Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

PERDARAHAN ANTEPARTUM PLASENTA PREVIA


(Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Kegawatdaruratan Komunitas)

Disusun Oleh:

DYAH AYU NOVIANINGRUM


(1804056)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
Studi literatur
PERDARAHAN ANTEPARTUM PLASENTA PREVIA
Dyah Ayu Novianingrum
Mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan Stikes Karya Husada Semarang

ABSTRAK
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Plasenta previa
melibatkan implantasi plasenta di atas mulut serviks bagian dalam. Plasenta previa terjadi 1
diantara 200 persalinan. Umur tua >35 tahun, paritas tinggi >4 dan endometrium yang cacat
merupakan faktor-faktor yang dapat mempertinggi risiko terjadinya plasenta previa. Artikel
ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang penyebab terjadinya plasenta previa.
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi pustaka dari jurnal yang
diperoleh dari Pub Med Articel dan jurnal dari Google Scholar. Penjelasan tentang plasenta
previa sangat penting untuk diketahui para ibu hamil agar dapat meningkatkan kewaspadaan
dan melakukan pencegahan lebih dini. Peningkatan kemampuan dokter dan bidan diperlukan
dalam deteksi dini komplikasi yang di alami ibu saat kehamilan dengan pelayanan antenatal
agar resiko dan komplikasi dari plasenta previa dapat ditangani dengan baik.

