I. Tim Penyusun
1. dr. Muhdar Abubakar, SpAn, KAP
2. dr. Pandit Sarosa H., SpAn
3. dr. Bambang Suryono S., SpAn, KAO
4. dr. I Gusti Ngurah Rai Artik, SpAn, KAKV
5. DR. dr. Sri Rahardjo, SpAn, KNA, KAO
6. Dr. Yusmein Uyun, SpAn, KAO
7. DR. Med, dr. Untung Widodo, SpAn, KIC
8. Dr. Calcarina Fitriani Retno W., SpAn, KIC
9. Dr. Bhirowo Yudo Pratomo, SpAn, KAKV
10. DR. dr. Sudadi, SpAN, KNA, KAR
11. Dr. Djayanti Sari, SpAN, KAP
12. Dr. Yunita Widyastuti, SpAn, KAP
13. Dr. Akhmad Yun Jufan, SpAn
14. Dr. Mahmud SpAn, MSc, KMN
15. Dr. Juni Kurniawaty, SpAn
16. Dr. Ratih Kumalasari Fajar Apsari, SpAn
II. Editor
1. DR. dr. Sudadi, SpAn, KNA, Kar
2. Dr. Yunita Widyastuti SpAn, Msc, KAP, PhD
3. DR. Dr. Djayanti Sari, SpAn, MSc, KAP
4. Dr. Juni Kurniawaty
v
KATA PENGANTAR
vii
Sebagai anggota dari tim, Saudara diharapkan untuk memberikan
pelayanan yang sebaik mungkin dengan mengutamakan kesehatan dan
keselamatan penderita dimanapun Saudara bekerja.
Ilmu dasar bagi ilmu Anestesiologi adalah Farmakologi (Applied
Pharmacology), Fisiologi (applied physiology) dan anatomi (applied
anatomy). Setiap ilmu tersbut menjadi landasan dalam menjalankan
fungsi sebagai ahli anestesi. Anda bekerja dengan obat- obatan yang
sangat berpengaruh terhadap fisiologi manusia, baik pasien sehat
maupun pasien dengan penyakit penyerta.
Dalam anestesi, anda juga akan bekerja dalam kondisi emergensi
yang penuh dengan keterbatasan (waktu, sarana dan prasarana). Dalam
kondisi tersebut, anda dituntut untuk bekerja secara cepat, tepat, cermat
serta do no harm karena bila saudara kerja di ICU saudara dituntut untuk
membuat instant diagnosis dan melakukan instant treatment. Waktu
disini sangat berharga Saudara akan “ bergulat “ dengan penderita -
penderita yang dapat berubah keadaannya dari waktu kewaktu bukan
dalam ukuran dari hari atau jam, tetapi ukuran dalam detik atau menit.
Oleh karena itu kami anjurkan bagi saudara. Untuk kembali membuka
buku-buku ilmu Faal, Ilmu Farmakologi, Ilmu Anatomi, Ilmu Penyakit
Dalam yang telah lama Saudara pelajari.
Tugas kami para staf adalah untuk mengantar saudara dalam
memasuki gerbang ilmu Anestesiologi, serta menunjukkan titik-titik
yang nantinya perlu saudara gali sendiri isinya.
Sebagai namanya yaitu “ Pasca Sarjana” tentu saudara tidak dapat
meminta bimbingan dari “A” sampai “Z” semua tergantung dari aktivitas
saudara.
Tentunya bimbingan dalam Skill akan selalu saudara peroleh dari
para Staf Pengajar, saudara bebas untuk mengutarakan pendapat
saudara dalam pengelolaan penderita tentu seyogyanya hal tersebut
didukung oleh dasar ilmiah yang betul. Diskusi secara terbuka sangat
kami harapkan.
viii
Fasilitas berupa buku-buku standar, komputer dengan koneksi
internet, yang terhubung dengan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan
Perpustakaan UGM yang menyediakan jurnal-jurnal kedokteran yang
diperlukan, kami sediakan. Para staf selalu terbuka untuk berdiskusi
ilmiah dengan saudara setiap saat, baik secara perorangan maupun
dalam forum resmi yang telah ditentukan. Keterbukaan saudara sangat
kami harapkan untuk mengutarakan hal-hal yang tidak dimengerti.
