III
Kala III dimulai dari setelah pengeluaran janin sampai pengeluaran
uri biasanya berlangsung 5-30 menit (mohtar, 2007:97). Segera setelah
melakukan asuhan pada bayi baru ahir, maka manajemen aktif kala III segeraa
dilakukan untuk meminimalkan kejadian kompikasi. Kala III segera selama 10
menit dengan perdarahan ± 100 cc.
Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri
lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya atau pardarahan.
(mochtar, 2007). Setelah proses persalinan selesai maka bidan mamntau kondisi
Ny. H selama 2 jam diantaranya yaitu melakukan pemantauan tanda-tanda vital,
perdarahan dan menilai kontraksi fundus uteri dari hasil pemantauan tersebut
didapatkan keadaan ibu baik secara keseluruhan persalinan Ny. H berlangsung
normal tanpa ada penyulit.
17
4.3 Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) didefinisikan sebagai periode 6 minggu
segera setelah lahirnya dan mencerminkan periode saat fisiologis ibu, terutama
sistem reproduksi kembali mendekati keadaan sebelum hamil. (Dunstall, 2007:
304), dimana pada masa nifas ini perlu mendapat perhatian lebih karena banyak
hal yang dapat terjadi pad masa nifas ini, yaitu perdarahan dan infeksi.
Pengawasan masa nifas berdasarkan program dan kebijakan teknis
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dilakukan untuk menilai keadan ibu dan bayi baru
lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menagani masalah-masalah yang
terjadi, dimana bidan harus melakukan kunjungan dan pengawasan paling sedikti
4 kali yaitu dalam 6-8 jam, 2-6 hari, 2 minggu dan 6 minggu.
Dalam hal ini penuis melakukan kunjungan nifas sesuai dengan
program yang ada dan hasilnya masa nifas Ny. H belangsung secara normal
tanpa ada komplikasi seperti adanya perdarahan, sub involusi, maupun infeksi
dan pengeluaran ASI tidak ada masalah. Selama melakukan asuhan penulis
melakukanya sesuai dengan tujuan pengawasan masa nifas diantaranya menjaga
kesehatan bayinya baik fisik maupun psikologi, melaksanakan skrining yang
komprehensif, mendeteksi masalah, memeberikan pendidikan kesehatn tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, dan imunisasi pada bayi sesuai
dengan teori. Dari hasil pemantauan tersebut didapatkan keadaan ibu baik.
Secara keseluruhan persalinan Ny. H berlangsung normal tanpa ada penyulit.
18
dan badan bayi, tali pusat kemudian di jepit dengan klem dan memotongnya.
Setelah itu mengganti kain yang tadi membungkus bayi dengan kain yang bersih
dan kering kemudian dilakukan IMD. Sebagai upaya profilaksis diberikan salep
mata tetracyclin 1 % dn vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan 1 jam
setelah IMD. 1 jam kemudian bayi dalam keadaan sehat, bayi dapat menyusu
pada ibunya dengan baik dan kebersihan bayinya terjaga dengan baik.
Asuhan yang dilakukan penulis dalam setiap kunjungan adalah
memberikan konseling tentang menjaga kehangatan dan kebersihan bayi,
pemberian ASI, perawatan tali pusat, yaitu dilakukan dengan cara membersihkan
dan mengeringkan setelah bayi di mandikan tanpa menggunakan apapun.
Setelah melakukan pengkajian sampai evaluasi asuhan bayi baru lahir
mulai dari 2 jam, 6 jam, 2 hari, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa bayi dalam keadaan sehat tanpa komplikasi apapun.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asuhan Persalinan yang diberikan kepada Ny. H pada umur kehamilan 39
minggu sudah sesuai dengan kebijakan Program pelayanan / Asuhan Standar
Minimal 14 T. Selama kehamilan tidak ada keluhan yang serius, Ny. H dan
janinya dalam keadaan normal.
2. Asuhan Intranatal dari kala I sampai kala IV, dilakukan sesuai dengan asuhan
persalinan normal, tidak ada kesenjangan dalam melakukan asuhan Intranatal,
ibu dan bayi lahir tanpa ada penyulit maupun komplikasi.
4. Asuhan bayi baru lahir Ny.H yang dilanjutkan dengan asuhan kebidanan 2
jam, 6 jam, 2 hari, 6 hari, postnatal tidak ditemukan masalah ataupun
komplikasi.
B. Saran
1. Untuk Institusi Pendidikan
Memeberikan kesempatan untuk memperluas area lahan praktek di lapangan
sehingga diharapkan mahasiswa dapat mahir dan mengenal banyak kasus di
lapangan yang tidak diterangkan dalam bacaan, refrensi atau literatur yang ada,
termasuk yang tidak diberikan di dalam kelas.
2. Untuk Rumah Sakit
Peningkatan pelayanan harus terus dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat terutama pada ibu hamil dan bayi untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian. Puskesmas sebaagai pelaksana teknik Dinas
Kesehatan perlu melengkapi sarana pemeriksaan kehamilan dan laboratorium
untuk menyadari bahwa masalah kesehatan,khususnya ibu hamil adalah
20
tanggung jawab tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini kemungkinan kegawat
daruratan.
3. Untuk Klien
Diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk
kehamilan-kehamilan berikutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
112
Prawirohardjo, Sarwono, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Yogyakarta : Sulistyawati Ari
113
1
1
4
114
1
1
5
115