Anda di halaman 1dari 2

Serafianus Budi Saputra

2015410171

KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

Koefisien Dasar Bangunan atau KDB adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh
lantai dasar bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia dan juga sebagai batas
maksimal lahan yang diperbolehkan untuk dibangun dalam suatu tapak/site.

Nilai KDB antara suatu wilayah dengan yang lain juga dapat berbeda salah satu penyebabnya adalah
perbedaan peruntukan lahan dan juga lokasi daerahnya. Nilai tersebut biasanya dapat diperoleh dari
Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) di masing-masing wilayah. Peraturan tentang Koefisien Dasar
Bangunan merupakan sebuah cara untuk menciptakan ruang yang tertata dan terkendali sehingga
ruang dalam kota tidak tumbuh secara liar. Selain itu, adanya peraturan KDB berfungsi untuk
menjaga keseimbangan antara jumlah lahan terbangun dan jumlah ruang area terbuka hijau.

Rumus

KLB (Koefisien Lantai Bangunan)

Koefisien Lantai Bangunan atau KLB adalah perbandingan antara luas total bangunan dibandingkan
dengan luas lahan. Luas bangunan yang dihitung KLB ini merupakan seluruh luas bangunan yang ada,
mulai dari lantai dasar hingga lantai diatasnya. Mezanin atau bangunan dengan dindingnya yang
lebih tinggi dari 1.20 m, yang digunakan sebagai ruangan harus dimasukkan kedalam perhitungan
KLB.

Tiap-tiap daerah angka KLB ini berbeda-beda. Lokasi suatu daerah semakin padat, maka angka KLB
akan semakin tinggi pula. Bila di dalam PBS anda tertera KLB = 2, maka total luas bangunan yang
boleh didirikan maksimal 2 kali luas lahan yang ada.

Rumus

GSB (Garis Sempadan Bangunan)

Garis Sempadan Bangunan atau GSB adalah garis batas minimal yang membatasi bangunan dengan
batas lahan yang dimiliki, baik itu dengan jalan, tepi sungai, tepi pantai, rel kereta api, jaringan
tegangan tinggi, ataupun bangunan tetangga.
Serafianus Budi Saputra
2015410171

Jarak aman atau GSB bagi setiap bangunan besarnya berbeda-beda. Hal ini tergantung dengan lokasi
dan kelas jalan. Di area-area tertentu, ada yang memiliki GSB sebesar 0 (nol). Ini artinya tidak ada
batas sedikitpun antara bangunan dengan sekitarnya. Secara umum, besaran GSB sama dengan
setengah dari lebar jalan. Semakin lebar jalan, maka akan semakin besar nilai GSB.Tujuan dari GSB
adalah untuk keamanan, baik keamanan pemilik banguan maupun lingkungan sekitar bangunan.
memberikan jarak antara bangunan Anda dengan jalan meminimalkan resiko kecelakaan. Sanksi
yang diberikan dapat berupa peringatan tertulis hingga adanya perintah pembongkaran bangunan
dan dapat pula berupa denda bagi yang tidak mengikuti peraturan GSB yang ada.

Daftar pustaka

https://www.arsitag.com/article/apa-itu-koefisien-dasar-bangunan

http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/11/seputar-peraturan-bangunan-gedung.html

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4d4ae98d05a4e/penetapan-gsb-bangunan-rumah-di-
komplek-perumahan

Anda mungkin juga menyukai