Anda di halaman 1dari 24

Microeconomics II

Tony Irawan
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
2008
Materi
• Probabilitas dan nilai harapan
• Paradox St. Petersburgh
• Teorema Von Neumann – Morgenstern
• The State-Preference Approach
• Asuransi
BEBERAPA BENTUK KETIDAKPASTIAN

1. Barang yang secara alami berbentuk permainan


atau undian sifatnya: asuransi, transaksi di pasar
modal
2. Hal-hal yang ada hubungannya dengan pihak lain:
poker game
3. Ketidakpastian karena kurangnya pengetahuan
atau informasi: cuaca, membeli barang dengan
merek tertentu
PROBABILITAS DAN NILAI HARAPAN

Nilai harapan  Secara kasar dapat diartikan sebagai besar dari


output yang pemain akan dapatkan secara rata-rata.
Fair Games

• Jika ada Budi dan Bambang orang yang bertaruh


pada permainan lempar koin. Jika yang keluar adalah
“head” maka Budi akan mendapatkan $1 dan jika
yang keluar adalah “tail” maka Budi harus membayar
$1.
- Expected value dari permainan ini? (EV=0)
dapat diartikan bahwa jika permainan ini dilakukan
terus menerus  tidak ada seseorang pun yang
akan lebih diuntungkan
• Jika seandainya taruhan dirubah, Jika yang keluar
adalah “head” maka Budi akan mendapatkan $10
dan jika yang keluar adalah “tail” maka Budi harus
membayar $1.
- Expected value dari permainan ini? (EV=$ 4.5)
Fair Games (Lanjutan)

• Pada kasus di atas, Budi akan terus ikut bermain


walaupun harus membayar dengan besaran tertentu.
• Permainan yang memberikan nilai expected value
sama dengan nol atau permainan yang mengenakan
biaya sebesar nilai expected value-nya disebut
dengan “fair games”
• Pada contoh kasus kita sebelumnya, berapakah
biaya yang dikenakan kepada Budi agar
permainannya menjadi “fair”? ($4.5)
Paradoks St. Petersburg
• Paradox ini terjadi pada permainan dengan melemparkan
koin, dimana rule yang digunakan adalah besar prize
yang akan didapatkan tergantung pada banyaknya
pelemparan koin yang dilakukan (n) hingga keluar output
tertentu (misal “head”) dengan prize sebesar 2n.
• Jika head keluar pada lemparan pertama maka pemain
akan mendapatkan 21=2,
• jika pada lemparan pertama keluar tail, maka koin
dilempar kembali dan jika keluar head pada lemparan
kedua maka pemain mendapatkan 22=4, dan seterusnya.
• Oleh karena itu, akan ada “tak hingga” kemungkinan
keluarnya tail dan diikuti dengan head  probabilitynya
adalah 1/2n
Paradoks St. Petersburg (lanjutan)
• Contoh permainan dengan 10 kali pelemparan koin
Expected
n P(n) Prize
payoff
1 1/2 $2 $1
2 1/4 $4 $1
3 1/8 $8 $1
4 1/16 $16 $1
5 1/32 $32 $1
6 1/64 $64 $1
7 1/128 $128 $1
8 1/256 $256 $1
9 1/512 $512 $1
10 1/1024 $1024 $1

• Expected valuenya akan sama dengan penjumlahan


expected payoff-nya
Paradoks St. Petersburg (lanjutan)
• Oleh karena itu jika head keluar pada lemparan ke-n
 expected valuenya = tak hingga
• Jadi pemain akan tetap mau bermain meskipun
harus membayar dengan besaran maksimal sama
dengan expected valuenya  pemain yang rasional
akan tetap bermain berapapun biaya yang harus dia
bayarkan  Tapi ingat bahwa ada nilai tertentu yang
diasumsikan terlalu mahal bagi pemain untuk tetap
ikut bermain
•  SOLUSI BERNOULLI  Yang harus
dipertimbangkan adalah utilitas yang akan
didapatkan.
Paradoks St. Petersburg (lanjutan)
• Jika fungsi utilitas = log($) maka
n P(n) Prize Utiles Expected Utility
1 1/2 $2 0.301 0.1505
2 1/4 $4 0.602 0.1505
3 1/8 $8 0.903 0.1129
4 1/16 $16 1.204 0.0753
5 1/32 $32 1.505 0.0470
6 1/64 $64 1.806 0.0282
7 1/128 $128 2.107 0.0165
8 1/256 $256 2.408 0.0094
9 1/512 $512 2.709 0.0053
10 1/1024 $1024 3.010 0.0029

• Jadi expected valuenya sekarang adalah 0.602 util


atau setara dengan $ 4.
TEOREMA VON NEUMANN - MORGENSTERN
• W* = kekayaan sekarang,
• U(W) = fungsi utilitas von Neumann-Morgenstern.

Dua Taruhan:
• Kesempatan 50%-50% menang dan kalah sebesar $h,
• Kesempatan 50%-50% menang dan kalah sebesar $2h.

Uh(W*) = ½ U(W* + h) + ½ U(W* – h), (1)


U2h(W*) = ½ U(W* + 2h) + ½ U(W* – 2h), (2)
U(W*) > Uh(W*) > U2h(W*). (3)

• Kondisi ini mencirikan bahwa setiap orang akan lebih memilih


untuk tidak bertaruh dan memiliki expected value utility dari
kekayaannya sama dengan U(W)  risk aversion
TEOREMA VON NEUMANN – MORGENSTERN
(Lanjutan)
RISK AVERSION
• Berdasarkan pemaparan sebelumnya, pada
dasarnya setiap orang akan menghindari resiko.
Bahkan, mereka rela membayar untuk menghindari
resiko tersebut.
• Pada contoh sebelumnya dapat dilihat bahwa
orang akan lebih memilih untuk mendapatkan
kekayaan yang bebas resiko (W ) meskipun harus
membayar sejumlah uang tertentu (W * −W ) dan
mendapatkan nilai kekayaan yang lebih rendah (W )
namun utilitasnya akan sama dengan utilitas
taruhan pertama (Uh(W*)).
UKURAN RISK AVERSION (Pratt, 1964)

• Absolute risk aversion (ARA):


U " (W )
ARA = −
U ' (W )

• ARA tidak mampu menangkap situasi dimana agen


ekonomi berpindah dari risk-aversion ke risk-loving
dan kembali lagi ke risk-aversion. Untuk kasus
seperti ini dapatk kita gunakan ukuran Relative risk
aversion (RRA), dimana kita memboboti ARA dengan
tingkat kekayaannya (W):
U " (W )
RRA = − W
U ' (W )
THE STATE-PREFERENCE APPROACH TO
CHOICE UNDER UNCERTAINTY

• State (Status): “good times” or “bad times”.


Analisis Utilitas: jika Wg (wealth in good times) dan
Wb (wealth in bad times). Diasumsikan bahwa utilitas
bersifat independen antara state (status) dan
probabilitas status good times akan terjadi adalah π,
sehingga fungsi utilitas harapannya:

V(Wg, Wb) = πU(Wg) + (1 – π) U(Wb).


THE STATE-PREFERENCE APPROACH TO
CHOICE UNDER UNCERTAINTY (Lanjutan)

Sementara tujuan individu adalah maksimasi utilitas


di atas dengan tingkat kekayaan awal tertentu, W.
Dengan kekayaan ini dia bisa membelanjakan pada
tingkat harga Pg dan Pb, atau:

W = PgWg + PbWb (kendala anggaran).


THE STATE-PREFERENCE APPROACH TO
CHOICE UNDER UNCERTAINTY (Lanjutan)
THE STATE-PREFERENCE APPROACH TO
CHOICE UNDER UNCERTAINTY (Lanjutan)
THE STATE-PREFERENCE APPROACH TO
CHOICE UNDER UNCERTAINTY (Lanjutan)
RISK AVERSIONS IN THE STATE-
PREFERENCE MODEL (Lanjutan)
Asuransi
• Diasumsikan seseorang yang memiliki kekayaan
$10.000 memiliki resiko untuk terkena penyakit
dengan peluang 50% yang akan menghabiskan
biaya $4.000.
• Tanpa asuransi  U1
Asuransi (Lanjutan)
Fair Insurance
• Jika orang tersebut ikut asuransi dan membayar
premi sebesar $ 2.000 dengan perjanjian bahwa ybs
akan mendapatkan full coverage  utilitas akan
berada di U2
• Hal ini terjadi karena:
- jika ybs tidak sakit, W’ = wealth – premi
= 10.000-2.000=$8.000
- jika ybs sakit W’ = wealth – premi + ganti rugi
= 10.000-2.000+4.000-
4000=$8.000
• Kondisi ini dikategorikan fair insurance 
W’=E(Wnoinsurance)
Asuransi (Lanjutan)
Unfair Insurance
• Tidak ada perusahaan asuransi yang akan menjual
asuransi pada premi “fair”  karena selain harus
membayar benefit, perusahaan asuransi juga harus
mengeluarkan biaya untuk menjaga record dari
nasabah, menagih premium, dan menginvestigasi klaim
nasabah.
• Oleh karena itu, orang masih akan mau ikut asuransi
meski harus membayar premi “unfair” $2.500 selama
risk-free wealth adalah $7.500 yang memberikan tingkat
utilitas yang sama dengan U(E(Wnoinsurance))  U1
• Tetapi jika harus membayar premi “unfair” $3.500  U1
 orang akan memilih untuk tidak membeli asuransi
Resiko tak Terasuransikan
• Ada beberapa resiko yang akan memiliki premi yang
mahal atau bahkan tidak dapat diasuransikan karena
ketiadaan produk asuransinya
• Hal ini dapat terjadi jika:
- resiko bersifat sangat unik dan sulit dievaluasi
berapa nilai preminya.
- adanya adverse selection  pihak nasabah
memiliki pengetahuan yang jauh lebih banyak
dibanding perusahaan asuransi  orang yang
memiliki resiko kerugian besar akan ikut asuransi
 perlu pengontrol siapa yang dapat membeli
asuransi
- adanya moral hazard  orang yang sudah memiliki
asuransi kesehatan menjadi lebih ceroboh

Anda mungkin juga menyukai