Anda di halaman 1dari 6

Financial Fraud Detection using

Social Network Analysis


Andry Alamsyah1,2, Budi Rahardjo2, Kuspriyanto2
1
Sekolah Manajemen Telekomunikasi dan Media, Institut Manajemen Telkom
2
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
andry.alamsyah@imtelkom.ac.id

Abstrak
Salah satu ancaman besar terhadap suatu perusahaan adalah kejahatan penyelewengan keuangan / financial fraud. Terdapat
beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam kategori kejahatan ini yaitu: corruption, asset misappropriation dan fraudulent
statements. Pencegahan bisa dilakukan dengan hanya mengawasi aktor aktor tertentu di dalam jaringan perusahaan yang
mempunyai nilai centrality yang besar. Jika kejahatan sudah dilakukan, maka tantangan yang dihadapi adalah bagaimana
mendeteksi aliran hasil kejahatan menggunakan metode penelusuran ego-centric network dan community detection. Metoda
metoda yang disebutkan diatas merupakan bagian dari metodologi Social Network Analysis (SNA), yang memodelkan
hubungan antar manusia di dalam jaringan sosial. SNA menyediakan metrik metrik untuk kuantifikasi hubungan hubungan
tersebut. Dalam paper ini akan dijelaskan kemungkinan skenario financial fraud dan bagaimana menggunakan metrik di
dalam metodologi SNA untuk pencegahan dan penelusuran financial fraud berdasarkan topologi jaringan.

Kata Kunci : financial fraud, social network analysis, graph theory, community detection, centrality, ego-centric

I. PENDAHULUAN menggunakan metrik dan metodologi Social Network


Analysis (SNA), baik yang bersifat khusus seperti tie-
strenght, reciprocal, transitivity atau yang umum seperti
Financial fraud adalah salah satu jenis kejahatan yang centrality dan community detection [3]. Sejauh
dilakukan karyawan internal dalam suatu perusahaan, dan pengamatan kami, paper kami ini yang pertama kali
pada umumnya dilakukan oleh mereka yang mempunyai menjabarkan ide deteksi financial fraud menggunakan
kekuasaan / posisi strategis atau dilakukan secara kolektif pendekatan topologi / struktur jaringan SNA.
antar beberapa orang dalam satu kelompok dengan
kekuasaan yang cenderung merata [1]. Posisi strategis Uniform Occupational Fraud Classification System yang
merupakan hal yang mendominasi seorang karyawan diterbitkan oleh Association of Certified Fraud
untuk menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan Examiners (ACFE) mendefinisikan kejahatan financial
pribadi atau kelompoknya [2]. Interaksi antar karyawan fraud dan membaginya menjadi tiga klasifikasi aktivitas
dengan lingkungannya kita modelkan menjadi suatu utama yaitu : corruption, asset misappropriation dan
model jaringan berdasarkan hubungan atau interaksi antar fraudulent statements seperti pada gambar 1. Paper ini
mereka. tidak membahas detail masing masing aktivitas tersebut,
karena ide penelitian ini di fokuskan pada pola aktivitas
Pada paper ini, kami membahas bagaimana mencegah kejahatan dan pertukaran informasi antar aktor dan
terjadinya financial fraud dan mendeteksi aliran hasil pendukungnya. Ketiga aktivitas diatas bisa dilakukan
kejahatan berdasarkan perilaku individu dan kelompok oleh individu dengan dukungan orang lain. Dukungan

e-Indonesia Initiatives (eII-Forum) 2013, Institut Teknologi Bandung


ICT For Smart Society | Think Ecosystem Act Convergence
tersebut hanya bisa terjadi jika ada hubungan antar dua II. SOCIAL NETWORK ANALYSIS DAN
individu tersebut kuat, yang di representasikan sebagai SKENARIO
tie-strenght [4]

SNA memodelkan hubungan antar individu pada suatu


jaringan sosial tertentu. Pada SNA individu
direpresentasikan sebagai titik / node dan hubungan antar
individu direpresentasikan sebagai garis / edge. SNA
dikembangkan dari teori graph di matematika, dan
merupakan bagian dari network science [3], yang tujuan
utamanya adalah untuk memahami dan
merepresentasikan perilaku dari jaringan yang ada di
dunia nyata. Pengamatan struktur jaringan model pada
SNA bisa dipakai sebagai dasar untuk mendeteksi
anomali yang mungkin terjadi pada jaringan dimana
financial fraud terjadi. Aplikasi metrik SNA untuk
financial fraud secara singkat bisa dilihat pada tabel 1.
Berikut ini beberapa ukuran yang dipakai pada penelitian
ini.

