Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu rangkaian upaya yang
dilakukan terus menerus untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang
sejahtera. Sejalan dengan semakin pesatnya pembangunan dan dimulainya era
perbaikan di segala bidang, baik industri, perdagangan maupun pariwisata,
tentunya akan disertai dengan pembangunan infrastruktur untuk menunjangnya.
Berkaitan dengan pembangunan, peran seorang ahli geologi sangatlah
penting. Pada umumnya, masyarakat menganggap profesi geologi sama dengan
profesi tambang padahal kedua profesi itu sangatlah berbeda walau saling
keterkaitan satu sama lain. Biasnya presepsi tentang profesi geologi - ilmu geologi
perlu diluruskan karena hal ini akan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan
salah presepsi di masyarakat tentang batas kewenangan profesi geologi dan
profesi lainnya. Misalnya siapakah yang berwenang dalam menginventaris
sumber daya alam, penataan ruang daerah dan menghitung pendapatan asli
daerah.
Dalam industri pertambangan, seseorang yang berprofesi sebagai ahli
geologi adalah yang bertugas untuk mencari, menghitung nilai ekonomis
cadangan bahan – bahan galian atas dasar data – data geologi yang
dikumpulkannya baik data permukaan bumi maupun bawah permukaan bumi.
Data – data geologi ini adalah data dasar yang sangat penting selain untuk
mencari dan menghitung cadangan, juga sangat penting dalam perencanaan
tambang itu sendiri.
Setelah bahan galian ditemukan dan bernilai ekonomis, barulah bahan
galian itu dibongkar, dimuat dan diangkut. Inilah profesi tambang – ilmu tambang
yang sebenarnya. Jadi jelaslah bahwa profesi geologi adalah tenaga eksplorasi
sedangkan profesi tambang – ilmu tambang sebagai tenaga eksploitasi.
Suatu data geologi berisi data – data penting dan dapat diterjemahkan ke
dalam informasi yang dapat digunakan langsung untuk memecahkan persoalan
eksplorasi bahan galian, persoalan lingkungan maupun persoalan keteknisan
lainnya. Keadaan geologilah yang menentukan tingkat kesuburan tanah untuk
pertanian, banyaknya air yang bisa tersedia bagi kehidupan sehari – hari,

1
banyaknya minyak bumi, batubara dan energi lainnya, banyaknya bahan galian /
mineral untuk industri, bahan bangunan untuk konstruksi dan juga ada tidaknya
letusan gunung api, gerakan tanah, longsor dan bencana alam lainnya yang
mengancam keselamatan manusia.
Banyak masyarakat awam dan kaum birokrat beranggapan bahwa
eksplorasi geologi dilakukan cukup satu kali saja dan dapat diinventarisir potensi
wilayah (tingkat kesuburan tanah, cadangan air, minyak bumi, batubara dan
energi lainnya, bahan galian / mineral, bahan bangunan dan ada tidaknya letusan
gunung api, gerakan tanah, longsor dan bencana alam lainnnya). Eksplorasi
jangan hanya diartikan sebagai usaha inventarisir data geologi semata, sebab
tidaklah mungkin survai di suatu daerah dapat mengetahui segala sesuatu secara
pasti.
Usaha eksplorasi geologi harus dianggap sebagai suatu bagian integral
daripada suatu upaya pengembangan dan perencanaan wilayah, yaitu setidak –
tidaknya menjaga potensi wilayah dan meminimalisir bencana geologi yang
muncul. Dengan dasar falsafah ini yang sesuai dengan konsepsi bahwa usaha
eksplorasi geologi ini bukan hanya merupakan suatu survai atau inventarisasi
potensi geologi suatu daerah, tetapi lebih merupakan optimasi potensi geologi
wilayah itu sendiri, dengan menguji diri kita untuk berpikir bagaimana
menemukan potensi – potensi wilayah yang baru.
Hasil suatu eksplorasi geologi akan memberikan data – data yang
berharga, dan jelas harus dipelajari serta ditambahkan pada data yang telah ada
untuk mengadakan reevaluasi. Informasi geologi baru perlu dibuat, dan pengertian
yang lebih baik didapatkan untuk mereevaluasi daerah secara lebih mendalam
tentang potensi geologi yang ada. Dengan demikian dapat menarik minat orang
kembali dan suatu rencana eksplorasi geologi dengan penyelidikan geologi yang
lebih mendetail.
Dengan demikian diharapkan eksplorasi geologi menjadi “rutin” dalam
inventarisasi potensi geologi dalam suatu wilayah agar tetap “up to date” terhadap
peningkatan ekonomi masyarakat.
Hasil studi dan riset dapat diintegrasikan menjadi suatu area study.
Dengan demikian hasil suatu usaha eksplorasi geologi selain menghasilkan