KPS Anestesiologi
Fakultas Kedokteran UGM
ix
DAFTAR ISI
GADJAH MADA...........................................................................................................................iii
TIM PENYUSUN...........................................................................................................v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................................xi
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
BAB II Organisasi Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi
dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UGM..............................3
BAB III Proses Penerimaan PPDS.................................................................... 11
BAB IV Pembekalan Program Pendidikan Dokter Spesialis.................. 13
BAB 5 Visi, Misi dan Tujuan Program Pendidikan
Dokter Spesialis Anastesi dan Reanimasi FK UGM .................. 19
BAB VI Tahap Pendidikan Dan Pemetaan Kurikulum.............................. 23
BAB VII Evaluasi Dan Pemantauan PPDS...................................................... 35
BAB IX Kompetensi.............................................................................................. 41
BAB X Wisuda....................................................................................................... 43
xi
BAB I
Pendahuluan
1
PPDS I Anestesiologi FK UGM dengan jumlah staf 5 orang (lima) orang
yaitu dr.Ismail Sujud,SpAn (alm), dr.Bambang Suryono S,SpAn, dr.Muhdar
Abubakar,SpAn, dr.Pandit Sarosa H,SpAn dan dr.Tantani Sugiman ( dokter
umum) serta mendapat 3 orang residen (dr.Urip Suroyo, dr.Sudarto dan
dr. FX Suwandi) dari Bagian Anestesiologi FK UNDIP untuk melaksanakan
pendidikan selama 1 semester di Laboratorium Anestesiologi dan
Perawatan Intensif FK UGM / RSUP Dr.Sardjito.
Pada 1 Januari 1989 mulai mendidik residen sendiri (dr.I Gusti
Ngurah Artika sebagai residen pertama) sekarang Staf/Konsulen Anestesi
Bedah Jantung. Dan secara resmi diakui oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan (DEP.P dan K) sebagai pusat pendirian PPDS I dalam
bidang studi Anestesiologi dan Perawatan Intensif. Pengembangan
pendidikan ditujukan untuk mengembangkan pendidikan pelayanan,
kesehatan dan penelitian. Arah pengembangan disesuaikan dengan
pengembangan RS Dr.Sardjito dan FK UGM. Subspesialis dikembangkan
untuk bidang-bidang : Perawatan Intensif (ICU), anestesi bedah jantung,
torax dan kardiovaskuler, klinik nyeri, regional analgesi, anestesi bedah
syaraf, anestesi pediatrik, anestesi bedah umum dan poli anestesi serta
anestesi obstetrik.
2
BAB II
Organisasi Program Pendidikan
Dokter Spesialis Anastesi dan Reanimasi
Fakultas Kedokteran UGM
KEPALA DEPARTEMEN
Ditetapkan dengan SK Rektor atas usulan Pimpinan Fakultas. Kepala
Departemen diajukan atas usulan dari anggota melalui pemilihan.
Syarat-syarat sebagai Kepala Departemen ditentukan melalui Keputusan
Rektor.
3
4
Kepala Bagian bertugas :
1. Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan sesuai
dengan Buku Panduan serta menyusun dan mengkoordinasikan
jadwal kegiatan anestesi di Bagian.
2. Menyelenggarakan semua jenis kegiatan yang ditetapkan dalam
buku panduan pendidikan termasuk penyelenggaraan ujian thesis
dan ujian lain.
3. Memantau dan menangani permasalahan dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan di Bagian.
Kualifikasi :
Dokter Spesialis dan selama pendidikannya berminat dan
berpengalaman dalam pendidikan dan diangkat atas usul KPS
yang diputuskan dalam rapat bersama staf penilai.