Kata kunci : plasenta previa

PENDAHULUAN janin. Pengaruhnya terhadap janin yaitu


menyebabkan mortalitas dan morbiditas
Perdarahan antepartum merupakan janin meningkat akibat perdarahan vaginal
penyebab kematian maternal yang paling yang berat pada kehamilan. Akibatnya
banyak frekuensinya dan merupakan kasus dapat terjadi kelahiran mati atau kematian
gawat darurat yang kejadiannya berkisar neonatus. Implantasi plasenta yang tidak
3% dari semua persalinan, penyebabnya abnormal dapat mengakibatkan kerusakan
antara lain placenta previa, solusio neurologis yang parah bagi bayi,
placenta, dan perdarahan yang belum jelas sedangkan pada ibu yaitu terjadi
sebabnya (Febryanti, 2012). Prevalensi perdarahan hebat, ibu dapat mengalami
plasenta previa di negara maju berkisar syok dan koagulasi intravaskular
antara 0,26 - 2,00 % dari seluruh jumlah disaminata ( DIC ). Ibu mengalami
kehamilan. Sedangkan di Indonesia perdarahan yang hebat yang
dilaporkan oleh beberapa peneliti berkisar mengakibatkan meninggal. (Frases, 2009).
antara 2,4 - 3,56 % dari seluruh kehamilan. Plesenta previa adalah plasenta
Perdarahan dari saluran genital dari yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
kehamilan setelah usia gestasi 24 minggu bawah rahim sehingga menutupi sebagian
dan sebelum persalinan disebut perdarahan atau seluruh pembukaan jalan lahir.
antepartum. Perdarahan ini dapat Plasenta previa melibatkan implantasi
membahayakan nyawa ibu dan janin. Jika plasenta di atas mulut serviks bagian
tidak terdapat perdarahan dari lesi lokal dalam (internal cervical os). Berbagai
saluran genital, perdarahan diakhir macam plasenta previa antara lain:
kehamilan berkaitan dengan pemisahan Plasenta Previa totalis yaitu apabila
plasenta akibat plasenta previa ( Fraser, seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan
2009 ). Plasenta. Plasenta Previa Parsialis yaitu
Perdarahan antepartum memberi apabila sebagian pembukaan tertutup oleh
ancaman serius baik pada ibu maupun jaringan Plasenta. Plasenta Previa
Marginalis yaitu apabila pinggir Plasenta Primipara yaitu wanita yang telah
berada tepat pada pinggir pembukaan. melahirkan sebanyak satu kali. Multipara
Plasenta Letak Rendah yaitu Plasenta yang yaitu wanita yang telah pernah melahirkan
letaknya abnormal pada segmen bawah anak hidup beberapa kali, di mana
uterus tetapi belum sampai menutupi persalinan tersebut tidak lebih dari lima
pembukaan jalan lahir. kali. Grandemultipara yaitu wanita yang
telah melahirkan janin aterm lebih dari
METODE lima kali. Paritas 2-3 merupakan paritas
paling aman ditinjau dari sudut kematian
Studi ini nerupakan suatu tinjauan maternal. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi
literatur yang mencoba memaparkan apa kematian maternal. Risiko pada paritas 1
saja yang menjadi faktor-faktor penyebab dapat ditangani dengan asuhan obstetrik
terjadinya plasenta previa dalam lebih baik, sedangkan resiko pada paritas
kehamilan. Sumber untuk melakukan tinggi dapat dicegah atau dikurangi dengan
tinjauan literatur ini meliputi studi keluarga berencana. Meningkatnya paritas
pencarian sistematis database ibu dengan kejadian plasenta previa
komputerisasi (PubMed) bentuk jurnal disebabkan vaskularisasi yang berkurang
penelitian yang berjumlah 3 jurnal. Jurnal dan perubahan atrofi pada desidua akibat
penelitian dipergunakan dari tahun 2013- persalinan masa lampau. Aliran darah ke
2017 yang dilakukan di Norwegia dan plasenta tidak cukup dan memperluas
Indonesia. Studi dari penelitian tersebut permukaannnya sehingga menutupi
dianalisis secara kualitatif dimana jurnal pembukaan jalan lahir. Pada multipara
tersebut menggunakan penelitian deskriptif pembentukan Segmen Bawah Rahim
retrospektif. (SBR) terjadi saat mendekati persalinan
sedangkan pada nullipara pembentukan
DISKUSI segmen bawah rahim terjadi pada jauh hari
sebelum persalinan. Keadaan inilah yang
Plasenta previa adalah komplikasi dapat mempertinggi risiko plasenta previa.
kebidanan yang ditandai dengan implantasi
plasenta ke segmen bawah dinding uterus, 2. Umur Ibu dengan Kejadian Plasenta
yang meliputi seluruh (mayor) atau bagian Previa
(minor) serviks. Plasenta previa Beberapa kepustakaan mengatakan
merupakan salah satu risiko dalam plasenta previa lebih sering pada wanita
kehamilan. Plasenta previa adalah plasenta multipara, mungkin karena jaringan parut
yang letaknya abnormal, yaitu pada uterus akibat kehamilan berulang. Jaringan
segmen bawah uterus sehingga dapat parut ini menyebabkan tidak adekuatnnya
