Adat
Adat
Hukum Adat sebagai hukum yang berasal dari akar masyarakat Indonesia
tidak pernah mengenal kodifikasi, hukum adat lebih banyak dikenal
sebagai hukum tidak tertulis
Hukum Adat adalah wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-
nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya
berkaitan menjadi suatu sistem dan memiliki sanksi riil yang sangat kuat.
(1) Hukum barat mengenal zakelijke rechten (yaitu hak atas suatu barang
yang berlaku terhadap setiap orang) dan persoonlijke rechten (yaitu hak
yang bersifat perorangan terhadap suatu objek), sedangkan hukum adat
tidak mengenal pembagian ke dalam dua jenis hak tersebut.
(2) Hukum barat membedakan antara publiek recht dan privaatrecht,
sedangkan perbedaan demikian tidak dikenal dalam hukum adat. Jika
diadakan perbedaan seperti itu, maka batas-batas kedua lapangan hukum
itupun berbeda pada kedua sistem hukum itu.
(3) Pelanggaran hukum dalam sistem hukum barat dibedakan atas yang
bersifat pidana dan pelanggaran yang hanya mempunyai akibat dalam
lapangan perdata sehingga masing-masing harus ditangani oleh hakim
yang berbeda pula, perbedaan demikian tidak dikenal dalam hukum adat.
Setiap pelanggaran hukum adat memerlukan pembentulan hukum dengan
adatreaksi yang ditetapkan oleh hakim (kepala adat).
c. Hukum adat diliputi oleh pikiran penataan serba konkrit, artinya hukum
adat sangat memperhatikan banyaknya dan berulang-ulangnya
perhubungan hidup yang konkrit.
Hukum adat adalah suatu hukum asli dari bangsa kita. Hukum adat tidak
akan bisa mati terhapus oleh waktu. Sedangkan hukum positif adalah
hukum yang saat ini berlaku atau hukum yang sekarang. Dalam
penerapanya hukum adat, hukum adat selalu menjadi sumber hukum bagi
hukum positif Indonesia. Pada dasarnya sistem hukum positif tidakakan
pernah melenceng dari sistem hukum adat, karena hukum positif itu sendiri
tidak mungki bertentangan dengan hukum masyrakat yang ada. Apabila
hukum positif bertentangan pasti akan ditolak dalam masyarakat.
Pada dasarnya hukum positif adalah hukum yang mengikat secara umum
atau mengikat masyarakat pada keseluruhannya. Sehingga dalam
pelaksanaan harus tidak boleh bertentangan dengan norma – norma yang
hidup dalam masyarakat. Norma – norma yang hidup dalam masyarakat
secara umum dapat disimpulkan sebagai suatu hukum yang hidup dalam
masyarkat atau hukum adat.
Hukum adat adalah aturan tidak tertulis yang hidup di dalam masyarakat
adat suatu daerah dan akan tetap hidup selama masyarakatnya masih
memenuhi hukum adat yang telah diwariskan kepada mereka dari para
nenek moyang sebelum mereka. Oleh karena itu, keberadaan hukum adat
dan kedudukannya dalam tata hukum nasional tidak dapat dipungkiri
walaupun hukum adat tidak tertulis dan berdasarkan asas legalitas adalah
hukum yang tidak sah. Hukum adat akan selalu ada dan hidup di dalam
masyarakat
Menurut Snouck Hurgronje, tidak semua bagian dari hukum agama agama
diterima, diresepsi dalam hukum adat, hanya beberapa bagian tertentu
saja dari hukum adat yang dipengaruhi Hukum Agama (Islam), seperti
Hukum Keluarga, Hukum Perkawinan dan hukum Waris.