2. Pendidik
Adalah tenaga pengajar yang berkemampuan dalam tugasnya
sebagai pembimbing
yang selalu mempunyai tugas sebagai pembimbing, bertanggung
jawab atas
peningkatan bidang ilmiah (kognitif)
Kualifikasi :
Dokter Spesialis dalam bidangnya dengan pengalaman kerja
sebagai pembimbing minimal 3(tiga) tahun dan diangkat atas usul
KPS yang diputuskan dalam rapat bersama staf penilai
5
3. Penguji
Adalah staf pengajar yang selain mempunyai tugas sebagai
pendidik, diberi wewenang untuk menilai peserta didik
Kualifikasi :
Dokter Spesialis dalam bidangnya dengan pengalaman kerja
sebagai pendidik minimal 3(tiga) tahun dan diangkat atas usul KPS
yang diputuskan dalam rapat bersama staf penilai.
Sekretaris Departemen
Membantu menjalankan tugas-tugas kepala Departemen
Mewakili tugas Kepala Departemen bila Kepala Departemen
berhalangan
6
KETUA PROGRAM STUDI (KPS) DAN SEKRETARIS
Ketua Program Studi adalah
Staf pengajar dokter Spesialis Anastesiologi dan Reanimasi.
KPS tidak merangkap sebagai Ketua Jurusan atau Kepala Bagian
KPS diusulkan oleh staf pengajar ke Dekan Fakultas Kedokteran melalui
Kepala
Departemen Pengangkatannya ditetapkan dengan SK Rektor atas
usulan Dekan.
Tugas KPS penyelenggaraan pendidikan dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Pimpinan Fakultas melalui Kepala Bagian.
7
Ruang Lingkup Kerja KPS , SPS dan TKS
KPS dan SPS bertanggung jawab atas pengelolaan penyelenggaraan
program studi
bidang ilmu anestesiologi dengan :
1. Merencanakan pelaksanaan program pendidikan sesuai Katalog
Pendidikan, yang dijabarkan dalam buku panduan.
2. Menyelenggarakan seleksi akademik calon peserta program studi
dengan melibatkan staf pengajar terkait.
3. Melaporkan hasil seleksi dengan mengembalikan peserta yang
ditolak kepada Panbang PPDS dan melaksanakan pemanggilan
calon peserta yang diterima dengan tembusan Panbang PPDS dan
Dekan FK UGM
4. Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan dalam
penyelenggaraan proses belajar-mengajar bekerja sama dengan
Kepala Bagian Departemen ataupun Kodik S2 lain yang terkait.
5. Menyelenggarakan penilaian terhadap peserta didik terus menerus
seobyektif mungkin sesuai ketentuan kurikulum dengan melibatkan
semua staf pengajar, serta melaksanakan teguran, peringatan atau
sanksi kepada peserta yang bermasalah.
6. Membuat laporan berkala tentang dinamika peserta didik setiap
semester kepada
a. Calon peserta yang diterima dari seluruh pelamar.
b. Kemajuan tahap pendidikan termasuk kegagalan / penundaan
c. Penghentian pendidikan
d. Penyelesaian pendidikan (calon wisuda)
e. Daftar semua staf pengajar resmi
f. Daftar unit-unit kerja yang dipergunakan di RS pendidikan,
lengkap dengan staf pengajar yang dipilih.
Tugas-tugas administrasi :
Menyusun rencana anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran pada pinpinan FK UGM
8
Susunan Tim Koordinasi Semester (TKS)
Program Pendidikan Dokter Spesialis Anastesi dan Reanimasi Fakultas
Kedokteran UGM
Periode 2010 – 2013
Penanggung Jawab
KPS
Ketua
Dr. Dr. Sudadi, SpAn, KNA, KAR
Sekretaris
Dr. Yunita W, SpAn, KAP, PhD
Anggota
Dr. Bhirowo Yudo Pratomo, SpAn, KAKV
Dr. Djayanti Sari, SpAN, KAP
Dr. Juni Kurniawaty SpAn
9
BAB III
BAB III
PROSES PENERIMAAN PPDS
PROSES PENERIMAAN PPDS
FAKULTAS
Administrasi, Psikotest, Kesehatan
11
Keterangan Diagram Alur :
Setelah memperoleh surat keputusan diterima oleh UGM, maka
peserta didik telah diterima secara resmi dan didaftarkan ke Kolegium
oleh Program Studi Anastesi dan Reanimasi. Residen yang lulus
mendapatkan ijasah kelulusan dari Universitas sesuai dengan Program
yang diikuti.
12
BAB IV
Pembekalan Program
Pendidikan Dokter Spesialis
Dasar pelaksanaan
1. SKB Tiga Menteri (Menkes, Mendikbud dan Mendagri 1987).
2. Piagam Kerjasama Fakultas Kedokteran UGM dan Rumah Sakit
Pendidikan.
B. Khusus
Setelah selesai menjalani orientasi pra pendidikan, peserta
didik diharapkan mengetahui :
1. System Pendidikan dan Pelayanan Anestesi.
2. System Pendidikan dan Kurikulum PPDS.
3. Pelayanan ICU
4. Pelayanan Gawat Darurat.
5. Instalasi Anestesi.
6. Perpustakaan dan System Informasi.
7. Etika dan Tata Kerja yang Baik.
8. Pelayanan Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST).
9. Tata Penulisan Karya Ilmiah.
13
10. Reference Management
11. Tata Tertib PPDS
12. Post Anesthetic Care Unit (PACU).
13. Airway Management.
14. Basic Life Support.
15. Advance Life Support.
16. Prolong Life Support.
17. Terapi Cairan dan Elektrolit.
18. Pengelolaan Nyeri.
19. Monitoring in Anestesia.
20. Farmakologi Dasar.
21. Obat-obat Induksi.
22. Obat-obat Inhalasi.
23. Opioid.
24. Lolak Anestesi.
25. Pelumpuh Otot.
26. Anatomi dan Fisiologi Respirasi.
27. Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler.
28. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Pusat.
29. Anatomi dan Fisiologi Medulla Spinalis dan Saraf Tepi.
30. Anatomi dan Fisiologi Sistem Gastro Intestinal.
31. Anatomi dan Fisiologi system Urinaria.
32. Obat-obat Kardiovaskuler.
14
B. Khusus
Setelah selesai menjalani orientasi pra pendidikan, peserta
PPDS diharapkan :
1. Melaksanakan Kode Etik Kedokteran Indonesia sesuai
dengan Sumpah Dokter dan Hukum Kesehatan.
2. Menjalankan segala kebijakan Fakultas Kedokteran UGM
dan Rumah Sakit Pendidikan tentang Pendidikan, Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat secara profesional.
15
e. Topik Residen sebagai Pendidik yaitu
• supervisi klinik,
• pemberian feedback dan penilaian • etika pendidikan.
Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah cara belajar dokter aktif dan
pemecahan masalah yang berupa narasi, diskusi kelompok dan
latihan keterampilan.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan orientasi pra-pendidikan sebelum program
pendidikan spesialisasi dimulai.
Evaluasi
Evaluasi selama orientasi meliputi:
1. Pre-tes dan post-tes
2. Kehadiran:
a. Peserta didik diwajibkan mengikuti keseluruhan kegiatan
orientasi prapendidikan.
b. Bila berhalangan diharuskan mempunyai keterangan dari
Ketua Program Studi yang bersangkutan.
c. Ketidakhadiran sampai pukul 10.00 WIB tanpa
pemberitahuan dianggap tidak hadir satu hari penuh.
d. Peserta dianggap gugur dan harus mengulang pra-
pendidikan pada kesempatan yang akan datang apabila:
• Tidak hadir selama dua hari atau lebih
• Meninggalkan kegiatan prapendidikan tanpa ijin Ketua
Panitia/ Penanggung jawab harian yang bertugas
• Tidak lulus post - tes (ujian ulang maksimal 3x (tiga
kali)) sesuai nilai batas lulus.
e. Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito akan memberikan
(menentukan) Surat Ijin Bekerja bagi peserta yang lulus
pada pra-pendidikan dan memberikan tembusan SIB ke
Ketua Program Studi masing-masing.
16
Pelaporan lulusan
1. Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah dinyatakan lulus dari
pendidikan, Ketua Program Studi segera melaporkan kepada Dekan
melalui Kepala Bagian.
