Anda di halaman 1dari 46

PENJADWALAN PRODUKSI PADA PROSES PENGOLAHAN PERMEN COKELAT

DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA (PPKKI)


JEMBER, JAWA TIMUR

FARIDA RAHMAWATI
12/333397/TP/10514

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 1
2015
SEJARAH & PROFIL PPKKI
1904-1910 1925
• Penelitian teh, kina, •Terbentuk Himpunan Balai • Badan Pengelola
Penelitian
kopi, tembakau, karet, •Komoditas kopi dan kakao di Khusus Centrale
• Algement Profstation •Lahir Algemen Landbow Syndicaat
dll di Islan Plantetuin Jember (ALS) yang menyatukan lima balai Verenigingtot
(Kabun Raya Bogor) voor Bergcultures •Komoditas gula di Semarang penelitian menjadi:
didirikan di Salatiga •Komoditas tembakau di Malang •Proefstation West Java (Bogor)
•Komoditas kina di Pengalengan •Proefstation Midden en Oost Java
untuk penelitian •Komoditas karet dan teh di (Malang)
tanaman perkebunan
1890 Bogor
1911 •Besoeksich Proef (Jember)
1933

1961 1989
• Peleburan ketiga Balai •Keputusan Menteri • Berubah nama menjadi
Penelitian ke dalam Pertanian Pusat Penelitian Kopi
• Balai Penelitian No.76/Kpts/Org/9/1980: • Berubah nama
Proefstations dan Kakao Indonesia
Budidaya Jember •Sub Balai Penelitian menjadi Pusat
Centrale Vereninging
(unit kerja lingkup Perkebunan Jember Penelitian
(pusat di Bogor)
BPP Bogor) telah berdiri sendiri Perkebunan Jember
1948 1980 1993

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 2
Yogyakarta
SEJARAH & PROFIL PPKKI (lanjutan)
• PPKKI berlokasi di Jalan P.B. Sudirman No. 90 Desa Jember Lor, Kecamatan
1911-1986
Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

• Dengan dana Bank Dunia melalui Proyek NAR II Departemen Pertanian, mulai
dibangun kantor direksi baru yang berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan
1984 Rambipuji, Kabupaten Jember.

• Kantor direksi dan seluruh kegiatan/operasional dipindah ke lokasi baru


1987

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 3
Yogyakarta
VISI & MISI PPKKI
VISI
“Menjadi Lembaga Penelitian yang Handal dan Produktif dalam
Menciptakan dan Mengembangkan Teknologi yang Terkait dengan
Perkebunan Kopi dan Kakao”
MISI
• Menjadi pelopor kemajuan industri kopi dan kakao.
• Menjadi mitra pelaku usaha dengan pemerintah dalam
mengembangkan inovasi teknologi baru.
• Menjadi pusat informasi dan pengembangan sumber daya manusia
dalam meningkatkan daya saing.

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 4
Yogyakarta
PROSES PRODUKSI & PRODUK
Bahan Baku Bahan Tambahan
Biji • Gula • Agar-agar
Pulp
• Susu Full Cream • Tepung Maizena
Plasenta • Creamer • Kacang Mete
Kulit Buah
• Baker pride
• CBS
Kulit Ari
• Soda kue
Daging • Vanili
Biji/Nib • Lesitin

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 5
Yogyakarta
PENGOLAHAN PRIMER (HULU)
Pemanenan Buah
Kakao

Sortasi Buah Kakao

Pemecahan &
Pemisahan Kulit Buah

Fermentasi

Pengeringan

Sortasi dan Grading


Biji

Penggudangan
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 6
Yogyakarta
PENGOLAHAN SEKUNDER (HILIR)
Biji Kakao

Steaming

Penyangraian

Pemisahan Kulit Kulit Ari

Daging Biji (Nib)

Pemastaan

Pasta Cokelat

Pengempaan

Bungkil Cokelat Lemak Kakao


Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 7
Yogyakarta
PENGOLAHAN PRODUK COKELAT

Permen - Cokelat Bar (Dark, Milk, Dark


Cokelat
Cokelat Mete)
- Cokelat Trapesium Dark & Milk
Bubuk
- Cokelat Pralin (Dark, Milk, Dark - Cokelat 3 in 1 Dark
Mete) - Cokelat 3 in 1 Milk
- Cokelat Blok - Bubuk Cokelat Murni
- Cokelat Pralin Nabati
- Cokelat Pralin Premium

