Anda di halaman 1dari 3

V.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mengenai pemisahan secara elektrolisis. Pada prinsipnya
dihubungkan anoda ke kutub positif yang dialirkan arus listrik maka akan terjadi reaksi oksidasi dan pada
katoda dihubungkan ke kutub negatif yang dialiri arus listrik akan terjadi Reaksi reduksi. Sel elektrolisis
berbeda dengan sel volta, sel elektrolisis yaitu sel yang mengalami reaksi kimia ketika arus listrik
diuraikan sedangkan pada sel volta yaitu sel elektrokimia yang menghasilkan energi listrik secara spontan
atau langsung dari reaksi kimia yang terjadi di dalam suatu larutan kimia di sel tersebut. Secara
sederhana pada sel elektrolisis yaitu berubahnya energi listrik menjadi kimia sedangkan pada sel volta
yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Sel volta terdapat deret volta yaitu urutan logam logam dari
reduktor terkuat sampai terlemah atau dari potensial reduksi terkecil sampai terbesar Adapun susunan
nya yaitu sebagai berikut:

Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-La-Mg-Lu-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni- Sn-Pb-(H)-Sb-Cu-Hg-Ag-Pt-Au.

Berdasarkan deret volta di atas menyatakan bahwa semakin ke kiri maka semakin mudah melepaskan
elektron dan semakin mudah mengalami oksidasi sedangkan semakin keterangan kedudukan logam
dalam deret volta akan semakin sulit melepaskan elektron dan semakin mudah mengalami reduksi.
Kecenderungan logam untuk teroksidasi semakin berkurang dari kiri ke kanan sifat oksidator logam
semakin bertambah dari kiri kekanan kecenderungan untuk tereduksi semakin bertambah dari kiri ke
kanan sedangkan pada reaktivitas unsur logam semakin berkurang dari kiri ke kanan pada sifat reduktor
logam akan semakin berkurang dari kiri ke kanan. Adapun berdasarkan percobaan didapatkan hasil
sebagai berikut:

5.1 pemisahan dan penentuan kadar ion Cupri

Berdasarkan tabel hasil yang didapatkan setelah dilakukan pemisahan dan penentuan kadar ion Cupri.
Pemisahan secara elektrolisis melibatkan pada pengubahan logam ke dalam bentuk ion-ion nya dengan
menggunakan penambahan suatu larutan elektrolit Adapun syarat terjadinya pemisahan dengan cara
elektrolisis adalah dengan adanya larutan elektrolit sebagai media penghantar listrik adanya elektroda
berupa katoda dan anoda power supply sebagai sumber arus voltmeter sebagai alat untuk mengukur
tegangan dan multimeter untuk mengukur arus listrik . Yang mana digunakan logam Cu sebagai anoda
(+) dan batang karbon sebagai katoda (-) dengan larutan elektrolit yaitu asam sulfat dan asam nitrat yang
di aliri arus listrik.

Pada percobaan ini sebelumnya logam Cu dan karbon ditimbang terlebih dahulu untuk melihat massanya
dan dapat dibandingkan setelah melakukan elektrolisis, dan pada voltase dapat diukur dengan 1,8 volt
menggunakan multimeter yang dihubungkan pada power supply. Digunakan 1,8 volt yaitu pada
peluruhan logam Cu dibutuhkan tegangan tidak lebih dari 2 volt. Apabila berkurang maka logam Cu tidak
akan mengalami peluruhan, dan dapat dilakukan pemisahan pada logam Cu dan karbon yang telah di
hubungkan dengan power supply dan dicelupkan pada larutan elektrolit nya berikut adalah rangkaian
alat dengan cara elektrolisis:
Pada rangkaian digunakan stirer magnetik yang berfungsi sebagai pengaduk larutan agar bersifat
homogen sedangkan pada penggunaan power supply yaitu sebagai sumber arus arus listriknya, perlu
diketahui bahwa ini merupakan salah satu syarat pada proses elektrolisis yaitu adanya elektroda sumber
arus listrik dan larutan elektrolit pada larutan elektrolit yang digunakan yaitu larutan Aqua Regia yang
merupakan larutan yang dibuat antara campuran asam sulfat pekat dan asam nitrat pekat dengan
perbandingan 3 banding 1 pada larutan ini bersifat sangat korosif dan mengeluarkan uap berwarna
kuning sifatnya yang sangat tidak stabil dan saat dipanaskan mampu meluruhkan logam Cu pada
percobaan ini larutan dipanaskan oleh karena itu itu akan bereaksi pemanasan ini sambil dialiri arus
listrik selama 45 menit diketahui semakin lama waktu yang digunakan dalam elektrolisis maka akan
semakin banyak peluruhan pada anoda setelah selesai elektrolisis maka pada katoda dan anoda nya
dicuci dengan aseton yang berfungsi untuk menghilangkan sisa endapan Cu ,karbon ataupun kotoran
yang masih menempel di elektroda sehingga elektroda dapat digunakan untuk menentukan berat
elektroda secara tepat berdasarkan hasil elektrolisis pada logam Cu mengalami pengurangan massa dan
batang karbon namun pada batang karbon terdapat sebagian logam Cu yang menempel pada berat
karbon juga mengalami kekurangan sebelum elektrolisis hal ini terjadi karena pada karbon juga akan
mengalami peluruhan saat proses elektrolisis dan akan mengendap sedangkan pada bagian dagang Cu
akan menempel di karbon pada proses ini akan terjadi reaksi oksidasi dan reduksi yaitu sebagai berikut:

