Anda di halaman 1dari 7

1.

1 Latar Belakang

Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang muncul akibat


permintaan atas komoditas lain. Permintaan untuk bekerja, bersekolah,
berbelanja, atau aktivitas-aktivitas lainnya menghasilkan mobilitas yang disebut
transportasi. Transportasi terbentuk dari komponen sarana, prasarana dan
manusia, seluruh yang ada dalam komponen tersebut harus tertata dengan baik
untuk menciptakan sistem transportasi yang baik. Pertumbuhan ekonomi yang
terjadi pada suatu daerah serta pertambahan penduduk dengan pergerakan
yang tinggi dari suatu daerah menuju daerah yang lain saling mempengaruhi
diantara keduanya.
Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat
pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu negara. Pengangkutan
merupakan sarana dan prasarana
bagi pembangunan ekonomi negara yang bisa mendorong laju pertumbuhan
ekonomi (rate of growth). Transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti
hasil-hasil produksi dan bahan-bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan
kepada perusahaan industri. Hasil-hasil barang jadi yang diproduksi oleh pabrik
dijual oleh produsen kepada masyarakat atau perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang pemasaran. Untuk mengangkut bahan-bahan baku dan
barang-barang jadi dibutuhkan jasa-jasa transportasi (darat, laut dan udara).
Suatu kawasan perkotaan terdiri dari berbagai aktifitas, misalnya bekerja,
berbelanja, bertamu, hiburan dan lain-lain. Aktifitas-aktifitas ini mengambil tempat
pada guna lahan (kantor, pabrik, pertokoan, bioskop, rumah, dan lainlain). Dalam
pemenuhan kebutuhan, manusia melakukan perjalanan atau pergerakan antara
tata guna lahan tersebut, dengan menggunakan sarana dan prasarana
transportasi. Hal ini menyebabkan arus atau pergerakan manusia, kendaraan
dan barang.

Halaman I - 1
Bila terdapat suatu pembangunan maupun pengembangan suatu tata guna
lahan, tentunya akan menimbulkan dampak di dalam dan di sekitar tata guna
lahan tersebut. Karena itu pembangunan atau pengembangan tata guna lahan
akan memberikan pengaruh langsung terhadap lalu lintas pada sistem jaringan
jalan di sekitar tata guna lahan tersebut. Salah satunya terhadap penggunaan
lahan terhadap pembangunan atau pengembangan pabrik garmen, didalam
pengembangannya pabrik garmen memiliki pengaruh langsung terhadap lalu
lintas jaringan jalan.
Saat ini sebagai suatu sarana penunjang kebutuhan transportasi merupakan
obyek vital yang harus dipenuhi, sebagai tempat berpindahnya orang/barang dari
suatu tempat ke tempat lainnya sudah selayaknya transportasi menjadi perhatian
pemerintah daerah untuk dipenuhi. Posisi Kabupaten Cilacap di ujung barat-
selatan Provinsi Jawa Tengah menjadi gerbang utama perjalanan dari Jawa
Barat kesemua perjalanan yang akan menuju kekota-kota di Pulau Jawa bagian
selatan sehingga memberikan andil yang cukup besar terhadap perjalanan
angkutan. Demikian juga posisi Kecamatan Karangpucung yang terletak di
wilayah barat Kabupaten Cilacap merupakan pertemuan antara arus angkutan
umum dari Daerah Jawa Barat dan kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan.
Oleh karenanya, akan menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk
pembangunan transportasi di Kecamatan Karangpucung. Dengan adanya pabrik
garmen tersebut diharapkan kegiatan perekonomian di Kecamatan
Karangpucung akan berkembang.

1.2 Maksud &Tujuan

1.2.1 Maksud
Maksud Penyusunan Andalalin Pabrik Garmen Karangpucung PT. Kharisma
Buana Jaya Kabupaten Cilacap adalah “Melakukan penyusunan dokumen
analisis dampak Lalu Lintas pengembangan Pabrik Garmen Karangpucung PT.
Kharisma Buana Jaya sehingga tercipta system lalu lintas dan angkutan jalan
yang aman lancar tertib dan nyaman”.

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Andalalin Pabrik Garmen Karangpucung PT. Kharisma
Buana Jaya Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut :
a. Menganalisa bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan akibat
pembangunan ;
b. Melakukan simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya
pengembangan;
c. Menyampaikan rekomendasi dan rencana implementasi penanganan
dampak;

Halaman I - 2
d. Membuat daftar list mengenai kegiatan yang menjadi tanggung jawab
pemerintah, pengembang atau pembangunan dalam penanganan dampak;

1.3 Ruang lingkup

1.3.1. Lingkup Kajian


Adapun ruang lingkup dari kajian Andalalin Pabrik Garmen Karangpucung PT.
Kharisma Buana Jaya di Kabupaten Cilacap ini adalah sebagai berikut ;
1. Penyusunan Dokumen yang memuat penilaian kinerja lalu lintas di
kawasan Pabrik Garmen Karangpucung PT. Kharisma Buana Jaya pada
saat ini atau sebelum adanya pengembangan Pabrik Garmen
Karangpucung PT. Kharisma Buana Jaya
2. Penilaian kinerja lalu lintas setelah adanya pengembangan Pabrik Garmen
B Karangpucung serta penyusunan alternatif-alternatif penanganan
dampak lalu lintas.
3. Memprediksi kinerja lalu lintas setelah 5 (lima) tahun pasca pengembangan
Pabrik Garmen Karangpucung PT. Kharisma Buana Jaya serta
penyusunan alternatif penanganannya.

1.3.2. Lingkup Wilayah


Lingkup wilayah pembangunan pabrik garmen yang berada di Kecamatan
Karangpucung Kabupaten Cilacap memiliki luas sekitar 1,7 Ha dan akan
dikembangkan bangunan dengan luas sekitar 5.000 m2, dimana PT. Kharisma
Buana Jaya Bandung berencana akan melakukan perluasan usaha di Kecamatan
Karangpucung Kabupaten Cilacap. Lokasi tersebut berada pada jalan Raya
Karangpucung RT 03 RW 04 Desa Karangpucung. Berikut adalah lokasi
akuratnya.
- Jalan : Jl. Raya Karangpucung RT 03 RW 04
- Desa : Karangpucung
- Kecamatan : Karangpucung
- Kabupaten : Cilacap
- Provinsi : Jawa Tengah

Halaman I - 3
Gambar 1.1. Peta lokasi Pabrik Garmen di Kecamatan Karangpucung

Lokasi Pabrik B T

Sumber data : Google Map, 2015

Berikut ini adalah Koordinat lokasi Industri garmen yang akan dikembangkan
tersebut.
Tabel 1.1. Lokasi Industri Pakaian Jadi PT. Kharisma Buana Jaya

No TITIK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR


1. Titik 1 07o24’25,0” 108o53’54,3”
2. Titik 2 07o24’23,9” 108o53’57,0”
3. Titik 3 07o24’24,4” 108o53’53,3”
4. Titik 4 07o24’27,7” 108o53’57,2”

 Peruntukan Lokasi Kegiatan


Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Cilacap Tahun 2011-2031,
calon lokasi kegiatan Industri Pakaian Jadi termasuk dalam rencana kawasan
peruntukan pertanian lahan kering sehingga rencana kegiatan tidak
bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap
tersebut.

Halaman I - 4
Gambar 1.2. Peta Pola Ruang Wilayah Karangpucung Berdasarkan Perda
Nomor 9 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Cilacap

Sumber: RTRW Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2031

Dalam pengembangan pabrik garmen di Kecamatan Karangpucung tersebut


akan dipekerjakan sekitar ± 1.000 pegawai, dengan tahap awal penerimaan
pegawai yaitu sekitar 200 pegawai, dan tahap selanjutnya akan ditambah lagi
berdasarkan kinerja dan kebutuhannya kedepan.

1.4 Dasar hukum

Dasar hukum yang dipergunakan dalam penyusunan Andalalin Pabrik Garmen


Karangpucung PT. Kharisma Buana Jaya adalah :
a. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang
Jalan;
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan
Lalu Lintas;

Halaman I - 5
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013 Tentang
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu
Lalu Lintas;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Marka
Jalan;
j. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
272/Hk.105/DJRD/96 mengenai Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 75 Tahun
2015 Tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas;
l. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 96 Tahun
2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas; dan
m. Keputusan Menteri PU-Pera Nomor 290/KPTS/M/2015 Tahun 2015
Tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan
Nasional.

1.5 Output/keluaran

Adapun keluaran/output yang ingin dicapai dari kajian ini adalah menghasilkan
analisis dampak Lalu Lintas pengembangan Pabrik Garmen Karangpucung PT.
Kharisma Buana Jaya dengan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang aman
lancar tertib serta nyaman dimasa yang akan datang.

1.6 Sistematika pembahasan

Sistematika penyusunan Laporan Akhir kegiatan Penyusunan Dokumen Analisis


Dampak Lalu Lintas Pengembangan Pabrik Garmen Karangpucung PT.
Kharisma Buana Jaya ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, dasar
hukum, ruang lingkup kajian, kerangka alur kegiatan, keluaran, serta
sistematika penyusunan.

BAB II METODOLOGI
Menjelaskan mengenai tahapan awal sampai akhir pelaksanaan kajian
Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pabrik Garmen
Karangpucung PT. Kharisma Buana Jaya yang disusun dalam tahapan
metodologi pelaksanaan pekerjaan.

Halaman I - 6
BAB III GAMBARAN UMUM
Berisikan tentang gambaran umum wilayah studi yang menjadi lokasi
kajian dalam menyusun Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas
Pengembangan Pabrik Garmen Karangpucung PT. Kharisma Buana
Jaya nantinya.
BAB IV ANALISIS PERJALANAN
Berisikan mengenai analisis perjalanan Pembangunan Pabrik Garmen
yang terdiri dari analisis pengembangan pabrik, bangkitan dan tarikan
pergerakan, dan analisis kondisi lalu lintas pengembangan pabrik.
BAB V ANALISIS DAMPAK
Berisikan mengenai analisis dampak lalu lintas pengembangan pabrik
garmen yang terdiri dari analisis pengembangan pabrik, bangkitan dan
tarikan pergerakan, dan analisis kondisi lalu lintas pengembangan
pabrik.
BAB VI KESIMPULAN & SARAN
Berisikan tentang kesimpulan dan saran terhadap arahan-arahan yang
akan diberikan terhadap penanganan dampak lalu lintas pabrik garmen
di Karangpucung.

Halaman I - 7

Anda mungkin juga menyukai