menutupi sebagian atau seluruh persediaan darah ke plasenta sehingga
pembukaan jalan lahir. Umur tua, paritas plasenta menjadi lebih tipis dan mencakup
tinggi, dan endometrium yang cacat daerah uterus yang lebih luas. Konsekuensi
merupakan faktor-faktor yang dapat perlekatan plasenta yang luas ini adalah
mempertinggi risiko terjadinya plasenta meningkatnya risiko penutupan ostium
previa. Apabila plasenta previa ini tidak uteri internum. Strassman menyatakan
ditangani dengan baik, maka akan bahwa plasenta letak rendah terjadi karena
menyebabkan perdarahan yang dapat endometrium bagian fundus belum siap
membahayakan jiwa ibu maupun janin. menjadi tempat implantasi pada kehamilan
1. Paritas Ibu dengan Kejadian yang sering Seorang wanita dengan
Plasenta Previa multiparitas, rawan mengalami kehamilan
paritas atau para adalah wanita yang dengan plasenta previa dan perlu di
pernah melahirkan dandi bagi menjadi waspadai hal itu sering terjadi pada
beberapa istilah : multiparitas dengan usia 20 – 35 tahun.
Usia muda dasarnya berkisar antara 13-19 KESIMPULAN
tahun secara umum dinyatakan bahwa
wanita usia muda adalah Lestari dan Plasenta previa merupakan salah
Misbah / Hubungan Antara Paritas Dan satu risiko dalam kehamilan. Plasenta
Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya
Previa / 127-143 140 wanita yang berumur abnormal, yaitu pada segmen bawah
dibawah 20 tahun. Usia reproduksi optimal uterus sehingga dapat menutupi sebagian
bagi seorang wanita adalah umur antara atau seluruh pembukaan jalan lahir. Umur
20-35 tahun, dibawah dan diatas usia tua, paritas tinggi, dan endometrium yang
tersebut akan meningkatkan resiko cacat merupakan faktor-faktor yang dapat
kehamilan atau persalinan. Usia muda mempertinggi risiko terjadinya plasenta
dibawah 20 tahun karena perkembangan previa. Apabila plasenta previa ini tidak
organ-organ reproduksi yang belum ditangani dengan baik, maka akan
optimal dimana sistim tubuh terutama menyebabkan perdarahan yang dapat
sistim reproduksi masih dalam proses membahayakan jiwa ibu maupun janin.
pematangan, kematangan emosi dan Diharapkan tenaga kesehatan memberikan
kejiwaan kurang diakibatkan pada usia pendidikan kesehatan mengenai PUP karena
tersebut ibu masih masuk dalam usia melihat dari tingginya angka kejadian
plasenta previa pada umur < 20 tahun dan >
remaja dimana kebutuhan akan
35 tahun. Karena dalam Pendewasaan Usia
pertemanan dan keakuan dirinya masih
Perkawinan, baik perempuan dan pria
tinggi serta fungsi fisiologi yang belum dipersiapkan dari segala aspek yaitu aspek
optimal, sehingga sering terjadi komplikasi kesehatan, ekonomi, psikologi dan agama.
yang tidak di inginkan dalam kehamilan. Sehingga PUS dapat siap untuk mengarungi
Pada usia yang lebih tua diatas 35 tahun kehidupan berkeluarga. Dan tenaga
telah terjadi kemunduran fungsi fisiolagi kesehatan lebih menggalakan tentang
maupun reproduksi secara umum, program KB karena melihat dari tingginya
penurunan daya ingat membuat informasi angka kejadian plasenta previa pada ibu
yang disampaikan tidak terserap denga dengan paritas multipara dan
baik, waktu yang dipunyai ibu sedikit grandemultipara. Meningkatkan
karena kesibukan mengurusi keluarga dan kewaspadaan terhadap tanda-tanda bahaya
membantu suami mencari nafkah sehingga kehamilan.
tambah lagi apabila ibu tinggal serumah
dengan mertua atau keluarga lain yang
membuat banyak pantangan yang ibu
lakukan terutama pantangan makanan dan
ini tentu mengurangi kemaksimalan
placenta membentuk dirinya akibatnya
akan merugikan bagi bayi. Dalam kurun
waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia
aman untuk kehamilan dan perasalinan
adalah 20-35 tahun. Kematian maternal
pada wanita hamil dan melahirkan pada
usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali
lebih tinggi dari pada kematian maternal
yang terjadi pada usia 20-29 tahun.
Kematian matenal meningkat kembali
sesudah usia 30-35 tahun.
DAFTAR PUSTAKA

1. Eliet Senkro, Elizabeth:


H.Mwanamsangu, dkk. Frequency,
Risk Factors, and Adverse
Fetomaternal Outcomes of Placenta
Previa in Northern Tanzania.
Hindawi Publishing Corporation,
Journal of Pregnancy Volume 2017.
2. Junita,Elvira. Hubungan Umur Dan
Paritas Ibu Dengan Kejadian
Plasenta Previa Di RSUD Rokan
Hulu Tahun 2012. Jurnal Maternity
and Neonatal Volume 1, No 3
3. Maya Lestari, Indriyani: Misbah,
Nurul. Hubungan Antara Paritas Dan
Umur Ibu Dengan Kejadian Plasenta
Previa. Jurnal Obstretika Scientia
Vol. 2 No. 2(2013-2014).

Anda mungkin juga menyukai