2. TKP PPDS menyiapkan kelengkapan ijazah PPDS yang ditandatangani
oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan
Rektor UGM.
3. Atas nama Dekan Fakultas Kedokteran, Ketua TKP PPDS mengirimkan
berkas-berkas lulusan kepada Kolegium Program Studi masing-
masing.
4. Sesuai dengan surat perjanjian yang telah ditandatangani peserta
maka setelah lulus, yang bersangkutan dikembalikan ke instansi
asal.
17
BAB 5
Visi, Misi dan Tujuan Program Pendidikan
Dokter Spesialis Anastesi dan Reanimasi
FK UGM
A. Visi
Menjadi pusat pendidikan anestesi, melaksanakan penelitian dan
pengabdian masyarakat dibidang ilmu anestesi , menghasilkan spesialis
anestesi yang mandiri, berjiwa Pancasila, untuk mencapai kesejahteraan
yang berbasis profesionalitas.
B. Misi
C. Tujuan Umum
19
masyarakat nasional dan internasional dalam pelayanan
kesehatan spesialistik.
2. Menghasilkan dokter spesialis profesional dengan ciri berilmu,
terampil dan beretika.
D. Tujuan Khusus
20
3. Mampu menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan
dan penelitian secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat
akademik yang lebih tinggi. 4. Mampu mengembangkan sikap
pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etika profesi.
21
f. Mengelola masalah gangguan nafas dan pernafasan buatan
jangka panjang
g. Mengelola berbagai gangguan cairan, elektrolit dan
metabolisme.
22
BAB VI
TAHAP PENDIDIKAN DAN PEMETAAN
KURIKULUM
23
Afektif: penilaian tingkah laku/kepribadian)
24
Semester
No Modul SKS
I II III IV V VI VII
26 Modul Anestesia Kardiotorasik II
27 Modul Anestesia Bedah Darurat
28 Modul Anestesia Bedah Invasif
Minimal
29 M odul Anestesia Di luar Kamar
Bedah
30 Modul Anestesia dan Penyakit
Khusus
31 Modul Anestesia dan Penyakit
Langka
32 Modul Traumatologi II
33 Modul Post Anesthesia Care Unit
(PACU)
34 Modul Penatalaksanaan Nyeri
35 Modul Intensive Care I
36 Modul Intensive Care II
37 Modul Penelitian
38 Modul Kemampuan Komunikasi
dan Profesionalisme
Jumlah Modul 7 10 9 7 4 7 2
SKS 11 15 15 15 12 12 14 94
25
26
Modul selengkapnya tercantum di BUKU MODUL ANESTESI TAHAP -
TAHAP PENDIDIKAN
1. Tahap Pertama (Orientasi dan Pembekalan)
Setelah menyelesaikan tahap ini, meliputi semester ke 1 dan 2,
peserta didik diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :
Kognitif atau Pengetahuan
1. Mengetahui dasar-dasar metodologi penelitian, filsafat ilmu,
statistik, biologi sel, etika dan medikolegal serta komunikasi
atau hubungan antara dokter dengan pasien/keluarga pasien.
2. Mengetahui fisiologi fungsi-fungsi tubuh dalam keadaan
normal, hubungan antara fungsi tersebut dengan perubahan
fungsi yang dapat timbul dalam prakte anestesia. Utamanya
adalah fisiologi nyeri, respirasi, sirkulasi, susunan syaraf pusat
dan perifer, ginjal, neuromuscular junction, metabolik dan
endokrin.
3. Mengetahui farmakologi, meliputi prinsip-prinsip farmakologi
umum,farmakologi obat yang lazim dipakai dalam praktek
anestesi, utamanya farmakokinetika dan farmakodinamik.
4. Mengetahui prinsip sifat-sifat dan kimia dalam klinik
anestesiologi.
5. Mengetahui prinsip kerja alat atau mesin anestesi, demikian
pula alat-alat monitor EKG, pulse oksimeter. Kapnografi, nerve-
stimulator.