ll.1 Tie Strenght, Reciprocity dan Transitivity

gambar 1. diagram peta kategori financial fraud, sumber Tie Strenght atau kekuatan hubungan menggambarkan
http://www.acfe.com seberapa kuat hubungan antar dua individu. Suatu
hubungan yang pertemanan yang kuat bisa dilihat dari
Permasalahan umum pada riset yang berkenaan dengan
frekuensi komunikasi antar dua individu. Hubungan
kejahatan financial fraud adalah ketersediaan dataset. Hal
pertemanan yang dekat memfasilitasi transfer
ini terjadi karena sifat umum perusahaan yang sedang
pengetahuan dan cenderung mempunyai motivasi tinggi
mengalami masalah financial fraud cenderung tidak
untuk saling membantu [6]. Tie Strenght pada umumnya
menerbitkan kondisi keuangan yang sesungguhnya
direpresentasikan sebagai bobot (weight) garis pada
karena khawatir akan merugikan kepercayaan pelanggan
model SNA
dan harga saham. Satu satunya dataset terbesar dan
komprehensif berkenaan dengan kasus korupsi adalah Reciprocity adalah hubungan interaksi timbal balik antar
dataset email dari perusahaan Enron, yang merupakan aktor yang sering ditemukan pada suatu komunitas.
dataset ukuran besar. Untuk keperluan riset ini, kami Reciprocity merupakan faktor penting untuk koordinasi
melakukan proses pembersihan / kategorisasi data suatu proyek, berkolaborasi, dan pengembangan jalur
tersebut, dan proses tersebut masih berlangsung sampai komunikasi yang efektif. Suatu jaringan yang kaya
saat paper ini dibuat. Untuk mensimulasikan skenario dengan komunikasi reciprocal memungkinkan individu
ide paper ini, kami menggunakan dataset ego-network didalamnya untuk saling melakukan klarifikasi,
dari facebook yang kami peroleh dari Stanford Large- memperpanjang, dan menyempurnakan ide. Reciprocity
Network Dataset Collection (SNAP). juga mengurangi ketidakpastian antar individu dengan
mengutamakan tingkat kepercayaan dan solidaritas [7].
Dalam skala yang lebih luas reciprocity juga berguna
untuk koordinasi grup / kelompok / komunitas dalam
suatu jaringan. Banyak jaringan sosial dunia nyata
mempunyai karakteristik yang didominasi oleh
komunikasi reciprocal.
gambar 2.a reciprocity 4/7, 4 relasi timbal balik dari keseluruhan total
7 relasi. 2.b transitivity A mempunyai berteman dengan B dan C, maka
besar kemungkinan B berteman dengan C

