Jenis organisme yang menyusun setiap ekosistem berbeda – beda. Ekosistem hujan tropis
misalnya diisi pohon – pohon tinggi berkanopi ( meranti dan rasamala ), rotan , anggrek,
1
paku – pakuan, burung , harimau, monyet, orang utan, dan berbagai jenis serangga. Pada
ekosistem sungai terdapat ikan, udang, ganggang air tawar, ular.
Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan
ekosistem air laut.
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar
dibagi menjadi beberapa zona yaitu :
Zona litoral merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari
hingga ke dasar perairan.
Zona limnetik merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai
kedalaman yang masih dapat ditembus cahaya matahari.
Zona profundal merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus oleh
cahaya matahari
2. Ekosistem Air Laut
Ciri – cirinya :
Memiliki kadar garam ( salinitas ) yang tinggi
Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.
Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan di kedalam laut.
2
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut
dibagi menjadi beberapa zona ( daerah) :
Zona fotik merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman
air kurang dari 200 meter. Organisme yang mampu berfotosintesis banyak
terdapat di zona fotik.
Zon twilight merupakan daerah dengan kedalaman air 200-2000 meter. Cahaya
matahari remang – remang sehingga tidak efektif untuk fotosintesis.
Zona afotik merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahay matahari
sehingga selalu gelap. Kedalaman air lebih dari 2000 meter.
Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut, yaitu :
Zona litoral ( pasang surut) merupakan daerah yang terendam saat terjadi
pasang dan seperti daratan saat air laut surut. Zona ini berbatasan dengan
daratan dan banyak dihuni kelompok hewan, seperti bintang laut, bulu babi,
udang, kepiting, dan cacing laut.
Zona neritik merupakan daerah laut dangkal, kurang dari 200 m. Zona ini dapat
ditembus cahaya matahari dan banyak dihuni oleh nekton (o rganisme yang
aktif berenang ) misalnya ikan.
Zona abisal merupakan daerah palung laut yang kedaannya gelap. Kedalaman
zona abisal lebih dari 2000 m. Zona ini dihuni oleh hewan predator, detritivor (
pemakan sisa organisme ) dan pengurai.
3
Merupakan padang rumput yang diselingi pohon – pohon. Sabana terdapat di
daerah tropis dengan curah hujan 90 – 150 cm/tahun, misalnya di kenya, NTT,
NTB dan australia utara.
3. Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang, curah hujan rata
– rata 25 – 50 cm /tahun. Hewan yang hidup misalnya serangga, reptil , ular,
burumg, kanguru, zebra, jerapah, singa, jaguar dll.
4. Gurun
Gurun merupakan padang luas yang tandus karena hujan sangat jarang di daerah
tersebut. Ciri – cirinya :
Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 cm/tahun
Keadaan tanah sangat tandus dan tidak dapat menyimpan air
Kecepatan evaporasi ( penguapan ) sangat tinggi
Kelembapan udara sangat rendah
Suhu sangat panas, siang hari mencapai 60⸰C, sedangkan malam hari
mencapai 0⸰C.
5. Hutan gugur
Terdapat di daerah yang mengalami 4 musim. Curah hujan merata sepanjang
tahun antara 75 – 100 cm/tahun.
6. Taiga
Terdapat di daerah antara subtropis dan kutub. Bioma ini juga terdapat di
pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer) yng
tampak hijau sepanjang tahun misalnya cemara.
7. Tundra
Merupakan bioma yang paling dingin. Bioma tundra dibedakan atas dua yaitu
tundra arktik dan tundra alpin.
III. Keanekaragaman Hayati Indonesia
Penyebaran Keanekaragaman hayati indonesia
1. Penyebaran Flora Indonesia
Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, flora indonesia dibagi menjadi
beberapa kelompok :
Daerah dengan ketinggian 0 – 650 m merupakan dataran rendah pantai dan hutan
mangrove dengan jenis tanaman pandan, bakau, kayu api, sagu dan nipah. Semakin
jauh kedaratan ditemukan kelapa, kelapa sawit, cokelat, padi , jagung, kapuk dan
karet.
Daerah dengan ketinggian 650 – 1.500m ditumbuhi tanaman rasamala, kina, aren,
pinang, kopi, tembakau dan teh.
Daerah dengan ketinggian 1.500- 2.500m ditumbuhi tanaman cantigi koneng, cemara
gunung, anggrek tanah di pegunungan papua, dan berri.
Daerah dengan ketinggian di atas 2500m merupakan daerah pegunungan yang
dingin. Ditemukan lumut, liken, dan bunga edelweiss.
2. Penyebaran Fauna di indonesia
a. Kawasan Indonesia bagian barat
Kawasan indonesia bagian barat meliputi sumatera , jawa, kalimantan dan bali.
Kawasn ini dibatasi oleh garis Wallace yang terletak di antara kalimantan dan dengan
sulawesi dan antara bali dengan lombok. Jenis fauna kawasan indonesia bagian barat
antara lain harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard ( Panthera pardus), gajah
4
(Elephas maximus), badak jawa, banteng ( Bos sondaicus),orang utan (Pongo
pygmaeus), berunag madu (Ursus malayanus), merak hijau ( Pavo muticus), burung jalak
bali (Leucopsar rothschildi).
b. Kawasan Peralihan
Kawasan peralihan meliputi Sulawesi, maluku, sumbawa, sumba , lombok, dan timor.
Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis wallace di sebelah barat dan garis lydekker
disebelah timur. Diantara kedua garis ini terdapat garis keseimbangan Weber yang
terletak di sebelah timur sulawesi. Pada kawasan ini, peluang percampuran antara unsur
fauna oriental dengan fauna australis. Jenis fauna kawasan peralihan : anoa pegunungan,
anoa dataran rendah, komodo, babirusa, maleo, kuskus beruang, kupu – kupu sulawesi
dan kakatua putih berjambul merah.
c. Kawasan Indonesia bagian Timur
Kawasan indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi papua dan pulau
– pulau kcil disekitarnya. Jenis faunanya : kanguru pohon, walabi kecil, burung kasuari
gelambir ganda, burung kakatua raja, burung cendrawasi ekor pita, kasturi raja, kupu –
kupu sayap burung, ular sanca dan buaya irian.
3. Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati Indonesia
a. Sebagai sumber pangan
b. Sebagai sumber obat – obatan, misalnya:
Buah merah untuk mengobati kangker
Mengkudu atau pace untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Kina untuk obat malaria
c. Sebagai sumber kosmetik, misalnya :
Bunga mawar, melati, cendana, kenanga dan kemuning dimanfaatkan untuk
parfum
Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur
tradisional.
Urang aring, mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya digunakan
untuk pelumas dan penghitam rambut
d. Sebagai sumber sandang misalnya, rami, kapas, pisang hutan atau abaca.
e. Sebagai sumber papan
f. Sebagai aspek budaya
Upacara kematian di Toraja menggunakan beberapa jenis tumbuhan saat
memandikan jenasash misalnya limau, daun kelapa, pisang dan rempah –
rempah.
Upacara Ngaben di bali menggunakan 39 jenis tumbuhan
Umat nasrani menggunakan pohon cemara saat Natal
g. Sebagai sumber palsma nutfah
Adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang mempunyai
fungsi dan kemampuan mewariskan sifat
IV. Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
Disebabkan oleh beberapa faktor :
Hilangnya habitat
Pencemaran tanah, udara dan air
Perubahan iklim
Eksploitasi tanaman dan hewan
Adanya spesies pendatang
5
Industrialisasi pertanian dan hewan
V. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
a. Konservasi insitu adalah usaha pelestarian ( konservasi) yang dilakukan dihabitat
aslinya, yaitu dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa,
taman hutan raya, dan taman laut. Contohnya cagar alam rafflesia di bengkulu dan
suaka marga satwa di pulau komodo
b. Konservasi eksitu adalah usaha pelesetarian yang dilakukan di luar habitat aslinya,
yaitu dengan mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun
binatang. Contohnya taman safari puncak dan kebun raya bogor.