6. Mengetahui secara dini dalam keadaan emergensi yang
mengancam nyawa, baik pada waktu induksi, selama maupun
pasca anestesia, serta mengetahui cara mengatasi keadaan
tersebut.
7. Mengetahui teori premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia
dan pengelolaan pasca anestesia/pasca bedah pasien-pasien
status fisik ASA 1-2 untuk pasien berumur 5-60 tahun, pada
kasus-kasus bedah umum tertentu, bedah THT, bedah mata
dan bedah obsgin.
27
8. Mengetahui teori anestesia subarakhnoid dan epidural
9. Mengetahui teori tindakan resusitasi jantung paru otak
10. Mengetahui teori dasar keseimbangan cairan, asam-basa dan
elektrolit.
11. Mengetahui teori nyeri akut dan penanggulangannya
12. Mengetahui cara mengatur posisi pasien yang aman selama
operasi dan mengetahui akibat buruknya.
13. Mengetahui pengelolaan pasien trauma dalam kegawatan yang
mengancam nyawa dan atau cacat.
28
10. Trampil melakukan ekstubasi dan pengawasan masalah-masalah
dan komplikasi paska ekstubasi dan paska bedah seperti
muntah, obstruksi jalan nafas, spasme laring, spasme bronkus,
syok, delirium dan lain-lain.
11. Mampu melakukan anestesi subarakhnoid dan telah melakukan
anestesi epidural serta mampu mengatasi komplikasi akut yang
mungkin terjadi.
12. Mampu melakukan resusitasi jantung paru (RJP), bantuan hidup
dasar dan bantuan hidup lanjut.
13. Mampu mengelola pasien dalam keadaan kedaruratan yang
mengancam nyawa- nyawa dan atau cacat.
29
8. Menyelesaikan dua makalah tepat sesuai jadwal.
9. Ikut berperan dan membantu pendidikan mahasiswa kedokteran
dan atau perawat.
10. Mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
pengelola pendidikan.
30
5. Mengetahui teori anestesi pada bedah pediatri.
6. Mengetahui teori dasar-dasar critical care pada kasus di
intensive care unit
31
Prasayarat untuk mencapai Kompetensi
1. Telah melakukan anestesia epidural sebanyak minimal 30 kasus
2. Telah melakukan anestesia bedah efektif dan emergency
bedah pediatri termasuk neonatus minimal 50 elektif dan 20
emergency.
3. Telah melakukan anestesi bedah elektif dan emergency pasien
status fisik ASA 3- dewasa dan pediatri 100 kasus
4. Telah melakukan anestesia bedah cesar minimal 20 kasus
5. Telah mempresentasikan 6 makalah wajib sesuai jadwal
6. Trampil dalam menjelaskan secara sistematik dan logis
serta benar terhadap kasus-kasus anestesi bermasalah atau
komplikasi - komplikasi yang timbul, maupun kasus-kasus ICU.
7. Telah melakukan anestesi umum, anestesia regional bedah
elektif dan emergency sebanyak 1000 kasus
8. Telah mempersiapkan proposal penelitian.
32
7. menguasai pengelolaan anestesi untuk prosedur diagnostik,
radiotherapi, anestesi pada pasien dengan status fisik ASA 3-5
8. Mengetahui cara bertindak selaku leader atau chief resident, alih
ilmu pada residen lebih muda, mahasiswa kedokteran maupun
perawat.
9. Mengetahui cara mengelola ICU
10. Mengetahui pengelolaan nyeri kronik.
33
2. Telah melakukan anestesi bedah kraniotomi sebanyak minimal
50 kasus
3. Telah melakukan asistensi anestesi bedah jantung minimal 10
kasus
4. Telah melakukan asistensi anestesi bedah paru minimal 10 kasus
5. Telah berhasil melakukan anestesi blok lain , (selain subarakhnoid
dan epidural), sebanyak minimal 10 kali
6. Telah melakukan pengelolaan ICU minimal 10 jenis kasus
7. Telah berhasil melakukan pemasangan kateter- vena sentral
minimal 10 kali
8. Telah bertindak sebagai chief residen selama minimal 2 kali
9. Telah bertindak sebagai pimpinan sidang laporan pagi/parade
minimal sebanyak 20 kali
10. Telah memimpin sidang ilmiah referat dan lain-lain minimal 2
kali
11. Telah mempresentasikan semua makalah wajib dan telah
menyelesaikan tulisan penelitian akhir.
34
BAB VII
EVALUASI DAN PEMANTAUAN PPDS
Evaluasi
Evaluasi peserta didik dalam pendidikan Anastesi dan Reanimasi,
bertujuan untuk memastikan keselamatan pasien sebagai tanggung
jawab program studi kepada masyarakat. Evaluasi juga digunakan
untuk mengukur pencapaian standar kompetensi minimum yang
merupakan tanggung jawab program studi terhadap peserta didik.
Evaluasi merupakan parameter keefektifan program studi (kurikulum
dan sistem pendidikannya) serta menyiapkan kemampuan peserta didik
untuk menjalankan tugas profesinya setelah menyelesaikan pendidikan.
Pemantauan PPDS juga diperlukan untuk memastikan proses
pendidikan sesuai dengan Kalender Pendidikan yang sudah ditetapkan
Metode Evaluasi
Metoda dan instrument penilaian serta kriteria kelulusan disusun
dan ditetapkan oleh pengelola program studi berdasarkan kurikulum
yang ditetapkan kolegium. Penilaian mencakup seluruh kegiatan
pendidikan baik pengetahuan, keterampilan dan prilaku.
Selama proses pendidikan, penilaian dilakukan secara terstruktur
pada tiap tahap pendidikan yang dilaksanakan oleh KPS berkoordinasi
dengan Kolegium terkait, dengan memperhatikan kompetensi yang
harus dicapai sesuai tahapan pendidikan
Tahapan
1. Evaluasi Semester.
2. Ujian Board Nasional
3. Evaluasi Kualifikasi
4. Evaluasi Lanjutan
5. Evaluasi Akhir :
35
Ujian Komprehensif Lokal
Ujian Komprehensif Nasional
Ujian OSCE Nasional
EVALUASI SEMESTER
Program Studi Anastesi dan Reanimasi FK UGM menerapkan
kombinasi sistem modul dan evaluasi persemester. Peserta didik yang
telah mengikuti modul dalam satu semester untuk naik ke tingkat
lebih tinggi setelah melalui tahapan evaluasi meliputi kemampuan
kognitif dan afektif. Syarat mengikuti evaluasi setelah peserta didik
menyelesaikan tugas akademik dan pencapaian ketrampilan klinik
yang telah ditetapkan. Apabila peserta didik tidak memenuhi syarat
evaluasi yang bersangkutan akan ditunda evaluasinya pada semester
berikutnya. Jika dalam evaluasi ini peserta didik dinyatakan cakap akan
naik ke jenjang berikutnya.
EVALUASI KUALIFIKASI
Tujuan
Untuk menentukan apakah seorang peserta didik dapat meneruskan
pendidikan ke tahap selanjutnya atau dianjurkan untuk mengundurkan
diri.
Masa evaluasi
Pemantauan dan penilaian dilakukan secara berkesinambungan
dan evaluasi dilakukan pada tahap awal pendidikan. Bila peserta didik
gagal melampaui tahap kualifikasi peserta diminta mengundurkan diri.
36
EVALUASI LANJUTAN
Tujuan
Evaluasi pada tahap lanjutan, bertujuan untuk menentukan apakah
seorang peserta PPDS dapat meneruskan pendidikannya ke tahap selanjutnya.
Masa Evaluasi
Pemantauan dan penilaian dilaksanakan setiap tahap pendidikan sesuai
program studi masing-masing. Evaluasi dilakukan pada akhir semester.
Keputusan
1. Dapat meneruskan pendidikan ke tahap berikutnya.
2. Dapat meneruskan pendidikan dengan syarat.
3. Mengulang pendidikan pada semester yang sama sesuai dengan
program studi masing-masing. Dalam satu semester peserta didik
hanya diberi kesempatan mengulang satu kali.
3. EVALUASI AKHIR
Tujuan
Untuk menentukan apakah seorang peserta didik dapat memenuhi
syarat sebagai dokter spesialis Anestesi. Pada akhir pendidikan, metode
penilaian dan uji kompetensi dilakukan oleh Kolegium Anastesi dan
Reanimasi melalui Badan Penguji Nasional.
Masa Evaluasi
Pemantauan dan penilaian dilaksanakan selama masa pendidikan dan
evaluasi akhir dilaksanakan pada akhir pendidikan.
Syarat-syarat
1. Telah menyelesaikan semua tugas yang diwajibkan dalam masa
pendidikan
2. Telah menyelesaikan syarat administrasi.
37
Evaluasi akhir terdiri dari dua tahap yaitu :
1. Ujian komprehensif lokal. Diselenggarakan setelah peserta didik
menyelesaikan semua stase dan telah lulus ujian karya ilmiah akhir.
2. Ujian komprehensif nasional. Diselenggarakan oleh kolegium,
penguji terdiri dari penguji lokal dan penguji nasional dari pusat
pendidikan lain yang ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional. Ujian
komprehensif nasional diselenggarakan secepatnya satu bulan
setelah ujian komprehensif lokal.
3. Ujian OSCE Nasional
Keputusan
1. Lulus Dokter Spesialis Anestesi.
2. Mengulang ujian yang waktunya ditentukan oleh masing-masing
kolegium.
38
3. mengulang sesuai ketentuan masing-masing program studi.
4. Meskipun dengan bimbingan khusus, ternyata tidak mampu
belajar, sehingga diperkirakan tidak dapat menyelesaikan
pendidikannya.
5. Kurangnya rasa tanggung jawab profesional yang dapat
membahayakan pasien dan lembaga pendidikan.
6. Pelanggaran etik kedokteran yang berat dan/atau tindak asusila.
Ketidakmampuan menyelesaikan tahapan pendidikan (2n-1)
tahun, diluar cuti dan sakit.
7. Dicabutnya Surat Ijin Bekerja atau diberhentikan bekerja dari RS
DR. Sardjito setelah mendengarkan pertimbangan dari berbagai
pihak yang terkait.
8. Menderita gangguan fisik atau mental yang diketahui setelah
menjalani masa pendidikan yang membahayakan diri sendiri,
lingkungan dan pasien berdasarkan keterangan medis dari
dokter yang berkompeten.
39
D. Proses Putus Pendidikan
1. Peserta didik dipanggil oleh Program Studi/Bagian untuk
diberitahu tentang pelanggaran yang diduga telah dilakukan.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban,
klarifikasi atau pembelaan terkait dugaan pelanggaran.
2. Program studi/Bagian mengadakan rapat terkait dugaan
pelanggaran peserta didik dan mengambil sikap dan keputusan
setelah mendengarkan pertimbangan dari berbagai pihak
terkait.
3. Apabila terbukti bersalah, Bagian mengajukan surat
pemberhentian kepada Dekan berdasarkan hasil rapat.
4. Tim yang terdiri dari Dekan, TKP PPDS dan Kepala Bagian
akan mengadakan pertemuan. Apabila terbukti bersalah,
Dekan membuat surat keputusan putus pendidikan yang akan
diserahkan ke Rektor UGM.
5. Peserta didik dipanggil oleh Tim yang terdiri dari Kepala Bagian,
TK PPDS dan Dekan untuk diberitahu tentang keputusan Putus
Pendidikan dan alasan-alasannya.
6. Peserta didik ikut menandatangani Berita Acara yang berisi
pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan.
7. Pemberitahuan putus pendidikan dilakukan secara tertulis oleh
Rektor.
40
BAB IX
KOMPETENSI
41
NO KELAS KOMPETENSI KETERANGAN
42
BAB X
WISUDA
A. Jadwal
Wisuda dan pelepasan diadakan pada bulan: Januari, April, Juli, dan
Oktober setiap tahun.
B. Pelaksanaan
Penyelenggaraan Wisuda adalah Rektor Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, sedangkan sebagai Penyelenggara Upacara Pelepasan
adalah Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
43