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 8
Yogyakarta
PENGOLAHAN PERMEN COKELAT
Formula Permen Cokelat

Bahan Dark Chocolate Milk Chocolate


Pasta Cokelat 19 % 25 %
Bubuk FM 11,7 % -
Lemak Kakao 39,5 % 27 %
Gula Halus 18,5 % 25 %
Susu full cream 11,5 % 22,5 %

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 9
Yogyakarta
PENGOLAHAN COKELAT 3 in 1
Formula Cokelat 3 in 1
3 in 1 Milk 3 in 1 Dark
Bubuk Cokelat 2 kg 2,875 kg
Gula 7,5 kg 6,325 kg
Susu full cream 0,9 kg 1,35 kg
Creamer 1,1 kg 1,265 kg
Agar-agar 1 sachet 1 sachet

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 10
Yogyakarta
PENGOLAHAN PRODUK SAMPING

Sabun Cair

Sabun Transparan

Sabun Padat

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 11
Yogyakarta
SPESIFIKASI PRODUK
Cokelat Bar Cokelat Trapesium
• Cokelat Bar Dark 70 g •Cokelat Trapesium Dark 60 g
• Cokelar Bar Dark 25 g •Cokelar Trapesium Dark 40 g
• Cokelat Bar Milk 70 g •Cokelat Trapesium Milk 60 g
• Cokelat Bar Milk 25 g
•Cokelat Trapesium Milk 40 g
• Cokelat Bar Dark Mete

Cokelat Pralin Cokelat 3 in 1


• Cokelat Pralin Dark • Cokelat 3 in 1 Dark kemasan kotak @10 sachet
• Cokelat Pralin Milk
• Cokelat 3 in 1 Milk kemasan kotak @10 sachet
• Cokelat Pralin Dark Mete
• Cokelat 3 in 1 Milk kemasan kotak 200 g

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 12
Yogyakarta
SISTEM KENDALI MUTU PRODUK
Pengendalian Mutu Bahan Baku
• Uji Belah
• Uji Biji Kakao Cacat
• Uji Kadar Air

Pedoman:
SNI 2323 : 2008 (Syarat Mutu Biji
Kakao)

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 13
Yogyakarta
SISTEM KENDALI MUTU PRODUK (Lanjutan)
Pengendalian Mutu Bahan Pembantu
Bahan Pembantu Parameter
Gula fine Tidak Kadaluarsa
Gula halus Tidak Kadaluarsa
Susu Bubuk Fullcream Menggunakan merk terkenal yg terjamin mutunya, Tidak kadaluarsa, Tidak
Berbau Tengik

Creamer Tidak Kadaluarsa, Tidak Berbau Tengik


Vanili Tidak Kadaluarsa, Aroma masih kuat
Lemak Kakao Menggunakan produk sendiri, Tidak berbau tengik, Berbentuk cair
Soda Kue Tidak kadaluarsa
PPKKI, 2015
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 14
Yogyakarta
SISTEM KENDALI MUTU PRODUK (Lanjutan)
Pengendalian Mutu Proses Pengendalian Mutu Produk
Jadi
• Uji Granulasi, untuk mengetahui Pedoman:
ukuran partikel formula pasta
cokelat • SNI 3747:2009 (Syarat Mutu
Bubuk Kakao)
• Uji Stream, mengetahui adanya
kontaminasi bakteri tertentu • SNI 3748:2009 (Syarat Mutu
pada biji Lemak Kakao)
• SNI 3749:2009 (Syarat Mutu Pasta
Kakao)

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 15
Yogyakarta
ORGANISASI PPKKI
Struktur Organisasi
PPKKI

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 16
Yogyakarta
ORGANISASI PPKKI (Lanjutan)
Struktur Organisasi
Unit Produksi Alsin dan Produk Hilir

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 17
Yogyakarta
SARANA & PRASARANA PRODUKSI
Mesin dan Peralatan Pengolahan Primer

Mesin Pemecah Buah Kotak Fermentor Green House Mesin Sortasi Getar
Kakao dan Pemisah Biji Pengering (Grader)

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 18
Yogyakarta
SARANA & PRASARANA PRODUKSI (Lanjutan)
Mesin dan Peralatan Pengolahan Sekunder