e-Indonesia Initiatives (eII-Forum) 2013, Institut Teknologi Bandung


ICT For Smart Society | Think Ecosystem Act Convergence
Transitivity adalah kecenderungan dua individu yang hubungan yang ada dalam pada jaringan sosial, kita
mana keduanya terhubung / berteman dengan orang mungkin bisa memperoleh lebih dari satu jenis hubungan,
ketiga, sehingga kedua individu pertama tersebut juga hal ini juga berarti kita mempunyai banyak model SNA
berteman [3]. Jika satu individu menyarankan hubungan dalam satu jaringan yang sama. Deteksi komunitas
antar alternya, maka tingkat kohesi grup (Group bersifat subyektif, selama ini kita diberikan rambu
Cohesion) mereka akan meningkat. Kohesi suatu grup rambu bagaimana menentukan komunitas, akan tetapi
akan dibahas lebih mendalam perannya pada pembahasan keputusan terakhir kembali ke model yang sesuai dengan
mengenai Community Detection. Gambar 2 memberikan kebutuhan kita.
ilustrasi dan penjelasan singkat mengenai transitivity dan
reciprocity. Komunitas ditentukan oleh beberapa ukuran, diantaranya
adalah group cohesion, yaitu bagaimana suatu grup bisa
II.2 Ego-centric Network terus bertahan, jika kohesi bagus maka grup tersebut akan
terus bersama, sebaliknya jika kohesi tidak bagus /
Ego-centric network adalah analisa jaringan yang kurang kuat maka grup tersebut akan terpecah. Kekuatan
berfokus kepada sifat dari satu individu (ego) suatu grup ditentukan oleh kekuatan reciprocity dan
berdasarkan analisa dari beberapa node yang menjadi transitivity anggota di dalamnya. Ukuran lain dari
tetangganya (alter) [5]. Dengan kata lain ego-centric komunitas adalah clustering coefficient yang mengukur
network digunakan untuk memahami perilaku individu peluang dua individidu berada pada grup yang sama.
dalam satu jaringan. Hubungan level-1 dari suatu ego- Ukuran terakhir adalah modularity, yaitu ukuran
centric network, merupakan hubungan yang terkuat, kekuatan pembagian suatu jaringan menjadi satu atau
dimana individu mengetahu bagaimana kondisi alter beberapa komunitas. Semakin besar nilai modularity
mereka, demikian juga para alter saling mengetahui artinya semakin kuat hubungan node dengan
kondisi individu yang berhubungan langsung dengannya. lingkungannya dan membentuk dense network . Dense
Individu akan lebih sulit memahami hubungan dengan network akan membentuk komunitas, sedangkan
level yang lebih jauh dan kekuatan pertukaran informasi lawannya sparse network akan menjadi penghubung
serta pengaruh akan menjadi berkurang. Marsden [8] antar komunitas atau tidak terhubung sama sekali.
menyatakan bahwa hubungan ego-centric network
dibawah 2 level disebut sebagai sphere of influence, Dari berbagai metrik yang tersedia pada SNA untuk
yang artinya batas pengaruh langsung dari satu ego pengukuran terhadap jaringan, ide utama pendeteksian
network. berdasarkan tiga hal berikut

II.3 Centrality dan Community Detection 1. frekuensi komunikasi antar individu,


2. banyaknya komunikasi dua arah antar individu
Centrality adalah ukuran untuk menentukan siapakah (reciprocal)
aktor utama di dalam suatu network yang mempunyai 3. struktur atau kohesi dari komunitas yang ada di
peran yang central terhadap semua individu di dalam satu dalam jaringan tersebut.
jaringan [3]. Terdapat beberapa jenis centrality, beberapa
yang terpenting adalah centrality dalam hal jumlah Ide kami berdasarkan dari asumsi bahwa pada jaringan
koneksi ke individu lainnya di dalam jaringan, centrality financial fraud terdapat irregularities atau
dalam hal lokasi di dalam suatu jaringan relatif terhadap ketidaknormalan dibandingkan dengan jaringan normal.
semua individu lainnya, centrality posisi individu Kondisi tidak normal bisa diterjemahkan sebagai kondisi
terhadap komunitas yang ada didalam suatu jaringan, dan dimana frekuensi komunikasi yang lebih tinggi dari
juga ranking centrality. biasanya, alur komunikasi yang reciprocal atau simetris
antar aktor. Perubahan frekuensi komunikasi menjadi
Community Detection adalah suatu metode untuk lebih tinggi dan reciprocal merupakan akibat perubahan
mendeteksi keberadaan komunitas di dalam suatu struktur jaringan karena pelaku kejahatan melakukan
jaringan. Sifat alami dari jejaring sosial adalah multi- koordinasi secara intensif.
layer / multi-dimensional [9], dimana jenis hubungan
antar dua individu mungkin bukan satu satunya jenis Pada kasus financial fraud, posisi posisi central dalam
hubungan yang ada. Dengan melakukan ekstraksi suatu jaringan patut diawasi karena berpotensi kuat untuk

e-Indonesia Initiatives (eII-Forum) 2013, Institut Teknologi Bandung


ICT For Smart Society | Think Ecosystem Act Convergence
mempengaruhi individu lainnya. Selain itu posisi central divisualisasikan pada gambar 3. Degree average adalah
mempunyai kecenderungan untuk memanipulasi sebesar 15,129 dan maksimum degree adalah 77. Node
lingkungannya karena mempunyai pengetahuan yang dengan degree diatas 60 sebanyak 11 node (3.3%) dan
luas tentang bagaimana sistem perusahaan bekerja. Ada edges sebanyak 54 (2.14%). Urutan node dengan degree
dua kemungkinan skenario yang berhubungan dengan diatas 60 dapat dilihat pada pada tabel 2.
posisi central, yaitu yang pertama seseorang yang
Tabel 2. Degree node lebih besar dari 60, dengan informasi nilai BC =
mempunyai posisi central bekerja sendiri dalam
Betweeness Centrality, CC = Closeness Centrality dan EC =
melakukan kejahatan, yang kedua adalah beberapa orang Eigenvector Centrality
pada posisi central melakukan kejahatan secara kolektif
dan saling melindungi. Kejahatan kolektif bisa dideteksi Node Degree BC CC EC
dari metrik community detection yang berfungsi untuk 56 77 0.002 1 1
67 75 0.002 1 0.997
melihat berapa banyak grup yang ada didalam jaringan, 271 72 0.002 1 0.977
sehingga memudahkan kita mengawasi jaringan dengan 322 71 0 0.909 0.82
mengecilkan jumlah individi yang harus dicurigai. 25 68 0.002 1 0.789
Secara umum pencegahan financial fraud bisa dilakukan 26 67 0.002 1 0.938
252 64 0.002 1 0.892
dengan bantuan metrik centrality dan community
277 64 0.002 1 0.826
detection. 21 64 0.002 1 0.817
122 62 0.002 1 0.836
Jika kejahatan financial fraud telah terjadi, kita bisa 119 61 0 0.909 0.691
menggunakan pengukuran ego-centric network untuk
melacak aliran hasil kejahatan atau diseminasi informasi
dari pelaku yang ke alter ego-centric network pelaku
tersebut. Probabilitas terbesar adalah alter langsung dari
pelaku atau mereka yang ada pada level-1 ego-centric
network.

Tabel 1. Peran metrik SNA pada deteksi financial fraud

Metrik SNA Fungsi


Tie Strenght Mengukur kekuatan hubungan antar
karyawan
Reciprocity Mengukur rasio banyaknya hubungan timbal
balik antar karyawan dalam suatu
perusahaan
Transitivity Mengukur kecenderungan terbentuknya
hubungan baru antar dua karyawan yang
terhubung dengan satu karyawan yang sama
Ego-centric Mengukur sifat atau properti jaringan
Network dimulai dari satu karyawan tertentu yang
kita curigai sebagai pelaku
Centrality Mengukur karywan yang mempunyai peran
central dalam satu perusahaan
Community Mendeteksi kelompok karyawan, baik
Detection jumlah dan karakteristiknya dalam satu
perusahaan

III. SIMULASI

Simulasi pada paper ini menggunakan dataset anonim


facebook undirected network sebanyak 333 individu gambar 3. visualisasi dataset menggunakan algoritma Fruchterman-
(node) dan 2509 hubungan (edge). Dataset Reingold (atas) dan Force Atlas (bawah) pada Gephi. Degree

e-Indonesia Initiatives (eII-Forum) 2013, Institut Teknologi Bandung


ICT For Smart Society | Think Ecosystem Act Convergence
Untuk penelurusan kejahatan dengan analisa ego-centric Dengan simulasi ego-centric network, kita mendapatkan
network, kami menggunakan node 56 sebagai dasar node hasil bahwa kita hanya perlu memeriksa sebesar 23,42%-
ego dengan alasan node tersebut adalah node dengan 57,66% dari keseluruhan karyawan yang kemungkinan
degree terbesar dan nilai centrality (BC, CC dan EC) terlibat kerjasama atau menerima aliran dana dari
terbesar (tabel 2). Kami asumsikan node 56 adalah aktor financial fraud. Persentase diatas adalah adalah
yang mempunyai peran penting dan kemungkinan persentase maksimum yang bisa kita peroleh (worst-
merupakan pelaku kejahatan. Asumsi kami juga case), untuk node yang lain maka persentase yang
berdasarkan perhitungan bahwa jika pelaku adalah node diperoleh akan lebih kecil.
lain maka skala kerugian tidak akan sebesar node 56.
Analisa ego-centric network level 1 dan 2 dari node 56 Pencegahan financial fraud menggunakan pendekatan
bisa dilihat pada gambar 4. Untuk level 1 terdapat 78 topologi jaringan SNA berdasarkan skenario di bab ll,
(23,42%) node dan 1074 (41,56%) edge. Untuk level 2 adalah dengan menentukan dan menemukan komunitas
terdapat 192 (57,66%) node dan 1952 (77,49%) edge. komunitas yang ada pada suatu perusahaan. Komunitas
terbentuk dari tie-strenght, reciprocity, transitivity, group
cohesion. Dari simulasi kita berhasil menemukan 13
komunitas (gambar 4.) dengan persentase komposisi
banyaknya node yang ada didalam komunitas tersebut
seperti tercantum pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. komunitas, persentase dan node dengan degree terbesar pada


komunitas.

Komunitas Persentase Node dengan Degree Node


(%) Degree (a)
Terbesar (a)
2 31,23 56 77
7 13,51 312 25
3 12,61 175 16
1 12,31 271 72
0 10,21 53 30
4 8,11 119 61
5 3,9 320 20
8 3 275 9
10 2,4 89 7
9 0,9 179 2
12 0,6 233 1
11 0,6 282 1
6 0,6 33 1

Node dengan degree terbesar pada tabel 2, mayoritas


menjadi anggota komunitas 2, kecuali node 271 yang
menjadi anggota komunitas 1. Hasil ini sudah bisa
diduga, karena node dengan degree besar cenderung
terhubung dengan node dengan degree besar lainnya.
Komunitas 2 sering disebut sebagai giant component [4],
karena mendominasi jaringan dan konektifitas yang antar
anggota yang sangat kuat. Dengan terdeteksinya
komunitas dalam jaringan dan node yang dominan di
masing masing komunitas, kita pada akhirnya
gambar 4. ego-centric level-1 (atas) dan level-2 (bawah) dari node 56 memperoleh lingkup pengawasan yang lebih kecil dan
fokus. Dalam hal dataset diatas kita hanya perlu
melakukan pengawasan ketat terhadap komunitas 1 & 2,

e-Indonesia Initiatives (eII-Forum) 2013, Institut Teknologi Bandung


ICT For Smart Society | Think Ecosystem Act Convergence
karena mempunyai node yang masuk ke dalam 10 besar Saran untuk penelitian selanjutnya adalah membangun
node dengan degree terbesar (tabel 2.) model yang bisa mengakomodasi beberapa skenario /
pattern pada topologi jaringan. Sedangkan untuk
Pendekatan komunitas ini juga bisa dipakai untuk perbaikan paper ini, bisa dilakukan dengan
mendeteksi aliran kejahatan dengan menggunakan menambahkan eksperimen menggunakan dataset kasus
algoritma sebagai berikut financial fraud sebenarnya, sehingga meningkatkan
validitas metode.
1. Memilih beberapa komunitas yang mempunyai
node yang masuk ke dalam daftar node dengan
degree terbesar.
2. Analisa ego-centric network pada komunitas di DAFTAR PUSTAKA
langkah 1, dengan node ego adalah node dengan
degree terbesar [1] A. Barr, D. Serra. 2006. Culture and
Corruption. Global Poverty Research Group.
University of Oxford
[2] Takacs, P. Csapodi, K. Gyorgy-Takacs. 2011.
Corruption as Deviant Social Attitude. Journal
of Public Finance Quarterly No. 56 vol.1. num.
27-43. P.
[3] Newman, M.E.J. 2011. Network: An
Introduction. Oxford University Press
[4] Waserman, S., Faust K. 1994. Social Network
Analysis: Methods and Application. New York:
Cambridge University Press
[5] Moustafa, W.E, Deshpande, A, Getoor, L. Ego-
centric Graph Pattern Census. 2012. IEEE 28th
International Conference on Data Engineering
[6] Gravonetter, M. The Strenght of Weak Ties.
1973. The American Journal of Sociology, 78:
1360 – 1380
gambar 4. 13 komunitas pada dataset facebook dikelompokkan [7] Molm, L., Schaeffer, D., Collet, J. 2007. The
berdasarkan warna Value of Reciprocity. Social Psychology
Quaterly, 70: 199-217
[8] Marsden, P. 2002. Egocentric and Sociocentric
Measures of Network Centrality. Social
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Networks, 24: 407-422
[9] S. Fortunato. 2010. Community Detection in
Graph. Physics Report 486:75-174
Metode yang kami tawarkan bertujuan untuk
memperkecil ruang pencarian dan pencegahan kejahatan
financial fraud. Metode ini membantu usaha usaha
penyelidikan seperti proses audit dan digital forensics.
Ide kami berdasar kepada asumsi bahwa struktur jaringan
berubah drastis dengan adanya aktivitas kejahatan.
Asumsi ini pada kenyatannya justru bisa terjadi
sebaliknya dimana jaringan akan menjadi lebih “diam”
atau berkurang interaksi dan frekuensi komunikasi karena
adanya usaha untuk menjaga kerahasiaan.

e-Indonesia Initiatives (eII-Forum) 2013, Institut Teknologi Bandung


ICT For Smart Society | Think Ecosystem Act Convergence

Anda mungkin juga menyukai