Anda di halaman 1dari 8

Processor sangat mempengaruhi performa PC yang kalian buat.

Perbedaan performa processor ini


disebabkan oleh arsitektur, clock speed, jumlah core, dan cache setiap processor. Semakin tinggi
performa processor yang kalian gunakan, maka sistem kalian akan lebih responsif, frame rate saat
bermain game akan meningkat, dan semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
sebuah proses/ pekerjaan yang membutuhkan kinerja processor. Processor yang kalian pilih akan
menentukan jenis motherboard yang akan kalian gunakan. Panduan Ulasan ID ini akan membantu
kalian untuk mendapatkan processor yang sesuai dengan budget dan kebutuhan kalian.

Panduan Singkat
 AMD atau Intel
Processor yang tersedia untuk PC saat ini adalah processor keluaran AMD dan Intel. AMD
dengan jajaran processor Ryzen dan Intel dengan jajaran processor Coffelake. Untuk
performa, Intel Coffelake lebih unggul untuk kebutuhan gaming dan keperluan umum,
sedangkan AMD Ryzen lebih unggul dalam tugas spesifik, seperti editing video.
 Clock Speed VS Jumlah Core
Clock speed yang tinggi akan memberikan performa yang tinggi untuk tugas dan pekerjaan
sederhana serta bermain game. Sedangkan jumlah core yang banyak akan membuat
pekerjaan yang membutuhkan proses cukup lama menjadi lebih cepat.
 Generasi Processor
Saat membeli processor untuk PC kalian, pastikan kalian membeli processor dengan
generasi paling akhir. Karena hal ini akan membuat kalian lebih hemat, karena saat kalian
akan melakukan upgrade, kalian tidak perlu mengeluarkan uang lebih.
 Budget = Kebutuhan
Pastikan kalian mengatur budget untuk membeli processor sesuai dengan kebutuhan,
karena processor yang bagus tanpa dilengkapi graphic card, RAM, atau storage SSD sama
saja tidak berguna secara keseluruhan.
 Overclock
Tidak semua orang memerlukan overclock processor. Jika kalian tidak berencana atau suka
melakukan overclock, kalian bisa menghemat uang kalian dalam membeli processor dan
motherboard.
Pilih AMD atau Intel

AMD Ryzen menawarkan processor dengan performa multicore yang tinggi dengan harga yang
murah. Processor AMD Ryzen sangat cocok untuk para editor video, animator, dan desainer grafis
profesional maupun gamer dengan budget yang rendah. Selain itu, semua processor AMD Ryzen
juga dapat di overclock dengan motherboard ber-chipset B350 keatas, sehingga kalian bisa
meningkatkan performa processor Ryzen kalian lebih tinggi lagi. Intel Coffe Lake menawarkan
processor dengan performa yang stabil untuk semua kebutuhan karena kemampuan single core
yang tinggi dan didukung arsitektur Coffe Lake yang optimal hasil penyempurnaan Sky Lake dan
Kaby Lake. Processor Intel memang lebih mahal dibandingkan AMD, karena optimisasinya yang
sangat bagus, sehingga pengguna pemula tidak perlu melakukan pengaturan-pengaturan maupun
overclock processor dan RAM saat menggunakan processor Intel.

*Mendukung overclock prosesor


Budget dan Kebutuhan Processor
 1 Juta Rupiah ke bawah
Jika kalian ingin membuat PC untuk kebutuhan standar, seperti pekerjan perkantoran ringan
dengan Microsoft Office atau game-game ringan dengan budget sangat rendah. Kalian bisa
mendapatkan processor Dual Core atau Quad Core/ Thread dari Intel maupun AMD. Intel
menawarkan seri Pentium dan Celeron pada harga dibawah 1 juta Rupiah, sedangkan AMD
menawarkan processor seri Athlon dan APU Bristol Ridge.

 2 Juta Rupiah Ke Bawah


Kalian bisa mendapatkan processor dengan 4 core dan 4 thread dengan budget 2 juta
Rupiah ke bawah, yaitu AMD Ryzen 3 dan Intel Core i3. Processor ini sudah mampu untuk
game-game modern saat ini dengan baik, jika kalian pasangkan dengan graphic card entry
level seperti RX 560 atau GTX 1050.
 4 Juta Rupiah Ke Bawah
Jika kalian membutuhkan processor dengan performa yang lebih tinggi untuk keperluan
multitasking, seperti editing video atau game berat, kalian wajib mendapatkan processor
dengan budget kurang dari 4 juta Rupiah. Kalian akan mendapatkan processor dengan 6
core dan 12 thread dari AMD Ryzen 5 2600X atau 6 core dan 6 thread dari Intel Core i5-
8400.

 4 Juta Rupiah Ke Atas


Budget yang lebih besar berarti kalian bisa mendapatkan processor yang memiliki performa
tinggi, seperti AMD Ryzen 7 dan Intel Core i7. Processor ini sangat bagus untuk semua jenis
penggunaan PC, seperti gaming berat atau editing video profesional. Selain itu, bagi kalian
yang ingin membuat sebuah workstation yang tangguh, kalian harus mendapatkan AMD
EPYC atau Intel Core i9 yang berperforma garang dengan 32 core dan 64 thread.
Generasi Processor
Hampir setiap tahunnya AMD dan Intel mengeluarkan processor dengan generasi terbaru. Lalu
generasi processor manakah yang harus kalian beli? Kalian harus membeli processor dengan
generasi paling akhir, walaupun harga sedikit lebih mahal. Karena processor dengan generasi
terbaru memiliki performa yang lebih tinggi dan dapat digunakan untuk waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan processor generasi lama. Untuk saat ini AMD memiliki Ryzen Gen 2 dengan
seri 2xxx dan Intel memiliki Coffe Lake dengan seri 8xxx.

Cara Membaca Nomor Model Processor


Saat ini AMD dan Intel memiliki penamaan yang hampir mirip untuk processor mereka yaitu Ryzen 3
dengan Core i3, Ryzen 5 dengan Core i5, dan Ryzen 7 dengan Core i7 untuk processor kelas
konsumer. Semakin tinggi kelas processor semakin tinggi clock speed dan jumlah core yang
dimilikinya. Untuk yang berbudget rendah, kalian bisa mendapatkan processor AMD seri Athlon X-
9xx atau APU Bristol Ridge Ax-9xxx, sedangkan untuk Intel, kalian bisa mendapatkan Intel Pentium
G5xxx, semakin tinggi angka “x” semakin tinggi performanya.
Kode angka digit pertama adalah indikasi generasi processor seperti Ryzen 5 2600, berarti Ryzen 5
generasi kedua. Kode digit angka kedua setelah angka 2 pada Ryzen 2xxx dan 8 pada Intel 8xxx
adalah tingkatan model pada lini processor tersebut. Dimana angka semakin tinggi, maka performa
processor akan semakin tinggi. Lalu untuk akhiran “X” pada seri Ryzen, akhiran tersebut berarti
processor Ryzen dengan clock yang lebih tinggi. Sedangkan processor Intel yang memiliki akhiran
“K”, berarti processor tersebut dapat di overclock.
Overclocking
Jika kalian ingin tertantang untuk mengetahui performa maksimum sebuah processor dengan
meningkatkan clock speed-nya, kalian wajib mendapatkan processor dan motherboard yang sesuai
untuk overclocking. Pada AMD Ryzen, kalian bisa menggunakan processor apapun, namun untuk
motherboard harus dengan chipset B350 atau diatasnya untuk melakukan overclocking. Sedangkan
pada Intel, kalian harus membeli processor dengan akhiran “K”, seperti Core i3-8350K dan
motherboard Z370 atau Z390 untuk melakukan overclocking. Jika kalian melakukan overclocking,
pastikan kalian menggunakan heat sink fan processor yang bagus, karena overclocking processor
akan meningkatkan suhu processor secara signifikan.
Namun, jika kalian tidak ingin melakukan overclocking, kalian bisa menghemat biaya untuk membeli
processor dan motherboard, karena kalian tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk processor dan
motherboard khusus. Selain itu, kalian tidak perlu berpusing-pusing melakukan pengaturan ini-itu
untuk optimisasi clock speed processor kalian dan tidak memerlukan heat sink fan processor
aftermarket.

Clock Speed VS Jumlah Core VS Jumlah


Thread
Clock speed yang tinggi berarti komputer kalian mampu menjalankan program secara responsif
dengan load time yang singkat, namun cukup diingat, bahwa RAM dan storage SSD atau HDD juga
berpengaruh. Program yang memerlukan proses single thread, seperti game-game populer saat ini
atau tugas perkantoran ringan, juga sangat diuntungkan dengan clock speed yang tinggi.
Sedangkan pada program-program modern dan beberapa game membutuhkan jumlah core dan
thread yang banyak, seperti pada program editing video beresolusi tinggi. Untuk saat ini, kalian
cukup menggunakan processor dengan 4 sampai 8 core atau thread dengan clock speed 3 sampai
4 GHz untuk menjalankan berbagai program dan game.

Detail Spesifikasi CPU


 Clock Speed
Untuk mengetahui seberapa cepat sebuah processor dapat bekerja, kalian bisa membaca
angka dengan satuan GHz. Semakin tinggi clock speed sebuah processor, semakin tinggi
performanya dan semakin cepat kerjanya untuk memproses sesuatu. Processor dapat
menyesuaikan clock speed-nya secara otomatis, saat tidak ada pekerjaan, maka clock
speed akan diturunkan untuk menghemat listrik dan tidak mengeluarkan panas berlebih, jika
sebuah pekerjaan membutuhkan kinerja tinggi processor, maka clock speednya akan
mencapai clock speed maksimum, yang biasanya tertulis sebagai turbo speed sebuah
processor.
 Jumlah Core
Saat ini processor komputer memiliki setidaknya 2 hingga 36 core dari kelas terendah
hingga tertinggi. Processor dengan 4 sampai 8 core mampu mengerjakan berbagai
pekerjaan maupun memainkan berbagai game, namun pastikan minimal kalian memilih
processor dengan 4 core.
 Jumlah Thread
Secara teori, jumlah thread sama dengan jumlah core sebuah processor. Pada banyak jenis
processor, mereka memiliki kemampuan multi-threading, dimana 1 core mampu
menjalankan 2 thread sekaligus. Pada AMD Ryzen, hal ini disebut Simultaneous
Multithreading atau SMT, sedangkan pada Intel, disebut sebagai Hyper Threading. Semakin
banyak thread yang mampu dijalankan oleh processormu, semakin tinggi kemampuan multi
tasking-nya.
 Thermal Design Power atau TDP
TDP adalah nilai maximum panas atau kalor yang dapat dihasilkan oleh sebuah processor,
nilai ini menggunakan satuan Watt. Pastikan kalian menggunakan heat sink fan dengan nilai
TDP sama atau diatas TDP processor kalian agar tidak terjadi thermal throttling yang akan
menghambat kinerja processor kalian. Processor dengan TDP tinggi berarti menggunakan
daya yang tinggi dan juga berarti memiliki performa yang tinggi.
 Cache
Cache adalah penyimpanan sementara untuk data yang akan diproses pada CPU dan
disimpan pada RAM. Ada 3 tingkat cache yang umumnya digunakan processor saat ini, yaitu
L1 Cache yang memiliki kecepatan paling tinggi namun kapasitasnya kecil, L2 Cache yang
lebih besar kapasitasnya, namun lebih lambat, dan L3 Cache yang lebih lambat namun jauh
lebih besar daripada 2 tingkat cache diatasnya. Data hasil proses dari CPU akan ditransfer
ke cache memory, lalu akan dikirimkan ke RAM yang lebih lambat untuk dijadikan output
melalui HDD/ SSD dan layar monitor kalian.
 Intruction per Clock atau IPC
Jika kalian memiliki 2 processor dengan clock speed dan jumlah core serta thread yang
sama persis, namun berasal dari pabrikan yang berbeda, kalian akan mendapatkan
performa yang berbeda pula. Karena arsitektur sebuah processor yang dihasilkan oleh
pabrikan AMD dan Intel berbeda. Selain itu, processor dengan generasi lebih baru akan
memiliki IPC yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. IPC bisa kalian lihat
melalui review-review dan benchmark processor yang dilakukan Ulasan ID, agar kalian
dapat membandingkan IPC dan performa setiap processor.

Anda mungkin juga menyukai