Steamer Mesin Mesin Desheller Mesin Pemasta Mesin


Penyangrai Pengempa
(Roaster)
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 19
Yogyakarta
SARANA & PRASARANA PRODUKSI (Lanjutan)
Mesin dan Peralatan Pengolahan Sekunder

Mesin Ball Mill Mesin Conching Mesin Molding Kabinet Sealer


Pasta Tempering

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 20
Yogyakarta
SARANA & PRASARANA PRODUKSI (Lanjutan)
Mesin dan Peralatan Pengolahan Sekunder

Packing Roll Mesin Mesin Pengayak Mesin Conching Mesin


Penghancur Bubuk Bubuk Pencampur
Bungkil (Mixer)
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 21
Yogyakarta
TATA LETAK
Ruang Pengepakan & Ruang Produksi I

22
TATA LETAK (Lanjutan)
Ruang Produksi 2

23
TATA LETAK (Lanjutan)
Ruang Produksi 3 dan 4

24
SANITASI & HYGIENE INDUSTRI
Sanitasi Proses Sanitasi Bangunan &
Sanitasi Tenaga Kerja
Produksi Fasilitas Sanitasi
• Sanitasi Bahan Baku • Pembersihan pabrik • Jas Lab
• Sanitasi Produk setiap pagi dan sore • Alas Kaki Karet
Antara • Wastafel Cuci • Masker & Nurse cap
• Sanitasi Produk Tangan • Sarung Tangan
Akhir • Lantai Pabrik
• Sanitasi Alat dan • Pengendap Siklon
Mesin Pengolahan • Ruang Pencucian
Alat

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 25
Yogyakarta
LIMBAH & PENANGANANNYA
• Pakan Ternak • Unit Kompos
Limbah Padat • Pembuatan • Unit Biogas
Sabun

• Kolam IPAL
Limbah Cair • Langsung Buang

Limbah Gas • Pengendap Siklon

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 26
Yogyakarta
TUGAS KHUSUS
Penjadwalan Produksi pada Proses Pengolahan Permen Cokelat
di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI)
Jember, Jawa Timur

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 27
Yogyakarta
LATAR BELAKANG
Banyaknya jenis permen cokelat yang harus diproduksi

Tipe aliran flowshop dimana semua produk melewati urutan proses yang sama

Terbatasnya kapasitas lini produksi

Urutan pengerjaan job tidak tetap

Banyak waktu menganggur pada mesin

Banyak waktu tunggu yang dialami produk/bahan (WIP)

Produk tidak selesai atau reject dan perlu reprocess

Waktu total penyelesaian seluruh job (makespan) yang besar

Tambahan hari kerja untuk karyawan (lembur)

Pentingnya perencanaan dan pengendalian produksi

Perlu dilakukan penjadwalan produksi (job scheduling)


Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Minimasi waktu penyelesaian job dengan urutan pengerjaan job yang optimal
Universitas Gadjah Mada 28
Yogyakarta
BATASAN MASALAH
1. Pengamatan dilakukan pada tanggal 12 Januari – 6 Februari 2015 di PPKKI Jember pada
pabrik pengolahan cokelat.
2. Produk yang diamati adalah produk permen cokelat.
3. Pengamatan dilakukan terhadap waktu pada setiap stasiun kerja.
4. Urutan job pada proses produksi menggunakan rangkaian mesin seri.
5. Penjadwalan dilakukan dengan menggunakan metode Algoritma Campbell-Dudek-Smith
(CDS) dan Algoritma Palmer.
6. Tenaga kerja yang dipekerjakan sudah bekerja dengan baik sehingga waktu proses yang
dilakukan operator selalu konsisten.
7. Sumber daya yang lain, selain mesin produksi tidak termasuk dalam lingkup pengamatan.
8. Pada saat dilakukan penjadwalan, keadaan fasilitas produksi seperti mesin dan peralatan
serta tenaga kerja dianggap siap pakai dan tidak ada permasalahan dan diasumsikan
bahwa selalu tersedia kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam proses produksi,
seperti tersedianya peralatan dan bahan penunjang dalam jumlah yang dibutuhkan.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 29
Yogyakarta
TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis penjadwalan job yang selama ini digunakan oleh pabrik cokelat
PPKKI dan membandingkan efektifitas penjadwalan yang sudah dilakukan oleh
PPKKI dengan penjadwalan yang diusulkan berdasarkan kriteria minimum
makespan.
2. Memberikan alternatif berupa penjadwalan job yang dapat diterapkan oleh
pihak PPKKI yang dapat memperpendek makespan time untuk mengantisipasi
keterlambatan job.
3. Mengetahui kelebihan dari metode yang diusulkan dan menentukan urutan job
pada setiap mesin berdasarkan metode penjadwalan yang terpilih berdasarkan
waktu minimal.

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 30
Yogyakarta
DIAGRAM ALIR PENELITIAN

31
HASIL
6 Serial Mesin/SK yang Dijadwalkan 12 Pekerjaan (job) yang Dijadwalkan
No Stasiun Kerja Mesin 1. Cokelat bar dark 70 g 8. Cokelat bar milk 70 g
1 Pencampuran dan penghalusan Ball Mill 2. Cokelat bar dark 25 g 9. Cokelat bar milk 25 g
2 Pengkoncingan Conching 3. Cokelat bar dark mete 10. Cokelat trapesium
milk 60 g
3 Pencetakan Molding 4. Cokelat trapesium
4 Pengemasan Primer Manual dark 60 g 11. Cokelat trapesium
milk 40 g
5 Sealing Sealer 5. Cokelat trapesium
dark 40 g 12. Cokelat pralin milk
6 Pengemasan Sekunder Manual
6. Cokelat pralin dark
7. Cokelat pralin dark
mete

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 32
Yogyakarta
HASIL (Lanjutan)
Urutan job di PPKKI (batch 1)

9 hari 2,3 jam

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 33
Yogyakarta
HASIL (Lanjutan)
Urutan job di PPKKI (batch 2)

9 hari 5,3 jam

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 34
Yogyakarta
HASIL (Lanjutan)
Urutan job di PPKKI (batch 3)

9 hari 2 jam

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 35
Yogyakarta
PENJADWALAN DENGAN METODE ALGORITMA CDS

No Job Operation On Machine Process Time Start Time Finish Time No Job Number
70 Job 12 4 Machine 4 95.23 2127.95 2223.18 1 Job 4
71 Job 12 5 Machine 5 0 2223.18 2223.18 2 Job 5
72 Job 12 6 Machine 6 64.92 2223.18 2288.1 3 Job 10
4 Job 8
Cmax = 2616.83 MC = 1539.535 Wmax = 2232.52
5 Job 9
MW = 1118.558 Fmax = 2616.83 MF = 1539.535
Lmax = 2616.83 ML = 1539.535 Emax = 0 6 Job 1
ME = 0 Tmax = 2616.83 MT = 1539.535 7 Job 11
NT = 12 WIP = 7.0598 MU = 0.3217 8 Job 2
TJC = 0 TMC = 0 TC = 0
9 Job 3
Solved by CDS Criterion: Cmax
10 Job 12
11 Job 7
Jurusan Teknologi Industri Pertanian 12 Job 6
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 36
Yogyakarta
Gantt Chart Job

37
Gantt Chart Mesin

38
PENJADWALAN DENGAN METODE ALGORITMA PALMER

No Job Operation On Machine Process Time Start Time Finish Time No Job Number
70 Job 12 4 Machine 4 95.23 1854.79 1950.02 1 Job 5
71 Job 12 5 Machine 5 0 1950.02 1950.02 2 Job 4
72 Job 12 6 Machine 6 64.92 1950.02 2014.94
3 Job 2
4 Job 1
Cmax = 2626.65 MC = 1491.27 Wmax = 2204.94
MW = 1070.293 Fmax = 2626.65 MF = 1491.27
5 Job 7
Lmax = 2626.65 ML = 1491.27 Emax = 0 6 Job 6
ME = 0 Tmax = 2626.65 MT = 1491.27 7 Job 3
NT = 12 WIP = 6.813 MU = 0.3205 8 Job 9
TJC = 0 TMC = 0 TC = 0
9 Job 12
Solved by Palmer's Criterion: Cmax
10 Job 10
11 Job 8
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
12 Job 11
Universitas Gadjah Mada 39
Yogyakarta
Gantt Chart Job

40
Gantt Chart Mesin

41
PERBANDINGAN HASIL PENJADWALAN
ALGORITMA CDS & ALGORITMA PALMER
Penjadwalan dengan Penjadwalan dengan
Urutan dari PPKKI
Algoritma CDS Algoritma Palmer

Urutan job 7-1-2-11-12-9-4-5-10-8-6-7 4-5-10-8-9-1-11-2-3-12-7-6 5-4-2-1-7-6-3-9-12-10-8-11

Makespan 5136.16 menit 2617.23 menit 2626.65 menit

9 hari 5,3 jam 4 hari 8,2 jam 4 hari 8,7 jam

Penghematan waktu 4 hari 6,8 jam (49,05%) 4 hari 6,3 jam (48,85%)

Keterangan job:
1. Cokelat bar dark 70 g 7. Cokelat pralin dark mete
2. Cokelat bar dark 25 g 8. Cokelat bar milk 70 g
3. Cokelat bar dark mete 9. Cokelat bar milk 25 g
4. Cokelat trapesium dark 60 g 10. Cokelat trapesium milk 60 g
5. Cokelat trapesium dark 40 g 11. Cokelat trapesium milk 40 g
6. Cokelat pralin dark 12. Cokelat pralin milk

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 42
Yogyakarta
KESIMPULAN
1. Penjadwalan kondisi aktual Pabrik Cokelat PPKKI dilakukan dengan urutan pengerjaan yang berganti-
ganti tiap batchnya dan belum ada urutan pekerjaan yang tetap. Dari penjadwalan berdasarkan
beberapa urutan tersebut menghasilkan makespan time terbesar sebesar 5136,16 menit (9 hari kerja
5,27 jam) untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam satu batch. Dari kedua metode penjadwalan
yang diusulkan yaitu metode CDS dan Palmer, semua menghasilkan makespan time yang lebih kecil
dibanding dengan penjadwalan kondisi aktual dan nilai makespan kedua metode tidak jauh berbeda.
Algoritma CDS menghasilkan urutan job dengan makespan time sebesar 2616,83 menit, sedangkan
algoritma Palmer menghasilkan ururtan pekerjaan dengan makespan time sebesar 2626,65 menit.
Berdasarkan kriteria minimum makespan, algoritma CDS menjadi metode yang lebih optimal.

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 43
Yogyakarta
KESIMPULAN (Lanjutan)
2. Hasil penjadwalan yang diusulkan yang menghasilkan makespan yang terkecil adalah menggunakan algoritma CDS yang
menghasilkan urutan job sebagai berikut:
a. Cokelat Trapesium Dark 60 g g. Cokelat Trapesium Milk 40 g
b. Cokelat Trapesium Dark 40 g h. Cokelat Bar Dark 25 g
c. Cokelat Trapesium Milk 60 g i. Cokelat Bar Dark Mete
d. Cokelat Cokelat Bar Milk 70 g j. Cokelat Pralin Milk
e. Cokelat Cokelat Bar Milk 25 g k. Cokelat Pralin Dark Mete
f. Cokelat Bar Dark 70 g l. Cokelat Pralin Dark
3. Penggunaan metode algoritma CDS dapat memberikan makespan yang lebih kecil dibanding dengan metode Palmer namun
urutan job yang dihasilkan lebih acak dan akan cukup menyulitkan saat proses molding karena harus mengganti formula dark
dan milk beberapa kali. Sedangkan urutan job dengan metode Palmer lebih teratur, dimana semua produk permen cokelat dari
formula dark berurutan di awal baru dilanjutkan dengan lima produk permen cokelat milk sisanya sehingga hal ini akan
memudahkan pada stasiun kerja pencetakan karena tidak perlu mengganti formula berkali-kali pada mesin molding, namun
makespan yang dihasilkan sedikit lebih besar dibanding algoritma CDS.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 44
Yogyakarta
SARAN
1. Hasil penjadwalan dengan menggunakan algoritma CDS maupun Palmer dapat
dijadikan pertimbangan untuk diterapkan pada lantai produksi di Pabrik Cokelat
PPKKI untuk meminimasi makespan time dan sudah sesuai dengan kondisi yang ada
tanpa harus merubah tata letak mesin.
2. Bagi penelitian berikutnya, untuk mendapatkan solusi yang lebih optimal
perhitungan dapat diselesaikan dan dibandingkan dengan beberapa metode
penjadwalan flowshop lain yang lebih kompleks antara lain: Algortima Ant Colony,
Algoritma Genetika, Algoritma Heuristic Pour, dan lain-lain.

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 45
Yogyakarta
TERIMAKASIH

Jurusan Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada 46
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai