Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN

FKG-UNHAS TENTANG TEKNIK DAN PEMROSESAN RADIOGRAFI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH :

Ratna Juwita

J111 10 297

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2013
ABSTRAK

Pengaturan waktu expose dan prosedur pemrosesan film dapat berdampak


pada kualitas gambar radiografi. Operator harus bisa mengatur suhu dan mengatur
waktu untuk memberikan kualitas optimal dari dental radiograf. 9 Mahasiswa
Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dalam praktek di
klinik masih melakukan pengambilan foto roentgen dan pencucian film secara
manual. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengetahuan
mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tentang
teknik dan pemrosesan radiografi. Metode pemilihan sampel adalah secara
consecutive yaitu semua subyek penelitian yang datang dan memenuhi kriteria
pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan
terpenuhi. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kepaniteraan yang sedang melakukan
pemotretan dan pencucian film radiografi di klinik. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan memberikan kuesioner kepada 32 responden dan pengisian lembar
pengamatan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disimpulkan
bahwa pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Hasanuddin tentang teknik radiografi dikategorikan baik,
Sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kepaniteraan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin tentang pemrosesan radiografi
dikategorikan cukup.
Kata Kunci : gambaran pengetahuan, teknik radiografi, pemrosesan radiografi.

ABSTRACT

Exposure setting and film processing procedures can affect the quality of the
radiographic image. The operator should set the temperature and time settings for
exposure of dental radiographs of optimal quality. 9 Student of Hasanuddin University
Faculty of Dentistry secretariat in practice in clinic still conducts intake of roentgen
photo and film wash manually. Research target is for getting the picture of student
knowledge of Hasanuddin University Faculty of Dentistry secretariat about technique
and radiography processing. Selection method is a consecutive sample of all research
subjects who come and meet the selection criteria included in the study until the
required number of subjects met. The means of collecting data is by taking sample
from student secretariat that photograph and wash of radiography film in clinic.
Data collecting technique is conducted by give questionnaire to 32 responder and
admission filling of perception sheets by researcher. Based on research results
obtained, it can be concluded that knowledge and student skill of Hasanuddin
University Faculty of Dentistry secretariat about radiography technique categorized
good was whereas for knowledge and student skill of Hasanuddin University Faculty
of Dentistry secretariat about radiography processing categorized enough.
Key word: knowledge, radiography technique, radiography processing.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang

sangat berguna dalam menegakkan diagnosis suatu penyakit. Pada pemeriksaan ini

digunakan sinar roentgen yang merupakan sinar ionisasi. Roentgen, Wilhelm K.,

1845-1923, adalah seorang ahli fisika jerman, yang menemukan sinar yang karena
1
tidak dikenal disebut sinar X pada tahun 1895.

Peranan bidang radiologi sebagai penunjang medis dalam dunia kesehatan

dapat dinilai cukup penting. Hal tersebut dikarenakan hasil roentgen mampu

menegakan diagnosis. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi terhadap bagian

tubuh atau objek yang mengalami satu kelainan baik karena kecelakaan, kelainan

bawaan atau kejadian lain yang menyebabkan ketidak normalan. Informasi yang

dapat diberikan oleh pemeriksaan penunjang medis ini berupa gambaran yang disebut

radiograf. Oleh karena itu dibutuhkan kualitas radiograf yang optimal guna

memberikan informasi yang dibutuhkan. Hasil gambaran yang baik dipengaruhi

berbagai faktor, diantaranya : tingkat kooperatif pasien, pemilihan faktor eksposi

yang tepat, proses pencucian yang cukup, serta hal–hal lain yang mampu

mempengaruhi radiograf untuk mencapai hasil yang diinginkan. 2


Di bidang kedokteran gigi, pemeriksaan radiografi mempunyai peranan yang

sangat penting. Hampir semua perawatan gigi dan mulut membutuhkan data

pendukung pemeriksaan radiografi agar perawatan yang dilakukan dapat memberikan

keberhasilan yang optimal. Pemeriksaan radiografi di kedokteran gigi dapat

dilakukan dengan beberapa jenis proyeksi. Ada dua macam proyeksi radiografi yaitu

terdiri dari ekstraoral dan intraoral. 3

Radiografi intraoral dibuat dengan meletakkan film di dalam mulut selama

penyinaran. Radiografi yang digunakan pada relasi lebih dekat kepada obyek lebih

detail dibanding dengan radiografi ekstraoral yang diambil diluar mulut dan tidak

tumpang tindih dari bayangan. 4

Kriteria mutu radiograf terdiri atas lima, yaitu obyek yang ingin diinterpretasi

tercakup dan terletak ditengah distorsi minimal kontras, detil, dan ketajaman baik

daerah interdental terlihat dengan jelas cusp bukal dan lingual gigi posterior terletak

pada satu bidang. Tetapi, Kadang-kadang dokter gigi kurang pengetahuan tentang

ada atau tidaknya kesalahan pada foto radiografi, baik pada pengambilan atau

pemprosesannya, tetapi tetap dilakukan interpretasi, sehingga hasil tafsirnya tentu

tidak akan betul. 5

Dilihat dari sistem pengolahan film pada proses pencucian dapat dibagi 2

yakni: pencucian secara otomatis (automatic processing ) dan pencucian secara

manual (manual processing). Pada rumah sakit besar biasanya banyak digunakan

automatic processing dengan suhu dan waktu yang telah diatur, sehingga kesalahan
yang ditujukan pada proses pencucian dapat dikurangi. Tetapi pada rumah sakit kecil

atau klinik biasanya digunakan manual processing. Proses pencucian dimulai dari

tahap developing tahap rinsing, tahap fixing, tahap washing sampai tahap drying

dilakukan secara manual. 2

Dalam proses pencucian film radiografi dapat terjadi kesalahan yang

menyebabkan berkurangnya kualitas radiograf. Akibat-akibat yang dapat timbul :

radiograf tampak kurang kontras dan radiograf tampak terlalu kontras. Ini sangat

penting dipertimbangkan berkaitan dengan kebutuhan untuk mengulangi

pengambilan gambar yang memicu paparan radiasi tambahan. 6

Mahasiswa Kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

dalam praktek di klinik melakukan pengambilan foto roentgen dan pencucian film

secara manual. Teknik foto roentgen dan proses pencuciaan film merupakan beberapa

faktor yang mempengaruhi hasil gambar radiografi. Berdasarkan uraian diatas maka

penulis merasa perlu menulis mengenai gambaran pengetahuan mahasiswa

kepaniteraan FKG Unhas tentang teknik dan pemrosesan radiografi. Dengan

pemahaman tentang teknik dan pemrosesan yang baik, operator atau mahasiswa dapat

mencegah atau mengurangi kesalahan pada hasil film roentgen, selanjutnya

mahasiswa dapat menghasilkan gambar radiografi yang baik , serta interpretasi

dilakukan dengan benar sehingga hasil gambar bisa dipertanggungjawabkan.


1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan satu masalah yaitu :

Bagaimana gambaran pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan FKG Unhas tentang

teknik dan pemrosesan radiografi?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pengetahuan

Mahasiswa Kepaniteraan FKG Unhas tentang teknik dan pemrosesan radiografi.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk Mahasiswa

Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti saat

melakukan penelitian

2. Untuk Instansi

a. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan untuk

mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya.

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam

melakukan teknik dan pemrosesan film radiografi di klinik.


BAB VII
PENUTUP

7.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan

beberapa hal berikut :

1. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG Unhas tentang teknik radiografi

sebagian besar dikategorikan baik yaitu sebanyak 75% mahasiswa. Sedangkan

untuk keterampilan mahasiswa dalam mengaplikasikan teknik radiografi juga

sebagian besar dikategorikan baik yaitu 87,5% mahasiswa.

2. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan FKG Unhas tentang pemrosesan

radiografi sebagian besar dikategorikan cukup yaitu sebanyak 56,3%

mahasiswa. Sedangkan keterampilan mahasiswa dalam pemrosesan radiografi

juga sebagian besar dikategorikan cukup yaitu 87,5% mahasiswa.

Jadi kesimpulannya, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa

kepaniteraan FKG Unhas tentang teknik radiografi dikategorikan baik.

Sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kepaniteraan

FKG Unhas tentang pemrosesan radiografi dikategorikan cukup.

Kategori yang baik dan cukup dipengaruhi oleh faktor diantaranya

karena radiologi telah menjadi mata kuliah yang harus dilalui oleh para

mahasiswa di tahapan preklinik dan juga mahasiswa di klinik sehingga

mahasiswa telah dibekali pengetahuan teknik dan pemrosesan. Akan tetapi,


meskipun pengetahuan mahasiswa tersebut dikategorikan baik dan cukup,

dalam hasil penelitian yang telah dilakukan masih ada beberapa kekurangan

mahasiswa dalam melakukan teknik dan pemrosesan radiografi yang harus di

benahi.

7.2 SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh, selanjutnya dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut.

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan mahasiswa mengenai teknik dan pemrosesan

radiografi.

2. Perlunya sosialisasi kepada mahasiswa untuk lebih mendalami pengetahuan

dan keterampilan mengenai teknik dan pemrosesan radiografi yang benar

sebelum mahasiswa melakukannya di klinik.

Anda mungkin juga menyukai