2
informasi geologi yang lengkap bagi perkembangan ekonomi masyarakat, juga
menghasilkan sumbangan besar terhadap ilmu pengetahuan geologi.
Memang hingga saat ini peran geologi masih lebih dirasakan dalam hal
pencarian (eksplorasi) bahan galian ekonomis. Peran konsultansi geologi belum
dirasakan langsung oleh masyarakat dalam bentuk peningkatan taraf hidup yang
instant, karena ada rangkaian proses eksplorasi dan eksploitasi yang panjang yang
menunggu setelah inventarisasi sehingga mengakibatkan geologi tidak populer
dimata masyarakat. Berbeda dengan peran konsultansi kedokteran,
ketekniksipilan, arsitektur yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

3
BAB II

ISI
2.1.Aplikasi Geologi Dalam Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah
Penerapan geologi erat hubungannya dengan penataan dan pengembangan
wilayah. Pola cakupan berbagai aspek yang saling terkait satu dengan lainnya baik
secara fisik, ekonomi maupun sosial membutuhkan penanganan yang terpadu.
Oleh karena perkembangan wilayah mencakup penataan lingkungan tersebut yang
baik dilakukan adalah membangun tanpa merusak (development without
destruction). Disini tinjauan secara geologi muncul sebagai tulang punggung
dalam menangani masalah tata lingkungan. Seperti penentuan tata letak
pemukiman yang memenuhi syarat, melihat kondisi tanah, air dan keseimbangan
lingkungannya. Sehingga suatu bencana dapat sedini mungkin dihindari. Suatu hal
yang tidak mungkin jika suatu pemukiman penduduk dibangun di suatu daerah
yang kegempaannya aktif atau rawan banjir atau tanah longsor.
Geologi dari dulu hingga sekarang bahkan dimasa yang akan datang besar
peranannya dalam memelihara dan meningkatkan tata kehidupan manusia. Sebab
dengan pengetahuan geologi kita bisa menemukan sumber daya alam yang tak
ternilai harganya. Seperti bijih besi, batubara, minyak bumi dan lain sebagainya.
Disamping itu dengan pengetahuan geologi, kita dapat sedini mungkin mendeteksi
akan adanya ancaman bahaya yang ditimbulkan oleh alam. Seperti halnya letusan
gunung api, gejala tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.
Adalah merupakan keinginan manusia untuk dapat mempertahankan hidup
dan kesejahteraan, untuk menjadi lebih baik dan sempurna. Dorongan inilah yang
menjadikan masalah manusia semakin besar seiring dengan perkembangan jaman.
Pengembangan wilayah baik pemukiman, persawahan, perindustrian,
pengadaan air bersih sebagai sumber utama kehidupan sampai pada pencaharian
dan pengolahan sumber daya alam semua memerlukan kehadiran pengetahuan
geologi.
2.1.1. Wilayah Pemukiman
Di dunia ini, lebih – lebih di Indonesia, masalah pemukiman merupakan
kasus besar yang menyangkut jutaan jiwa manusia. Bagaimana dan dimana dapat
diperoleh tempat yang layak, sehat dan bebas dari bencana, di suatu daerah yang

4
akan direncanakan untuk dibangun suatu pemukiman. Geologi disini memainkan
peranan dalam masalah pengarahan tata letak yang baik, pengadaan bahan
bangunan serta pengadaan kebutuhan lain yang menunjang. Sekaligus juga turut
menentukan mutu lingkungan hidup dimana salah satunya adalah kesehatan
lingkungan. Sebab ternyata ada kondisi atau faktor – faktor geologi tertentu yang
langsung maupun tidak langsung mengendalikan dan berpengaruh terhadap
kesehatan manusia. Contoh klasik hubungan keadaan geologi dengan kekurangan
kadar unsur yodium pada air tanah di suatu daerah, yang dapat menimbulkan
penyakit gondok. Seperti di daerah Gunung Kidul Yogyakarta.
2.1.2. Bidang Pertanian
Pengembangan wilayah pertanian atau lahan pertanian berhubungan
dengan peningkatan produksi. Hal ini memerlukan penentukan lokasi, sarana
penunjang seperti bendungan, jenis tanaman dan tanahnya secara seksama. Aspek
geologi muncul sebagai pemberi informasi yang akurat. Sebab tanah merupakan
hasil pelapukan batuan, sehingga jenis batuan menentukan kondisi dan sifat tanah.
Sektor pertanian seperti kehutanan, juga memerlukan data informasi geologi bagi
pengadaan hutan atau pelestarian hutan.

2.1.3. Pengadaan Air Tanah


Air sebagai kebutuhan hidup yang pokok, selalu menjadi problem dalam
kehudupan. Lebih – lebih bagi daerah yang gersang. Penelitian geologi untuk
pengadaan air tanah ternyata membawa hasil yang gemilang. Dari lapisan batuan
yang beragam di bawah permukaan tanah ternyata terkandung air tanah dengan
volume yang besar sehingga tinggal bagaimana menentukan lapisan batuan yang
banyak mengandung air. Bahkan batugamping yang dipermukaan tampak kering
kerontang, ternyata di dalamnya terkandung potensi air yang besar. Banyaknya
rekahan ditambah adanya proses kimiawi memungkinkan curah hujan yang
meresap / masuk terakumulasi membentuk sungai di bawah permukaan tanah.
2.1.4. Bangunan Sipil
Pembangunan suatu bangunan teknik baik bendungan, jalan raya, landasan
pewat terbang, terowongan sampai gedung bertingkat tidak lepas dari penelitian
geologi pada awalnya. Sebab semua ini menyangkut pengetahuan tentang batuan

5
dasar, sifat dan kestabilannya, pengaruh struktur ataupun masalah yang mendasar
lainnya. Terowongan Simplon di Alpina – Eropa, terowongan yang
menghubungkan Inggris dan Prancis dan terowongan – terowongan bawah laut
yang menghubungkan antar pulau di Jepang adalah contoh bangunan teknik yang
dibangun dengan dasar pengetahuan geologi yang akurat serta teknologi yang
canggih. Bukan tidak mungkin Indonesia dapat mengikuti bila geologi dihargai
dan ditempatka pada proporsi yang wajar.
2.1.5. Sumber Kekayaan Alam
Tidak perlu diragukan lagi bahwa sumber kekayaan alam sebagian besar
tersimpan di perut bumi. Segala jenis bahan galian yang bernilai ekonomis
menuntut manusia untuk memanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Bahkan dewasa
ini timbulnya krisis energi semakin membuat upaya bertambah. Prospek batubara
kian ditingkatkan sebagai sumber energi penunjang. Eksplorasi dan eksploitasi
minyak bumi bukan haya di darat saja tetapi juga di daerah lepas pantai. Belum
lagi bahan tambang; emas, timah, tembaga dan lain – lain, yang sangat penting
bagi devisa negara. Ini semua memerlukan pengetahuan geologi yang memadai.
Dengan demikian jelaslah bahwa semakin baik persepsi geologi dalam
penerapannya, semakin terbukalah kekayaan yang terkandung di perut bumi. Ada
benarnya jika suatu pameo mengatakan bahwa semakin baik dan lengkap
penggambaran peta sumber – sumber kekayaan alam, semakin terangkatlah
derajat suatu bangsa. Ini semua jelas merupakan tantangan dan menunggu
kehadiran para ahli geologi untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

2.1.6. Bidang Militer


Pasti banyak yang belum mengetahui bahwa dalam bidang militer ternyata
peran seorang ahli geologi sangat dibutuhkan. Ilmu geologi beserta cabang-
cabangnya merupakan satu kesatuan ilmu terapan yang dapat berkontribusi
dengan ilmu-ilmu teknologi dan industri lainnya. Yang termasuk dalam kelompok
kajian cabang geologi, antara lain : Geofisika, Geomorfologi, Geologi Struktur,
Stratigrafi, Paleontologi, Geokimia, Mineralogi, Petrologi & Petrografi,
Hidrogeologi, Geologi Ekonomi, Geologi Teknik, & Geologi Lingkungan. Seiring
perkembangan zaman, cabang geologi lebih berkembang pula, misalnya

6
Geowisata, City Geology, Petroleum Geology, dan yang berhubungan dengan
dunia militer disebut dengan Geologi Militer (Military Geology).
Sejarah ilmu geologi militer telah ada sejak lama, salah satu
pemanfaatannya ilmu geologi yang dituliskan oleh Soen Tzu (Kitab seni
berperang) yaitu dengan memanfaatkan kondisi bentang alam berupa lembah dan
celah sempit sebagai tempat pertempuran. Pada tahun 1766 – 1824 Johann Samuel
Gruner menulis memorandum hubungan antara geologi dan militer. Peran geologi
pernah dipakai pasukan Perancis saat menyerang Mesir tetapi bukan sebagai
sarana militer tetapi sebagai ahli mineral untuk mendukung tentara dengan
menjelajahi sumber daya geologi ( Rose , 2005). Sedangkan pada saat perang
dunia II , Amerika Serikat membentuk unit geologi militer yang berasal dari
anggota USGS ( US Geological Service).
Geologi Militer di Indonesia berperan sejak zaman penjajahan belanda dan
pendudukan tentara jepang. Peran geologi militer dimulai dengan penyedian peta
– peta topografi untuk keperluan militer. Selain itu ilmu tentang geologi dapat
digunakan sebagai tempat pertahanan / benteng dan gua – gua yang tersebar di
Indonesia. Salah satu yang terkenal yaitu Gua Belanda dan Gua jepang yang
berada di Taman Hutan Rakyat Djuanda (Tahura) Bandung. Serta berbagai sisa
peninggalan yang tersebar di seluruh Indonesia seperti di Bukittinggi, Yogyakarta
dan Biak (Papua).

Gua Belanda di Tahura,Bandung, Jawa Barat

7
Gua Jepang di Bukit Tinggi, Sumatera Barat

Kajian Geologi sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan pertahanan dan


penyerangan dalam suatu operasi militer. Kajian – kajian ini meliputi antara lain :

a. Analisa Medan Wilayah

Analisa Medan Wilayah ini memerlukan terrain intelligence ( kecerdasan


wilayah) berupa : penempatan dan penerjunan pasukan, rute dan pertemuan lokasi
pasukan, penilian pergerakan pasukan dan perbekalannya serta penentuan daerah
wilayah perang (Leith, 2002 dalam Zakaria 2010). Ilmu yang digunakan antara
lain : geomorfologi, pemetaan, inderaja, Citra foo (Landsat, Lidar, Foto Udara) /
remote sensing.
b. Analisa Infrastruktur Wilayah

Analisa Insfrastruktur Wilayah ini diperlukan sebagai tapak benteng


pertahanan atau daerah yang memiliki kelemahan geologi. Kelemahan geologi ini
dapat menjadi senjata yang menguntungkan bagi musuh , begitupun sebaliknya.
Oleh karena itu perlu diminimalisir , dicegah, dan dihindari. Ilmu yang digunakan
antara lain : Geologi Teknik, Geomekanika, Geologi Struktur, Geotektonik dll.

8
c. Penyedian Air Bersih

Penyedian Air Bersih ini sangat diperlukan dalam kegiatan sehari – hari
termasuk dengan kegiatan militer. Aspek geologi yang diperlukan ini antara lain :
Stratigrafi, Hidrogeologi, dan geofisika.
d. Inventaris Bahan Konstruksi

Inventaris Bahan Konstruksi diperlukan untuk membangun wilayah yang


dikuasai oleh operasi militer. Infrastruktur tersebut antara lain jalan, jembatan,
gedung, terowongan, benteng dsb. Pembangunan konstruksi ini memerlukan
aspek geologi antara lain : Petrologi, Geologi bahan Konstruksi, Geologi Teknik,
Geomekanika, dsb.
e. Analisa Prekdisi Kebencanaan

Analisa Prediksi Kebencanaan diperlukan untuk menghindari dan


mencegah terjadinya bencana yang diakibatkan oleh alam (Tsunami, Longsor,
Gempa Bumi, Lentusan Gunung api dl) maupun akibat dari musuh. Saat yang
dilakukan oleh pasukan inggris saat menyerang bendungan jerman dalam perang
dunia II. Sehingga menyebabkan banjir bandang yang menewaskan ribuan orang,
menghancurkan industri perang jerman dan infrastruktur lainnya. Ilmu geologi
yang digunakan ini antara lain : Mitigasi Bencana Geologi, Geologi Struktur,
Vulkanologi, Geologi Teknik dsb.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bidang geologi sangatlah penting dalam pembangunan. Geologi berperan


dalam pengambilan data awal, merancang, hingga mengontrol jalannya suatu
pembangunan. Contohnya, pembangunan sipil, wilayah pemukiman, pengadaan
air tanah, pengembangan pertanian, pengelolaan kekayaan alam, bahkan dalam
bidang militer sekalipun.

10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011. PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN
NASIONAL.Bandung:BAPPENAS

Pratama,Aditya.2013. KONDISI GEOLOGI DAN IMPLIKASINYA PADA


KONSTRUKSI JEMBATAN SURABAYA-MADURA.
www.oneadit.blogspot.com diakses pada 30 November 2016

Suhendra.2012. MEMAHAMI PROFESI GEOLOGI.


www.backtogeological.blogspot.com diakses pada 30 November 2016-
12-05

11

Anda mungkin juga menyukai