5.2 penentuan kadar ion Zinc

Berdasarkan tabel hasil yang telah dilakukan yaitu mengenai penentuan kadar ion Zinc yang mana pada
kedua elektrodanya menggunakan karbon digunakan 2 batang karbon sebagai elektroda yaitu katoda
dan anoda karena karbon memiliki sifat yaitu tidak dapat bereaksi secara kimia pada pemilihan larutan
elektrolit berdasarkan kecocokan dengan logam zink yang bersifat basa, yang mana digunakan sisa dari
pemisahan ion Cupri sebelumnya ditambahkan 20 mili NaOH maka akan terjadi penggumpalan saat
dicampur kan pada larutan Aqua Regia hal ini terjadi karena perbedaan PH pada larutan Aqua Regia yang
bersifat sangat korosif pekat dan tidak stabil saat dicampur kan dengan NaOH maka reaksi yang
ditimbulkan pertama kali yaitu penggumpalan pada proses yang dilakukan sama seperti percobaan
sebelumnya hanya saja yang membedakannya yaitu besar voltase yang digunakan pada percobaan
sebelumnya tegangan tidak lebih besar dari 2 volt atau 1,8 volt sedangkan pada penentuan ion zinc dari
tegangan sebesar 2,7 volt digunakan voltase sebesar itu karena pada katoda dan anoda yaitu karbon
yang bersifat inert. Elektroda inert itu sendiri merupakan elektroda yang tidak terlibat dalam reaksi
redoks Adapun contoh-contohnya seperti pada platina atau PT emas dan grafit. Pada percobaan ini
dilakukan pemanasan selama 30 menit waktu yang digunakan pun tidak terlalu besar seperti pada
percobaan sebelumnya Hal ini karena pada unsur Zink yang memiliki potensial yang besar sehingga lebih
cepat dan tidak butuh waktu yang begitu lama untuk pemisahan . Pengambilan logam dalam
campurannya dengan metode elektrolisis dapat dilakukan pada kondisi yang optimal meliputi pengaruh
kuat arus potensial terpasang pH larutan elektrolit adanya ligan tertentu elektrolit pendukung dan
bahan elektroda .setelah proses elektrolisis juga dilakukan pencucian untuk menghilangkan kadar
pengotor yang menempel serta dilakukan penimbangan dari hasil yang didapat yaitu massa dari katoda
berkurang serta pada anoda mengalami penambahan Hal ini karena kemungkinan karbonnya terkikis dan
mengendap di larutan Adapun dari proses tersebut didapatkan reaksinya sebagai berikut:
Elektrolisis merupakan peristiwa penguraian zat elektrolisis oleh arus listrik. Yang mana reaksi pada
elektrolisis tidak spontan karena hanya berproses apabila memperoleh arus dari sumber arus listrik
aspek kuantitatif dari elektrolisis memiliki hubungan antara massa zat yang dihasilkan elektroda dengan
jumlah listrik yang digunakan hubungan ini dinyatakan dalam 2 hukum Faraday misalnya di dalam reduksi
dan oksidasi pada elektrolisis terjadi transpor elektron pada reduksi CO2 + ion ca2 + dalam lelehan
menerima arus listrik atau elektron dari luar untuk dapat membentuk pada hukum Faraday 1
menyatakan massa zat yang dihasilkan berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan dan pada
hukum Faraday 2 menyatakan massa zat yang dihasilkan berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat
Hal ini dapat dikatakan berkaitan.

Menurut Arung at al, (2015) pada pemisahan Cd, Zn dan Cu dilakukan metode elektrolisis dengan
berdasarkan pada pengaruh jarak antar elektroda kecepatan pengadukan besar potensial tegangan listrik
yang dialirkan pada elektroda pada jarak antara elektroda berpengaruh pada saat Union elektroda
terikat membentuk endapan pada dasar bejana dan katoda. Semakin kecil jarak yang diberikan pada
elektroda maka semakin baik pula terhadap penurunan kadar konsentrasi logam berat pada sampel pada
pengadukan semakin cepat pengadukan sel elektrolisis maka semakin baik pula terhadap penurunan
kadar konsentrasi logam berat dalam larutan pengaruh besar potensial tegangan listrik ini bila semakin
tinggi besar potensial tegangan listrik yang ada pada elektrolisis maka semakin besar pula penurunan
kadar konsentrasi logam berat pada proses elektrolisis tiga hal tersebut sangat bagus untuk hasil yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai